Langsung ke konten utama

Review ASUS VivoBook 14 A411UF, Tipis Tapi Kencang

Seri VivoBook merupakan lini produk mainstream yang dihadirkan Asus ke pasaran Indonesia. Dihadirkan sebagai pelapis seri ZenBook yang berada di posisi puncak, VivoBook tetap punya desain yang elegan di kelasnya, dibuat dengan dimensi yang setipis mungkin, tetapi juga dengan performa yang kencang. Tak kalah dengan saudaranya sang flagship notebook.

Setelah menghadirkan seri VivoBook Flip 14 dan VivoBook S14 di tahun 2017 yang lalu, kali ini produsen asal Taiwan tersebut menghadirkan model lain, namun masih di segmen laptop 14 inci. Pasalnya, berbeda dengan pengguna di negara lain yang sudah bergeser ke 15 inci, notebook 14 inci merupakan notebook yang paling banyak dipilih oleh pengguna di seluruh penjuru Indonesia.


Salah satu model terbaru yang digelar ke pasaran Indonesia adalah VivoBook 14 A411UF. Berbeda dengan varian VivoBook 14 sebelumnya yang lebih menyasar ke segmen convertible ataupun performa, model yang baru ini dihadirkan lebih ke segmen pengguna mainstream, namun tetap hadir dengan performa yang mumpuni di kelasnya.



Secara spesifik, laptop ini menyasar pada para pengguna mainstream yang membutuhkan laptop stylish yang mudah dibawa ke mana-mana. Pengguna generasi muda, khususnya mereka yang berusia antara 21 sampai 30 tahun merupakan segmen pasar yang dituju. Mulai dari pelajar/mahasiswa, para fresh graduate yang baru mulai bekerja, sampai para programmer ataupun penggiat internet marketing.

Desain
Asus VivoBook 14 A411UF menggunakan desain clamshell seperti notebook biasa pada umumnya. Namun demikian, ia berhasil dibuat dengan bentuk yang tipis, karena tidak perlu menampung DVD drive di dalam body notebook. Menurut pihak Asus, penghilangan optical disk drive seperti DVD ROM tersebut sengaja dilakukan di seluruh lini notebook seri terbaru mereka karena penggunaannya sudah semakin jarang.

Kami sendiri menilai langkah tersebut merupakan pilihan yang wajar dan tepat. Sebagai bukti, sudah beberapa bulan, bahkan beberapa tahun terakhir, kami sudah tidak pernah menggunakan CD atau DVD. Paling sering digunakan adalah USB flash disk dan SD card atau microSD. Jadi, untuk apa memasang teknologi yang sudah nyaris tidak pernah kita gunakan?

Teknologi mutakhir yang akan banyak bermanfaat tentu lebih penting untuk dipasang. Sebagai contoh adalah fingerprint sensor. Mendukung salah satu fitur terbaru milik Microsoft di sistem operasi Windows 10 yakni Windows Hello, Asus menyediakan opsi mudah untuk mengakses notebook baik lewat pemindai wajah via webcam ataupun pemindai sidik jari. Penempatannya sendiri sangat dekat dan mudah di jangkau, yakni di kawasan touchpad.



Touchpad-nya sendiri punya ukuran yang lebar dan sangat nyaman digunakan. Saat dioperasikan, touchpad yang mendukung multi touch alias multi gesture tersebut dapat mendeteksi dua, tiga hingga empat jari dan bisa digunakan untuk mengaktifkan berbagai fungsi. Misal, untuk scroll up atau scroll down halaman web, zoom in – zoom out foto, berpindah aplikasi saat multitasking, atau kembali ke desktop.



Untuk konektivitas sendiri, Asus VivoBook 14 A411UF punya kelengkapan yang memadai. Mulai dari port USB 3.0, HDMI, USB 3.0 Type-C dan port audio combo jack tersedia di sisi kiri.



Di sebelah kanan, masih ada dua buah port USB 2.0 tambahan untuk menghubungkan perangkat input output eksternal serta slot SD/MMC card reader.

Asus VivoBook 14 A411UF merupakan notebook dengan layar 14 inci. Tetapi secara keseluruhan, ia punya dimensi yang kompak, bagaikan sebuah notebook dengan ukuran layar 13 inci. Ini dimungkinkan dengan fitur NanoEdge display yang digunakan pada notebook. Fitur tersebut berhasil mengurangi lebar frame di sekeliling layar menjadi hanya 7,8mm sehingga membuat penampang notebook bisa dibuat lebih kecil.



