Langsung ke konten utama

Review Xiaomi Redmi Note 5

Beberapa waktu lalu, pasaran smartphone Indonesia sempat ramai oleh kasus perseteruan antara Xiaomi dan Asus. Dua produk yang diluncurkan oleh kedua perusahaan tersebut, yakni Redmi Note 5 milik Xiaomi dan Zenfone Max Pro M1 milik Asus, ditawarkan dengan harga yang sangat murah untuk ukuran spesifkasi yang ditawarkan.

Dengan harga Rp2,5 jutaan, pengguna bisa memiliki smartphone dengan prosesor Qualcomm Snapdragon 636 terbaru yang sangat kencang namun hemat energi, layar full HD+ dengan full view display, dan juga baterai besar. Segmen gaming dan segmen penggemar fotografi pun terpancing untuk memilih salah satu dari dua produk tersebut.


Yang lebih menghebohkan, berhubung tingginya animo masyarakat, kedua smartphone sangat sulit ditemukan. Sempat menjadi bahan komoditas para tengkulak yang ingin meraih keuntungan sebanyak-banyaknya, pasokan yang lancar dari kedua vendor membuat kini harga smartphone tersebut semakin terjangkau. Kebetulan, kami sudah mendapatkan Redmi Note 5 dan berikut ini ulasannya:



Redmi Note 5 merupakan varian pertama dari smartphone Xiaomi yang menggunakan prosesor price performance terbaik kekinian yakni Snapdragon 636. Smartphone-smartphone lain yang sebelumnya hadir, atau bahkan hadir setelah Redmi Note 5, justru masih tetap setia dengan Qualcomm Snapdragon 625. Prosesor tersebut memang masih cukup mumpuni, namun sudah cukup usang karena sudah hadir sejak tahun 2016 lalu.

Desain
Dari sisi penampilan, Xiaomi Redmi Note 5 tampak sebelas duabelas dengan Xiaomi Redmi 5 Plus yang juga pernah kita bahas di sini. Bentuk body, desain, material, semuanya persis. Sedikit perbedaan adalah pada penempatan kamera di bagian dahi smartphone. Kalau Redmi 5 Plus menempatkan kamera dan ambeient sensor di sebelah kiri speaker dan satu kamera lain di kanan, Redmi Note 5 kebalikannya. Sisanya, sama persis.



Mengusung teknologi full view display, Redmi Note 5 menggunaan layar berukuran 6 inci serta rasio aspek kekinian, yakni 18:9. Resolusinya pun menjadi Full HD+ 2.160x1.080 pixel. Dengan luas penampang layar sebesar 92,6cm persegi, smartphone ini punya screen-to-body ratio mencapai 77,4 persen.

Berhubung dimensi layarnya sangat luas dibanding dimensi body-nya, penempatan tombol-tombol recent apps, back dan home button tidak lagi tersedia secara fisik. Ketiga tombol tersebut digeser ke bagian dalam smartphone.

Dari sisi dimensi, Redmi Note 5 juga nyaris tidak berbeda dengan Redmi 5 Plus yakni 158,6 x 75,4 x 8,1 milimeter. Namun bedanya, Redmi Note 5 menggunakan material alumunium di sekujur tubuhnya, dibandingkan dengan kombinasi bingkai aluminium dan plastik milik Redmi 5 Plus. Ini akhinya membuat bobot Redmi Note 5 satu gram lebih berat, yakni 181 gram. Tetapi tentunya, jadi lebih kuat dan solid.



Di sisi belakang, perbedaan nyata terlihat. Xiaomi Redmi Note 5 menggunakan sistem dual camera dengan penempatan vertikal di sudut kiri smartphone. Kamera utama terletak di bagian bawah, sementara kamera kedua di atasnya, tidak bisa digunakan untuk memotret, hanya untuk memberikan efek depth of field yang lebih baik pada hasil foto.

Di tengah smartphone, terdapat sensor fingeprint dengan bentuk touchpad yang membulat, khas Xiaomi. Dari pengujian yang kami lakukan, sensor fingerprint ini sangat responsif saat digunakan. Di bagian atas (dan juga bawah) body belakang, terdapat lis antena, sama persis seperti yang dimiliki oleh seri Xiami Redmi 5 Plus.



Di bagian bawah body smartphone, di sebelah kiri (atau kanan kalau smartphone menghadap pada penggunanya), terdapat speaker grill. Di tengah-tengah, terdapat konektor micro USB standar untuk pengisian ulang dan transfer data. Di sebelahnya tersedia speaker input dan juga audio jack.



