Kenaikan harga Xbox Game Pass Ultimate yang diumumkan Microsoft awal pekan lalu memicu gelombang pembatalan massal dari para pengguna. Sejumlah laporan di media sosial dan forum online menyebutkan bahwa situs resmi Microsoft sempat mengalami gangguan akibat banyaknya pengguna yang mencoba membatalkan langganan mereka secara bersamaan.
Keluhan pengguna membanjiri subreddit Xbox, di mana banyak yang mengaku kecewa dan menyebut kenaikan harga sebagai “titik jenuh”.
Banyak pelanggan mengatakan tidak akan memperpanjang langganan setelah masa aktif mereka berakhir, sementara sebagian lainnya memilih untuk menurunkan tier langganan demi menghemat biaya, meski harus kehilangan fitur premium.
Kenaikan harga ini cukup signifikan: Xbox Game Pass Ultimate naik 50 persen dari US$19,99 menjadi US$29,99 per bulan. Sementara itu, PC Game Pass juga mengalami kenaikan sekitar 40 persen menjadi US$16,49 per bulan. Dua tier lain, yakni Game Pass Essential dan Game Pass Standard, masih mempertahankan harga lama masing-masing US$9,99 dan US$14,99.
Ironisnya, di tengah kontroversi tersebut, Presiden Xbox Sarah Bond dalam ajang Tokyo Game Show baru-baru ini menyebut bahwa Game Pass tetap menjadi bisnis yang sangat menguntungkan, menghasilkan hampir US$5 miliar dalam tahun fiskal terakhir. Ia menambahkan bahwa kerja sama dengan lebih banyak penerbit pihak ketiga diharapkan akan meningkatkan nilai layanan ini bagi gamer.
Meski angka resmi terbaru belum diumumkan, Microsoft tercatat memiliki 34 juta pelanggan Game Pass pada Februari 2024, dan kabar dari internal perusahaan menyebutkan jumlah tersebut kini telah melewati 35 juta. Namun, jika tren pembatalan terus meningkat, lonjakan tersebut bisa segera berubah menjadi penurunan besar pertama dalam sejarah layanan berlangganan gaming ini.
Untungnya, sejumlah produsen laptop dan handheld gaming console menyediakan layanan gratis Game Pass selama 3 bulan pada paket penjualannya. Tentunya ini merupakan benefit yang menjadi semakin menarik.