Dengan NanoEdge display, total dimensi notebook 14 inci ini hanya 32,6 x 22,5cm saja. Hanya sedikit lebih besar dari ukuran kertas A4 yang 29,7 x 21cm. Ketiadaan DVD ROM dan juga port LAN, membuat ketebalan notebook menjadi bisa ditekan, hingga hanya 2,04cm dengan bobot yang juga sangat ringan untuk sebuah notebook mainstream, yakni 1,35Kg.

Spesifikasi
ASUS VivoBook 14 diperkuat oleh prosesor Intel Core i5 generasi ke-8 dengan RAM jenis DDR4 sebesar 8GB. Chip grafis Nvidia GeForce MX130 hadir untuk menawarkan visual yang mulus dan pengalaman gaming yang mantap. Tak hanya itu, agak pengalaman online gaming ataupun aktivitas lainnya lebih mulus, terdapat fitur dual-band 802.11ac. Kombinasi seluruh komponen di atas membuat notebook tipis ini punya performa yang kencang.

Dari sisi penyimpanan Asus VivoBook 14 A411UF yang kami ulas kali ini menggunakan media penyimpanan berbasis harddisk sebesar 1TB. Jika Anda ingin performa secara keseluruhan yang jauh lebih pesat, bisa memilih versi yang menggunakan SSD M.2 berbasis SATA3 sebesar 256B. Anda juga masih bisa melakukan upgrade terhadap kapasitas RAM-nya hingga menjadi 16GB.

Berikut ini spesifikasi teknis Asus VivoBook 14 A411UF yang kita bahas:


Seperti biasa, Asus sudah menempatkan sistem operasi Windows 10 pada seluruh notebook yang mereka pasarkan, termasuk A411UF ini. Untuk konektivitas, ia sudah mendukung WiFi 802.11ac serta Bluetooth 4.1. Baterainya berupa lithium-ion 3-cell sebesar 42Whrs. Di atas kertas, spesifikasi tersebut sudah lebih dari cukup untuk digunakan sebagai daily driver para pekerja kantoran, profesional, apalagi pelajar atau mahasiswa.

Fitur
Seperti sudah disebut di atas, dengan NanoEdge, VivoBook 14 A411UF punya bezel yang sangat tipis sehingga bisa punya screen-to-body ratio hingga 80 persen. Dengan demikian, penampang layar menjadi lebih luas dan melihat konten menjadi lebih memuaskan. Layar yang digunakan pun memiliki fitur wide-view hingga 178° untuk memastikan kontras dan warna tetap tajam dan tidak mengalami gradasi, meski dilihat dari sudut pandang yang sangat sempit.

Baca juga:

Dari sisi layar, A411UF juga menawarkan tinglat akurasi warna yang relatif tinggi di kelasnya, yakni mencapai 62,5% sRGB. Ada pula fitur ASUS Splendid technology yang mampu memodifikasi warna layar agar lebih sesuai dengan keinginan penggunanya. Opsinya ada Normal mode, Vivid Mode dan Manual Mode untuk pengaturan lebih lanjut.

Bagi yang kerap bekerja dalam durasi yang cukup panjang, laptop ini menyediakan fitur Eye Care mode yang akan mereduksi pancaran sinar biru hingga 30%. Sebagai informasi, paparan blue light dalam jangka waktu panjang akan membuat mata lekas lelah. Apalagi saat pengguna bekerja dalam kondisi ruangan redup.

Bagi pengguna yang memanfaatkan laptop ini untuk kebutuhan multimedia dan hiburan, ada juga fitur Tru2Life video. Fitur ini mampu meningkatkan kontras hingga 150 persen, dan menariknya, ia berlaku tak hanya saat layar menampilkan gambar diam (foto), tetapi juga saat menampilkan gambar bergerak (video).


Masih terkait multimedia, ASUS VivoBook 14 A411UF juga mendukung fitur SonicMaster audio yang dikembangkan khusus oleh tim ASUS Golden Ear. Fitur SonicMaster menghadirkan audio berkualitas dengan range frekuensi yang lebih luas untuk vokal yang lebih jernih dan kaya, serta bass yang lebih nendang.

