Langsung ke konten utama

Review Perbandingan Xiaomi Mi6 vs Samsung Galaxy S8. Mending Mana?

Di dunia smartphone Android, ada dua nama yang sulit untuk dibendung popularitasnya. Samsung dan Xiaomi. Kalau Samsung meraih puncak dengan ketekunan, inovasi produk dan campaign marketing yang terus menerus dilakukan salama belasan tahun terakhir, berbeda dengan Xiaomi. Produsen asal Tiongkok ini melejit popularitasnya karena basis pengguna fanatik yang sangat mengagung-agungkan produk yang dirilis oleh sang produsen. Tak lain tak bukan karena murah, tapi bagus.


Nah, kali ini kami mendapatkan kesempatan yang amat sangat langka yakni membandingkan performa smartphone dari kedua produsen. Dan yang sangat menarik, dua produk yang akan kita bandingkan adalah smartphone yang menjadi raja atau flaghsip dari masing-masing produsen. Xiaomi dengan Mi6-nya, dan Samsung, apalagi kalau bukan dengan seri Galaxy S8-nya. Tak usah banyak basa-basi, berikut ini perbandingan performa kedua smartphone papan atas tersebut. Mending mana?

 

Sebelum kita adu kinerja, tak ada salahnya kalau kita sedikit ulas spesifikasi masing-masing smartphone sebagai gambaran.

CPU, GPU dan OS
Xiaomi Mi6 merupakan salah satu smartphone pertama yang memanfaatkan prosesor terkencang dari Qualcomm yakni Snapdragon 835. Adapun Samsung Galaxy S8 yang kita gunakan kali ini diperkuat oleh Samsung Exynos 8895. Kedua prosesor merupakan prosesor octa core. Kalau Snapdragon 835 terdiri dari 4 buah prosesor Kryo 2,45GHz dan 4 buah prosesor Kryo 1,9GHz, Exynos 8895 menggunakan 4 buah prosesor Kryo 2,3GHz dan 4 buah prosesor Kryo 1,7GHz.

Di atas kertas, Qualcomm Snapdragon 835 milik Xiaomi Mi6 sedikit lebih unggul.

Untuk GPU, Xiaomi Mi6 memanfaatkan Qualcomm Adreno 540, sementara Samsung Galaxy S8 menggunakan Mali-G71. Kedua smartphone menggunakan sistem operasi Android Nougat 7.1.1 (Mi6) dan 7.0 (Galaxy S8).

Jaringan, SIM Card
Kedua smartphone mendukung dual SIM 4G LTE di kedua slot. Namun Xiaomi Mi6 tidak menyediakan slot expansi storage microSD. Adapun Samsung Galaxy S8 menyediakan slot hybrid jika pengguna butuh menambahkan kapasitas penyimpanan offline.

RAM dan Storage
Xiaomi Mi6 merupakan smartphone Android dengan kapasitas RAM lega, yakni 6GB. Untuk media penyimpanannya, varian kali ini hadir dengan storage internal sebesar 128GB. Sangat lega untuk ukuran media penyimpanan internal smartphone saat ini. Samsung Galaxy S8, hanya punya RAM sebesar 4GB dan internal storage sebesar 64GB. Tentunya Xiaomi Mi6 unggul cukup telak di sini.

Display dan Dimensi
Xiaomi Mi6 merupakan smartphone berukuran 5,15 inci dengan resolusi Full HD (ratio 16:9). Tingkat kerapatan layarnya mencapai 428 pixel per inch. Layar jenis IPS tersebut juga sudah diperkuat Corning Gorilla Glass 4. Adapun ukuran smartphonenya mencapai 145,2 x 70,5 x 7,5 milimeter dan berat 182 gram.

Samsung Galaxy S8 sendiri menggunakan layar berukuran 5,8 inci namun dengan rasio kekinian, yakni 18.5:9 dengan resolusi 2960 x 1440 pixel. Tingkat kerapatan pixel-nya juga sangat tinggi yakni mencapai 570 pixel per inch. Dari sisi layar, Samsung memasang layar Super AMOLED dan diberi perlindungan Corning Gorilla Glass 5. Adapun dimensi fisiknya 148.9 x 68.1 x 8mm dengan bobot 155 gram. Kalau boleh memilih, layar Samsung Galaxy S8, baik dari jenis layar, resolusi hingga perlindungan, tentu lebih baik.

Kamera
Xiaomi menyediakan dual camera 12MP di belakang. Kamera 27mm dengan bukaan f/1.8 dan mendukung OIS, serta kamera 52mm dengan f/2.6. Kamera utama tersebut mendukung 2x optical zoom, mendukung pula Phase Detection Auto Focus serta dual tone LED flash. Adapun kamera depan mendukung resolusi 8MP dan mampu merekam video FullHD.

