Langsung ke konten utama

Review Asus Marshmallow MD100 Mouse

Saat ini kecenderungan yang terjadi di industri laptop adalah, ukuran touchpad yang semakin lama semakin besar. Tujuannya tentu adalah demi memudahkan pengguna saat sedang bekerja di laptop, menjalankan aplikasi sambil menggeser kursor kesana kemari di layar.

Tak hanya dimensinya saja yang semakin lebar, touchpad di laptop pun semakin dilengkapi dengan berbagai fungsi dan fitur. Lagi-lagi bertujuan untuk memudahkan pengguna. Misalnya menggunakan gestur tertentu baik dengan dua atau tiga jari, melakukan drag and drop, klik kanan dan lain-lain. Lalu, apakah ini bisa menggantikan fungsi sebuah mouse? Bisa ya, bisa tidak.

Buat sebagian orang, bekerja atau belajar bisa lebih nyaman dan produktif dengan bantuan mouse, saat mereka mengoperasikan laptop. Asus, sebagai pemain utama dalam industri laptop di Indonesia, tentu juga memahami pentingnya menyediakan aksesori pendukung seperti mouse untuk laptop-laptop yang mereka pasarkan.

Belum lama ini, Asus memperkenalkan varian mouse terbaru di pasaran Indonesia yaitu Asus Marshmallow MD100 Portable Silent Wireless Mouse. Mouse kecil dan ringan ini menawarkan desain menarik yang cocok untuk menemani pengguna saat belajar atau bekerja. 

Desain
Dari sisi desain, bentuknya yang mungil dan minimalis cocok jika disandingkan dengan Asus ZenBook atau Asus VivoBook yang memiliki tampilan muda, modern, dan menarik. Bahkan saat Asus menghadirkan Vivobook S 15 OLED BAPE Edition, mouse yang satu ini disertakan dalam paket penjualannya.



Mouse ini dilengkapi dengan magnetic top cover yang memungkinkan pengguna untuk dengan mudah mengganti penutup atas sesuai dengan suasana hati atau situasi sekitarnya saat bekerja. Cara melepas top cover mouse ini juga sangat mudah. Tinggal angkat saja, sama seperti Anda melepaskan logam dari magnet.

Saat ini, Asus sendiri menyediakan dua pilihan warna untuk Marshmallow Mouse MD100 mereka. Quite Blue set yang hadir dengan warna Quiet Blue serta tambahan ekstra top cover berwarna Solar Blue, dan juga Lilac Mist Purple set. Model ini hadir dengan warna Lilac Mist Purple serta tambahan top cover berwarna Brave Green.

Dengan dua pilihan top cover yang bisa digontaganti dengan mudah, pengguna bisa memakai mouse dengan warna yang berbeda-beda sesuai keinginan.

Fitur
Sebagai gambaran, mouse masih dianggap sebagai aksesori penting bagi pengguna komputer, termasuk laptop. Kalau desktop, tidak perlu ditanya lah ya. Nah, mouse Asus yang satu ini selain memiliki desain yang ringan, kompak, ia tetap memiliki fitur modern dengan desain yang elegan agar lebih portable.



Tak hanya itu, selain memberikan kenyamanan, kebersihan juga menjadi perhatian utama Asus saat ini. Seperti diketahui, pandemi Covid-19 telah mengajarkan banyak hal pada kita, para pengguna komputer apalagi perangkat mobile. Ambil contoh, penelitian mengungkapkan, mouse memiliki jumlah bakteri hingga 40 ribu kali lebih banyak dibandingkan dengan gagang toilet.

Oleh karena itu, Asus melengkapi Marshmallow Mouse MD100 ini dengan lapisan AntiBacterial Guard. Lapisan tersebut telah memperoleh sertifikasi ISO 22196:2011 yang mengukur aktivitas bakteri pada permukaan plastik dan bahan padat lainnya. Asus menyatakan, pengujian yang telah dilakukan oleh pihak ketiga menunjukkan bahwa lapisan AntiBacterial Guard mampu mengurangi pertumbuhan bakteri hingga 99 persen dalam waktu 24 jam.

Dari sisi konekvitias, mouse ini juga menawarkan dua mode komunikasi. Ia mendukung WiFi 2.4GHz dan Bluetooth. Di bagian bawah mouse, tersedia lampu indikator yang memberikan informasi tentang jenis koneksi yang sedang digunakan. Intinya, pengguna dapat memilih koneksi WiFi atau Bluetooth sesuai kebutuhan.