Tata suara SonicMaster sendiri merupakan kombinasi hardware yang superior dan software pintar yang didesain untuk menghadirkan kontrol audio penuh pada pengguna. Pada akhirnya, pengguna akan menikmatik alunan dan dentuman suara yang luar biasa saat memutar film, musik, ataupun bermain game.

Software AudioWizard yang disertakan pada VivoBook 14 A411 menyediakan lima tuning preset untuk memudahkan pengguna saat melakukan berbagai aktivitas. Mulai dari Music Mode, Movie Mode, Recording Mode, Gaming Mode dan Speech Mode. Opsi-opsi ini cocok untuk skenario penggunaan masing-masing dan bisa dipilih sesuai dengan kondisi.

Performa
Untuk mengukur performa ASUS VivoBook 14 A441UF, kami menjalankan beberapa aplikasi benchmark seperti GeekBench 4 dan PCMark 10 untuk mengetahui performa sistem, Cinebench untuk mengetahui performa prosesor serta 3DMark dan Unigine Heaven untuk mengetahui performa grafis dan 3D game. Tak lupa kami juga melakukan pengukuran kemampuan baterai laptop ini dengan Battery Mark. Berikut ini hasil yang kami dapat:







Kesimpulan
Dari hasil pengujian, terlihat bahwa Asus VivoBook 14 A411UF menawarkan performa yang sangat baik untuk sebuah laptop mainstream. Performa sistemnya mampu bersaing dengan notebook lain berbasis Intel prosesor Core i7 generasi ke-7 yang dikombinasikan dengan GeForce 930MX atau 940MX. Bahkan dibanding mereka, notebook ini mampu berlari lebih kencang.


Dari sisi kemampuan baterai, untuk digunakan secara full load non stop, baterai notebook sanggup bertahan dari kondisi penuh sampai 5% selama minimal 1 jam 43 menit. Tetapi jika penggunaan normal, menurut Battery Mark, pengguna bisa memakai VivoBook A411UF ini selama 10 jam lebih.

Dengan melihat fitur dan performa yang ditawarkan, tampak jelas bahwa ASUS menghadirkan notebook mainstream atau kelas menengah yang punya performa mumpuni di kelasnya. Tak hanya desainnya yang tipis dan ringkas, dari sisi baterai, notebook ini pun masih bisa diandalkan untuk menemani penggunanya beraktivitas seharian. Tentunya, tergantung aplikasi yang dijalankan.



Postingan Populer

Review Asus Vivobook 14 A1407QA. Laptop Copilot+ PC Paling Murah!

Perkembangan kecerdasan buatan dalam komputasi semakin pesat. Dan tren yang berkembang saat ini dalam industri laptop adalah hadirnya Copilot+ PC besutan Microsoft, yang terus membenahi Windows 11 dengan fitur-fitur AI terbarunya. Sebagai gambaran, teknologi ini memungkinkan laptop untuk menjalankan berbagai tugas berbasis AI secara lokal, tanpa harus selalu bergantung pada cloud alias terhubung ke Internet. Nah, salah satu syarat utama agar laptop mampu mengadopsi tren ini dengan baik adalah kehadiran Neural Processing Unit (NPU) yang kuat, dengan kemampuan setidaknya 45 TOPS untuk menangani berbagai skenario pemrosesan AI. Seperti diketahui, laptop masa depan diharapkan tidak hanya mengandalkan CPU dan GPU untuk menangani komputasi berat, tetapi juga memanfaatkan NPU untuk meningkatkan efisiensi daya dan performa dalam tugas berbasis kecerdasan buatan. Di pasaran, Asus baru-baru ini menghadirkan seri Vivobook 14 A1407QA yang hadir dengan prosesor Qualcomm Snapdragon X. Prosesor terse...

Diblokir AS, Huawei Buat Sendiri Chip AI Saingi Nvidia

Huawei tengah mempersiapkan pengujian chip kecerdasan buatannya yang terbaru, Ascend 910D, dengan harapan dapat bersaing dengan produk kelas atas dari Nvidia. Langkah ini muncul di tengah meningkatnya pembatasan AS yang berdampak pada industri semikonduktor China. Menurut laporan dari Wall Street Journal, Huawei telah mendekati perusahaan teknologi China untuk menguji kelayakan teknis chip Ascend 910D. Meskipun pengembangan masih dalam tahap awal, upaya di atas menunjukkan keseriusan Huawei dalam menghadapi gangguan yang diberikan AS terhadap akses teknologi semikonduktor. Ascend 910D diharapkan mampu mengungguli Nvidia H100, yang telah menjadi standar industri untuk pelatihan AI sejak tahun 2022 lalu. Generasi sebelumnya dari lini Ascend mencakup model 910B dan 910C.  Teknologi terbaru yang digunakan memungkinkan pengemasan beberapa die silikon untuk meningkatkan performa, meskipun efisiensinya masih lebih rendah dibandingkan H100.  Sebagai gambaran, meski masuk dalam daftar ...

