Langsung ke konten utama

Departemen Pertahanan AS Akan Manfaatkan Bitcoin?

Ada kabar unik beredar di Internet. Seorang Mayor Angkatan Luar Angkasa Amerika Serikat telah mendorong Departemen Pertahanan AS untuk mengintegrasikan teknologi Bitcoin sebagai salah satu strategi mereka.

Dalam surat terbuka kepada Defense Innovation Board, Mayor Jason Lowery menekankan bahwa integrasi teknologi Bitcoin bisa merevolusi strategi pertahanan nasional di ranah siber. Menurutnya, memanfaatkan Bitcoin bisa menjadi hal vital bagi AS untuk menjaga posisinya sebagai kekuatan superglobal dan pemimpin di antara bangsa-bangsa.

“Bitcoin mewakili bukan hanya inovasi keuangan tetapi perubahan paradigma dalam keamanan siber,” jelas Lowery dalam tulisannya yang dipublikasikan di LinkedIn.



Sebagai gambaran, Lowery adalah seorang insinyur astronautika yang bertugas di Angkatan Luar Angkasa Amerika Serikat, cabang terbaru dari Angkatan Bersenjata Amerika Serikat.

Defense Innovation Board sendiri memberikan rekomendasi independen kepada pemimpin Departemen Pertahanan (DOD) mengenai teknologi yang sedang berkembang dan pendekatan inovatif yang seharusnya diadopsi oleh DOD untuk memastikan dominasi teknologi dan militer AS.

"Selama studi saya di Air Command and Staff College Departemen Angkatan Udara, kami diperkenalkan dengan konsep 'offset' sebagai strategi yang memanfaatkan kemajuan teknologi untuk menyeimbangkan atau meniadakan kekuatan militer tradisional atau superioritas numerik lawan," jelas Lowery. "Saya berpendapat bahwa jaringan proof-of-work [PoW] yang dapat digunakan ulang seperti Bitcoin mewakili strategi offset untuk abad ke-21."

Lowery mengklaim bahwa ini adalah kesalahpahaman bahwa penggunaan Bitcoin terbatas pada perlindungan informasi keuangan daripada hampir semua bentuk data, pesan, atau sinyal perintah. “Sebagai hasilnya, kesalahpahaman ini meremehkan signifikansi strategis teknologi ini untuk keamanan siber, dan oleh karena itu, keamanan nasional,” sebutnya.

Bitcoin mewakili bukan hanya inovasi keuangan tetapi perubahan paradigma dalam keamanan siber, selaras sepenuhnya dengan konsep offset strategis.

Setelah menjelaskan tesisnya, Lowery menyatakan, teknologi proof-of-work, seperti yang ditunjukkan oleh Bitcoin, memiliki potensi untuk secara signifikan membentuk kembali pemahaman kita tentang peperangan di ranah siber.

Baca juga:


"Mengingat dampak yang telah terbukti, disarankan agar Departemen Pertahanan mulai menyelidiki secara resmi aplikasi keamanan siber dari teknologi ini. Integrasi teknologi ini bisa merevolusi strategi pertahanan nasional di ranah siber dan mengarah pada pergeseran besar dalam penanganan konflik siber," tulis Lowery.

Dalam kesimpulannya, Lowery menyatakan, ia sangat menyarankan Defense Innovation Board memberi saran kepada Kantor Sekretaris Pertahanan untuk memberikan prioritas pada penyelidikan mengenai pentingnya strategis nasional dari protokol proof-of-work seperti Bitcoin.

Alasannya, mengatasi hal tersebut bisa menjadi hal vital bagi AS untuk menjaga posisinya sebagai kekuatan superglobal dan pemimpin di antara bangsa-bangsa, terutama di dunia yang semakin digital dan saling terhubung yang dilanda kerentanan keamanan siber.

Meskipun banyak pengamat di komunitas kripto memuji Langkah Lowery untuk mengambil inisiatif, beberapa menyoroti bahwa tesis ini tidak akurat. Pasalnya, keamanan siber adalah tentang memastikan kerahasiaan, integritas dan ketersediaan jaringan dan data. Tidak ada peluru ajaib yang berasal dari PoW, yang merupakan mekanisme konsensus.

Postingan Populer

Windows 11 Siap Jadi “AI PC” Sesungguhnya

Microsoft kembali memoles Windows 11 dengan lapisan kecerdasan buatan yang lebih tebal. Dalam pembaruan terbaru, pengguna akan bisa memanggil asisten digital hanya dengan mengucapkan, “Hey Copilot.” Konsepnya mirip dengan “Hey Siri” di iPhone atau “Hey Google” di Android, tapi kini hadir langsung di desktop.  Di permukaannya, ini terlihat seperti langkah maju untuk membuat interaksi dengan PC lebih natural. Namun, di balik kemudahan tersebut, ada pertanyaan besar tentang seberapa jauh Microsoft ingin AI mengambil alih kendali pengalaman pengguna. Salah satu fitur paling menarik (dan mungkin paling kontroversial) adalah Copilot Vision. Dengan izin pengguna, Copilot bisa “melihat” seluruh layar. Mulai dari aplikasi yang terbuka, dokumen kerja, hingga tab browser, lalu memberikan jawaban atau analisis kontekstual. Misalnya, Copilot dapat meninjau presentasi PowerPoint atau memeriksa formula di Excel tanpa Anda perlu menjelaskan apa pun. Tidak seperti fitur Recall yang menuai kritik ka...

