Langsung ke konten utama

ROG Ubah Laptop Gaming Jadi Laptop AI Artificial Intelligence

Dalam beberapa tahun ke depan, industry AI akan sangat tumbuh besar. Berbagai industri dan departemen perusahaan disebut-sebut akan banyak memanfaatkan AI untuk operasional mereka sehari-hari.

Saat ini, AI pun sudah bisa dijalankan pada laptop. Meski begitu, tidak sembarang laptop akan sanggup menjalankan AI dengan lancar. Dan salah satu laptop yang diklaim sanggup menjalankan aplikasi-aplikasi AI dengan baik adalah seri Asus ROG.

Laptop Asus ROG dilengkapi dengan teknologi terkini yang paling canggih, memungkinkan pengguna untuk menjalankan eksperimen AI dengan optimal. Secara umum, ada empat alasan mengapa laptop Asus ROG lebih cocok untuk penggunaan AI. Apa saja?



Hardware Paling Modern
Laptop Asus ROG selalu hadir dengan komponen hardware terbaru di setiap generasinya. Hardware modern ini memiliki teknologi terkini yang memastikan eksperimen AI berjalan dengan lancar. Dari CPU hingga GPU, laptop ROG menyediakan berbagai pilihan termasuk 13th Gen Intel Core dan AMD Ryzen 7000 Series, serta GPU NVIDIA GeForce RTX 40 Series.

Dengan konfigurasi ini, laptop ROG siap digunakan oleh para peneliti dan pengguna AI untuk menjalankan, mengolah, dan melatih sistem kecerdasan buatan mereka secara lokal.

Selain CPU dan GPU, laptop ROG juga memiliki memori DDR5 dan penyimpanan menggunakan PCIe Gen4 x4 SSD. Kedua komponen ini memungkinkan transfer dan pengolahan data berjalan lebih cepat, memungkinkan penggunaan aplikasi berbasis AI yang lebih lancar.

Sistem Pendingin Paling Canggih
Eksperimen AI memerlukan perangkat komputasi dengan performa yang stabil. Laptop Asus ROG telah dilengkapi dengan sistem pendingin paling canggih, yaitu ROG Intelligent Cooling. Sistem ini mencakup teknologi dan fitur pendingin terbaik, termasuk penggunaan liquid metal sebagai thermal compound, kipas Arc Flow Fan yang mengalirkan udara dengan efisien tanpa berisik, dan heatsink dengan fin yang sangat tipis untuk maksimalkan pelepasan panas.

Setiap model laptop ROG juga memiliki konfigurasi khusus pada sistem pendingin yang disesuaikan dengan desainnya. Sebagai contoh, ROG Zephyrus Duo 16 hadir dengan fitur Active Aerodynamic System (AAS) yang terintegrasi dengan layar keduanya, meningkatkan aliran udara ke sistem pendingin utama.

ROG Strix 16/18 Series kini dilengkapi dengan sistem Tri-Fan yang mengandalkan tiga kipas dan heatsink penuh lebar, untuk performa optimal dalam berbagai aktivitas. Sementara itu, ROG Strix SCAR 17 menggunakan sistem pendingin berbasis vapor chamber untuk mengatasi panas di seluruh komponen utama.

Baca juga:


MUX Switch
Setiap laptop Asus ROG telah dilengkapi dengan MUX Switch sejak tahun 2022. MUX Switch adalah microchip yang memungkinkan seluruh pemrosesan grafis dialihkan ke discrete GPU tanpa melibatkan integrated GPU. Ini memastikan bahwa semua aplikasi berjalan di discrete GPU, meningkatkan performa secara signifikan.

MUX Switch sangat berguna dalam eksperimen AI, terutama jika AI tersebut bergantung pada performa GPU, seperti pemrosesan gambar dalam berkreasi atau gaming. Melalui MUX Switch, pengguna dapat memastikan bahwa AI yang sedang dieksperimentalkan atau dijalankan berjalan lancar di discrete GPU yang lebih kuat.

