Langsung ke konten utama

Review Asus VivoBook Pro F560, Laptop Mainstream Serba Bisa

Anda sedang berburu laptop untuk kebutuhan sehari-hari? Ingin punya laptop yang performanya memadai untuk 2-3 tahun ke depan? Coba lirik Asus VivoBook Pro F560. Produk yang satu ini, meski tidak digembar-gemborkan seperti saudara kembarnya si VivoBook Pro F570, punya kemampuan yang bahkan tak kalah hebat.

Seperti kita ketahui, beberapa waktu lalu Asus mengumumkan ketersediaan seri VivoBook Pro F570 di pasaran Indonesia. Notebook tersebut, berbasis prosesor AMD Ryzen series, menawarkan performa dan harga yang cukup menggiurkan. Sebagai sebuah notebook mainstream, VivoBook Pro F570 punya fitur yang lengkap dan desain yang tidak terlalu gonjreng, namun tetap elegan.


Nah, Anda tidak tahu kan, sebenarnya Asus juga menghadirkan saudara seperguruan yang bisa jadi sebenarnya merupakan lawan bebuyutan dari si VivoBook Pro F570? Ya, kebalikan dari VivoBook Pro F570, VivoBook Pro F560 diotaki oleh prosesor Intel Core series. Sisanya, spesifikasinya sangat identik. Meski desain sedikit berbeda, namun keduanya memiliki corak dan material sejenis.

Seperti apa VivoBook Pro F560 dan sejauh mana perbedaannya dibandingkan dengan saudaranya yang lebih ternama, VivoBook Pro F70? Mari kita bahas.


ASUS menghadirkan VivoBook Pro F560UD sebagai laptop serba bisa. Ia memiliki bodi yang cukup ramping dengan layar yang dilengkapi bezel tipis sehingga tetap mudah dibawa bepergian. Sedangkan dari sisi spesifikasi, laptop ini ditenagai oleh prosesor kencang Intel Core i5-8250U serta GPU Nvidia GeForce GTX 1050 yang membuatnya mampu memainkan berbagai game terkini.

Desain
VivoBook Pro F560UD dilengkapi dengan layar berukuran 15,6 inci dengan bezel tipis, meskipun sudah mengadopsi teknologi nano edge, namun bezel-nya belum setipis bezel milik seri ZenBook. Meski begitu, layar laptop ini dapat tampil lebih lega dengan screen-to-body ratio mencapai 77,1%.

VivoBook Pro F560UD juga hadir dengan bodi ramping dengan ketebalan 24mm dan memiliki bobot di bawah 2Kg, membuatnya mudah untuk dibawa bepergian ke manapun. Dibandingkan dengan saudaranya VivoBook Pro F570, model versi Intel ini lebih ringkas, lebih tipis dan juga lebih ringan.

Untuk konektivitas, notebook yang satu ini sama seperti notebook mainstream pada umumnya yang menyediakan port USB, HDMI dan microSD card reader. Di sisi kanan, tersedia dua buah port USB 2.0, Kensington Lock, serta ventilasi untuk udara masuk. Ya benar, udara sejuk dari luar masuk dari sebelah kanan, dan akan dibuang via sisi kiri.


Di sisi kiri tersedia port daya, exhaust untuk pembuangan pnas dari dalam notebook, slot microSD, port HDMI berukuran penuh, port USB 3.0, serta jack audio combo.


Demi memberikan kenyamanan lebih saat penggunanya bekerja tanpa menggunakan mouse, Asus menyediakan sebuah touchpad yang berukuran lebar. Meski tidak selebar touchpad milik laptop besutan Apple misalnya, namun touchpad ini sangat responsif dan multifungsi.

Ia mendukung multi-gesture sampai 4 jari sehingga pengguna bisa melakukan berbagai aktifitas pada touchpad tersebut dengan beberapa kombinasi. Dua jari, tiga jari, empat jari, swipe ke atas-bawah, kiri-kanan menggunakan jumlah jari yang berbeda, dapat memberikan efek kontrol yang berbeda pula.


Dari sisi keyboard, Asus menyediakan keyboard chiclet yang relatif empuk dan nyaman ditekan. Sayangnya, tidak seperti VivoBook F570, VivoBook F560 ini tidak memiliki backlit di bagian keyboard-nya. Anda yang kerap bekerja dalam gelap atau ruangan temaram mungkin akan sedikit terganggu dengan masalah ini.


