Kenaikan harga RAM kembali menjadi sorotan setelah laporan terbaru TrendForce mengungkap terjadinya kelangkaan DRAM yang kian parah di sepanjang rantai pasok global. Situasi ini tidak hanya mendorong harga komponen memori ke level yang lebih tinggi, tetapi juga memaksa produsen laptop melakukan penyesuaian spesifikasi demi menjaga ketersediaan produk dan margin keuntungan.
Menurut TrendForce, kondisi pasokan DRAM kini telah mencapai level yang oleh para produsen disebut “mengkhawatirkan”. Dampaknya terasa langsung pada strategi konfigurasi produk.
Banyak vendor laptop mulai mengunci spesifikasi RAM lebih rendah sebagai standar, sembari menaikkan harga untuk varian dengan kapasitas memori lebih besar. Langkah ini dinilai sebagai kompromi untuk menjaga kelangsungan produksi di tengah pasokan yang semakin ketat.
Segmen notebook kelas menengah, yang selama ini menjadi tulang punggung pasar PC, mulai bergeser ke konfigurasi 8GB RAM sebagai default. Perubahan ini bukan didorong oleh kebutuhan pengguna, melainkan oleh keterbatasan pasokan DRAM..
Tekanan harga RAM juga mulai terlihat jelas pada kebijakan harga produsen besar. Dell, misalnya, disebut telah mengenakan biaya tambahan hingga USD 550 hanya untuk peningkatan RAM dari 16GB ke 32GB LPDDR5X. Angka ini mendekati strategi harga premium yang selama ini identik dengan Apple, dan berpotensi menjadi tren baru di industri PC Windows.
Di sisi lain, standar industri justru bergerak berlawanan. Microsoft sejak 2025 menetapkan 16GB RAM sebagai baseline untuk PC bersertifikasi Copilot. Namun, dengan melonjaknya harga RAM dan keterbatasan pasokan, asumsi tersebut mulai goyah. Produsen kini dihadapkan pada dilema antara memenuhi standar AI modern atau menjaga harga perangkat tetap kompetitif.
Jika tren ini berlanjut, konsumen kemungkinan harus bersiap menghadapi laptop dengan spesifikasi RAM lebih rendah atau membayar jauh lebih mahal untuk kapasitas memori yang sebelumnya dianggap wajar. Dengan rantai pasok yang semakin ketat dan harga RAM yang terus naik, industri PC memasuki 2026 dengan ruang manuver yang semakin sempit. Dan laptop 8GB akan menjadi standar baru. Padahal sebelumnya, laptop dengan RAM 16GB sudah mulai menjadi mainstream.
Di sisi lain, baru-baru ini juga marak diberitakan bahwa produsen laptop Asus, Acer, HP dan Lenovo Indonesia akan serentak menaikkan harga laptop mereka di awal Januari 2026. Tampaknya akhir tahun ini menjadi momen paling tepat untuk membeli laptop sebelum tahun depan harga naik.