Performance Tuning via Armoury Crate
Setiap laptop Asus ROG dilengkapi dengan aplikasi Armoury Crate. Selain berfungsi sebagai pusat kontrol fitur, Armoury Crate juga memungkinkan pengguna laptop ROG untuk mengintegrasikan perangkat dan aksesori ROG lainnya. Fitur yang sangat berguna bagi peneliti AI adalah performance tuning.

Melalui Armoury Crate, pengguna laptop ROG dapat mengatur tingkat performa laptop mereka. Ini tidak hanya mencakup profil performa, tetapi juga memungkinkan pengguna untuk melakukan pengaturan manual, seperti pengaturan clockspeed pada CPU dan GPU, serta fan curve.

Beberapa model laptop ROG bahkan memungkinkan pengguna untuk mematikan sebagian core CPU, sehingga mereka dapat mengkonfigurasi performa laptop sesuai dengan kondisi dan skenario eksperimen AI yang sedang dijalankan.

Dengan keempat alasan ini, laptop Asus ROG menjadi pilihan yang optimal untuk penggunaan AI. Hardware modern, sistem pendingin canggih, MUX Switch, dan fitur performance tuning melalui Armoury Crate membuatnya menjadi alat yang sempurna bagi peneliti AI dan pengguna aplikasi berbasis AI.

Postingan Populer

Laptop Gaming Murah dengan GeForce RTX 5000 Series, Beredar!

Asus kembali menghadirkan inovasi terbarunya di lini laptop gaming melalui Asus Gaming V16. Seperti diketahui, Asus gaming merupakan lini laptop gaming murah yang memadukan performa AI modern, grafis bertenaga, efisiensi daya tinggi, serta ketahanan fisik berstandar militer.  Produk ini menyasar tak hanya bagi para gamer dan profesional yang membutuhkan kinerja optimal dalam paket yang portabel dan andal, tapi juga pengguna umum yang membutuhkan laptop kencang, namun dalam wujud yang standar, tidak menyolok seperti laptop gaming mahal. Ditenagai oleh prosesor Intel® Core™ 5 atau 7 generasi terbaru, Asus Gaming V16 menawarkan performa komputasi tinggi untuk berbagai kebutuhan, mulai dari gaming AAA, multitasking berat, hingga pemrosesan berbasis AI. Chip grafis NVIDIA® GeForce RTX™ 5060 menjadi jantung pengolahan visual, menghadirkan teknologi ray tracing dan DLSS 3.5 yang memberikan pengalaman gaming lebih realistis, dengan frame rate yang stabil dan visual yang imersif. Layar WUXG...

Review Asus Vivobook S 15 OLED S5507. Titik Optimal Prosesor Qualcomm

Industri laptop sedang mengalami transformasi besar dengan semakin populernya prosesor berbasis ARM dalam perangkat berbasis Windows. Padahal, selama bertahun-tahun, arsitektur x86 yang dikembangkan oleh Intel dan AMD telah mendominasi pasar. Tetapi kini ARM hadir dengan keunggulan efisiensi daya yang lebih baik, kinerja yang semakin kompetitif, serta dukungan teknologi AI yang lebih canggih. Dengan konsumsi daya yang lebih rendah, laptop berbasis ARM menjanjikan daya tahan baterai yang lebih lama tanpa mengorbankan performa. Semua kelebihan di atas menjadikan platform baru tersebut sebagai pilihan menarik bagi pengguna yang menginginkan perangkat portabel dengan produktivitas tinggi. Apalagi, kedatangan prosesor seperti Qualcomm Snapdragon X Plus dan Snapdragon X Elite menjadi titik balik bagi laptop Windows yang mengadopsi arsitektur ARM.  Berkat optimalisasi perangkat lunak dan dukungan dari Microsoft, aplikasi Windows kini semakin kompatibel dengan ARM, memungkinkan pengalaman ...