Di sisi kanan smartphone, tersedia volume rocker yang relatif empuk dan membal, nyaman saat ditekan. Di bagian bawahnya, terdapat tombol power.

Di sisi sebaliknya, tidak ada tombol apapun. Hanya tersedia SIM tray slot. Dan saat kami buka, ternyata SIM tray slot ini masih berjenis hybrid. Artinya, pengguna hanya bisa memakai satu SIM card saja kalau akan memasang microSD card.



Dua SIM card bisa dipasang kalau Anda tidak membutuhkan micro SD card hingga kapasitas 256GB di sana. Tetapi rasanya tidak mendesak, karena kapasitas internal Xiaomi Redmi Note 5 juga sudah cukup besar, yakni 64GB.

Kamera dan Fitur
Dari sisi fitur, Xiaomi sudah memberikan lebih banyak pembaruan dibandingkan dengan versi Redmi 5 Plus. Sistem operasi pada Redmi Note 5 sudah menggunakan Android Oreo 8.1, sementara antarmuka sudah menggunakan MiUI terbaru yakni versi 9.5.

Pada MiUI 9.5, fitur-fitur baru yang disediakan antara lain adalah customisable app lock, Mi browser yang lebih baik, notification window yang baru, full screen gesture dan opsi untuk menambahkan foto favorit di gallery.


Untuk Mi Browser, versi terbaru ini telah mengalami perbaikan di start page dan juga peningkatan performa. Quick search options, posisi search bar dan menu tab sudah menggunakan desain baru. Untuk app lock, kini pengguna bisa memilih tiga macam penguncian. Mulai dari pattern, alphanumeric password, ataupun numeric PIN.

Baca juga:

Penambahan fitur Favorite di gallery tampaknya memang sepele. Tetapi jangan salah. Kalau Anda sudah cukup lama memakai smartphone ini dan sudah memotret ratusan atau ribuan foto, maka Anda akan kesulitan mencari foto yang dimaksud. Kalau foto diberi tanda Favorite, maka berikutnya Anda akan mencari, bisa melakukannya dengan lebih mudah.

Dari sisi kamera, Redmi Note 5 memiliki kamera utama resolusi 12MP dengan aperture yang sangat baik yakni f/1.9 dan pixel size yang besar 1,4 micron. Ia mendukung dual pixel PDAF untuk kualitas foto yang lebih bagus. Kamera keduanya merupakan kamera 5MP f/2.0 dengan dimensi 1.25 micron dan hanya berfungsi sebagai depth sensor.

Di depan, tersedia kamera selfie dengan resolusi 13MP dengan bukaan f/2.0 dan besaran pixel mencapai 1.12 micron. Ia juga dilengkapi dengan LED flash untuk memotret selfie di kondisi temaram.



Dari sisi opsi perekaman foto atau video, kamera utama dapat merekam video time lapse ataupun slow motion. Adapun untuk foto, pengguna bisa memilih berbagai skenario, atau memotret Portrait, Panorama ataupun Manual. Meski demikian, opsi manual yang disediakan tidaklah terlalu banyak. Hanya opsi ISO100 sampai 3200, beberapa opsi White Balance, tanpa ada opsi shutter speed ataupun exposure value.

Meski demikian, saat memotret dalam kondisi pencahayaan redup, Xiaomi memberikan opsi untuk secara otomatis meningkatkan kualitas foto. Cukup mengaktifkan Enhance lowlight photos automatically, maka hasil jepretan akan menjadi auto bagus, dalam kondsisi redup. Berikut ini beberapa contoh foto-fotonya:











Dari contoh foto-foto di atas, kita bisa lihat bahwa kamera Xiaomi Redmi Note 5 mampu menghasilkan foto dengan warna yang sangat cerah dan tajam seperti aslinya. Fitur portrait mode pun mampu menghasilkan depth effect yang sangat mulus. Di dalam ruangan, ia juga masih bisa mengambil foto dengan hasil yang cerah. Bahkan dalam kondisi remang-remang pun detail masih bisa didapat.

