Langsung ke konten utama

Review Asus VivoBook S430, Performa Kenceng, Tampang Ganteng

Ada dua tipikal pengguna notebook saat ini. Pertama, pengguna yang membutuhkan notebook untuk bekerja secara profesional, seperti para desainer grafis, video editor, profesional gamer, ataupun kalangan pebisnis, atau pengguna yang membutuhkan notebook untuk bekerja, plus menjadikannya sebagai aksesoris pelengkap gaya hidup.

Tipikal pengguna pertama tentu membutuhkan notebook dengan performa terbaik untuk bidang pekerjaannya. Urusan gaya dan modis, nomor dua. Tetapi untuk pengguna tipe kedua, justru penampilan, gaya dan warna merupakan faktor utama. Meski urusan performa juga tak bisa dipandang sebelah mata.


Nah, demi pengguna seperti ini, Asus menghadirkan varian terbaru notebook mainstream mereka, yang punya warna-warna ceria dan penuh gaya tetapi juga hadir dengan kinerja mumpuni untuk berbagai aplikasi. Notebook tersebut adalah VivoBook S14 S430UN.


Ada 2 perbedaan utama antara VivoBook S14 S430UN dengan varian yang lebih dulu hadir di akhir tahun lalu yakni VivoBook S14 S410UN. Pertama, dan yang paling signifikan adalah penggunaan desain hinge terbaru yang disebut dengan ErgoLift. Kedua, VivoBook S14 terbaru ini hadir dengan desain frame-nya yang ultra tipis, yang disebut dengan NanoEdge. Ketiga, kali ini ia tersedia dalam banyak pilihan aksen warna yang ceria.

Berikut ini adalah ulasan salah satu varian dari VivoBook S14 S430UN. Kebetulan kita memilih warna merah karena menurut kami, inilah yang paling keren di antara pilihan-pilihan warna yang disediakan. Seperti apa produk yang bersangkutan? Mari kita bahas.

Desain
Asus VivoBook S14 S430UN adalah versi lebih terjangkau dari ZenBook S UX391UA yang pernah kita bahas juga sebelumnya. Sebagai informasi, ZenBook S merupakan notebook premium consumer Asus yang menggunakan hinge design ErgoLift. Meski VivoBook terbaru kali ini masuk ke segmen mainstream middle-high, namun ia tetap bisa dikategorikan ke dalam segmen ultrabook karena ketebalannya kurang dari 2cm tepatnya hanya 1,8 cm saja.

ASUS VivoBook S S430UN hadir dalam lima pilihan kombinasi warna, yaitu Firmament Green, Starry Grey-Red, Silver Blue-Yellow, Gun Metal, serta Icicle Gold. Kelima pilihan warna elegan tersebut membalut desain bodi yang tips dan ringan dengan bobot hanya 1,4kg, menjadikannya sangat mudah untuk dibawa bepergian.


Meski tipis, Asus VivoBook S14 S430UN masih disertai dengan konektivitas input-output yang relatif lengkap untuk notebook masa kini. Sebagai contoh, di sisi kiri, tersedia dua port USB 2.0 dan slot microSD untuk memindahkan data dari dan ke notebook. Sebagai informasi, microSD saat ini sangat banyak digunakan, khususnya pada smartphone untuk menyimpan foto-foto atau rekaman video.


Di sisi kanan notebook, tersedia Audio jack, USB Type-C, HDMI, USB 3.1 dan port daya. Bisa Anda lihat, aksen lis berwarna merah yang menghiasi seluruh sisi notebook membuatnya tampak sangat menarik. Apalagi dengan balutan warna silver metal di seluruh bagian body notebook. Secara keseluruhan, penampilan notebook yang satu ini benar-benar ganteng.

Buat yang ingin tampil ceria atau elegan, bisa juga memilih varian warna lain yang disediakan, sesuaikan saja dengan gaya dan kepribadian masing-masing.


Dari sisi papan ketik, chicklet keyboard yang digunakan memiliki travel distance yang cukup yakni 1,4mm. Tidak terlalu dalam, dan tidak terlalu tinggi sehingga pas saat digunakan untuk mengetik. Yang menarik, meski bukan ZenBook, tetapi notebook mainstream yang satu ini juga dilengkapi dengan LED backlit pada bagian keyboard-nya sehingga lebih mudah saat pengguna bekerja di malam hari atau di ruang gelap.


Seluruh body notebook ini dibalut material metal finish yang membuatnya tampak sederhana, namun tetap premium. Cover depannya sendiri diberi aksen brushed metal sehingga tampil lebih mewah.