Savefrom, Online Video Downloader Terbaik?

Savefrom, Online Video Downloader Terbaik - Bagi Anda yang suka nonton video dari media sosial, mungkin Anda kadang lebih memilih untuk menontonnya secara offline. Hal ini bukan tanpa alasan, karena memang menonton video secara online akan lebih menguras kuota. Apalagi jika budget Anda sedang menipis, atau kuota sudah mau habis, pastinya solusi terbaik adalah dengan men-download dulu videonya. Dengan men-download videonya, Anda bisa melihat ulang videonya kapan pun tanpa harus mengkhawatirkan kehabisan kuota. Nah, salah satu layanan online video downloader yang bisa Anda pilih adalah Savefrom. Kira-kira, apa saja keunggulan dan kekurangan layanan yang satu ini? Yuk, simak informasinya di bawah:   Review dan Cara Download dari Savefrom: Savefrom merupakan sebuah layanan online gratis yang bisa digunakan untuk mengunduh video maupun musik secara gratis. Savefrom disebut juga sebagai pengunduh video tertua sekaligus terpopuler yang bisa digunakan dengan mudah dan bebas. Beberap...

ROG Xbox Ally. Handheld Gaming PC Terbaik yang Semakin Mirip Konsol

Asus ROG kembali melakukan lompatan besar di pasar handheld gaming PC lewat peluncuran resmi ROG Xbox Ally dan ROG Xbox Ally X di Indonesia. Bekerja sama langsung dengan tim Xbox, kedua model ini bukan sekadar refresh, tetapi sebuah evolusi desain dan pengalaman bermain yang lebih konsol-sentris. Sejak generasi ROG Ally pertama, handheld gaming telah berkembang menjadi segmen yang serius. Kini, ROG Xbox Ally hadir dengan ergonomi baru yang lebih nyaman, terinspirasi langsung dari bentuk kontroler Xbox. Setiap lekukannya disesuaikan agar pemain bisa menikmati sesi gaming panjang tanpa pegal, baik sedang duduk, berdiri, hingga rebahan. Yang paling menarik, antarmuka Xbox Full Screen kini menjadi wajah utama perangkat. Begitu dinyalakan, pemain langsung disambut UI ala konsol yang dioptimalkan untuk kontrol via tombol dan joystick, bukan lagi mengutak-atik Windows dengan sentuhan. Namun fleksibilitas Windows 11 tetap terjaga, sehingga game dari berbagai platform tetap bebas dimainkan. Kom...

Battlefield 6 Pecahkan Rekor. Terlaris dalam Sejarah Franchise

Electronic Arts (EA) tampaknya kembali menemukan formula kemenangan lewat Battlefield 6. Game terbaru ini langsung mencetak rekor penjualan dan aktivitas pemain hanya dalam beberapa hari setelah rilis pada 10 Oktober 2025.  Dalam waktu tiga hari, Battlefield 6 sudah terjual lebih dari 7 juta kopi, menjadikannya entri tercepat dalam sejarah franchise Battlefield yang menembus angka tersebut. Selama akhir pekan peluncurannya, para pemain mencatat 172 juta pertandingan online dan lebih dari 15 juta jam tayangan streaming di berbagai platform. Angka ini menegaskan antusiasme luar biasa komunitas gamer global terhadap kebangkitan seri shooter legendaris tersebut. Sebenarnya, kesuksesan ini sudah bisa ditebak sejak masa beta test musim panas lalu, di mana Battlefield 6 sempat mencapai 326.000 pemain aktif di puncaknya, menjadikannya salah satu game paling ramai di Steam, tepatnya di posisi ke-39 sepanjang masa. Bahkan, pre-order di Steam menembus 1,7 juta unit hanya beberapa hari sebelum...

Review Asus Zenbook S16 UM6506WA. Laptop AI Tipis, Ringan, Layar Besar

Pasar laptop modern semakin mengarah pada perangkat yang tidak hanya tipis dan ringan, tetapi juga memiliki layar besar. Banyak profesional kreatif, pekerja remote, hingga mahasiswa kini membutuhkan laptop dengan layar lega tanpa harus mengorbankan portabilitas. Di sinilah kategori laptop ultra thin dan ultra light 16 inci hadir sebagai solusi. Tak hanya ultra tipis dan ultra ringan, laptop dengan panel OLED 16 inci juga kini menjadi incaran. Selain karena dimensinya sudah semakin ringkas, layar OLED yang luas akan mampu menghadirkan pengalaman visual imersif untuk pekerjaan desain, editing video, hingga hiburan multimedia. Asus menjadi salah satu pionir dalam menghadirkan laptop AI di kategori ini. Lewat seri Asus Zenbook S16 UM6506WA ( dipasarkan di kisaran harga Rp27 jutaan ), perusahaan asal Taiwan tersebut menghadirkan kombinasi desain tipis, bobot ringan, performa tinggi dengan prosesor AMD Ryzen AI 9 HX 370, serta layar OLED 3K yang memukau. Mari kita ulas lebih detail dari sisi...