Langsung ke konten utama

Intel Arc A750 vs Nvidia GeForce RTX3060

Akhirnya kita mendapatkan gambaran lebih jelas seperti apa performa dari chip grafis discrete Intel Arc. Seperti yang pertamakali dibahas oleh Gamers Nexus, yang melakukan pengujian Intel Arc A380, kali ini giliran official Intel sendiri yang merilis video performa dari Intel Arc A750.

Dari video yang dirilis Intel, mereka menjalankan benchmark pada beberapa game menggunakan GPU Intel Arc A750. Diperkirakan, GPU ini akan menjadi pilihan versi mainstream-high end mereka.


Dalam video singkat yang dirilis Intel, mereka menunjukkan bagaimana kartu grafis Intel Arc A750 menjalankan game populer Cyberpunk 2077. Mereka juga menunjukkan hasil benchmark game tersebut serta game-game lain seperti Borderlands 3, Control, F1 2021 dan Fortnite.

Yang menarik, mereka juga melakukan perbandingan hasilnya dengan kartu grafis midrange populer dari Nvidia yakni GeForce RTX 3060. Keduanya sama-sama dijalankan pada PC dengan prosesor Intel Core i9 serta bermain pada resolusi 1440p. Berikut ini skor benchmarknya.


 
Dari sisi performa, tampak kinerja Intel Arc A750 ini cukup menjanjikan, apalagi melihat game-game yang digunakan merupakan game-game terpopuler. Dan dari sisi performa tersebut, tampak Intel Arc A750 sanggup menghadirkan frame-rate yang konsisten.


Sebagai perbandingan, Intel Arc A380 yang diuji oleh Gamers Nexus sendiri agak kedodoran bahkan saat bersaing dengan AMD Radeon RX 6400 yang merupakan salah satu GPU baru tetapi versi termurah di pasaran yang performanya tidak terlalu tinggi.

Video resmi yang dibuat oleh Intel memang tidak selengkap pengujian yang dilakukan oleh Gamers Nexus. Kita hanya disajikan hasil performa Intel Arc A750 pada lima game saja dan dengan satu konfigurasi.

Intel sendiri memang menyatakan dalam videonya bahwa performa dari Intel Arc belum tentu akan seperti ini pada seluruh game. Ada kemungkinan, Intel menjalankan GPU tersebut di puluhan atau ratusan game dan hanya menampilkan hasil benchmark terbaik yang mereka dapatkan vs GeForce RTX3060.

Perlu dicatat pula bahwa arsitektur GPU Intel yang unik tersebut berbeda dengan arsitektur GPU keluaran produsen yang sudah lebih berpengalaman seperti Nvidia dan AMD. Apalagi mereka juga belum terlalu berpengalaman dalam menciptakan driver GPU dan ini akan menjadi faktor esensial.


Baca juga:


Saat ini kita bisa melihat bahwa GPU Intel Arc sangat mengandalkan Resizable Base Address Memory (ReBAR) atau Resizable BAR yang memungkinkan CPU berhubungan langsung dengan memori video milik GPU.

GPU besutan Nvidia dan AMD juga bisa menggunakan teknologi tersebut, namun untuk mereka, peningkatan performanya tidak terlalu dramatis.

Kartu grafis Intel Arc sendiri dijadwalkan akan dipasarkan akhir tahun 2022 ini. Dan dengan menguji Intel Arc A750 versus Nvidia GeForce RTX3060 (yang kisaran harganya ada di 400 dolar AS), kita bisa mendapatkan indikasi bahwa harga kisaran Intel Arc A750 pun ada di angka tersebut.


Penasaran dengan penjelasan resmi Intel terkait Arc A750 dan benchmark yang didapatkan? Simak video resmi dari Intel berikut ini:


Postingan Populer

Review Asus ROG Zephyrus G14 GA403UU. Laptop Gaming Tipis Futuristis

Dalam dunia laptop gaming yang semakin kompetitif, Asus kembali mengukuhkan posisinya di industri laptop gaming tipis lewat seri ROG Zephyrus G14. Di pasaran, salah satu model laptop gaming tipis yang jadi andalan Asus adalah seri ROG Zephyrus G14 GA403UU. Laptop gaming tipis yang hadir pada kisaran tahun 2024 ini membawa kombinasi menarik antara performa tinggi, teknologi terkini, dan desain yang super portabel. Dengan layar OLED 3K yang memanjakan mata, GPU RTX 4050 yang efisien, serta dukungan AI dari prosesor Ryzen 7 8845HS, laptop ini ditujukan untuk gamer dan kreator yang menuntut performa dalam dimensi ringkas. Yang menjadi daya tarik utama dari G14 adalah bagaimana Asus berhasil meramu laptop 14 inci ini menjadi sebuah mesin bertenaga tanpa mengorbankan kenyamanan dan keindahan desain. Bobot hanya 1,5 kg, menjadikannya salah satu laptop gaming teringan di kelasnya. Di sisi lain, perangkat ini juga membawa berbagai fitur profesional seperti layar Pantone Validated dan Dolby Atmo...

