Langsung ke konten utama

Apa Itu Bing Image Creator. Bagaimana Cara Menggunakannya?

Media sosial seperti Twitter dan TikTok belakangan ini menjadi sorotan karena munculnya poster ala film animasi buatan Disney Pixar dengan karakter dan nama yang dibuat oleh pengguna. Poster Disney Pixar ini sebenarnya bukan hasil karya pengguna, melainkan hasil dari program kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) yang dikenal sebagai Bing Image Creator.

Salah satu contoh dari poster Disney Pixar yang viral di media sosial adalah seperti yang terlihat di bawah. Poster tersebut telah menjadi tren di media sosial dengan berbagai variasi. Namun, apa sebenarnya Bing Image Creator dan bagaimana cara kerjanya?

Bing Image Creator adalah sebuah program kecerdasan buatan yang memiliki kemampuan untuk membuat dan mengolah gambar berdasarkan data teks yang dimasukkan oleh pengguna. Program ini dapat disebut sebagai program kecerdasan buatan konversi teks ke gambar. Dalam kategori program kecerdasan buatan, Bing Image Creator termasuk dalam kelompok AI Art Generator.

Bing Image Creator dikembangkan oleh Microsoft dengan berdasarkan teknologi Dall-E 3, yang merupakan program pengolah gambar dari OpenAI, pengembang ChatGPT. Program tersebut tersedia melalui mesin pencari Bing dan berjalan bersamaan dengan Bing Chat, sebuah program chatbot mirip dengan ChatGPT. 

Dengan Bing Image Creator, pengguna dapat membuat gambar hanya dengan memasukkan teks perintah atau prompt. Setelah itu, program akan menghasilkan gambar baru berdasarkan teks yang dimasukkan oleh pengguna.

Pengguna dapat mengatur Bing Image Creator untuk membuat gambar sesuai dengan model, gaya, warna, dan kriteria lain yang diinginkan. Kemampuan ini telah dimanfaatkan oleh banyak pengguna untuk membuat gambar dalam gaya poster Disney Pixar yang tengah viral.

Untuk membuat poster Disney Pixar melalui Bing Image Creator, pengguna perlu mengikuti langkah-langkah berikut:

  • Buka website Bing Image Creator di https://www.bing.com/create dan login menggunakan akun Microsoft.
  • Ketik prompt atau perintah pembuatan gambar di kolom yang tersedia. Pengguna dapat menggunakan kalimat seperti "Disney Pixar movie poster about" atau "Disney Pixar movie poster that say" untuk membuat poster dalam gaya yang diinginkan.
  • Berikan perintah lebih spesifik untuk menggambarkan karakter, tema, gaya, atau warna yang diinginkan dalam poster.
  • Klik opsi "Create" setelah selesai memberikan perintah.


Bing Image Creator akan memproses perintah dan menghasilkan beberapa variasi gambar sesuai dengan instruksi pengguna. Setelah itu, pengguna dapat mengunduh poster Disney AI yang telah dibuat oleh Bing Image Creator.

Baca juga:


Meskipun cara ini cukup mudah, perlu diingat bahwa Bing Image Creator kadang-kadang mengalami kesalahan atau eror karena jumlah permintaan yang tinggi. Jika terjadi eror, disarankan untuk bersabar dan mencoba lagi nanti. Selain itu, hasil dari Bing Image Creator mungkin tidak selalu sesuai dengan harapan pengguna, termasuk gambar yang kurang jelas atau terpotong.

Hal yang penting untuk diingat adalah bahwa hasil dari Bing Image Creator yang meniru desain Disney Pixar bisa berpotensi melanggar hak cipta. Oleh karena itu, gambar yang dihasilkan oleh program ini sebaiknya tidak digunakan untuk tujuan komersial, tetapi lebih sebagai hiburan semata. Bagaimana guys, tertarik untuk mencoba?

Postingan Populer

Review Asus ROG Zephyrus G14 GA403UU. Laptop Gaming Tipis Futuristis

Dalam dunia laptop gaming yang semakin kompetitif, Asus kembali mengukuhkan posisinya di industri laptop gaming tipis lewat seri ROG Zephyrus G14. Di pasaran, salah satu model laptop gaming tipis yang jadi andalan Asus adalah seri ROG Zephyrus G14 GA403UU. Laptop gaming tipis yang hadir pada kisaran tahun 2024 ini membawa kombinasi menarik antara performa tinggi, teknologi terkini, dan desain yang super portabel. Dengan layar OLED 3K yang memanjakan mata, GPU RTX 4050 yang efisien, serta dukungan AI dari prosesor Ryzen 7 8845HS, laptop ini ditujukan untuk gamer dan kreator yang menuntut performa dalam dimensi ringkas. Yang menjadi daya tarik utama dari G14 adalah bagaimana Asus berhasil meramu laptop 14 inci ini menjadi sebuah mesin bertenaga tanpa mengorbankan kenyamanan dan keindahan desain. Bobot hanya 1,5 kg, menjadikannya salah satu laptop gaming teringan di kelasnya. Di sisi lain, perangkat ini juga membawa berbagai fitur profesional seperti layar Pantone Validated dan Dolby Atmo...