Samsung Galaxy S8 hanya menyediakan sebuah kamera 12MP 26mm namun dengan aperture yang lebih baik yakni f/1.7. Kamera mendukung PDAF, OIS dan LED Flash. Untuk kamera depan, resolusi 8MP juga diperkuat oleh aperture yang baik yakni f/1.7, mendukung autofocus dan perekaman resolusi 1440p.

Konektivitas
Kedua smartphone mendukung konektivitas WiFi mutakhir yakni 802.11ac, BlueTooth 5.0 serta dukungan GPS yang luas, mencakup A-GPS, Glonass, BDS. Tambahan dukungan Galileo tersedia pada Galaxy S8. Kedua smartphone juga sudah mendukung NFC yang sangat bermanfaat untuk kondisi masa kini di Indonesia. Tetapi yang menarik, Xiaomi Mi6 masih menyediakan port infra-red yang membuat smartphone ini bisa menjadi remote control untuk TV, AC, dan perangkat elektronik lain. Untuk transfer data atau charging, keduanya menggunakan USB Type-C.

Baterai
Xiaomi Mi6 menawarkan baterai yang lebih besar yakni Li-Po berkapasitas 3.350mAh. Baterai juga dapat diisi ulang dengan cepat, karena dukungan Quick Charge 3.0. Adapun Samsung Galaxy S8 memiliki baterai Li-Ion yang berkapasitas lebih kecil, yakni 3.000mAh dan mendukung Quick Charge 2.0.

Kinerja
Nah, sampailah kita di bahasan yang ditunggu-tunggu. Apalagi kalau bukan adu kencang performa di antara keduanya. Untuk itu, berikut ini hasilnya:


Menggunakan AnTuTu Benchmark, terbukti performa Qualcomm Snapdragon 835 pada Xiaomi Mi6 jauh mengungguli Exynos 8895 milik Samsung Galaxy S8.


Namun demikian, saat diukur dengan aplikasi benchmark GeekBench, yang melakukan pengujian tiap-tiap prosesor, baik secara tunggal (single-core) ataupun secara bersama-sama (multi core), solusi yang ditawarkan oleh Exynos 8895 milik Samsung Galaxy S8 lebih baik.



Uniknya, dalam performa aplikasi pekerjaan sehari-hari dan secara multitasking, yang digambarkan dengan aplikasi benchmark PC Mark Work 2.0, kembali Qualcomm Snapdragon 835 milik Xiaomi Mi6 unggul cukup signifikan.



Demikian pula saat mengolah grafis. Duet antara prosesor Qualcomm Snapdragon 835 dan Qualcomm Adreno 540 lebih baik dibandingkan dengan Samsung Exynos 8895 dan Mali-G71.



Dari sisi baterai, selisih kapasitas 350mAh antara baterai Xiaomi Mi6 dengan Samsung Galaxy S8 ternyata mampu menghadirkan selisih daya tahan hingga 3 jam dalam aplikasi sehari-hari, menurut PC Mark.



Kesimpulan
Dari pengujian di atas, dapat kita lihat bahwa Xiaomi Mi6, dengan Qualcomm Snapdragon 835-nya merupakan smartphone yang sangat menarik untuk dimiliki. Performanya luar biasa tinggi. Daya tahan baterainya, meski hanya diperkuat oleh baterai berkapasitas 3.350mAh juga sangat baik. Jadi, Anda ingin mencari smartphone flagship Android yang “murah” tapi bagus? Xiaomi Mi6 ini jawabannya.

Postingan Populer

Savefrom, Online Video Downloader Terbaik?

Savefrom, Online Video Downloader Terbaik - Bagi Anda yang suka nonton video dari media sosial, mungkin Anda kadang lebih memilih untuk menontonnya secara offline. Hal ini bukan tanpa alasan, karena memang menonton video secara online akan lebih menguras kuota. Apalagi jika budget Anda sedang menipis, atau kuota sudah mau habis, pastinya solusi terbaik adalah dengan men-download dulu videonya. Dengan men-download videonya, Anda bisa melihat ulang videonya kapan pun tanpa harus mengkhawatirkan kehabisan kuota. Nah, salah satu layanan online video downloader yang bisa Anda pilih adalah Savefrom. Kira-kira, apa saja keunggulan dan kekurangan layanan yang satu ini? Yuk, simak informasinya di bawah:   Review dan Cara Download dari Savefrom: Savefrom merupakan sebuah layanan online gratis yang bisa digunakan untuk mengunduh video maupun musik secara gratis. Savefrom disebut juga sebagai pengunduh video tertua sekaligus terpopuler yang bisa digunakan dengan mudah dan bebas. Beberap...

