Langsung ke konten utama

Cara Dapatkan Game Gratis Assasin’s Creed dari Ubisoft

Ubisoft, pengembang dan penerbit game asal Prancis, sedang memanjakan para penggemar dengan membagikan game aksi mereka, Assassin's Creed Syndicate (AC Syndicate), secara gratis. Game seru ini tersedia secara cuma-cuma untuk pengguna PC melalui platform distribusi Ubisoft Connect.

Buat Anda yang belum sempat mengklaim, kesempatan untuk mengklaim game ini berlangsung mulai 27 November hingga 6 Desember 2023, pukul 20.00 WIB. Selama periode ini, para pemain dapat memperoleh game yang biasanya dijual seharga Rp 409.000 tanpa dipungut biaya.

Assassin's Creed Syndicate merupakan judul kesembilan dari seri Assassin's Creed (AC) dan merupakan penerus dari Assassin's Creed Unity yang dirilis pada tahun 2014. Seperti halnya dengan game-game AC sebelumnya, fokus utama permainan ini adalah pada seorang pembunuh elit yang mahir dalam menyusup.


Dalam kasus Syndicate, cerita berlangsung di London pada tahun 1868, di mana para pemain akan mengendalikan saudara kembar, Jacob Frye dan Evie Frye. 

Bersama-sama, mereka memimpin organisasi mereka untuk melawan penindasan terhadap masyarakat kecil, melibatkan diri dalam misi penyusupan untuk membebaskan anak-anak yang terpaksa bekerja di pabrik, mencuri aset berharga dari kapal musuh, dan banyak lagi.

Cara Dapatkan Game Gratis Assasin’s Creed dari Ubisoft

Proses klaim game ini sangat mudah. Pengguna hanya perlu mengunjungi situs resmi Ubisoft melalui tautan yang disediakan. Selanjutnya, cukup ketuk tombol "Ubisoft Connect" di tengah halaman situs. Sebuah jendela pop-up akan muncul, memberikan opsi untuk membuat akun baru atau login, tergantung pada apakah pengguna sudah memiliki akun Ubisoft atau tidak.

Baca juga:


Kemudahan tambahan disediakan oleh Ubisoft dengan opsi login melalui akun Facebook, Xbox, Twitch, dan PlayStation. Setelah login berhasil, Assassin's Creed Syndicate akan secara otomatis terklaim, dan pengguna dapat langsung menekan tombol "Launch Ubisoft Connect" jika mereka sudah memiliki launcher tersebut. Jika belum, mereka dapat mengunduhnya dengan mengklik opsi "Download Ubisoft Connect".

Dengan ukuran file sebesar 229MB, pengguna perlu login menggunakan akun yang telah dibuat sebelumnya. Selanjutnya, mereka dapat membuka menu "Games" dan mencari Assassin's Creed Syndicate dengan melakukan scrolling atau menggunakan kolom pencarian.

Setelah menemukannya, cukup klik tombol "Download". Game ini membutuhkan ruang penyimpanan sekitar 46 GB, sehingga pastikan bahwa PC memiliki cukup ruang kosong sebelum memulai pengunduhan. Dengan langkah-langkah yang sederhana ini, para penggemar Assassin's Creed dapat segera menikmati petualangan seru di London pada tahun 1868.

Gimana guys? Sudah download?

Postingan Populer

Review Asus ROG Zephyrus G14 GA403UU. Laptop Gaming Tipis Futuristis

Dalam dunia laptop gaming yang semakin kompetitif, Asus kembali mengukuhkan posisinya di industri laptop gaming tipis lewat seri ROG Zephyrus G14. Di pasaran, salah satu model laptop gaming tipis yang jadi andalan Asus adalah seri ROG Zephyrus G14 GA403UU. Laptop gaming tipis yang hadir pada kisaran tahun 2024 ini membawa kombinasi menarik antara performa tinggi, teknologi terkini, dan desain yang super portabel. Dengan layar OLED 3K yang memanjakan mata, GPU RTX 4050 yang efisien, serta dukungan AI dari prosesor Ryzen 7 8845HS, laptop ini ditujukan untuk gamer dan kreator yang menuntut performa dalam dimensi ringkas. Yang menjadi daya tarik utama dari G14 adalah bagaimana Asus berhasil meramu laptop 14 inci ini menjadi sebuah mesin bertenaga tanpa mengorbankan kenyamanan dan keindahan desain. Bobot hanya 1,5 kg, menjadikannya salah satu laptop gaming teringan di kelasnya. Di sisi lain, perangkat ini juga membawa berbagai fitur profesional seperti layar Pantone Validated dan Dolby Atmo...