Di sudut kanan atas keyboard, terdapat logo SonicMaster. Artinya, Asus menjamin, keluaran audio yang dihasilkan notebook ini sudah sangat baik dibandingkan dengan notebook pada umumnya.


Dan sama seperti varian VivoBook F570, tampilan depan Asus VivoBook F560 juga tampak elegan. Logo ASUS di sana dibuat dengan warna hijau dan aksen lis di sekeliling bingkai monitor juga dibuat dengan warna lightening blue. Sedikit berbeda adalah pola corak garis-garis pada bagian sisi depan notebook.

Fitur
ASUS VivoBook Pro F560U merupakan perangkat yang bisa dijadikan sebagai pusat hiburan. Hadir menggunakan layar berukuran 15,6 inci, laptop ini didukung bezel tipis berukuran hanya 7,9mm layarnya tampak lebih lega. Semua itu berkat resolusi Full HD yang diusung serta penggunaan teknologi ASUS Tru2Life Video serta ASUS Splendid.

ASUS Tru2Life Video merupakan fitur khusus yang dapat meningkatkan kualitas tampilan visual pada layar VivoBook Pro F560U. Fitur ini menggunakan algoritma software cerdas untuk mengoptimalkan ketajaman dan kontras setiap frame video, sehingga video tampak lebih jernih, detail, dan realistis. Selain itu fitur ini dapat meningkatkan kontras warna hingga 150 persen lebih tinggi sehingga setiap objek yang ditampilkan memiliki detail visual yang memukau.

Sementara itu, ASUS Splendid merupakan fitur yang dapat memastikan warna yang ditampilkan di layar lebih konsisten dan akurat. ASUS Splendid juga memiliki fitur pengoreksi warna dengan empat pilihan mode tampilan yang telah tersedia. Jika dirasa masih kurang pas, ada pula mode Manual untuk menyesuaikan pengaturan tampilan dengan  kebutuhan ataupun preferensi penggunanya.

Baca juga:

Sebagai pusat hiburan, ASUS VivoBook Pro F560U dilengkapi dengan sistem audio yang mumpuni dengan dukungan fitur SonicMaster. Fitur ini dikembangkan khusus oleh ASUS Golden Ear team yang menjadikan laptop ini mampu menghadirkan kualitas suara sangat baik dengan rentang frekuensi lebih luas, vokal lebih jelas, serta bass lebih dalam. SonicMaster sendiri merupakan kombinasi antara hardware dan software superior yang didesain untuk memberikan kontrol penuh pada penggunanya untuk berbagai kebutuhan mulai dari menonton film, mendengarkan musik, hingga bermain game.

ASUS VivoBook Pro F560U juga sudah dilengkapi dengan sistem operasi Windows 10 orisinil. Sistem operasi terbaru dari Microsoft ini hadir dengan dukungan berbagai fitur multimedia. Windows 10 juga telah dilengkapi dengan sistem keamanan terkini yang terus di-update sehingga memberikan keamanan menyeluruh terhadap data yang tersimpan di dalam laptop ini.
Spesifikasi
Salah satu keunggulan ASUS VivoBook Pro F560UD adalah fleksibilitasnya. Meski sudah dilengkapi dengan prosesor dan chip grafis yang mumpuni, laptop ini masih dapat di-upgrade dari sisi penyimpanan internal dan memorinya.

VivoBook Pro F560UD mengandalkan penyimpanan berupa HDD berkapasitas 1TB yang ditujukan agar penggunanya bisa menyimpan berbagai file multimedia dan game secara leluasa. Meski demikian, penggunanya masih bisa melakukan upgrade melalui slot M.2 SATA yang tersedia di laptop ini. Slot tersebut dapat menyokong M.2 SATA SSD yang lebih kencang.

Sedangkan dari sisi memori, VivoBook Pro F560UD menggunakan RAM DDR4 yang memiliki performa lebih baik dari DDR3. Penggunanya juga bisa melakukan upgrade dan menambah kapasitas RAM hingga 16GB. Berikut ini spesifikasi Asus VivoBook F560UD:


Untuk pemasok performa, ASUS VivoBook Pro F560U ditenagai oleh prosesor Intel Core i5-8250U yang hadir dengan konfigurasi 4 core dan 8 thread. Prosesor ini sangat cocok untuk digunakan di beragam aktivitas mulai dari yang ringan seperti browsing hingga aktivitas yang memerlukan performa tinggi seperti bermain game. Didukung dengan kecepatan pemrosesan hingga 3,4GHz dan konsumsi daya rendah, prosesor ini membuat VivoBook Pro F560U semakin istimewa.

