Langsung ke konten utama

Review Asus ROG Strix GL503VM Scar Edition

Awal tahun 2018 Asus menggebrak pasar Indonesia dengan seri gaming andalannya. Memperbarui lini seri ROG Strix, tanpa basa-basi, produsen notebook terbesar di negeri ini tersebut langsung membanjiri gerai perangkat gaming di seluruh penjuru Nusantara dengan varian Asus ROG Strix GL503VM. Model terbaru yang dimaksud merupakan varian Scar Edition.

Ya. Sejak akhir tahun lalu, produsen asal Taiwan tersebut memecah segmen notebook gamingnya menjadi banyak bagian. Bahkan mereka juga merilis sub-brand baru, yakni Asus Gaming FX series untuk segmen casual gamers. Dan untuk segmen hardcore gamers, segmentasinya juga semakin diperluas dan berpotensi membingungkan pengguna yang ingin memilih karena demikian banyaknya.


Singkat kata, saat ini ROG dipecah menjadi GL (Strix) series untuk gamers professional yang punya mobilitas tinggi juga para designer grafis atau video editor yang kerap melakukan rendering 3D atau Full HD/4K video. Ada pula G series yang menawarkan performa tertinggi sebuah notebook gaming. Sementara varian GX series, merupakan lini produk gaming yang inovatif dan “tak ada lawan.”



Tak hanya sampai di situ, Strix pun masih dipecah lagi menjadi 3 tipe. Strix tradisional, ditujukan untuk para gamers secara general. Strix Hero Edition, ditujukan untuk para gamers yang gemar bermain game dengan genre Multiplayer Online Battle Arena (MOBA). Adapun Strix Scar Edition ditujukan bagi mereka yang doyan bertempur dalam game berbasis First Person Shooter (FPS).

Pada kesempatan kali ini, kita akan lihat dari dekat seperti apa Asus ROG Strix GL503VM Scar Edition.

Desain
Dari sisi desain, ROG Strix GL503VM Scar edition tampil dengan desain ROG generasi baru. Kalau pada notebook generasi ROG sebelumnya logo ditempatkan di tengah dengan aksen lis berwarna merah, oranye ataupun magenta, kali ini logo mata ROG yang terkenal itu digeser ke pinggir. Desain ini persis seperti yang ditawarkan oleh notebook gaming fenomenal Asus ROG Zephyrus.


Tak hanya backlit keyboard, notebook gaming yang satu ini juga sudah mendukung RGB backlit keyboard. Fitur ini membuat keyboard bisa memancarkan cahaya berwarna-warni sesuai kebutuhan penggunanya. Jika bosan, pengguna juga bisa mengubah pendaran cahayanya menjadi hanya merah, kuning, biru atau magenta saja.


Untuk konektivitas, ASUS ROG GL502VM menyediakan port yang lengkap. Mulai dari RJ-45 LAN, DisplayPort, HDMI, dua port USB 3.0 dan audio combo jack. Di sisi kanan, tersedia port SD/MMC card, USB Type-C, dua port USB 3.0 dan Kensington Lock.



Agar nyaman saat bermain, Asus mendesain pembuangan panas ke arah belakang notebook. Penempatan ini sangat ideal bagi pengguna karena sisi kanan atau kiri tempat pengguna meletakkan mouse saat bermain, tidak akan mendapatkan semburan udara panas dari arah dalam body notebook.


Asus juga masih menyediakan ventilasi tambahan di bagian bawah untuk mereduksi panas yang disebabkan oleh komponen berspesifikasi tinggi yang terpasang di dalam notebook. Yang menarik, notebook ini juga sangat mudah dikustomisasi karena pelat penutup bagian bawahnya dapat dibuka hanya dengan melepas satu buah baut. Setelah itu, pengguna bisa meng-upgrade RAM ataupun harddisk yang terpasang di sana.


Dari sisi keyboard, Asus ROG Strix GL503VM Scar Edition ini mendukung 30-key roll over keyboard. Artinya, saat bermain game, pengguna bisa menekan kombinasi tombol hingga 30 tombol sekaligus, entah bagaimana caranya, tanpa terjadi gangguan.