Sony Xperia: Bertahan demi Gengsi, Bukan Demi Pasar

Sony tampaknya masih enggan mengakui bahwa divisi ponsel pintarnya, Xperia, sudah lama kehilangan relevansi. Dalam laporan keuangan terbaru, CFO Sony, Lin Tao, bersikeras menyebut Xperia sebagai “bisnis yang sangat penting” bagi masa depan perusahaan.  Masalahnya, sulit menemukan data penjualan atau pangsa pasar yang mendukung klaim sang CFO tersebut. Realitasnya, Xperia juga sudah lama menjadi bayang-bayang dari kejayaan masa lalu. Seperti diketahui, Sony sudah lama menarik diri dari pasar AS, melemah di pasar Jepang, bahkan menghentikan produksi tahun ini. Rumor soal mundurnya Sony dari Eropa semakin memperkuat kesan bahwa Xperia kini hanya hidup di lingkaran penggemar fanatik yang semakin sedikit, serta dengan peluncuran produk yang jarang dan distribusi terbatas. Ucapan Lin Tao tentang “menghargai teknologi komunikasi” yang telah dikembangkan lama memang masuk akal. Teknologi kamera dan komponen Xperia sering kali dipakai di lini produk lain Sony, seperti kamera mirrorless atau...

Nvidia Siapkan RTX 50 SUPER untuk Libur Akhir Tahun

Rumor panas dari TweakTown menyebutkan bahwa Nvidia tengah menyiapkan kartu grafis RTX 50 SUPER untuk rilis akhir 2025. Targetnya jelas: menggaet momentum belanja liburan dan memancing gelombang upgrade PC menjelang tahun baru.  Langkah ini terasa seperti strategi klasik Nvidia. Masuk dengan produk “baru” di momen konsumen sedang lapar teknologi. Namun, mari kita jujur: label “SUPER” jarang berarti lompatan besar. Berdasarkan bocoran, RTX 5080 SUPER akan membawa 24GB VRAM, sedangkan RTX 5070 Ti SUPER menawarkan 18GB VRAM. Angka yang impresif di brosur, tapi tetap saja, ini lebih ke pamer kapasitas memori daripada revolusi arsitektur. Tidak ada kabar soal peningkatan signifikan pada performa inti Blackwell, sehingga besar kemungkinan ini hanya penyegaran kosmetik dengan sedikit bumbu marketing. Nvidia sendiri sedang berada di posisi aneh. Peluncuran awal RTX 50 series tidak sepenuhnya sukses, dengan stok melimpah di kelas atas yang sulit terserap pasar. SUPER refresh ini bisa jadi c...

Oxmiq Labs Siap Guncang Dominasi GPU Nvidia

Raja Koduri, mantan arsitek GPU di AMD dan Intel, kembali ke panggung lewat startup barunya, Oxmiq Labs, dengan ambisi mengguncang dominasi Nvidia di pasar AI. Misinya? Merombak total ekosistem GPU yang ada saat ini. Caranya adalah lewat pendekatan "Software First" yang menjanjikan kompatibilitas aplikasi CUDA berbasis Python di berbagai hardware. Yang menarik, semua rencananya akan dapat dilakukan tanpa modifikasi kode. Oxmiq membawa arsitektur baru bernama OXCORE, yang memadukan unit scalar, vector, dan tensor, serta desain chiplet OXQUILT yang memungkinkan produsen merakit komponen komputasi layaknya Lego. Strategi ini diklaim bisa memangkas biaya R&D dan mempercepat pengembangan dari perangkat kecil hingga data center. Mitra besar seperti Tenstorrent dan MediaTek sudah masuk ke daftar pendukung awal. Namun, di balik jargon futuristis seperti “Atoms to Agents”, ada tantangan besar: membangun ekosistem dan perangkat lunak yang cukup matang untuk menandingi CUDA yang sud...

GPT-5 Resmi Meluncur. Fitur, Kelebihan, dan Hype di Balik AI Terbaru OpenAI

OpenAI akhirnya merilis GPT-5, penerus GPT-4 yang sudah ditunggu peluncurannya selama lebih dari dua tahun terakhir. Dalam pengumumannya, CEO Sam Altman menyebutnya sebagai “peningkatan besar” menuju visi AGI (Artificial General Intelligence).  Perusahaan senilai US$300 miliar ini mengklaim GPT-5 unggul di sains, matematika, dan coding, meski pengguna gratis akan cepat merasakan batasan kuota. Sorotan utamanya ada pada fitur “vibe coding”, konsep software-on-demand yang memungkinkan pengguna melempar prompt dan langsung mendapatkan kode jadi. Secara teknis, GPT-5 memang mencetak poin penting: mengalahkan model Anthropic di SWE-bench Verified, standar industri untuk mengukur kemampuan coding AI. Beberapa pemain besar mulai tergoda, seperti CEO Anysphere, Michael Truell, yang menyebut GPT-5 “remarkably intelligent”. Jika adopsi ini meluas, pendapatan tahunan OpenAI yang kini di angka US$12 miliar bisa melonjak ke US$20 miliar pada 2025.  Namun demikian, lembaga riset Gartner men...