Ayaneo akhirnya membongkar salah satu misteri terbesar dari Next II, yakni aspek layarnya. Setelah mengumumkan perangkat ini tanpa detail lengkap, perusahaan kini mengonfirmasi bahwa handheld flagship tersebut akan mengusung panel OLED 9 inci dengan resolusi tak lazim, yakni 2400 × 1504.
Ini berarti, Ayaneo merupakan yang pertama menghadirkan rasio layar 3:2 yang hampir tidak pernah dipakai pada perangkat gaming portabel.
Di pasar handheld PC modern, mayoritas perangkat seperti GPD Win 5 serta Onexfly Apex ataupun Lenovo Legion Go 2 masih bertahan di resolusi 1920 × 1200 dengan rasio 16:10. Bahkan handheld Gaming PC lainnya seperti Asus ROG Xbox Ally series menggunakan rasio 16:9. Karena itu, rasio dan resolusi Next II terasa eksperimental.
Layarnya lebih tinggi dan sedikit kurang lebar dibanding kompetitornya, sesuatu yang bisa menghasilkan tampilan game yang lebih imersif, namun juga berpotensi menimbulkan masalah kompatibilitas UI pada beberapa judul-judul game lama.
Tidak hanya resolusi yang unik, Ayaneo juga memberikan refresh rate 165Hz, angka yang sangat agresif untuk handheld. Secara teori, ini menawarkan kelancaran animasi yang jauh lebih baik, terutama untuk eSports dan game kompetitif. Namun dalam praktiknya, performa tersebut akan sulit dicapai pada sebagian besar game AAA modern, bahkan dengan spesifikasi yang cukup gahar.
Untuk menopang tuntutan layar tersebut, Next II akan dibekali prosesor kencang AMD Ryzen AI Max+ 395, sebuah chip 16-core/32-thread berbasis Zen 5, dengan iGPU Radeon 8060S (40 Compute Units, RDNA 3.5).
Kombinasi keduanya adalah konfigurasi paling kuat di pasar handheld saat ini. Tetapi tampaknya masih belum cukup untuk memaksimalkan panel 165Hz dalam skenario gaming berat.
Yang membingungkan adalah lambatnya Ayaneo mengungkapkan spesifikasi lengkap perangkat ini. Namun dengan layar yang unik, hardware paling mutakhir, dan positioning sebagai handheld Strix Halo “kelas premium”, Next II bisa menjadi salah satu perangkat paling ambisius tahun depan, atau justru perangkat yang terjebak pada ekspektasi tinggi tanpa eksekusi final yang jelas.