Selain backlit keyboard, untuk memudahkan, tombol WASD juga diberi warna khusus sehingga lebih mudah ditemukan saat pengguna bermain dalam kondisi gelap. Tak hanya itu, tombol panah pun sedikit digeser ke bawah, tidak bergabung penuh dengan tombol-tombol keyboard lainnya, untuk menghindari salah pencet saat sedang gugup diserbu lawan.


Meski para gamers tampaknya akan jarang menggunakan touchpad, tetapi Asus masih menyediakan sebuah touchpad berukuran lega. Touchpad ini sangat responsif dan empuk saat disentuh. Di saat yang sama, ia juga mendukung multi gesture.

Spesifikasi
Nah ini yang paling penting. Seperti apa sih spesifikasi yang ditawarkan oleh notebook gaming canggih kekinian tersebut?

- CPU Intel Core i7-7700HQ (6MB Cache, up to 3,8GHz)
- OS Windows 10 Home 64-bit
- Display 15,6" Full HD (1920 x 1080p) 120Hz 5ms, Anti Glare
- GPU Nvidia GeForce GTX 1060 GDDR5 6GB, VR Ready
- Storage 1TB SSHD + 256GB M.2 SSD
- RAM 16GB 2400MHz DDR4 up to 32GB
- Keyboard RGB 4 Zones Backlit Keyboard with 1.8mm Travel Distance
- Audio 2x 3,5W speaker with smart AMP, Array Microphone
- Connectivity 802.11ac WLAN, Bluetooth 4.1
- Dimension 38,4 x 26,2 x 2,3cm
- Weight 2,5Kg

Dari sisi spesifikasi, tak perlu diragukan lagi. Asus ROG Strix GL503VM Scar Edition ini dijamin sanggup melahap game-game mutakhir ataupun dipaksa untuk melakukan rendering video full HD tanpa masalah yang berarti. Prosesor kencang berbasis Intel Core i7, RAM DDR4 16GB sudah disediakan. Jika kurang cukup, kapasitas RAM masih bisa ditambah hingga 32GB.

Yang menarik, layar 120Hz yang digunakan akan sangat bermanfaat bagi para pemain game berbasis FPS. Refresh rate 120Hz tersebut sangat memanjakan mata saat bermain karena tidak akan ada flickr yang terlihat. Tak hanya sampai di situ, response time yang hanya 5ms juga membuat tak ada efek ghosting yang terlihat di layar, khususnya saat sedang terjadi adegan cepat misalnya saat baku tembak ataupun kebut-kebutan.

Dari sisi storage, Asus juga memberikan kenyamanan yang lebih dengan menyediakan dua buah storage di dalam notebook. Untuk kapasitas lega, tersedia harddisk bertipe SSHD berukuran 1TB. Sangat lega untuk menyimpan belasan game kekinian, ataupun video resolusi Full HD koleksi penggunanya. Harddisk ini juga bukan harddisk biasa. Jenis SSHD merupakan harddisk yang dilengkapi dengan chip storage flash tambahan yang berfungsi sebagai cache untuk mempercepat proses baca/tulis data ke harddisk.

Demi memperlancar performa, Asus pun membenamkan sebuah storage berbasis M.2 yakni SSD NVMe berkapasitas cukup besar, yakni 256GB. Instalasi OS di storage ini akan membuat loading sistem operasi ataupun aplikasi dapat dilakukan hanya dalam sekejap dua kejap saja.

Baca juga:

Kinerja
Ini bagian yang paling menarik. Seperti apa performa notebook ini saat digunakan? Berikut ini hasil percobaan yang kami lakukan terhadap notebook yang punya spesifikasi teknis sangat menarik seperti yang dijelaskan oleh HWInfo64:


Saat kami gunakan untuk bermain Battlefield 1, kami bisa mengatur setting grafis hingga “rata kanan” dan notebook tidak menunjukkan tanda-tanda kepayahan. Sepanjang sesi bermain kami, tidak ada drop frame-rate ataupun lag sama sekali.