Menyokong kemampuan grafisnya, ASUS menyematkan chip grafis Nvidia GeForce GTX 1050 ke dalam VivoBook Pro F560U. Ditemani memori GDDR5 sebesar 4GB, chip grafis ini membuat VivoBook Pro F560U dapat digunakan untuk bermain berbagai macam game termasuk game AAA. Penggunaan chip grafis GTX 1050 juga akan sangat membantu pengguna ketika membuka aplikasi yang sangat memerlukan performa grafis seperti aplikasi photo dan video editing.


VivoBook Pro F560U memiliki penyimpanan kedua berupa HDD sebesar 1TB. Dengan kapasitas tersebut, pengguna VivoBook Pro F560U dapat menyimpan sekitar 200.000 lagu atau 500 jam film Full HD di penyimpanan kedua yang disediakan. Pengguna juga bisa menambahkan SSD dengan kapasitas hingga 256GB ke dalam laptop ini karena VivoBook Pro F560U memiliki slot M.2 SATA. Selain itu, potensi upgrade juga bisa dilakukan dari sisi RAM yang dapat ditambah hingga berkapasitas 16GB.

Untuk login ke sistem operasi, laptop ini juga sudah mendukung Windows Hello yang memungkinkan pengguna tidak perlu repot-repot mengetikkan password. Cukup dengan menghadapkan wajah pengguna ke kamera web yang ada di depan, maka ia sudah bisa langsung mulai bekerja.

Performa
Dari spesifikasi yang tercantum di atas, tampak VivoBook Pro F560UD ini cukup menjanjikan. Setidaknya untuk menopang produktivitas serta dijadikan perangkat multiedia, ia sudah mencukupi. Namun tentunya, kita tetap perlu mengukur sejauh mana performa notebook ini dalam menjalankan aplikasi benchmark. Berikut ini hasil yang kami dapat:







Dari sisi performa, dibandingkan saudaranya VivoBook Pro F570 yang menggunakan prosesor AMD Ryzen 5 2500U 2GHz, performa Intel Core i5-8250U yang bekerja pada kecepatan antara 1,6 sampai 3,4GHz pada notebook ini jauh lebih mumpuni. Apalagi saat software mampu mengerahkan kemampuan seluruh core dan thread prosesor.

Namun uniknya, dari sisi performa sistem secara keseluruhan, termasuk saat menjalankan aplikasi grafis serta multimedia, performa chip AMD Ryzen 5 pada VivoBook Pro F570 lebih piawai. Pada aplikasi PCMark, 3DMark ataupun benchmark grafis Unigine Heaven dengan preset Extreme, hasilnya menunjukkan bahwa kombinasi Ryzen 5 2500U + GeForce GTX 1050 lebih baik daripada Core i5 8250U + GeForce GTX 1050.

Terkait soal daya tahan baterai, jika laptop bekerja secara penuh dan mengeluarkan performa terbaiknya non stop, kapasitas energi yang disediakan hanya sanggup untuk memasok daya hingga nyaris dua jam, alias sekitar 1 jam 59 menit. Tetapi jika digunakan untuk browsing ringan, atau pekerjaan tidak terlalu berat dan tidak secara terus-menerus, benchmark menunjukkan bahwa notebook ini bisa menyala hingga 10 jam.


Kesimpulan
Sebagai sebuah laptop mainstream untuk penggunaan sehari-hari, VivoBook Pro F560U menawarkan performa dan kemampuan yang oke. Kombinasi Intel Core i5 generasi ke-8 yang punya kinerja tinggi dan diperkuat oleh grafis Nvidia GeForce GTX1050 yang sanggup untuk memainkan game 3D terkini, tentunya dengan setting tertentu, sudah lebih dari cukup.

Adanya grafis terintegrasi berarti bisa membuat laptop ini bisa bertahan dalam jangka waktu lebih panjang saat digunakan secara mobile, tanpa terhubung ke stop kontak. Apalagi baterainya juga cukup besar yakni 36Wh dan prosesor Intel Core generasi ke-8 pun lebih hemat energi. Harganya yang di bawah Rp10 juta membuat notebook ini layak untuk dijadikan pilihan utama untuk sebuah notebook kelas performa dengan harga terjangkau. Kalau budget Anda 10 juta pas, bisa pasangkan SSD di sana agar performanya semakin sempurna.



