Kabar gembira datang dari industri PC global. Tercatat, industri PC di seluruh dunia mengalami pertumbuhan positif pada kuartal kedua 2025 dengan pengapalan mencapai 68,4 juta unit. Angka tersebut naik 6,5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Data penjualan PC global di atas berasal dari laporan awal Worldwide Quarterly Personal Computing Device Tracker yang dirilis oleh International Data Corporation (IDC).
Namun, di tengah lonjakan global, pasar Amerika Serikat justru menunjukkan tanda-tanda perlambatan. IDC menyebut bahwa penurunan ini bisa menjadi indikasi berkurangnya permintaan menjelang pemberlakuan tarif impor baru.
"Kami memang memperkirakan pasar AS akan melambat akibat penumpukan inventaris di awal tahun, tetapi kondisi saat ini bisa mencerminkan kekhawatiran konsumen terhadap tarif impor yang akan datang," ujar Jean Philippe Bouchard, VP riset di IDC.
Sebaliknya, permintaan di wilayah lain terus tumbuh, didorong oleh peremajaan perangkat lama dan transisi menuju Windows 11 yang berjalan stabil.
Ryan Reith, Group VP di IDC, menambahkan bahwa meskipun pasar sedang diliputi ketidakpastian, para vendor tetap agresif mendorong pasokan agar tidak kehilangan momentum. Namun, dia memperingatkan bahwa kondisi kuartal ketiga dan seterusnya masih sangat sulit diprediksi. “Harga kemungkinan akan naik akibat tarif, tetapi bisa juga muncul promosi besar-besaran untuk menghabiskan stok yang menumpuk, menciptakan dinamika harga yang tidak biasa.”
Apple mencatatkan pertumbuhan tertinggi sebesar 21,4%, diikuti oleh Asus dengan lonjakan 16,7%. Sementara Dell mengalami penurunan sebesar 3% dibandingkan tahun lalu.
Kinerja ini menunjukkan bahwa meski tantangan ekonomi global dan tarif menjadi kekhawatiran nyata, pasar PC masih memiliki ruang pertumbuhan. Khususnya bagi merek-merek yang mampu beradaptasi cepat dan mendorong inovasi.