Siap Kuliah Lagi? Ini Laptop Generasi AI yang Kencang dan Stabil untuk Mahasiswa

Tahun ajaran baru sudah di depan mata. Mahasiswa di berbagai penjuru negeri bersiap kembali ke kampus, bersua teman-teman seperjuangan, hingga beradaptasi dengan jadwal kuliah yang baru. Tapi back to campus bukan sekadar tentang bertemu dosen favorit atau suasana kelas yang dirindukan.  Di era saat ini, terutama bagi kamu yang tergolong dalam Generasi AI, persiapan menuju semester baru juga berarti memilih perangkat yang bisa mendukung segala aktivitas akademik dan kreatif secara maksimal. Bukan Sekadar Laptop, Tapi Partner Belajar Mahasiswa Generasi AI Tantangan mahasiswa saat ini jauh berbeda dari dulu. Kini, tugas-tugas perkuliahan tak lagi hanya menulis dan presentasi, tapi juga mencakup riset data, desain grafis, produksi video pendek, hingga eksplorasi tool berbasis AI seperti Copilot, ChatGPT, CapCut AI, atau Canva Magic Studio.  Agar semua berjalan lancar, kamu butuh laptop yang bukan hanya kencang, tapi juga cerdas, efisien, dan bisa diandalkan sepanjang hari. Laptop ...

Monitor Gaming OLED Terbaik Samsung, Odyssey OLED G6 dan G7

Pasar monitor gaming kembali diguncang oleh Samsung dengan pengumuman trio terbaru dalam lini Odyssey. Sorotan utama jatuh pada Odyssey OLED G6 berukuran 27 inci, yang digadang sebagai monitor OLED gaming pertama di dunia dengan refresh rate 500Hz.  Angka ini terdengar berlebihan bagi sebagian orang, namun jelas menyasar segmen gamer kompetitif ekstrem yang menganggap refresh rate 240Hz atau 360Hz sudah tidak lagi cukup. Spesifikasi G6 memang tidak main-main. Monitor ini hadir dengan resolusi QHD, respons 0,03ms, kecerahan hingga 1.000 nits, serta sertifikasi VESA DisplayHDR True Black 500. Teknologi QD-OLED memastikan warna lebih kaya, sementara dukungan Nvidia G-SYNC dan AMD FreeSync Premium Pro membuat pengalaman gaming bebas tearing.  Samsung bahkan menambahkan lapisan “Glare Free” agar tetap nyaman digunakan di berbagai kondisi pencahayaan, serta teknologi OLED Safeguard+ untuk mengurangi risiko burn-in yang selama ini menjadi momok layar OLED. Dengan validasi Pantone, wa...

AMD Catat Rekor, 41 Persen Pangsa Pasar Server. Intel Kian Terdesak

Laporan terbaru dari Mercury Research untuk kuartal kedua 2025 menandai titik balik penting dalam persaingan chip server global. AMD berhasil merebut 41 persen pangsa pendapatan server, rekor tertinggi sepanjang sejarahnya, sekaligus memperdalam luka Intel yang terus kehilangan pijakan di segmen paling menguntungkan ini.  Lonjakan 7,2 poin dibanding tahun lalu dan kenaikan 1,5 poin dari kuartal sebelumnya menunjukkan tren yang konsisten: AMD semakin dominan, sementara Intel masih bergulat dengan keterlambatan manufaktur dan kehilangan kepercayaan pasar. Capaian AMD tidak terbatas pada server. Secara keseluruhan, pangsa pendapatan perusahaan mencapai 33 persen, naik 8,8 poin dibanding tahun sebelumnya. Di segmen klien, AMD juga mencatat pertumbuhan dengan pangsa 27,8 persen, didorong permintaan yang kuat dari sektor cloud maupun enterprise. Bahkan di pasar desktop, performa Ryzen tampak mengesankan. Pangsa pendapatan desktop AMD melonjak 20,5 poin dari tahun lalu dan hampir 5 poin d...

Teknologi Semikonduktor China Terhambat. Peluncuran Deepseek R2 Ditunda

Kasus DeepSeek dan Huawei Ascend menunjukkan bahwa ambisi Tiongkok untuk mandiri dalam teknologi semikonduktor AI masih menghadapi jalan terjal. Startup AI yang sempat naik daun dengan model R1 pada Januari lalu itu dipaksa menunda peluncuran penerusnya, R2, setelah gagal melatih model menggunakan chip Ascend buatan Huawei.  Upaya yang didorong langsung oleh regulator Beijing itu akhirnya berujung kompromi: training tetap memakai GPU Nvidia, sementara inference dijalankan di atas Ascend. Kegagalan ini bukan sekadar soal teknis, melainkan cermin dari kesenjangan mendasar antara ekosistem chip Tiongkok dan Nvidia. Training model AI berskala besar menuntut perangkat keras dengan kecepatan, reliabilitas, serta ekosistem perangkat lunak yang matang. Ascend terbukti masih rentan terhadap bug, kecepatan interkoneksi yang tidak stabil, dan software stack yang belum selevel CUDA milik Nvidia. Bahkan dengan dukungan langsung dari tim engineer Huawei di lokasi, DeepSeek tak berhasil menyelesa...