Performa
Meskipun memiliki bentuk dan desain yang minimalis, tapi mouse yang satu ini bukanlah kaleng-kaleng. Ia memiliki tingkat akurasi yang bisa diatur, cakupan jarak yang cukup jauh, serta masa aktif baterai yang panjang.

Berikut ini spesifikasi Asus Marshmallow MD100 Mouse:



Asus mengklaim, dengan baterai AA biasa, masa aktif mouse ini bisa mencapai hingga 12 bulan, tentunya tergantung pada kondisi dan intensitas penggunaan mouse yang bersangkutan. Selain itu, sensitivitas mouse juga dapat diatur mulai dari 800, 1000, hingga 1600 DPI. Makin tinggi nilai DPI, tentunya dia akan semakin akurat. Sedikit pun pergeseran mouse di atas mousepad, kursor bisa bergerak cukup jauh.

Baca juga:


Saat terhubung ke PC desktop ataupun laptop, mouse ini tetap dapat digunakan hingga dalam jarak 10 meter dari komputer kita. Untuk pengguna yang ingin memakai konektivitas nirkabel 2.4G, Asus juga menyediakan dongle receiver kecil yang seperti biasa diletakkan di dalam mouse, dekat dudukan baterai.

Pengguna tidak perlu menginstalasikan apapun karena receiver tersebut plug and play. Setelah ia dipasangkan ke port USB, geser switch di bagian bawah untuk menyalakan mouse, maka ia langsung sudah bisa digunakan.

Tidak hanya itu, bagian bawah mouse menggunakan material 100% PTFE gaming grade untuk memastikan kursor mouse dapat bergerak dengan sangat mulus di permukaan yang rata.



Meskipun memiliki desain yang kecil dan ringkas dengan bobot kurang dari 60 gram, mouse ini memiliki daya tahan hingga 3 kali lipat lebih lama dibandingkan dengan mouse kantor tradisional. Asus mengklaim, mouse ini mampu bertahan hingga 10 juta kali klik.

Kesimpulan
Dari pengalaman kami menggunakan mouse ini, tingkat kebisingan yang dihasilkan saat Asus Marshmallow Mouse MD100 ini di-klik hanya sekitar 20 desibel saja. Jauh lebih rendah dibandingkan dengan suara bisikan yang mencapai sekitar 30 desibel atau suara orang berbicara rata-rata sekitar 60 desibel.

Memang belum sebulan kami menggunakan mouse yang satu ini. Namun experience yang kami rasakan menggunakan mouse ini cukup menyenangkan. Pantas saja Asus cukup pede menjual mouse ini di harga Rp500 ribu, bersaing dengan produsen lain yang sudah cukup lama berkecimpung di dunia mouse, khususnya segmen consumer mouse. Pasalnya kalau di gaming mouse, lini produk mouse gaming dari ROG sudah punya kelas tersendiri.

Postingan Populer

Savefrom, Online Video Downloader Terbaik?

Savefrom, Online Video Downloader Terbaik - Bagi Anda yang suka nonton video dari media sosial, mungkin Anda kadang lebih memilih untuk menontonnya secara offline. Hal ini bukan tanpa alasan, karena memang menonton video secara online akan lebih menguras kuota. Apalagi jika budget Anda sedang menipis, atau kuota sudah mau habis, pastinya solusi terbaik adalah dengan men-download dulu videonya. Dengan men-download videonya, Anda bisa melihat ulang videonya kapan pun tanpa harus mengkhawatirkan kehabisan kuota. Nah, salah satu layanan online video downloader yang bisa Anda pilih adalah Savefrom. Kira-kira, apa saja keunggulan dan kekurangan layanan yang satu ini? Yuk, simak informasinya di bawah:   Review dan Cara Download dari Savefrom: Savefrom merupakan sebuah layanan online gratis yang bisa digunakan untuk mengunduh video maupun musik secara gratis. Savefrom disebut juga sebagai pengunduh video tertua sekaligus terpopuler yang bisa digunakan dengan mudah dan bebas. Beberap...