Asus Luncurkan Expert P Series untuk Dukung Kebutuhan Bisnis Modern

Asus Indonesia resmi meluncurkan lini produk komersial terbaru, Expert P Series, yang terdiri dari laptop ExpertBook P3405CVA, desktop ExpertCenter P500MV, dan All-in-One ExpertCenter P440VA. Ketiganya dirancang untuk menjawab kebutuhan transformasi digital di dunia bisnis, dengan daya tahan tinggi, performa stabil, fitur AI terintegrasi, serta keamanan kelas enterprise. “Expert P Series bukan sekadar perangkat kerja, tapi partner produktivitas yang ringan, tangguh, dan aman untuk berbagai skenario kerja hybrid,” ujar Yulianto Hasan, Director Commercial Products Asus Indonesia. Setiap perangkat sudah dilengkapi AI on-device, termasuk platform ExpertMeet untuk kolaborasi yang lebih efisien tanpa perlu aplikasi tambahan. Tren kerja hybrid dan adopsi teknologi AI menjadi latar belakang kehadiran lini ini. Menurut laporan Gallup, 60% karyawan memilih model hybrid, sementara survei McKinsey 2024 mencatat 78% organisasi telah menggunakan AI dalam operasional mereka. Asus menghadirkan solusi ...

China Siapkan Prosesor x86 Sendiri. Semua Berkat AMD

China kembali mengguncang industri chip silikon. Kali ini lewat penggabungan dua pemain penting dalam industri chip dan server: Hygon dan Sugon. Merger ini menjadi langkah besar dalam ambisi Beijing untuk menciptakan ekosistem superkomputasi yang sepenuhnya mandiri, dari desain CPU hingga produksi server. Bagi yang belum familiar, Hygon adalah nama yang muncul setelah AMD pada 2016 memutuskan untuk melisensikan desain CPU Zen dan teknologi x86-64 ke perusahaan bernama Tianjin Haiguang Advanced Technology Investment Co. Tujuannya jelas: memenuhi kebutuhan chip server di Tiongkok dengan solusi non-Intel yang tetap “legal” lewat lisensi. Hasil dari kolaborasi itu adalah prosesor Hygon Dhyana, yang meskipun tidak populer secara global, cukup mendapat tempat di kalangan raksasa teknologi Tiongkok seperti Tencent, berkat dorongan besar dari pemerintah Tiongkok terhadap penggunaan perangkat keras lokal. Di sisi lain, Sugon adalah produsen server dan superkomputer yang kerap menggunakan chip H...

Hell Is Us, Game Paling Berat, Bahkan RTX 4090 Pun Tak Cukup

Para pemilik GPU kelas atas seperti Nvidia RTX 50 dan 40 Series yang mencoba menjalankan demo Hell Is Us tercengang. Alih-alih menikmati adegan sinematik pembuka, banyak pemain justru mengalami crash sebelum cutscene selesai, meninggalkan pertanyaan besar: untuk apa semua kekuatan grafis ini? Dalam pembaruan terbaru di Steam, pengembang Rogue Factor menyarankan solusi sementara yang cukup ironis: turunkan semua pengaturan grafis dan nonaktifkan semua fitur upscaling seperti DLSS, XeSS, dan FSR. Ya, bahkan teknologi unggulan seperti DLSS 3.5 pun diminta dimatikan agar game bisa berjalan. “Harap turunkan semua pengaturan grafis dan nonaktifkan fitur upscaling seperti DLSS, XeSS, FSR, dll. dari menu utama sebelum memulai game,” tulis Rogue Factor dalam catatannya. Tom’s Hardware mengonfirmasi bahwa ini satu-satunya cara agar game bisa melewati bagian intro tanpa crash. Setelah berhasil mencapai karakter utama bernama RĂ©mi, pemain kemudian dipersilakan menaikkan kembali pengaturan grafis. ...