Monitor Gaming OLED Terbaik Samsung, Odyssey OLED G6 dan G7

Pasar monitor gaming kembali diguncang oleh Samsung dengan pengumuman trio terbaru dalam lini Odyssey. Sorotan utama jatuh pada Odyssey OLED G6 berukuran 27 inci, yang digadang sebagai monitor OLED gaming pertama di dunia dengan refresh rate 500Hz.  Angka ini terdengar berlebihan bagi sebagian orang, namun jelas menyasar segmen gamer kompetitif ekstrem yang menganggap refresh rate 240Hz atau 360Hz sudah tidak lagi cukup. Spesifikasi G6 memang tidak main-main. Monitor ini hadir dengan resolusi QHD, respons 0,03ms, kecerahan hingga 1.000 nits, serta sertifikasi VESA DisplayHDR True Black 500. Teknologi QD-OLED memastikan warna lebih kaya, sementara dukungan Nvidia G-SYNC dan AMD FreeSync Premium Pro membuat pengalaman gaming bebas tearing.  Samsung bahkan menambahkan lapisan “Glare Free” agar tetap nyaman digunakan di berbagai kondisi pencahayaan, serta teknologi OLED Safeguard+ untuk mengurangi risiko burn-in yang selama ini menjadi momok layar OLED. Dengan validasi Pantone, wa...

Siap Kuliah Lagi? Ini Laptop Generasi AI yang Kencang dan Stabil untuk Mahasiswa

Tahun ajaran baru sudah di depan mata. Mahasiswa di berbagai penjuru negeri bersiap kembali ke kampus, bersua teman-teman seperjuangan, hingga beradaptasi dengan jadwal kuliah yang baru. Tapi back to campus bukan sekadar tentang bertemu dosen favorit atau suasana kelas yang dirindukan.  Di era saat ini, terutama bagi kamu yang tergolong dalam Generasi AI, persiapan menuju semester baru juga berarti memilih perangkat yang bisa mendukung segala aktivitas akademik dan kreatif secara maksimal. Bukan Sekadar Laptop, Tapi Partner Belajar Mahasiswa Generasi AI Tantangan mahasiswa saat ini jauh berbeda dari dulu. Kini, tugas-tugas perkuliahan tak lagi hanya menulis dan presentasi, tapi juga mencakup riset data, desain grafis, produksi video pendek, hingga eksplorasi tool berbasis AI seperti Copilot, ChatGPT, CapCut AI, atau Canva Magic Studio.  Agar semua berjalan lancar, kamu butuh laptop yang bukan hanya kencang, tapi juga cerdas, efisien, dan bisa diandalkan sepanjang hari. Laptop ...

AMD Catat Rekor, 41 Persen Pangsa Pasar Server. Intel Kian Terdesak

Laporan terbaru dari Mercury Research untuk kuartal kedua 2025 menandai titik balik penting dalam persaingan chip server global. AMD berhasil merebut 41 persen pangsa pendapatan server, rekor tertinggi sepanjang sejarahnya, sekaligus memperdalam luka Intel yang terus kehilangan pijakan di segmen paling menguntungkan ini.  Lonjakan 7,2 poin dibanding tahun lalu dan kenaikan 1,5 poin dari kuartal sebelumnya menunjukkan tren yang konsisten: AMD semakin dominan, sementara Intel masih bergulat dengan keterlambatan manufaktur dan kehilangan kepercayaan pasar. Capaian AMD tidak terbatas pada server. Secara keseluruhan, pangsa pendapatan perusahaan mencapai 33 persen, naik 8,8 poin dibanding tahun sebelumnya. Di segmen klien, AMD juga mencatat pertumbuhan dengan pangsa 27,8 persen, didorong permintaan yang kuat dari sektor cloud maupun enterprise. Bahkan di pasar desktop, performa Ryzen tampak mengesankan. Pangsa pendapatan desktop AMD melonjak 20,5 poin dari tahun lalu dan hampir 5 poin d...

Teknologi Semikonduktor China Terhambat. Peluncuran Deepseek R2 Ditunda

Kasus DeepSeek dan Huawei Ascend menunjukkan bahwa ambisi Tiongkok untuk mandiri dalam teknologi semikonduktor AI masih menghadapi jalan terjal. Startup AI yang sempat naik daun dengan model R1 pada Januari lalu itu dipaksa menunda peluncuran penerusnya, R2, setelah gagal melatih model menggunakan chip Ascend buatan Huawei.  Upaya yang didorong langsung oleh regulator Beijing itu akhirnya berujung kompromi: training tetap memakai GPU Nvidia, sementara inference dijalankan di atas Ascend. Kegagalan ini bukan sekadar soal teknis, melainkan cermin dari kesenjangan mendasar antara ekosistem chip Tiongkok dan Nvidia. Training model AI berskala besar menuntut perangkat keras dengan kecepatan, reliabilitas, serta ekosistem perangkat lunak yang matang. Ascend terbukti masih rentan terhadap bug, kecepatan interkoneksi yang tidak stabil, dan software stack yang belum selevel CUDA milik Nvidia. Bahkan dengan dukungan langsung dari tim engineer Huawei di lokasi, DeepSeek tak berhasil menyelesa...