Agar tidak mengganggu penggunanya saat bekerja, pembuangan panas atau exhaust fan notebook ini berada di belakang bagian keyboard. Metode arah pembuangan ini membuat tangan kanan atau kiri yang memegang mouse tidak akan tersembur hawa panas dari dalam body notebook.


Di bagian bawah, tepatnya di sisi kiri dan kanan arah ke depan notebook, terdapat speaker grill. Audio yang dihasilkan memang tidak terlalu kencang mengingat ruang chamber yang terbatas karena body notebook yang tipis. Namun kualitas audio yang dihasilkan cukup baik untuk menikmati konten multimedia.


Dengan dukungan audio SonicMaster dan desain ErgoLift yang digunakan, audio akan tampil paling prima jika notebook ditempatkan di permukaan yang datar, misalnya di meja kerja dengan permukaan kayu atau kaca. Efek pantulan suara yang mengarah ke bawah dan adanya rongga di bagian bawah karena notebook terangkat sekitar 3,5 derajat di bagian belakang, akan sedikit memperkuat kekerasan suara yang dihasilkan.

Spesifikasi
Tidak hanya tampil penuh gaya, VivoBook S S430UN juga hadir dengan performa kencang. Penggunaan prosesor Intel Core generasi ke-8 yang dikombinasikan dengan RAM DDR4 2400MHz sebesar 8GB membuat laptop ini memiliki performa yang luar biasa untuk ukuran notebook sehari-hari.

Apalagi ditopang oleh grafis Nvidia GeForce MX150 yang bahkan masih cukup bertenaga untuk digunakan bermain game. Sementara kehadiran SSD sebesar 256GB di laptop ini memastikan aplikasi dapat berjalan lebih kencang dan tidak memiliki waktu loading yang lama. Tambahan harddisk 1TB juga tentunya membuat hati nyaman untuk menyimpan apapun data kerja atau file pribadi kita di sana.

ASUS VivoBook S S430UN juga telah dilengkapi dengan baterai Lithium-Ion yang memiliki 3-cell dengan daya 42Wh. Baterai tersebut juga sudah mendukung teknologi fast charging yang mampu mengisi 60% daya baterai hanya dalam 49 menit. Berikut spesifikasi teknis Asus VivoBook S430UN yang kita uji kali ini:


Untuk urusan koneksi internet, ASUS VivoBook S S430UN dilengkapi dengan Wi-Fi 802.11ac yang telah didukung WiFi Master Technology. Sementara untuk koneksi nirkabel lainnya, laptop ini sudah hadir dengan Bluetooth 4.2 yang memungkinkan penggunanya menghubungkan berbagai peripheral mulai dari mouse, wireless headphone, serta perangkat lainnya.

Fitur
Yang membuat notebook layar 14 inci ini bisa dipasang dalam body notebook yang umumnya berukuran 13 inci adalah teknologi penghematan ukuran bingkai layar yang Asus sebut sebagai NanoEdge. Dapat Anda simak pada gambar, frame di sisi samping layar dan juga di bagian atas sangat tipis dibanding notebook pada umumnya. Namun demikian, Asus masih bisa menempatkan kamera web di tempat yang semestinya. Secara total, desain NanoEdge berhasil membuat screen-to-body ratio notebook berlayar 14 inci resolusi FullHD 1920x1080 pixel ini mencapai 84 persen.


Dari sisi input, Asus VivoBook S14 S430UN ini dilengkapi dengan touchpad yang berukuran lega dan mendukung sentuhan hingga empat jari untuk memudahkan pengguna dalam menjalankan fungsi tertentu saat bekerja. Misalnya zoom in-zoom out, scroll, kembali ke desktop, berpindah aplikasi dan lain-lain. Touchpad tersebut juga dilengkapi dengan fingerprint sensor untuk kemudahan akses dan mendukung Windows Helo.


Untuk mengoptimalkan tampilan laya, Asus memiliki teknologi pengoptimalan visual ASUS Splendid. Anda akan melihat gambar terbaik, apa pun kontennya. Empat mode tampilan preset sekali klik membuatnya juga mudah digunakan. Mode normal sangat ideal untuk tugas sehari-hari; Mode vivid mengoptimalkan kontras untuk menghasilkan foto dan video yang menakjubkan; Mode Perawatan Mata mengurangi tingkat cahaya biru hingga 30% untuk mengurangi ketegangan mata; dan mode Manual memungkinkan Anda melakukan penyesuaian warna yang dipersonalisasi.

