Langsung ke konten utama

Review Asus Wireless Mouse MD102. Mouse untuk Laptop dan Desktop Sekaligus

Bagi sebagian pengguna laptop, bekerja dengan mouse merupakan sebuah kewajiban. Saat ini, touchpad di laptop memang sudah semakin lebar, responsif, multi gesture dan nyaman digunakan. Akan tetapi, kadang produktivitas akan lebih tinggi jika bekerja menggunakan laptop.

Jika Anda sedang mencari mouse berkualitas untuk bekerja dengan laptop atau desktop, Asus Wireless Mouse MD102 patut dipertimbangkan. Dengan harga Rp549 ribu, mouse ini sudah tersedia di toko online dan offline resmi Asus di Indonesia.

Menawarkan kombinasi ergonomi, performa tinggi, dan estetika yang menarik, perangkat ini menjadi solusi ideal untuk kebutuhan sehari-hari Anda. Mengapa begitu?



Desain
Asus Wireless Mouse MD102 hadir dengan desain ergonomis yang dirancang untuk memberikan kenyamanan maksimal. Mouse ini mendukung telapak tangan penggunanya dengan sempurna, memungkinkan penggunaan dalam waktu lama tanpa rasa lelah.

Selain itu, pilihan warnanya — White, Oat Milk, dan Dark Gray — memberikan sentuhan estetis yang modern. Warna-warna tersebut dirancang untuk melengkapi perangkat Asus Vivobook dan Zenbook, menambah daya tarik visual pada setup kerja Anda. Ya, benar. Asus Wireless Mouse MD102 ini memang dipasarkan khusus untuk menemani laptop Asus Anda.



Fitur
Salah satu fitur unggulan dari mouse ini adalah kliknya yang hampir tidak bersuara. Dengan fitur ini, Asus MD102 menjadi pilihan ideal untuk digunakan di lingkungan yang memerlukan keheningan, seperti kantor, kelas, atau perpustakaan.

Mouse ini juga dilengkapi dengan konektivitas dual-mode, yaitu 2.4GHz wireless dan Bluetooth®. Fitur ini memungkinkan pengguna untuk terhubung dengan dua perangkat sekaligus dan beralih dengan mudah di antaranya. Fleksibilitas ini sangat bermanfaat bagi mereka yang bekerja dengan lebih dari satu perangkat.

Dalam pengujian, kami menggunakan mouse ini untuk bekerja dengan PC desktop dan juga laptop. Wifi dongle kami pasangkan ke PC desktop dan fitur Bluetooth kami pairing-kan dengan laptop.

Setiap kali kita akan menggunakan, dari posisi Off, kita cukup geser switch ke atas, ke arah Wifi. Saat masuk ke Windows, PC desktop akan langsung mengenali mouse secara otomatis dan kita bisa langsung bekerja. Demikian pula saat kita akan menggunakan mouse dengan laptop. Cukup geser switch ke bawah, ke arah Bluetooth, maka mouse sudah akan langsung berfungsi di laptop.



Performa
Asus MD102 menawarkan DPI yang dapat disesuaikan, sehingga Anda dapat mengatur sensitivitasnya sesuai kebutuhan. Mulai dari 800dpi, 1000dpi dan 1600dpi. Perbedaan opsi dpi ini dapat  memastikan kontrol yang lebih presisi pada berbagai resolusi layar dan permukaan.

Di sisi ketahanan, mouse ini dirancang untuk tahan lama dengan sakelar yang digadang-gadang mampu bertahan hingga 10 juta klik. Selain itu, kaki mouse yang terbuat dari 100% PTFE berkualitas gaming memastikan pergerakan yang mulus di berbagai jenis permukaan.

Salah satu keunggulan lain yang ditawarkan Asus Wireless Mouse MD102 adalah teknologi hemat daya. Jika mouse tidak digunakan dalam beberapa waktu, ia akan masuk ke idle mode secara otomatis dan mematikan diri. Ia otomatis akan kembali bekerja beberapa saat kita menggerak-gerakkan mouse, baik saat sedang dalam modus wifi ataupun Bluetooth.

Dengan hanya menggunakan satu baterai AA, mouse ini diklaim mampu bertahan hingga satu tahun pemakaian. Fitur ini menjadikannya pilihan praktis yang tidak memerlukan penggantian baterai dalam waktu singkat.



Kesimpulan
Secara keseluruhan, Asus Wireless Mouse MD102 merupakan pilihan yang sangat baik bagi siapa saja yang membutuhkan mouse ergonomis dengan performa tinggi, desain modern, dan daya tahan luar biasa. Harganya yang relative terjangkau untuk kelasnya membuatnya layak dipertimbangkan, terutama jika Anda mencari perangkat yang fungsional sekaligus stylish.

Dengan fitur klik senyap, konektivitas fleksibel, dan efisiensi daya, mouse ini cocok untuk berbagai kebutuhan, baik di rumah maupun di lingkungan kerja. Tambahkan Asus Wireless Mouse MD102 ke koleksi perangkat Anda, dan rasakan perbedaan dalam kenyamanan serta produktivitas.