Windows 11 Siap Jadi “AI PC” Sesungguhnya

Microsoft kembali memoles Windows 11 dengan lapisan kecerdasan buatan yang lebih tebal. Dalam pembaruan terbaru, pengguna akan bisa memanggil asisten digital hanya dengan mengucapkan, “Hey Copilot.” Konsepnya mirip dengan “Hey Siri” di iPhone atau “Hey Google” di Android, tapi kini hadir langsung di desktop.  Di permukaannya, ini terlihat seperti langkah maju untuk membuat interaksi dengan PC lebih natural. Namun, di balik kemudahan tersebut, ada pertanyaan besar tentang seberapa jauh Microsoft ingin AI mengambil alih kendali pengalaman pengguna. Salah satu fitur paling menarik (dan mungkin paling kontroversial) adalah Copilot Vision. Dengan izin pengguna, Copilot bisa “melihat” seluruh layar. Mulai dari aplikasi yang terbuka, dokumen kerja, hingga tab browser, lalu memberikan jawaban atau analisis kontekstual. Misalnya, Copilot dapat meninjau presentasi PowerPoint atau memeriksa formula di Excel tanpa Anda perlu menjelaskan apa pun. Tidak seperti fitur Recall yang menuai kritik ka...

Review Mouse Wireless Elecom EX-G M-XGL30DBSK

Dalam dunia kerja digital yang serba cepat, perangkat kecil seperti mouse sering kali jadi faktor penentu kenyamanan produktivitas. Elecom, brand periferal asal Jepang yang dikenal dengan inovasi ergonomisnya, menghadirkan Elecom M-XGL30DBSK. Mouse ini merupakan mouse nirkabel berukuran besar yang mengedepankan desain alami dan kenyamanan jangka panjang. Ia tersedia dalam dua varian warna, M-XGL30DBSKBU (biru) dan M-XGL30DBSKBK (hitam).  Kedua perangkat mouse tersebut merupakan bagian dari Elecom seri EX-G, yang membawa filosofi desain “ergonomic experience gripless”. Seperti apa mouse ini? Desain  Sebagai gambaran, fokus utama Elecom pada seri EX-G adalah mengurangi ketegangan tangan pengguna. Elecom mengklaim, dengan bekerja sama dengan ahli ortopedi, mereka merancang bentuk bodi mouse agar telapak tangan dapat “beristirahat” secara alami, tanpa harus menggenggam terlalu erat. Dari percobaan yang kami lakukan, hasilnya terasa nyata. Saat digunakan berjam-jam, otot pergelanga...

Chip Google Tensor G5 Belum Lancar untuk Gaming

Google tampaknya masih belum belajar dari kesalahan lamanya. Pixel 10 Pro XL yang seharusnya menjadi etalase kecanggihan hardware dan AI andalannya, justru tampil seperti ponsel yang alergi terhadap gaming. Sebuah video yang beredar di X menunjukkan ponsel flagship senilai £1.000 itu terseok-seok memainkan Genshin Impact. Frame rate anjlok, tampilan berkedip, dan lag yang parah. Semua berpadu menjadi sebuah tontonan yang bahkan membuat ponsel keluaran lima tahun lalu terlihat lebih gagah. Biang keladinya? Tensor G5, chip buatan Google yang diproduksi oleh TSMC. Di atas kertas, ia adalah otak pintar yang mampu menjalankan berbagai fitur AI dan trik kamera dengan mulus. Namun begitu dia diminta mengeluarkan tenaga mentah untuk game berat, hasilnya justru seperti overheat dalam ujian fisika dasar. Pixel 10 Pro XL memang nyaman untuk urusan email, kamera, atau eksperimen AI kecil-kecilan. Tapi saat game sungguhan dijalankan, performanya langsung rontok. Ironisnya, Tensor G5 yang digadang-g...

Pegatron Akhirnya "Made in USA" Setelah Beli Pabrik di Texas

Pegatron akhirnya resmi mengibarkan bendera “Made in the USA”. Perusahaan manufaktur asal Taiwan yang sempat spin-off dari Pegasus, induk perusahaan Asus itu mengumumkan pembelian fasilitas pabrik dan lahan di Georgetown, Texas, sebagai bagian dari ekspansi besar untuk lini produksi dan operasionalnya di Amerika Serikat. Kesepakatan ini dijalankan melalui anak perusahaan Pegatron Technologies, yang mengakuisisi fasilitas di kawasan Blue Springs Business Park beserta lahan seluas 12,52 acre (sekitar 5 hektar). Pabrik tersebut memiliki luas lantai sekitar 168.784 kaki persegi dan dibeli dengan nilai sekitar US$3,07 juta. Langkah ini menjadi tonggak baru bagi Pegatron, yang selama ini lebih dikenal sebagai mitra manufaktur global untuk Apple dan sejumlah produsen perangkat elektronik ternama. Menurut laporan, fasilitas baru di Texas itu akan difungsikan terutama untuk produksi server dan perangkat elektronik otomotif, dengan fokus awal pada server enterprise. Analis industri memperkirakan...