Kabar gembira. AMD resmi memperkenalkan Ryzen 5 7500X3D, sebuah prosesor 6-core/12-thread berbasis Zen 4 yang dibekali 64MB 3D V-Cache, dan dijual dengan harga agresif US$269. Ini menjadikannya salah satu CPU gaming X3D paling terjangkau yang pernah dirilis AMD.
Secara teknis, chip tersebut merupakan turunan langsung dari Ryzen 5 7600X3D, hanya dengan penyesuaian pada kecepatan clock. Total cache tetap sangat besar di 120MB, sementara konfigurasi TDP juga bertahan di 65W. Ideal untuk PC mainstream tanpa perlu pendingin mahal.
Clock-nya sendiri ditetapkan pada 4.0GHz untuk base clock dan 4.5GHz untuk boost clock. Sedikit lebih rendah dari kakaknya, namun masih cukup tinggi untuk menjaga performa single-thread tetap kompetitif.

Meski diposisikan sebagai opsi X3D murah, namun AMD cukup percaya diri dengan performanya. Dalam benchmark internal, Ryzen 5 7500X3D disebut mampu menandingi bahkan mengungguli Intel Core i5-14600K dan Core Ultra 5 245KF, baik di game AAA maupun title kompetitif yang sangat sensitif terhadap latensi cache.
Ini tentu bukan kejutan. Lini prosesor X3D dari AMD sejak lama dikenal sebagai “sweet spot” untuk gaming berkat 3D V-Cache yang sanggup meningkatkan fps tanpa perlu core-count besar.
Dengan harga US$269, Ryzen 5 7500X3D berpotensi menjadi CPU gaming mid-range paling menggoda di pasar, terutama untuk gamer yang ingin performa tinggi tanpa harus membayar premium untuk chip kelas i7 atau Ryzen 7.
Jika performa nyata mendekati klaim AMD, prosesor ini bisa menjadi best-value gaming CPU 2025, sekaligus memberikan tekanan baru pada strategi harga Intel. Singkatnya: prosesor tersebut lebih murah, tetap kencang, dan memakai resep X3D yang sudah terbukti.
Tampaknya, Ryzen 5 7500X3D terlihat siap menguasai segmen mainstream gaming. Apalagi di saat maraknya rumor Intel mulai mengurangi pasokan prosesor mid to low mereka karena fokus di prosesor flagship.

