Langsung ke konten utama

Review Advan AI Gen. Laptop AI Murah yang Menjanjikan

Pasar laptop di Indonesia saat ini tengah menyaksikan datangnya gelombang besar masuknya perangkat berlabel AI. Kondisi tersebut sejalan dengan tren di pasar global, terkait komputasi yang mulai mengintegrasikan kecerdasan buatan ke dalam sistem operasi maupun aplikasi kreatif. 

Mulai dari brand global ternama hingga pemain lokal, semuanya berlomba menghadirkan laptop AI, khususnya yang dilengkapi dengan kemampuan AI terintegrasi. Dan yang paling diincar adalah segmen produktivitas dan kreator konten. 

Dalam konteks ini, Advan, salah satu produsen lokal yang selama ini dikenal lewat perangkat terjangkau, mencoba masuk ke kategori baru yang lebih premium. Tentunya juga menyasar segmen laptop AI performa tinggi, melalui produk terbarunya, Advan AI Gen. 



Dengan jargon “The Fastest, Strongest, Professional AI Notebook”, laptop AI ini mencoba menggaet kalangan profesional muda, content creator, dan bahkan gamer kasual lewat kombinasi spesifikasi mentereng dan desain ringkas. 

Namun demikian, seambisius apapun klaim Advan, laptop ini tetap perlu ditinjau lebih jauh dari sisi pengalaman nyata dan positioning-nya di pasar.



Desain

Advan AI Gen mengusung desain modern dengan bobot ringan dan dimensi ringkas. Layarnya berukuran 14 inci FHD dengan rasio 16:10 dan panel IPS 100% sRGB. Kami mengakui bahwa penampilan Advan AI Gen ini tidak seperti laptop murahan. Meski material yang digunakan masih terasa plastik.

Yang menarik, Advan memilih panel jenis IPS dengan kualitas warna bagus, yang menjadikannya cocok untuk content creator, fotografer, dan editor video yang butuh akurasi warna. Hal ini patut dipuji, karena banyak laptop lain di kelas harga serupa masih ada yang memakai panel TN dengan kualitas warna rendah, bahkan tidak berani menyebut cakupan warnanya sama sekali di situs produknya.

Memang di Advan AI Gen ini juga tidak ada informasi mengenai kecerahan layar (brightness nits), refresh rate, atau lapisan pelindung layar seperti anti-glare atau Gorilla Glass. Tapi dari percobaan yang kami lakukan, Tingkat kecerahan layar laptop ini cukup terang. Ini penting bagi pekerja mobile yang sering bekerja di luar ruangan atau ruang dengan pencahayaan berlimpah.

Dari sisi bingkai, frame layar dengan resolusi 1920 x 1200 ini juga sudah relatif tipis layaknya laptop AI modern. Khususnya di sisi kiri dan kanan. Di sisi atas masih sedikit tebal namun bisa dimaklumi, karena di sana ada webcam dengan privacy shutter. Sayangnya resolusi webcam baru 720p 30fps saja.



Fitur

Di sisi konektivitas, Advan juga tidak pelit. Ada 2x USB-C (dengan fungsi PD, DisplayPort, dan charger), 2x USB-A 3.2, 1x USB 2.0, HDMI, dan audio jack 3.5mm. Dukungan Wi-Fi 6 dan Bluetooth juga sudah sesuai standar laptop modern. Port lengkap ini memperkuat kesan laptop ini memang dibuat untuk produktivitas dan fleksibilitas tinggi.

Kehadiran USB 2.0 di tahun 2025 agak disayangkan. Port ini seharusnya sudah bisa dihapus, atau setidaknya digantikan dengan USB 3.0 minimal demi konsistensi kecepatan data transfer. Tapi setidaknya, pengguna masih bisa memanfaatkannya untuk memasang dongle untuk mouse ataupun perangkat eksternal lain yang tidak butuh kecepatan transfer tinggi.

Dengan baterai 60Wh dan adaptor 100W via USB-C, secara teori Advan AI Gen akan mampu bertahan cukup lama dalam penggunaan normal. Apalagi dengan klaim pendingin dual-fan, laptop ini menjanjikan performa stabil dalam waktu lama. Tapi sekali lagi, tanpa uji performa nyata, sulit menilai apakah sistem pendinginnya cukup optimal menjaga suhu Ryzen 7 8845HS yang terkenal cukup panas saat dibebani berat.

Yang menarik, adaptor 100W yang disediakan juga memiliki desain solid dan profesional. Tidak seperti charger brand lokal atau bahkan beberapa model laptop dari brand global, yang adaptor chargernya tampak dan terasa murahan.

Yang cukup disayangkan, meskipun sudah mengusung nama AI Gen, Advan masih belum memasangkan tombol Copilot di keyboard laptop ini. Demikian pula di dalam sistem operasinya. Belum ada Microsoft Office yang disertakan.