Baca juga:

Untuk video, tersedia teknologi ASUS Tru2Life Video. Fitur ini merupakan teknologi peningkatan video eksklusif yang mirip dengan yang ditemukan di TV kelas atas. Ia menggunakan algoritma cerdas untuk mengoptimalkan ketajaman dan kontras dari setiap frame video, sehingga video terlihat lebih jelas, lebih mendetail, dan lebih realistis. Ini dapat meningkatkan kontras hingga 150%, memunculkan detail tersembunyi di area gelap sambil menjaga area terang tetap cemerlang seperti biasanya!


Performa
Untuk mengetahui sejauh mana kinerja yang ditawarkan oleh notebook mainstream tipis nan ceria ini, kami menjalankan beberapa aplikasi benchmark populer seperti PCMark 10 untuk mengukur performa sistem secara keseluruhan, Cinebench untuk mengukur performa maksimum prosesor, GeekBench untuk mengetahui performa single ataupun multi-core processor, 3DMark untuk mengetahui peforma grafis dan Unigine Heaven untuk performa gaming. Kami juga melakukan pengujian baterai dengan BatteryMark. Berikut ini hasilnya:







Dari pengujian, performa notebook ini cukup mumpuni bahkan untuk aplikasi rendering 3D sekalipun, khususnya yang mampu mengoptimalkan multi-core processor. Demikian pula performa grafisnya.

Aplikasi simulasi game 3D yakni Unigine Heaven Benchmark 4.0 yang kami gunakan, di setting Ultra Quality dan Extreme tesselation, sistem masih bisa menampilkan frame rata-rata 26.9fps. Masih kurang nyaman di mata memang. Tetapi kalau menggunakan Medium Quality dan resolusi HD, VivoBook S14 S430 ini mampu menayangkan game 3D dengan kecepatan 62,2 frame per detik. Cukup nyaman.

Dari sisi baterai, saat kami uji dengan Battery Mark yang memaksa sistem bekerja secara full load 100% pada keempat core dan total 8 thread, notebook masih bisa diajak bekerja hingga 4 jam 17 menit. Diperkirakan, dalam penggunaan normal, baterai yang ada pada notebook ini akan sanggup memasok daya hingga 10 jam.

Terakhir, bagaimana dengan kecepatan pengisian ulang daya? Dari hasil percobaan yang kami lakukan, kami berhasil mengisi baterai notebook ini dari kondisi 5% ke 98% dalam waktu 1 jam 47 menit. Cukup cepat.


Kesimpulan
Tak salah kalau kita menjadikan VivoBook S14 S430UN sebagai notebook untuk menemani kita bekerja sambil meningkatkan rasa percaya diri kita karena menggunakan notebook keren. Dari sisi performa, notebook ini sudah lebih dari cukup untuk kebutuhan sehari-hari. Kerja bisa, multimedia oke, photo editing, video editing atau bermain game 3D pun masih cukup.

Apalagi notebook ini juga punya tongkrongan desain ErgoLift yang unik serta dan warna yang keren. Lengkaplah sudah. Harganya yang relatif tinggi, sekitar Rp12,8 juta, rasanya masih wajar jika melihat kelebihan yang ditawarkan oleh notebook yang satu ini.


Postingan Populer

Review Asus Vivobook 14 A1405VA. Laptop Kerja Rp9 Jutaan

Dunia kerja yang semakin dinamis menuntut perangkat yang tidak hanya portabel, tetapi juga andal, aman, dan mampu mengakomodasi berbagai kebutuhan multitasking. Tren laptop kerja kini tak lagi sekadar berfokus pada bodi yang tipis dan ringan, tetapi juga memperhatikan aspek performa. Mulai dari prosesor kencang, kapasitas RAM besar dan upgradable, semua kini menjadi faktor esensial. Tak lupa juga dengan kehadiran fitur-fitur penunjang produktivitas seperti layar rasio 16:10, port konektivitas lengkap, dan sistem keamanan biometrik. Selain itu, laptop kerja modern dituntut memiliki daya tahan fisik yang tangguh. Standar militer seperti MIL-STD 810H kini menjadi nilai tambah penting, terutama bagi para profesional muda yang sering berpindah tempat kerja atau bekerja dalam kondisi lingkungan yang tidak selalu ideal. Terakhir, dukungan sistem operasi terkini dan paket software produktivitas seperti Microsoft Office Home & Student juga kini menjadi bagian dari “value” yang dicari oleh p...

