CD Projekt Red kembali mencatat tonggak bersejarah. Cyberpunk 2077 resmi menembus 35 juta unit terjual di seluruh dunia. Angka ini menegaskan bahwa game yang sempat bermasalah di masa awal peluncurannya kini justru menikmati performa jangka panjang yang solid, terutama setelah rangkaian pembaruan besar dan hadirnya ekspansi Phantom Liberty.
Bersamaan dengan kabar tersebut, CDPR mengonfirmasi bahwa fokus pengembangan kini telah bergeser sepenuhnya ke Project Orion, nama sandi untuk sekuel Cyberpunk 2077 yang sudah memasuki tahap produksi awal.
Studio kini mulai merekrut talenta baru di kantor mereka yang tersebar di Eropa dan Amerika Utara, seiring restrukturisasi internal yang dirancang untuk mendukung beberapa proyek besar secara paralel.
Walau belum memiliki target rilis, CDPR memastikan bahwa tahap awal Project Orion mencakup pembangunan fondasi teknologi baru, pembuatan tool internal, serta penyatuan pipeline pengembangan antara tim Boston, Vancouver, dan Polandia.
Kesuksesan jangka panjang Cyberpunk 2077 memang tidak terjadi secara instan. Setelah debut kontroversial pada 2020, terutama di konsol generasi sebelumnya, CDPR melakukan serangkaian perombakan besar.
Pembaruan versi 2.0 menjadi titik balik, menghadirkan overhaul pada AI, sistem skill, hingga mekanik gameplay inti. Ekspansi Phantom Liberty menambah konten naratif baru, area baru, dan berbagai peningkatan teknis. Kombinasi inilah yang membuat penjualan game terus bertahan selama bertahun-tahun.
CDPR menegaskan bahwa keberhasilan Cyberpunk 2077 memperkuat strategi mereka untuk mengelola multi-franchise dalam jangka panjang. Selain Project Orion, mereka juga mengembangkan berbagai proyek baru di semesta The Witcher serta satu IP orisinal. Meski Cyberpunk 2077 masih akan menerima pembaruan minor, tidak ada rencana untuk ekspansi besar baru.
Dengan 35 juta kopi terjual dan struktur pengembangan yang semakin matang, CDPR menempatkan Cyberpunk universe sebagai salah satu pilar utama perusahaannya di masa depan.