Postingan Populer

Review Asus TUF Gaming FA15 FA507UV. Laptop Gaming Kencang Harga 23 Jutaan

Anda mencari laptop gaming yang punya price performance bagus? Kalau jawabannya iya, berarti Anda tidak cocok untuk membeli laptop gaming kelas entry atau laptop gaming kelas ultimate flagship. Yang Anda butuhkan adalah laptop gaming seperti Asus TUF Gaming FA15 FA507UV . Mengapa? Ya, Asus memiliki lini produk yang sangat luas, termasuk di produk laptop gaming mereka. Untuk memenuhi kebutuhan pengguna seperti di atas, lini TUF Gaming series mereka sediakan. Beda halnya seperti lini Asus ROG yang merupakan model ultimate flagship mereka, ataupun Asus Gaming, lini produk gaming mereka yang ditujukan untuk entry hingga casual gamers. Salah satu produk Asus TUF Gaming yang tersedia di pasaran dan sangat menarik dari aspek price performance adalah seri TUF Gaming FA15 FA507UV. Laptop ini sebagai solusi bagi gamer, sekaligus content creator yang membutuhkan performa tinggi tanpa harus merogoh kocek sedalam lini ROG.  Dengan prosesor AMD Ryzen 9 8945H, GPU Nvidia GeForce RTX 4060, serta f...

Xbox Ally, Cara Microsoft Atasi Nintendo Switch 2 dan Steam Deck

Microsoft resmi terjun ke ranah handheld gaming dengan meluncurkan Xbox Ally, perangkat portabel pertama mereka yang siap menantang dominasi Nintendo Switch 2 dan Valve Steam Deck. Bersama Asus ROG, Microsoft menghadirkan dua varian: ROG Xbox Ally dan Ally X yang lebih bertenaga, keduanya dijadwalkan rilis menjelang musim liburan akhir 2025. Langkah Microsoft ini datang saat momentum Switch 2 sedang tinggi, dengan penjualan mencapai 3 juta unit. Namun, kehadiran Xbox Ally berpotensi memotong laju tersebut. Secara desain, perangkat ini disebut sedikit lebih berat dibanding Steam Deck, tetapi menawarkan ergonomi yang lebih baik dibanding Switch 2 maupun Steam Deck, menurut laporan Engadget. Berbeda dari Switch yang berbasis ekosistem tertutup, Xbox Ally sepenuhnya menjalankan Windows, membuka akses ke berbagai platform game PC seperti Battle.net, Epic Games Store, dan Steam. Tentunya, Xbox Game Pass dan fitur Xbox Play Anywhere terintegrasi penuh, memungkinkan sinkronisasi progres game l...

Microsoft dan Blizzard Siapkan Konten Baru di Gamescom 2025

Gamescom 2025 makin meriah dengan konfirmasi kehadiran dua raksasa industri game: Xbox dan Activision Blizzard. Kedua nama besar ini akan tampil dalam acara tahunan yang digelar di Cologne, Jerman, pada 20–24 Agustus 2025. Gamescom sendiri dikenal sebagai salah satu pameran game terbesar di dunia, dihadiri ratusan ribu pengunjung dari berbagai negara. Bagi yang belum terlalu akrab dengan dunia game, kehadiran Xbox dan Blizzard bukanlah hal sepele. Xbox adalah divisi gaming milik Microsoft yang dikenal dengan konsol populernya serta sederet game blockbuster. Sementara Blizzard adalah studio legendaris di balik game ikonik seperti World of Warcraft, Diablo, dan Overwatch. Khusus untuk tahun ini, Blizzard akan membawa kabar penting untuk para penggemar World of Warcraft (WoW), game online multipemain yang telah bertahan selama lebih dari dua dekade dan tetap memiliki basis pemain setia.  Di Gamescom, Blizzard akan memamerkan ekspansi terbaru berjudul Midnight, yang merupakan bagian da...

ChatGPT Turunkan Kemampuan Berpikir Manusia?

Sebuah studi baru dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) mengungkap temuan mengkhawatirkan tentang dampak penggunaan ChatGPT terhadap kemampuan berpikir kritis manusia. Meskipun belum ditinjau oleh sejawat (peer-reviewed), studi ini menyoroti potensi konsekuensi jangka panjang dari penggunaan teknologi kecerdasan buatan dalam aktivitas belajar, terutama di kalangan generasi muda. Penelitian ini melibatkan 54 partisipan berusia antara 18 hingga 39 tahun, yang dibagi menjadi tiga kelompok. Masing-masing diminta menulis esai bergaya ujian SAT. Kelompok pertama boleh menggunakan ChatGPT, kelompok kedua mengandalkan Google Search, dan kelompok ketiga tidak menggunakan bantuan digital apa pun. Aktivitas otak mereka dipantau menggunakan alat EEG untuk melihat tingkat keterlibatan kognitif selama proses menulis. Hasilnya, kelompok yang menggunakan ChatGPT menunjukkan aktivitas otak paling rendah. Esai yang mereka hasilkan dinilai monoton, minim orisinalitas, dan menunjukkan penurunan...

Apple iPhone 17 Pro Dirumorkan Pakai Vapor Chamber. Panas?

Apple dikabarkan tengah mempersiapkan peningkatan besar dalam sistem pendinginan untuk lini iPhone 17 Pro yang akan datang. Berdasarkan bocoran dari tipster Majin Bu, iPhone 17 Pro dan Pro Max kemungkinan akan mengusung sistem pendingin vapor chamber, teknologi yang sudah lama digunakan pada ponsel flagship Android mulai dari Asus ROG Phone 1 keluaran tahun 2018 sampai Samsung Galaxy S25 Ultra, namun belum pernah hadir di iPhone. Majin Bu membagikan gambar yang diduga menunjukkan pelat tembaga, bagian penting dari sistem pendingin vapor chamber. Meski masih dalam tahap pengujian, kehadiran teknologi ini bertujuan untuk mengatasi isu panas berlebih yang sering dialami pengguna saat menjalankan aplikasi berat seperti bermain game atau merekam video 4K. Selama ini, iPhone mengandalkan desain pendinginan pasif dengan mendisipasi panas lewat bodi logam dan kaca. Pendekatan ini memang cukup efektif untuk penggunaan biasa, namun pengguna sering menemukan peringatan suhu tinggi saat menggunaka...