Baca Juga:

Cara Cek Chipset Smartphone Android Secara Akurat

Smartphone merupakan perangkat yang memiliki banyak komponen penting, seperti prosessor, memori internal dan eksternal, graphic processing unig (GPU) dan lainnya. Salah satu bagian terpentingnya adalah prosessor. Komponen prosessor sendiri terdiri dari chipset yang memiliki beberapa buah core dengan clock speed yang mungkin berbeda-beda, dan juga GPU. Cara cek chipset smartphone Android dapat dilakukan dengan beberapa metode. Kegiatan mengecek chipset sendiri perlu dilakukan dalam rangka mengetahui spesifikasi perangkat keras yang terdapat di dalam smartphone. Apakah sesuai dengan standar atau resmi. Selain itu, dengan melakukan pengecekan, kita dapat mencegah penipuan yang mungkin terjadi. Berikut ini cara cek chipset smartphone Android yang mungkin bisa Anda lakukan pula pada smartphone Android Anda: Cara Cek Melalui Menu Pengaturan Ini merupakan cara pertama yang bisa kamu lakukan. Langkah-langkahnya adalah: Buka menu pengaturan di smartphone Android Anda Pilih S

Perbandingan Unisoc Tiger T618 dengan MediaTek dan Qualcomm Sekelas

Chipset Unisoc sedang naik daun. Advan, salah satu produsen smartphone dan perangkat komputas mobile dalam negeri baru saja menghadirkan smartphone baru yang diperkuat prosesor tersebut. Adalah Advan GX, smartphone andalan teranyar Advan yang baru dirilis di harga kisaran Rp1,8 jutaan. Uniknya, alih-alih mengusung chipset besutan Qualcomm ataupun Mediatek, Advan menunjuk prosesor besutan Unisoc untuk memperkuat smartphone yang bersangkutan. Asal tahu saja, Unisoc ini sebelumnya dikenal dengan nama Spreadtrum Communications. Adapun prosesor yang dipilih untuk Advan GX adalah Unisoc Tiger T618. Prosesor ini sendiri sebenarnya sudah dirilis sejak Agustus 2019. Apa yang menarik pada prosesor ini? Lalu, apa bedanya dengan prosesor MediaTek dan Qualcomm Snapdragon sekelas atau setara? PerbandinganUnisoc Tiger T618 vs MediaTek dan Qualcomm Dari sisi teknologi, Unisoc Tiger T618 adalah prosesor octa-core yang terdiri dari dua core bertenaga berbasis ARM Cortex-A75 berkecepatan 2GHZ dan e

Cara Cek Harga Hp Bekas untuk Dijual

Anda tertarik pada salah satu smartphone kekinian yang baru saja dirilis oleh produsennya? Atau Anda butuh untuk upgrade smartphone Anda karena yang saat ini dipakai sudah berumur lebih dari 3 tahun dan mulai melambat atau sudah mulai rusak? Atau Anda ingin membeli hape baru tersebut karena supaya ingin memiliki teknologi mutakhir? Apapun alasannya, sah-sah saja bagi Anda untuk membeli smartphone baru tersebut. Yang jadi masalah, apa yang Anda lakukan dengan smartphone lama Anda, apalagi kalau Anda sudah punya 1-2 hape lain sebagai secondary atau back-up phone? Paling rasional, jawabannya ya jual saja. Di sini masalahnya. Kalau Anda jual, di mana Anda harus menjual dan berapa kira-kira ancer-ancer harga pasaran hape Anda tersebut saat ini. Nah, buat Anda yang ingin menjual, berikut ini cara cek harga hp bekas untuk dijual dan aplikasi untuk cek harga hp bekas yang bersangkutan. Apa saja? Tukar HP Aplikasi ini tampaknya menggantikan aplikasi Tutamera yang dulu juga dibu

