Google resmi meninggalkan Samsung sebagai mitra produksi untuk chip Tensor generasi terbaru dan menggandeng Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC). Keputusan ini menandai langkah besar dalam strategi perangkat keras Google, terutama pada lini smartphone Pixel 10 dan Pixel 10 Pro yang baru saja diperkenalkan.
Chip terbaru, Tensor G5, menjadi prosesor pertama hasil rancangan Google yang diproduksi dengan proses fabrikasi TSMC N3P, salah satu teknologi manufaktur semikonduktor paling canggih saat ini. Peralihan ini dipandang sebagai upaya Google untuk meningkatkan performa sekaligus efisiensi daya setelah beberapa generasi Tensor sebelumnya—yang dibuat oleh Samsung—kerap mendapat kritik terkait manajemen panas dan daya tahan baterai.
Google mengklaim bahwa Tensor G5 menghadirkan peningkatan 34 persen performa CPU serta 60 persen peningkatan kemampuan pemrosesan AI dibandingkan Tensor G4 pada Pixel 9. Meski klaim ini belum diuji secara independen, lonjakan tersebut diyakini selaras dengan keunggulan proses N3P TSMC, yang menawarkan kecepatan hingga 5 persen lebih tinggi dengan konsumsi daya sama, atau efisiensi energi 5–10 persen lebih baik pada kecepatan setara.
Dengan keuntungan ini, Pixel 10 series diposisikan untuk memberikan keseimbangan antara performa tinggi dan daya tahan baterai lebih panjang. Google juga menambahkan baterai berkapasitas lebih besar, pengisian cepat via kabel, serta dukungan pengisian nirkabel magnetis sebagai bagian dari penyempurnaan ekosistem perangkatnya.
Secara visual, Pixel 10 dan Pixel 10 Pro tidak membawa perubahan besar dibandingkan generasi sebelumnya. Keduanya tetap mempertahankan desain khas Pixel dengan bar kamera horizontal di bagian belakang. Pembaruan terutama hadir pada pilihan warna baru, yakni Moonstone, Obsidian, Porcelain, dan Jade, yang memberi sentuhan segar pada seri flagship ini.
Meski desain luar tampak familiar, perubahan pada sisi dalam perangkat justru sangat signifikan. Dengan masuknya Tensor G5 ke jalur produksi massal, Google berhasil mengamankan kapasitas produksi TSMC di lini teknologi paling mutakhir, sesuatu yang juga digunakan oleh produsen chipset kelas atas lain seperti Apple dan Nvidia.
Peralihan ke TSMC menegaskan ambisi Google untuk meningkatkan daya saing Pixel di segmen premium. Selama ini, keterbatasan fabrikasi Samsung disebut menjadi salah satu faktor pembeda yang membuat Pixel tertinggal dari kompetitor. Dengan Tensor G5, Google kini memiliki peluang lebih besar untuk menyajikan pengalaman Android terbaik dengan performa setara, bahkan bisa menantang flagship buatan Apple maupun Samsung sendiri.
Keputusan strategis ini tidak hanya memperkuat posisi Pixel 10 di pasar global, tetapi juga mencerminkan keseriusan Google dalam mengendalikan desain dan manufaktur chipset agar selaras dengan kebutuhan ekosistem perangkat keras dan perangkat lunaknya.