Kinerja

Hal yang sangat positif dari perangkat ini adalah langkah Advan menggunakan AMD Ryzen 7 8845HS dan patut diapresiasi. Prosesor ini adalah prosesor modern dengan 8-core, 16-thread berbasis arsitektur Zen 4 dengan kecepatan hingga 5,1 GHz. 

Dari sisi performa, prosesor tersebut sudah lebih dari cukup untuk kebutuhan multitasking berat, rendering ringan-menengah, hingga pemrograman dan analisis data berbasis AI.

Keunggulan lainnya terletak pada keberadaan NPU Ryzen AI yang menawarkan hingga 38 TOPS performa gabungan dari CPU, GPU, dan NPU. Dalam konteks penggunaan software dengan akselerasi AI, seperti pengeditan video otomatis, noise cancellation berbasis AI, hingga fitur Windows Copilot di Windows 11, ini memberikan Advan AI Gen posisi kompetitif yang tak dimiliki banyak brand besar lain di kelas harga entry sampai menengah.

Berikut ini performa prosesor AMD Ryzen 7 8845HS serta GPU AMD Radeon 780 Graphics yang didapatkan pada beberapa software pengujian yang biasa kami gunakan.

 

Dari sisi performa CPU, AMD Ryzen 7 8845HS yang digunakan sudah sangat kencang untuk saat ini. Anda yang masih memiliki laptop dengan prosesor AMD Ryzen 7 5000 series ataupun Intel Core i7 10th Gen, upgrade ke laptop dengan prosesor tersebut bisa kami rekomendasikan.

 

Dari sisi grafis, VGA onboard AMD Radeon 780M Graphics menawarkan performa yang juga layak. Meskipun bukan untuk bermain game AAA, tetapi ia masih sanggup menjalankan game-game seperti Battlefield V, Streetfighter 6 ataupun Shadow of the Tomb Raider dengan baik. Di setting rata kiri tentunya.

Kinerja keseluruhan laptop juga sangat tinggi dan cukup memadai untuk melakukan tugas-tugas 3D rendering sederhana. Dan saat kami melakukan pengujian stress test, ternyata sistem pendinginan yang digunakan Advan AI Gen ini cukup mumpuni. Tingkat kestabilan performanya mencapai 99,3%.

Untuk storage, Advan menyediakan SSD berkapasitas 512GB di dalam laptop ini. Meskipun bukan SSD berkecepatan tinggi, namun read and write speed SSD tersebut relatif lumayan jika digunakan untuk bekerja, menikmati konten multimedia atau bermain game casual.

Terakhir, saat kami simulasikan untuk memutar video non stop dengan tingkat kecerahan layar 50% dan sambil terhubung ke Internet, baterai yang digunakan masih sanggup untuk memasok daya hingga 7 jam lebih. Tidak terlalu istimewa, tetapi sudah lebih dari cukup untuk pelajar, mahasiswa atau pekerja kantoran yang biasanya tidak terus menerus ada di depan laptop sepanjang harinya.

Kesimpulan

Advan AI Gen adalah salah satu langkah paling berani Advan sejauh ini. Spesifikasinya mengesankan, dan positioning-nya sangat menjanjikan, terutama bagi pengguna profesional yang butuh performa tinggi tapi tetap ingin perangkat ringkas dan terjangkau. 

Namun, klaim “AI Professional Notebook” masih butuh beberapa masukan, baik dari sisi ekosistem hardware dan software.

Jika Advan mampu menjaga kualitas produksi, memberikan dukungan pembaruan driver yang konsisten, dan menyajikan pengalaman pemakaian AI yang benar-benar terasa, maka AI Gen bisa jadi batu loncatan penting untuk menaikkan pamor brand lokal di tengah gempuran laptop global. Tapi jika tidak, maka laptop ini akan berakhir sebagai gimmick performa tinggi tanpa fondasi eksekusi matang.

Postingan Populer

10 PC All in One Terbaik. Solusi Praktis untuk Rumah dan Kantor Modern

Dalam beberapa tahun terakhir, pasar perangkat komputer telah mengalami pergeseran signifikan. Penggunaan PC All in One (AIO) semakin populer, terutama di kalangan pengguna rumahan, pekerja remote yang work from home, pelajar di lab sekolah, hingga kantor kecil ataupun UMKM. Faktor utamanya adalah, ruang kerja makin terbatas, dan banyak orang mencari solusi komputer yang ringkas, mudah dipasang, dan tetap bertenaga. Dengan integrasi layar, CPU, penyimpanan, dan periferal dalam satu perangkat, tanpa banyak kabel, PC All in One menjanjikan tampilan meja yang bersih, setup cepat, dan mobilitas lebih mudah bila ruang berpindah. Desain ramping dan fungsional kian diminati seiring gaya hidup minimalis dan kebutuhan fleksibilitas ruang. Selain itu, kinerja perangkat AIO yang kini menggunakan CPU dan GPU modern sudah cukup untuk menunjang pekerjaan sehari-hari, belajar, bahkan kreativitas ringan. Tren ini menunjukkan bahwa Komputer All in One bukan lagi sekadar alternatif. Tetapi bisa jadi pil...