Namun demikian, kebisingan mulai terasa akibat kipas pendingin berputar maksimal untuk mengalirkan panas ke luar notebook. Adapun saat kami periksa, suhu prosesor bisa mencapai angka 82 derajat Celcius. Tetapi tak perlu khawatir, sistem pendinginan dapat memaksa suhu panas segera pergi dan mengembalikan suhu ke angka 60-an derajat Celcius.


Demikian pula saat kami coba memainkan game online berbasis FPS yang sangat populer lewat platform Steam, yakni Counter Strike: Global Offensive. Setting maksimal sama sekali tidak membebani komponen hardware Asus ROG GL503VS. Apalagi dengan dukungan refresh rate 120Hz response time 5ms yang ditawarkan oleh layar, bermain game menjadi sempurna.


Saat diuji menggunakan aplikasi rendering 3D image seperti Cinebench 15, kombinasi prosesor Intel Core i7-7700HQ dan GeForce GTX 1060 mampu menghadirkan kecepatan pengolahan OpenGL hingga 101.98fps.


Sebagai gambaran, kami juga membandingkan performa Asus ROG Strix GL503VM Scar Edition ini dengan varian pendahulu. Berikut ini perbandingannya:


Berikut perbandingan hasil pengujian dengan Unigine Heaven Benchmark 4.0:


Kesimpulan
Dari hasil uji di atas, kita bisa melihat bahwa notebook ini merupakan notebook yang menawarkan performa gaming yang tak perlu diragukan. Anda yang merupakan gamers enthusiast, apalagi dari pecinta genre first person shoot akan sangat dimanjakan oleh performa hardware dan juga layar monitor yang ditawarkan.

Peningkatan dibanding varian terdahulu yang sudah hadir di pasaran Indonesia juga cukup signifikan. Artinya, kalau Anda mencari notebook gaming terbaik dengan kisaran harga Rp26 jutaan, Asus ROG Strix GL502VM Scar Edition merupakan pilihan yang sangat menarik.

Anda tertarik menggunakan Asus ROG Strix GL503VM Scar Edition bergaransi resmi? Silakan klik pada link berikut:

Postingan Populer

Review Asus Vivobook 14 A1405VA. Laptop Kerja Rp9 Jutaan

Dunia kerja yang semakin dinamis menuntut perangkat yang tidak hanya portabel, tetapi juga andal, aman, dan mampu mengakomodasi berbagai kebutuhan multitasking. Tren laptop kerja kini tak lagi sekadar berfokus pada bodi yang tipis dan ringan, tetapi juga memperhatikan aspek performa. Mulai dari prosesor kencang, kapasitas RAM besar dan upgradable, semua kini menjadi faktor esensial. Tak lupa juga dengan kehadiran fitur-fitur penunjang produktivitas seperti layar rasio 16:10, port konektivitas lengkap, dan sistem keamanan biometrik. Selain itu, laptop kerja modern dituntut memiliki daya tahan fisik yang tangguh. Standar militer seperti MIL-STD 810H kini menjadi nilai tambah penting, terutama bagi para profesional muda yang sering berpindah tempat kerja atau bekerja dalam kondisi lingkungan yang tidak selalu ideal. Terakhir, dukungan sistem operasi terkini dan paket software produktivitas seperti Microsoft Office Home & Student juga kini menjadi bagian dari “value” yang dicari oleh p...

Layar OLED untuk Gaming Akan Makin Hebat

LG Display kembali menunjukkan dominasinya sebagai pionir teknologi layar global. Perusahaan asal Korea Selatan ini mengumumkan keberhasilan produksi massal panel monitor OLED tercanggih di dunia dengan mengandalkan teknologi milik sendiri. Ya, lewat teknologi yang disebut sebagai Primary RGB Tandem, LG Display mengemas kombinasi luar biasa. Kecerahan hingga 1.500 nits, refresh rate 280Hz, dan respons waktu secepat 0,03ms. Tiga elemen utama dalam kualitas gambar monitor gaming OLED. Teknologi Primary RGB Tandem merupakan terobosan generasi keempat OLED dari LG. Alih-alih menggunakan satu lapisan RGB, teknologi ini menumpuk empat lapisan warna primer merah, hijau, dan biru secara independen. Hasilnya adalah kecerahan puncak tertinggi untuk OLED ukuran 27 inci, mencapai 1.500 nits (APL 1,5%), sambil mempertahankan akurasi warna hingga 99,5%. Capaian ini sangat ideal, tidak hanya untuk gamer, tapi juga untuk profesional kreatif di bidang produksi film dan color grading. Tidak berhenti di ...