Chip Google Tensor G5 Belum Lancar untuk Gaming

Google tampaknya masih belum belajar dari kesalahan lamanya. Pixel 10 Pro XL yang seharusnya menjadi etalase kecanggihan hardware dan AI andalannya, justru tampil seperti ponsel yang alergi terhadap gaming. Sebuah video yang beredar di X menunjukkan ponsel flagship senilai £1.000 itu terseok-seok memainkan Genshin Impact. Frame rate anjlok, tampilan berkedip, dan lag yang parah. Semua berpadu menjadi sebuah tontonan yang bahkan membuat ponsel keluaran lima tahun lalu terlihat lebih gagah. Biang keladinya? Tensor G5, chip buatan Google yang diproduksi oleh TSMC. Di atas kertas, ia adalah otak pintar yang mampu menjalankan berbagai fitur AI dan trik kamera dengan mulus. Namun begitu dia diminta mengeluarkan tenaga mentah untuk game berat, hasilnya justru seperti overheat dalam ujian fisika dasar. Pixel 10 Pro XL memang nyaman untuk urusan email, kamera, atau eksperimen AI kecil-kecilan. Tapi saat game sungguhan dijalankan, performanya langsung rontok. Ironisnya, Tensor G5 yang digadang-g...

Pegatron Akhirnya "Made in USA" Setelah Beli Pabrik di Texas

Pegatron akhirnya resmi mengibarkan bendera “Made in the USA”. Perusahaan manufaktur asal Taiwan yang sempat spin-off dari Pegasus, induk perusahaan Asus itu mengumumkan pembelian fasilitas pabrik dan lahan di Georgetown, Texas, sebagai bagian dari ekspansi besar untuk lini produksi dan operasionalnya di Amerika Serikat. Kesepakatan ini dijalankan melalui anak perusahaan Pegatron Technologies, yang mengakuisisi fasilitas di kawasan Blue Springs Business Park beserta lahan seluas 12,52 acre (sekitar 5 hektar). Pabrik tersebut memiliki luas lantai sekitar 168.784 kaki persegi dan dibeli dengan nilai sekitar US$3,07 juta. Langkah ini menjadi tonggak baru bagi Pegatron, yang selama ini lebih dikenal sebagai mitra manufaktur global untuk Apple dan sejumlah produsen perangkat elektronik ternama. Menurut laporan, fasilitas baru di Texas itu akan difungsikan terutama untuk produksi server dan perangkat elektronik otomotif, dengan fokus awal pada server enterprise. Analis industri memperkirakan...

TSMC Siap Modali Intel? Strategi Baru di Industri Semikonduktor

Rumor panas kembali berhembus di industri semikonduktor: TSMC disebut-sebut tengah mempertimbangkan langkah investasi besar terhadap rival sekaligus kliennya, Intel. Kabar ini mencuat setelah Wall Street Journal melaporkan bahwa Intel telah menjajaki kemungkinan kemitraan manufaktur maupun kerja sama yang lebih luas bersama TSMC.  Meski kedua pihak memilih bungkam, sikap tersebut justru semakin menyulut spekulasi di pasar. Beberapa faktor memperkuat gosip ini. Nvidia, salah satu pelanggan terbesar TSMC, dikabarkan tengah menyiapkan dana sekitar 50 miliar dolar AS untuk membeli empat persen saham Intel. Pemerintah Amerika Serikat juga ikut bermain, sementara Apple disebut-sebut berada dalam tahap negosiasi serupa. Sebelumnya, SoftBank Group dilaporkan telah menyuntikkan 20 miliar dolar AS ke Intel pada Agustus lalu, menambah lapisan kompleksitas pada drama investasi ini. Langkah potensial TSMC menimbulkan dilema. Di satu sisi, TSMC dikenal sebagai “foundry untuk semua,” melayani ber...

Windows 11 Siap Jadi “AI PC” Sesungguhnya

Microsoft kembali memoles Windows 11 dengan lapisan kecerdasan buatan yang lebih tebal. Dalam pembaruan terbaru, pengguna akan bisa memanggil asisten digital hanya dengan mengucapkan, “Hey Copilot.” Konsepnya mirip dengan “Hey Siri” di iPhone atau “Hey Google” di Android, tapi kini hadir langsung di desktop.  Di permukaannya, ini terlihat seperti langkah maju untuk membuat interaksi dengan PC lebih natural. Namun, di balik kemudahan tersebut, ada pertanyaan besar tentang seberapa jauh Microsoft ingin AI mengambil alih kendali pengalaman pengguna. Salah satu fitur paling menarik (dan mungkin paling kontroversial) adalah Copilot Vision. Dengan izin pengguna, Copilot bisa “melihat” seluruh layar. Mulai dari aplikasi yang terbuka, dokumen kerja, hingga tab browser, lalu memberikan jawaban atau analisis kontekstual. Misalnya, Copilot dapat meninjau presentasi PowerPoint atau memeriksa formula di Excel tanpa Anda perlu menjelaskan apa pun. Tidak seperti fitur Recall yang menuai kritik ka...