2026, Baterai Smartphone Brand Tiongkok Capai 10.000mAh

Laporan dari sumber rantai pasok Tiongkok mengungkap bahwa sejumlah produsen kini tengah menguji prototipe smartphone dengan baterai 10.000 mAh. Angka ini merupakan kapasitas yang jauh melampaui standar pasar saat ini di kisaran 4.500 sampai 5.500 mAh.  Unit-unit smartphone tersebut masih berada pada tahap rekayasa internal, difokuskan untuk mempelajari dampak bobot, manajemen panas, hingga perubahan struktur perangkat yang diperlukan agar baterai sebesar itu tetap layak dipakai sehari-hari.  Tak hanya itu, eksperimen yang dilakukan juga mencakup pengujian kimia baterai model stacking terbaru, sistem pendinginan yang lebih besar, dan layout internal yang dirombak. Belum ada merek yang mengonfirmasi proyek tersebut, tetapi jendela rilis yang dibidik disebut berada pada rentang akhir 2025 hingga 2026. Daya tarik baterai super-besar ini cukup jelas. Smartphone modern terus meningkat kebutuhan energinya, didorong oleh layar OLED 120-144 Hz, tingkat kecerahan yang makin ekstrem, d...

Review Asus Vivobook S14 M3407HA, Laptop AI Bertenaga dari AMD

Segmen laptop AI performa tinggi kini menjadi medan persaingan paling panas di industri komputasi portabel. Setelah era Qualcomm Snapdragon X Elite dan X Plus lalu Intel Core Ultra mencuri perhatian dengan integrasi NPU (Neural Processing Unit) di dalam prosesornya, AMD tidak tinggal diam.  Kehadiran prosesor Ryzen 7 260 dengan XDNA NPU hingga 16 TOPS menandai langkah strategis AMD dalam menghadirkan laptop cerdas yang tak hanya cepat, tapi juga hemat daya dan efisien dalam menjalankan beban kerja berbasis AI. Semuanya mentransformasi tugas-tugas yang biasanya dilakukan CPU, kini menjadi dikerjakan oleh NPU. Khususnya tugas berbasis AI. Laptop AI Asus Vivobook S14 M3407HA menjadi contoh nyata transformasi tersebut: menghadirkan kinerja tinggi, kemampuan AI lokal, dan efisiensi baterai yang sebelumnya sulit dicapai. Dengan fokus pada portabilitas dan ketahanan daya, Asus mencoba menghadirkan laptop yang bukan hanya untuk kerja kantoran, tapi juga untuk kreasi konten, komunikasi, dan...

Beli PC All in One 24 Inci, Dapat 27 Inci. Caranya?

Pasar PC All in One di Indonesia terus menunjukkan pertumbuhan positif dalam dua tahun terakhir. Pergeseran pola kerja menuju hybrid, meningkatnya kebutuhan perangkat ringkas di rumah, serta meningkatnya konsumsi konten digital membuat Komputer All in One semakin populer.  Banyak pengguna kini mengutamakan perangkat dengan desain minimalis, footprint kecil, namun tetap bertenaga untuk multitasking, meeting online, editing ringan, hingga hiburan seperti streaming film atau musik. Ditambah lagi, rumah modern cenderung menghindari perangkat berukuran besar, sehingga PC desktop konvensional mulai kalah pamor dibandingkan AIO yang lebih rapi dan mudah ditempatkan di ruang kerja maupun ruang keluarga. Salah satu pilihan menarik di kategori ini adalah Asus AIO V440 touchscreen, yang kini hadir dengan promo upgrade superhemat. Bagi pengguna yang membutuhkan layar lebih besar dan pengalaman visual lebih nyaman, Asus memberikan penawaran istimewa. Cukup tambah Rp1.000.000, kamu bisa melakuka...

Tembus 35 Juta Kopi, Sequel Cyberpunk 2077 Siap Diproduksi

CD Projekt Red kembali mencatat tonggak bersejarah. Cyberpunk 2077 resmi menembus 35 juta unit terjual di seluruh dunia. Angka ini menegaskan bahwa game yang sempat bermasalah di masa awal peluncurannya kini justru menikmati performa jangka panjang yang solid, terutama setelah rangkaian pembaruan besar dan hadirnya ekspansi Phantom Liberty.  Bersamaan dengan kabar tersebut, CDPR mengonfirmasi bahwa fokus pengembangan kini telah bergeser sepenuhnya ke Project Orion, nama sandi untuk sekuel Cyberpunk 2077 yang sudah memasuki tahap produksi awal. Studio kini mulai merekrut talenta baru di kantor mereka yang tersebar di Eropa dan Amerika Utara, seiring restrukturisasi internal yang dirancang untuk mendukung beberapa proyek besar secara paralel. Walau belum memiliki target rilis, CDPR memastikan bahwa tahap awal Project Orion mencakup pembangunan fondasi teknologi baru, pembuatan tool internal, serta penyatuan pipeline pengembangan antara tim Boston, Vancouver, dan Polandia. Kesuksesan ...