Layar OLED untuk Gaming Akan Makin Hebat

LG Display kembali menunjukkan dominasinya sebagai pionir teknologi layar global. Perusahaan asal Korea Selatan ini mengumumkan keberhasilan produksi massal panel monitor OLED tercanggih di dunia dengan mengandalkan teknologi milik sendiri. Ya, lewat teknologi yang disebut sebagai Primary RGB Tandem, LG Display mengemas kombinasi luar biasa. Kecerahan hingga 1.500 nits, refresh rate 280Hz, dan respons waktu secepat 0,03ms. Tiga elemen utama dalam kualitas gambar monitor gaming OLED. Teknologi Primary RGB Tandem merupakan terobosan generasi keempat OLED dari LG. Alih-alih menggunakan satu lapisan RGB, teknologi ini menumpuk empat lapisan warna primer merah, hijau, dan biru secara independen. Hasilnya adalah kecerahan puncak tertinggi untuk OLED ukuran 27 inci, mencapai 1.500 nits (APL 1,5%), sambil mempertahankan akurasi warna hingga 99,5%. Capaian ini sangat ideal, tidak hanya untuk gamer, tapi juga untuk profesional kreatif di bidang produksi film dan color grading. Tidak berhenti di ...

Blue Screen of Death (BSOD) Akan Hilang dari Windows!

Setelah hampir empat dekade menjadi simbol frustrasi pengguna Windows, layar biru legendaris alias Blue Screen of Death (BSOD) akhirnya akan dipensiunkan. Ya, Microsoft mengonfirmasi bahwa penghapusan BSOD akan mulai akhir musim panas 2025. Tapi jangan gembira dulu. BSOD akan tetap muncul. Meski begitu, Windows 11 akan menghadirkan versi baru dari layar error ini. Dengan latar belakang hitam dan tampilan yang lebih sederhana, dan nanti akan dijuluki Black Screen of Death. Perubahan ini bukan sekadar kosmetik. Microsoft menghapus ikon wajah sedih dan kode QR yang biasanya tampil di BSOD, menggantinya dengan satu kode stop yang menjelaskan penyebab crash, seperti driver bermasalah atau komponen spesifik. Desain ramping ini pertama kali diuji di Windows Insider dan meniru tampilan layar progres sistem saat pembaruan berlangsung. Tujuannya jelas: membuat pesan error lebih mudah dipahami, tidak hanya oleh profesional IT, tapi juga oleh pengguna biasa. Menurut David Weston, Wakil Presiden Ke...

Peneliti Temukan Cara Aman Ambil Emas dari Elektronik Bekas

Sebuah terobosan penting dalam dunia pertambangan dan daur ulang limbah elektronik datang dari Australia. Tim peneliti dari Flinders University berhasil mengembangkan metode baru untuk mengekstraksi emas yang jauh lebih aman dan ramah lingkungan dibanding metode konvensional yang selama ini mengandalkan bahan kimia beracun seperti merkuri dan sianida. Emas adalah logam mulia bernilai tinggi yang digunakan luas di berbagai sektor, dari perhiasan dan investasi hingga elektronik, kedokteran, dan industri kedirgantaraan. Namun, metode ekstraksi tradisionalnya sering kali membawa dampak besar terhadap lingkungan dan kesehatan manusia.  Merkuri, misalnya, masih banyak digunakan oleh penambang skala kecil di berbagai belahan dunia, meskipun sudah diketahui menyebabkan keracunan akut dan kerusakan ekosistem. Masalah ini semakin mendesak dengan melonjaknya limbah elektronik global. Pada tahun 2022, dunia menghasilkan sekitar 62 juta ton e-waste, sebagian besar mengandung logam berharga sep...

Review Advan AI Gen. Laptop AI Murah yang Menjanjikan

Pasar laptop di Indonesia saat ini tengah menyaksikan datangnya gelombang besar masuknya perangkat berlabel AI. Kondisi tersebut sejalan dengan tren di pasar global, terkait komputasi yang mulai mengintegrasikan kecerdasan buatan ke dalam sistem operasi maupun aplikasi kreatif.  Mulai dari brand global ternama hingga pemain lokal, semuanya berlomba menghadirkan laptop AI, khususnya yang dilengkapi dengan kemampuan AI terintegrasi. Dan yang paling diincar adalah segmen produktivitas dan kreator konten.  Dalam konteks ini, Advan, salah satu produsen lokal yang selama ini dikenal lewat perangkat terjangkau, mencoba masuk ke kategori baru yang lebih premium. Tentunya juga menyasar segmen laptop AI performa tinggi, melalui produk terbarunya, Advan AI Gen.  Dengan jargon “The Fastest, Strongest, Professional AI Notebook”, laptop AI ini mencoba menggaet kalangan profesional muda, content creator, dan bahkan gamer kasual lewat kombinasi spesifikasi mentereng dan desain ringkas....