Laptop Murah Lenovo Mulai Beredar dengan Linux

Kabar gembira bagi penggemar laptop Lenovo. Produsen laptop terkemuka asal China tersebut diam-diam menawarkan beberapa model laptop yang terinstalasikan Linux. Produk tersebut sudah mulai dipasarkan di AS dan Kanada. Menurut sejumlah pengamat, langkah tersebut diambil demi menghindari biaya tambahan untuk Windows yang bisa mencapai sekitar $140 atau sekitar Rp2,3 juta, tergantung pada modelnya.  Seorang pengguna Reddit baru-baru ini mendapati ada beberapa seri ThinkPad X1 Carbon dijual lebih murah dengan Fedora atau Ubuntu dibandingkan dengan versi yang sama tetapi dipasangi dengan Microsoft Windows. Di situs web Lenovo AS dan Kanada, beberapa model dapat dibeli dengan Linux, tetapi tidak semua produk menawarkan pilihan tersebut. Dukungan Linux masih terbatas pada berbagai lini seperti ThinkPad, Yoga, Legion, dan LOQ, sehingga pembeli harus mencari secara spesifik model yang kompatibel.  Produsen lain seperti Dell juga menyediakan laptop yang bersertifikat Ubuntu, namun tidak...

Smartphone Ringkas Spek Tinggi OnePlus Beredar Terbatas

OnePlus kembali mengecewakan penggemarnya di pasar global. Setelah sempat menimbulkan antusiasme lewat bocoran OnePlus 13T, smartphone flagship berlayar 6,32 inci dengan baterai jumbo, perusahaan akhirnya mengonfirmasi bahwa perangkat tersebut tidak akan dirilis di AS, Kanada, atau Eropa. OnePlus 13T awalnya diperkenalkan di pasar Tiongkok dan akan hadir di India dengan nama OnePlus 13S. Namun, ekspansi produk ini hanya berhenti sampai di sana. Dalam pernyataannya kepada The Verge, perwakilan OnePlus menyatakan bahwa mereka “tidak memiliki rencana” untuk membawa perangkat ini ke pasar Barat. Bagi para penggemar yang berharap ada perubahan keputusan, OnePlus hanya menambahkan bahwa mereka “mencatat ketertarikan pengguna terhadap produk ini dan akan mempertimbangkannya dalam peluncuran produk mendatang.”  Sayangnya, pernyataan tersebut terkesan normatif dan tidak menjanjikan. Keputusan ini sebenarnya tidak terlalu mengejutkan, mengingat pola OnePlus dalam beberapa tahun terakhir yang...

Jumlah Pengguna Copilot Makin Tertinggal Jauh Dibanding Pengguna ChatGPT

Kabar kurang menyenangkan kembali dihadapi oleh Microsoft. Raksasa produsen software tersebut menghadapi tantangan besar dalam upayanya mendorong adopsi AI melalui Copilot, asisten berbasis kecerdasan buatan yang diintegrasikan langsung ke Windows.  Meskipun perusahaan telah menginvestasikan miliaran dolar AS, memasukkan Copilot ke dalam sistem operasi, dan bahkan menambahkan tombol khusus pada keyboard laptop, jumlah pengguna Copilot aktif mingguannya stagnan di angka 20 juta saja. Ironisnya, angka ini jauh tertinggal dibandingkan dengan ChatGPT, yang berhasil menarik lebih dari 400 juta pengguna per minggunya. Menurut laporan dari Newcomer, pertumbuhan pengguna Copilot hampir tidak menunjukkan kenaikan. Bahkan dalam sebuah pertemuan eksekutif, Chief Financial Officer Microsoft, Amy Hood, menampilkan grafik yang mengonfirmasi minimnya minat publik.  Dengan lebih dari 1,5 miliar pengguna Windows di seluruh dunia, hanya sekitar satu persen yang benar-benar memanfaatkan fitur in...