Spesifikasi dan Performa
Seperti disebutkan di atas, Redmi Note 5 merupakan smartphone perdana Xiaomi yang mengutilisasi prosesor Qualcomm Snapdragon 636. Ia hadir dengan RAM 4GB dan storage 64GB yang bisa diperluas lewat kartu microSD berkapasitas hingga 256GB. Lebih detail, berikut ini spesifikasi lengkap Xiaomi Redmi Note 5 yang kami kutip dari GSM Arena:



Berikut hasil pengujian menggunakan aplikasi benchmark Antutu, Geekbench, 3DMark dan PCMark:



Dari pengujian, terlihat bahwa performa Snapdragon 636 yang memperkuat Xiaomi Redmi Note 5 tidak main-main dan pada akhirnya sanggup membuat smartphone ini bersaing dengan smartphone kelas atas yang harganya bisa dua atau tiga kali lipat di atas, misalnya Samsung Galaxy S6 atau Galaxy Note 5. Demikian pula untuk performa grafisnya. Menurut 3DMark, hasil yang didapat oleh Redmi Note 5 ini lebih baik dari 78% smartphone yang beredar di pasaran. Sebut saja Oppo Find 7a, Samsung Galaxy Note Edge atau Asus Zenfone Zoom S. Lalu, bagaimana dengan performa baterai?



Menggunakan aplikasi Geekbench yang memaksas smartphone bekerja keras non stop, tercatat bahwa smartphone ini mampu bertahan hingga 7 jam 40 menit tanpa istirahat. Tentunya, jika ia digunakan dalam pemakaian normal, durasinya bisa jauh lebih lama.

Dalam percobaan yang kami lakukan, rata-rata smartphone ini bisa menemani kami beraktivitas selama 1 hari atau lebih sebelum kehabisan baterai. Tergantung berapa lama kami bermain game dalam sehari. Ngomong-ngomong soal game, bagaimana performanya saat bermain game?



Saat kami memainkan game online yang cukup berat grafisnya sepert Arena of Valor, Xiaomi Redmi Note 5 dapat menjalankannya dengan sangat lancar. Proses loading cepat, tampilan grafis sangat mulus saat bermain, dan smartphone relatif tidak terlalu panas meski sudah bermain 2 atau 3 game. Di game lain, seperti Marvel Futurefight yang cukup berat, game mampu berjalan mulus bahkan untuk setting high sekalipun. Tampilan pun jenuh dan hasil, sertanya nyaris tanpa lag. Satu satunya yang membuatnya lag adalah ketika koneksi internet sedang buruk.


Kesimpulan
Dari pengujian yang kami lakukan, Xiaomi Redmi Note 5 merupakan smartphone yang sangat menarik. Boleh jadi, ia menjadi salah satu yang terbaik di kelasnya. Performa prosesor dan grafis kencang, layar full view display, baterai besar dan kamera mumpuni merupakan kelebihan yang sulit diabaikan. Apalagi mengingat harganya yang juga sangat terjangkau untuk apa yang ditawarkan.

Dengan harga Rp3.299.000, Anda akan menemukan sebuah smartphone serba bisa dalam wujud Xiaomi Redmi Note 5.



Postingan Populer

Review Asus Vivobook 14 A1405VA. Laptop Kerja Rp9 Jutaan

Dunia kerja yang semakin dinamis menuntut perangkat yang tidak hanya portabel, tetapi juga andal, aman, dan mampu mengakomodasi berbagai kebutuhan multitasking. Tren laptop kerja kini tak lagi sekadar berfokus pada bodi yang tipis dan ringan, tetapi juga memperhatikan aspek performa. Mulai dari prosesor kencang, kapasitas RAM besar dan upgradable, semua kini menjadi faktor esensial. Tak lupa juga dengan kehadiran fitur-fitur penunjang produktivitas seperti layar rasio 16:10, port konektivitas lengkap, dan sistem keamanan biometrik. Selain itu, laptop kerja modern dituntut memiliki daya tahan fisik yang tangguh. Standar militer seperti MIL-STD 810H kini menjadi nilai tambah penting, terutama bagi para profesional muda yang sering berpindah tempat kerja atau bekerja dalam kondisi lingkungan yang tidak selalu ideal. Terakhir, dukungan sistem operasi terkini dan paket software produktivitas seperti Microsoft Office Home & Student juga kini menjadi bagian dari “value” yang dicari oleh p...

