Di tengah kekhawatiran melonjaknya harga laptop, rumor mengenai kehadiran MacBook murah kembali menguat dan berpotensi mengubah posisi MacBook Air sebagai laptop paling terjangkau dari Apple. Namun, di balik wacana harga yang lebih ramah, muncul pertanyaan krusial. Prosesor apa yang akan digunakan Apple untuk menekan biaya tanpa merusak pengalaman pengguna macOS?
Awalnya, rumor menyebutkan bahwa MacBook murah ini akan ditenagai chip A18 Pro, prosesor yang juga digunakan pada lini iPhone 16 Pro. Meski masih berbasis chip kelas smartphone, A18 Pro dinilai cukup masuk akal berkat performa dan efisiensinya yang relatif modern.
Namun, spekulasi tersebut berubah arah setelah bocoran internal kernel debug kit mengindikasikan bahwa Apple sempat menguji perangkat ini menggunakan A15 Bionic. Jika benar, keputusan tersebut akan menimbulkan kontroversi.
Pasalnya, A15 Bionic adalah chip yang diperkenalkan bersama iPhone 13 pada 2021. Secara performa, ia sudah tertinggal jauh dibanding standar komputasi saat ini. Bahkan iPad entry-level terbaru Apple saja sudah menggunakan A16.
Artinya, MacBook murah dengan prosesor A15 akan terasa aneh, baik dari sisi positioning maupun umur pakai jangka panjang.
Bocoran lain dari build iOS 26 memperkuat keberadaan proyek MacBook terjangkau ini. Dalam data internal, muncul perangkat dengan kode mac14p yang berjalan di platform H14P, merujuk langsung ke A15 Bionic.
Menurut MacRumors, konfigurasi tersebut berkaitan dengan perangkat berkode J267, menandakan bahwa proyek ini memang sempat berada pada tahap pengujian nyata.
Namun demikian, sumber backend yang sama juga menunjukkan adanya varian lain berkode J700 yang dipasangkan dengan A18 Pro serta modul nirkabel MediaTek Sunrise. Indikasi ini memperkuat dugaan bahwa Apple akhirnya akan memilih A18 Pro untuk versi produksi, sebuah langkah yang jauh lebih rasional untuk laptop baru yang ditargetkan rilis pada 2026.
Dari sisi desain, MacBook murah ini disebut-sebut akan hadir dengan layar 12,9 inci atau kemungkinan menggunakan kembali panel 13 inci milik MacBook Air demi efisiensi biaya produksi. Jika benar dirilis pada kuartal pertama 2026, MacBook murah berpotensi menarik pengguna baru, selama Apple tidak mengorbankan performa hanya demi harga yang lebih rendah.