Cara Mengatasi Adapter Wi-Fi yang Tidak Terdeteksi

Saat ini, penggunaan perangkat elektronik seperti smartphone dan laptop sudah menjadi bagian dari kebutuhan sehari-hari. Penggunaan laptop sendiri mulai dari dipakai untuk bekerja, belajar sampai ke untuk kebutuhan hiburan.  Nah, untuk dapat terhubung ke dunia maya, perangkat laptop biasanya disambungkan ke Wi-Fi. Namun apa jadinya jika adapter Wi-Fi yang ada di laptop tidak terdeteksi sehingga pengguna tidak bisa terhubung ke internet? Nah, jangan panik dulu. Berikut ini ada beberapa cara yang dapat Anda coba saat adapter Wi-Fi laptop Anda tidak mendeteksi access point dan tak bisa tersambung. Sebagai gambaran, ketersediaan adapter ini sangat penting karena digunakan untuk menerima dan menyampaikan data dari sinyal koneksi Wi-Fi. Jika keberadaannya tidak terdeteksi dan error tentunya hal tersebut akan membuat produktifitas pengguna menjadi terganggu karena tidak bisa terhubung ke internet. Ok, begini cara untuk mengatasi adapter Wi-Fi yang error dan tidak terdeteksi. 1. Disable

Spesifikasi, Kelebihan dan Kekurangan Infinix Hot 30i

Infinix Hot 30i adalah salah satu smartphone terbaru yang diluncurkan oleh Infinix pada bulan Maret 2023. Smartphone ini menawarkan spesifikasi yang menarik di kelas entry-level, seperti layar IPS LCD 6,56 inci dengan refresh rate 90Hz, chipset MediaTek Helio G37 yang dioptimalkan untuk gaming. Tak hanya itu, smartphone yang satu ini juga menggunakan RAM 8GB yang bisa diperluas (extended) hingga 16GB. Adapun baterai 5000mAh yang digunakan bisa melakukan pengisian ulang dengan fast charging 18W. Buat Anda yang tertarik untuk meminang hape yang satu ini, berikut adalah poin-poin penting tentang spesifikasi, kelebihan, dan kekurangan Infinix Hot 30i. Spesifikasi Infinix Hot 30i Layar: IPS LCD 6,56 inci, resolusi 720 x 1612 piksel, rasio aspek 20:9, refresh rate 90Hz, kecerahan 500 nits Chipset: MediaTek Helio G37 (12 nm), CPU octa-core (2x1.6 GHz Cortex-A75 & 6x1.6 GHz Cortex-A55), GPU Mali-G57 MP1 Memori: RAM 8GB (dapat diperluas hingga 16GB), ROM 128GB (dapat diperluas hingga 1TB de

Download Windows 10 ISO versi Lite Alias Ringan

Anda kesal karena laptop atau PC desktop Anda lemot padahal punya spek yang tidak jelek? Jangan dulu membuang laptop atau upgrade komponen PC desktop tersebut. Siapa tau yang membuatnya berat adalah sistem operasi Windows 10-nya yang kegemukan. Selain format dan install ulang, ada cara lain yang lebih efektif dalam membuat komputer kita bekerja seperti layaknya baru beli. Caranya adalah download Windows 10 ISO versi ringan. Lho, apa bedanya? Kalau kita memilih untuk download Windows 10 ISO versi ringan dan instalasikan di PC kita, maka fitur-fitur, fungsi atau aplikasi yang jarang digunakan, sudah ditiadakan. Selain lebih hemat ruang di harddisk, dibuangnya fitur-fitur yang tidak berguna tersebut akan membuat PC atau laptop spek rendah pun bisa menjalankan Windows 10 dengan lancar. Download Windows 10 Terbaru October 2020 Update Lalu, apa saja yang ada di Windows 10 versi Lite alias versi Ringan tersebut? Nah ini dia: Windows 10 SuperLite Compact (Gaming Edition) x64 –

Trik Cara Atasi MacBook Tak Bisa Mendeteksi Harddisk

Anda pengguna MacBook, khususnya MacBook Air ataupun MacBook Pro? Apakah Anda kadang mengalami kesulitan untuk menghubungkan hard drive eksternal ke laptop Anda karena hard drive tersebut tidak terdeteksi? Berikut ini beberapa penyebab mengapa hard disk eksternal tidak terdeteksi oleh MacBook Air atau MacBook Pro. Pada bagian berikutnya dari artikel ini juga kita akan membahas trik cara mengatasi agar MacBook tersebut bisa kembali mendeteksi harddisk eksternal Anda. Penyebab pertama, koneksi buruk. Jika ada yang salah dengan port USB Mac atau perangkat keras USB HDD eksternal, komputer akan gagal mengenali ada drive eksternal yang terhubung. Penyebab kedua, kesalahan konfigurasi Mac. Secara default, macOS akan menampilkan hard drive eksternal yang terdeteksi di desktop, di Finder dan Disk Utility. Namun, jika hard drive dikonfigurasi tidak benar, Anda tidak akan dapat melihatnya. Penyebab ketiga, ketidakcocokan sistem file. Sistem File pada komputer memutuskan baga