Blue Screen of Death (BSOD) Akan Hilang dari Windows!

Setelah hampir empat dekade menjadi simbol frustrasi pengguna Windows, layar biru legendaris alias Blue Screen of Death (BSOD) akhirnya akan dipensiunkan. Ya, Microsoft mengonfirmasi bahwa penghapusan BSOD akan mulai akhir musim panas 2025. Tapi jangan gembira dulu. BSOD akan tetap muncul. Meski begitu, Windows 11 akan menghadirkan versi baru dari layar error ini. Dengan latar belakang hitam dan tampilan yang lebih sederhana, dan nanti akan dijuluki Black Screen of Death. Perubahan ini bukan sekadar kosmetik. Microsoft menghapus ikon wajah sedih dan kode QR yang biasanya tampil di BSOD, menggantinya dengan satu kode stop yang menjelaskan penyebab crash, seperti driver bermasalah atau komponen spesifik. Desain ramping ini pertama kali diuji di Windows Insider dan meniru tampilan layar progres sistem saat pembaruan berlangsung. Tujuannya jelas: membuat pesan error lebih mudah dipahami, tidak hanya oleh profesional IT, tapi juga oleh pengguna biasa. Menurut David Weston, Wakil Presiden Ke...

Peneliti Temukan Cara Aman Ambil Emas dari Elektronik Bekas

Sebuah terobosan penting dalam dunia pertambangan dan daur ulang limbah elektronik datang dari Australia. Tim peneliti dari Flinders University berhasil mengembangkan metode baru untuk mengekstraksi emas yang jauh lebih aman dan ramah lingkungan dibanding metode konvensional yang selama ini mengandalkan bahan kimia beracun seperti merkuri dan sianida. Emas adalah logam mulia bernilai tinggi yang digunakan luas di berbagai sektor, dari perhiasan dan investasi hingga elektronik, kedokteran, dan industri kedirgantaraan. Namun, metode ekstraksi tradisionalnya sering kali membawa dampak besar terhadap lingkungan dan kesehatan manusia.  Merkuri, misalnya, masih banyak digunakan oleh penambang skala kecil di berbagai belahan dunia, meskipun sudah diketahui menyebabkan keracunan akut dan kerusakan ekosistem. Masalah ini semakin mendesak dengan melonjaknya limbah elektronik global. Pada tahun 2022, dunia menghasilkan sekitar 62 juta ton e-waste, sebagian besar mengandung logam berharga sep...

Review Advan AI Gen. Laptop AI Murah yang Menjanjikan

Pasar laptop di Indonesia saat ini tengah menyaksikan datangnya gelombang besar masuknya perangkat berlabel AI. Kondisi tersebut sejalan dengan tren di pasar global, terkait komputasi yang mulai mengintegrasikan kecerdasan buatan ke dalam sistem operasi maupun aplikasi kreatif.  Mulai dari brand global ternama hingga pemain lokal, semuanya berlomba menghadirkan laptop AI, khususnya yang dilengkapi dengan kemampuan AI terintegrasi. Dan yang paling diincar adalah segmen produktivitas dan kreator konten.  Dalam konteks ini, Advan, salah satu produsen lokal yang selama ini dikenal lewat perangkat terjangkau, mencoba masuk ke kategori baru yang lebih premium. Tentunya juga menyasar segmen laptop AI performa tinggi, melalui produk terbarunya, Advan AI Gen.  Dengan jargon “The Fastest, Strongest, Professional AI Notebook”, laptop AI ini mencoba menggaet kalangan profesional muda, content creator, dan bahkan gamer kasual lewat kombinasi spesifikasi mentereng dan desain ringkas....