Layar OLED untuk Gaming Akan Makin Hebat

LG Display kembali menunjukkan dominasinya sebagai pionir teknologi layar global. Perusahaan asal Korea Selatan ini mengumumkan keberhasilan produksi massal panel monitor OLED tercanggih di dunia dengan mengandalkan teknologi milik sendiri. Ya, lewat teknologi yang disebut sebagai Primary RGB Tandem, LG Display mengemas kombinasi luar biasa. Kecerahan hingga 1.500 nits, refresh rate 280Hz, dan respons waktu secepat 0,03ms. Tiga elemen utama dalam kualitas gambar monitor gaming OLED. Teknologi Primary RGB Tandem merupakan terobosan generasi keempat OLED dari LG. Alih-alih menggunakan satu lapisan RGB, teknologi ini menumpuk empat lapisan warna primer merah, hijau, dan biru secara independen. Hasilnya adalah kecerahan puncak tertinggi untuk OLED ukuran 27 inci, mencapai 1.500 nits (APL 1,5%), sambil mempertahankan akurasi warna hingga 99,5%. Capaian ini sangat ideal, tidak hanya untuk gamer, tapi juga untuk profesional kreatif di bidang produksi film dan color grading. Tidak berhenti di ...

Peneliti Temukan Cara Aman Ambil Emas dari Elektronik Bekas

Sebuah terobosan penting dalam dunia pertambangan dan daur ulang limbah elektronik datang dari Australia. Tim peneliti dari Flinders University berhasil mengembangkan metode baru untuk mengekstraksi emas yang jauh lebih aman dan ramah lingkungan dibanding metode konvensional yang selama ini mengandalkan bahan kimia beracun seperti merkuri dan sianida. Emas adalah logam mulia bernilai tinggi yang digunakan luas di berbagai sektor, dari perhiasan dan investasi hingga elektronik, kedokteran, dan industri kedirgantaraan. Namun, metode ekstraksi tradisionalnya sering kali membawa dampak besar terhadap lingkungan dan kesehatan manusia.  Merkuri, misalnya, masih banyak digunakan oleh penambang skala kecil di berbagai belahan dunia, meskipun sudah diketahui menyebabkan keracunan akut dan kerusakan ekosistem. Masalah ini semakin mendesak dengan melonjaknya limbah elektronik global. Pada tahun 2022, dunia menghasilkan sekitar 62 juta ton e-waste, sebagian besar mengandung logam berharga sep...

Review Advan AI Gen. Laptop AI Murah yang Menjanjikan

Pasar laptop di Indonesia saat ini tengah menyaksikan datangnya gelombang besar masuknya perangkat berlabel AI. Kondisi tersebut sejalan dengan tren di pasar global, terkait komputasi yang mulai mengintegrasikan kecerdasan buatan ke dalam sistem operasi maupun aplikasi kreatif.  Mulai dari brand global ternama hingga pemain lokal, semuanya berlomba menghadirkan laptop AI, khususnya yang dilengkapi dengan kemampuan AI terintegrasi. Dan yang paling diincar adalah segmen produktivitas dan kreator konten.  Dalam konteks ini, Advan, salah satu produsen lokal yang selama ini dikenal lewat perangkat terjangkau, mencoba masuk ke kategori baru yang lebih premium. Tentunya juga menyasar segmen laptop AI performa tinggi, melalui produk terbarunya, Advan AI Gen.  Dengan jargon “The Fastest, Strongest, Professional AI Notebook”, laptop AI ini mencoba menggaet kalangan profesional muda, content creator, dan bahkan gamer kasual lewat kombinasi spesifikasi mentereng dan desain ringkas....

Blue Screen of Death (BSOD) Akan Hilang dari Windows!

Setelah hampir empat dekade menjadi simbol frustrasi pengguna Windows, layar biru legendaris alias Blue Screen of Death (BSOD) akhirnya akan dipensiunkan. Ya, Microsoft mengonfirmasi bahwa penghapusan BSOD akan mulai akhir musim panas 2025. Tapi jangan gembira dulu. BSOD akan tetap muncul. Meski begitu, Windows 11 akan menghadirkan versi baru dari layar error ini. Dengan latar belakang hitam dan tampilan yang lebih sederhana, dan nanti akan dijuluki Black Screen of Death. Perubahan ini bukan sekadar kosmetik. Microsoft menghapus ikon wajah sedih dan kode QR yang biasanya tampil di BSOD, menggantinya dengan satu kode stop yang menjelaskan penyebab crash, seperti driver bermasalah atau komponen spesifik. Desain ramping ini pertama kali diuji di Windows Insider dan meniru tampilan layar progres sistem saat pembaruan berlangsung. Tujuannya jelas: membuat pesan error lebih mudah dipahami, tidak hanya oleh profesional IT, tapi juga oleh pengguna biasa. Menurut David Weston, Wakil Presiden Ke...