Spesifikasi Xiaomi Mi A3, Kelebihan dan Kekurangannya

Salah satu produsen smartphone terkemuka dunia, yakni Xiaomi, baru saja meluncurkan smartphone andalan terbarunya dalam sebuah ajang peluncuran di Spanyol. Produk yang bersangkutan adalah dari segmen menengah yakni Mi A3. Rencananya, produk ini akan diluncurkan di kawasan Asia dimulai dari Malaysia pada 31 Juli yang tinggal dalam hitungan beberapa hari ini. Sejumlah media di Malaysia dilaporkan telah menerima undangan peluncuran tersebut di Kuala Lumpur. Dan bisa dipastikan, perangkat ini merupakan perangkat yang sama dengan Mi CC9e yang sebelumnya sudah diluncurkan di negeri asalnya yakni di China. Sama seperti Xiaomi Mi A1 dan Mi A2 yang dirilis sebelumnya, Xiaomi Mi A3 juga merupakan smartphone Android dengan versi sistem operasi Android One. Adapun versi sistem operasi yang digunakan adalah Android 9.0 Pie terbaru. Sebelum berbicara seputar kelebihan dan kekurangan Xiaomi Mi A3, ada baiknya kita bahas terlebih dahulu tentang Android One dan apa bedanya dengan Stock Android

Review Perbandingan Qualcomm Snapdragon 450 vs Snapdragon 625

Baru-baru ini, popularitas prosesor Qualcomm Snapdragon 450 di Indonesia mendadak melejit. Padahal, asal tahu saja, prosesor ini bukan prosesor baru-baru amat. Ia sudah hadir sejak kuartal ketiga hingga kuartal keempat tahun 2017 lalu. Namun demikian, semua gara-gara Xiaomi. Saat merilis produk andalan terbarunya, yang lagi-lagi murah tapi bagus, yakni Redmi 5, produsen asal Tiongkok tersebut menanamkan prosesor Qualcomm Snapdragon 450 di dalamnya. Yang bikin menarik, ternyata prosesor Qualcomm Snapdragon 450 tersebut merupakan prosesor yang sama dengan Qualcomm Snapdragon 625 yang sangat terkenal performanya bagus namun efisiensi energinya hebat. Bedanya, kecepatan CPU-nya diturunkan 200MHz menjadi hanya 1,8GHz. Sisanya, sama persis. Lalu, sejauh mana perbedaan performa dari kedua prosesor tersebut? Kebetulan kali ini kami punya dua perangkat yang menggunakan kedua prosesor tersebut. Keduanya juga punya RAM yang sama besar yakni 4GB dan OS yang sama, yakni Android 7 Nouga

Situs Download APK Mod yang Aman dan Bebas Virus

Kerap kali ketika kita ingin mengunduh sebuah aplikasi Android, ternyata ada beberapa aplikasi yang tidak tersedia di toko aplikasi Google Playstore. Aplikasi kamera terbaik seperti Google Camera (Gcam) misalnya. Sampai kapanpun, ia tidak akan bisa kita download dari Google Play. Di sisi lain, kita juga kadang ingin mendapatkan file APK dari aplikasi yang diinginkan karena alasan jika suatu saat ingin menginstalasikan ulang, tidak perlu repot-repot download. Kadang juga kita ingin mencari aplikasi namun di Google Play Store ternyata sudah tidak tersedia lagi karena dihapus atau hal yang lainnya. Tapi tenang saja, berikut ini ada beberapa situs terpercaya yang aman untuk menginstall aplikasi buat Anda. Apa saja? APKMirror Situs download APKMirror merupakan salah satu penyedia file APK yang sudah sangat populer. Situs download ini dimiliki serta dioperasikan langsung oleh tim yang sama dengan pengelola Android Police. Jadi APKMirror ini sangat direkomendasikan sekali buat Anda yang ge