Langsung ke konten utama

Akankah Koin Terra (LUNA) Hidup Kembali?

Saat ini dunia kripto dihebohkan dengan anjloknya harga koin Terra (LUNA). Bahkan untuk saat ini, Terra (LUNA) resmi diberhentikan di blok 7607789. Bisa dibilang ini saatnya mengucapkan selamat tinggal untuk cryptocurrency Terra (LUNA).

Akibat dari anjloknya harga Terra (LUNA) ini banyak insvestor yang menanamkan uangnya di sana rugi besar-besaran. Bahkan menurut kabar cuitan di Twitter, di antara para investor LUNA ada juga yang bunuh diri karena mereka menginvestasikan sebagian besar uangnya di sana.


Tidak ketinggalan, di Reddit dalam subreddit setia Luna, para investor meratapi kerugian mereka di laman tersebut. Bagi yang belum tahu, Subreddit adalah utas atau kategori tambahan dalam situs web Reddit. "Saya kehilangan lebih dari $450.000 (Rp.6,6 Miliyar), saya tidak dapat membayar bank," tulis seseorang, sementara yang lain menyebutkan kemungkinan kehilangan rumah.

Ditengah penonaktifan koin LUNA ini, banyak orang yang masih berharap koin tersebut bisa bangkit kembali. Tapi bagi yang belum terlalu tahu, mari kita bedah beberapa hal mengenai koin LUNA ini terlebih dahulu.


Apa itu Terra (LUNA)?
Terra (LUNA) merupakan protokol blockchain yang mendukung jaringan pembayaran global dengan harga stabil dengan menggunakan stablecoin yang didukung oleh mata uang fiat. 

Terra, menurut buku putihnya, menggabungkan stabilitas harga dan adopsi mata uang fiat secara luas dengan ketahanan sensor Bitcoin (BTC) dan menawarkan transaksi yang cepat dan berbiaya rendah.

Apakah Terra LUNA dan TerraUSD(UST) terkait?
Koin LUNA dan UST saling bergantung, karena keberhasilan ekosistem Terra didasarkan pada adopsi UST sebagai stablecoin. LUNA berinvestasi di UST dan di-burn karena permintaan untuk UST meningkat. Di sisi lain, jika UST dianggap tidak stabil, nilai LUNA bisa turun, seperti saat ini.

Terra LUNA jatuh ke dalam jurang di tengah Terra USD, yang disebut stablecoin, gagal de-pegging dan kini bisa dibilang LUNA sudah tidak ada harganya.

Sebagai informasi, stablecoin  ini merupakan token digital yang dipatok dengan nilai aset tradisional, seperti dolar Amerika Serikat. Mereka populer di saat gejolak di pasar crypto dan merupakan media pertukaran umum, sering digunakan oleh pedagang untuk memindahkan dana dan berspekulasi tentang cryptocurrency lainnya.

Penyebab Terra (LUNA) Collapse
Penyebab secara umum adalah karena koin Terra USD (UST) turun harga, yang menjadikan LUNA terseret dan harganya menurun drastis dengan jangka waktu yang singkat. Sebenarnya banyak spekulasi yang beredar mengenai mengapa koin Terra (LUNA) ini bisa collapse.

Salah satu di antaranya adalah adanya oknum yang disebut 'elit gobal jahat' beredar di masyarakat yang ingin mengacak-acak dunia kripto. Namun, BlackRock dan Citadel Securities mengeluarkan pernyataan yang menyangkal keterlibatan dalam jatuhnya Terra ini. 

"Kami tidak tahu apakah momentum ini diciptakan karena kolusi,” sanggah Lisa Wade, CEO perusahaan blockchain DigitalX.

Ada juga yang berspekulasi bahwa keruntuhan koin LUNA ini adalah buntut dari perang Rusia-Ukraina. Menurut Ibrahim Assuaibi yang merupakan Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, kenaikan harga pangan dan energi di belahan dunia menyebabkan inflasi. 

Imbasnya, bank sentral AS (The Fed) menaikan suku bunga acuan untuk menekan inflasi. Langkah ini dipercaya akan diikuti oleh negara-negara Eropa.

Inflasi global ini menyebabkan investor yang menanamkan asetnya di Terra banyak yang mencairkan uangnya saat harga mata uang tersebut mulai turun. Terlebih ketika bank menaikan suku bunganya, mereka beralih ke investasi yang terasa lebih stabil. 

Hasilnya, harga Terra pun makin anjlok dan berujung dibekukan dalam perdagangan di blockchain saat ini.


Baca juga:


Apakah Koin Terra (Luna) Akan Kembali?

Meskipun sudah dibekukan, koin Terra (LUNA) masih memiliki potensi untuk pulih, namun untuk saat ini semuanya sangat tidak pasti. Do Kwon, selaku pencipta Terraform Labs, melalui laman Twitter pada hari Selasa menyebutkan: “Hampir mengumumkan rencana pemulihan untuk $UST. Mari berpegangan kuat."

Dia menambahkan pada hari Rabu: “Saya mengerti, 72 jam terakhir sangat sulit bagi Anda semua - ketahuilah bahwa saya bertekad untuk bekerja dengan Anda semua untuk mengatasi krisis ini, dan kami akan membangun jalan keluar dari ini.

“Ekosistem Terra adalah salah satu yang paling bersemangat di industri kripto, dengan ratusan tim yang bersemangat membangun kategori aplikasi yang mendefinisikan di dalamnya. Kembalinya Terra ke bentuk awal akan menjadi pemandangan yang harus dilihat.”


Situs saran investasi Investing Cube berspekulasi ada "peluang bagus" mata uang kripto yang satu ini dapat pulih. Menurut analis Kelvin Maina, agar koin Luna pulih, mereka perlu mengatasi masalah dan menunjukkan dengan jelas bahwa penurunan seperti itu tidak akan terjadi lagi. 

Sebagai seorang analis, Maina menyebutkan, pihaknya memperkirakan akan melihat lonjakan harga LUNA setelah UST dipatok kembali ke dolar. "Saya juga berharap harga mulai pulih setelah proyek Terra menunjukkan bahwa masalah serupa tidak akan terjadi di masa depan,” sebutnya.

Jadi, gimana guys? Apakah Anda memiliki koin Luna? Atau malah jadi tertarik untuk memiliki Luna karena harganya sedang murah-murahnya?

Postingan Populer

Review Asus Vivobook 14 A1407QA. Laptop Copilot+ PC Paling Murah!

Perkembangan kecerdasan buatan dalam komputasi semakin pesat. Dan tren yang berkembang saat ini dalam industri laptop adalah hadirnya Copilot+ PC besutan Microsoft, yang terus membenahi Windows 11 dengan fitur-fitur AI terbarunya. Sebagai gambaran, teknologi ini memungkinkan laptop untuk menjalankan berbagai tugas berbasis AI secara lokal, tanpa harus selalu bergantung pada cloud alias terhubung ke Internet. Nah, salah satu syarat utama agar laptop mampu mengadopsi tren ini dengan baik adalah kehadiran Neural Processing Unit (NPU) yang kuat, dengan kemampuan setidaknya 45 TOPS untuk menangani berbagai skenario pemrosesan AI. Seperti diketahui, laptop masa depan diharapkan tidak hanya mengandalkan CPU dan GPU untuk menangani komputasi berat, tetapi juga memanfaatkan NPU untuk meningkatkan efisiensi daya dan performa dalam tugas berbasis kecerdasan buatan. Di pasaran, Asus baru-baru ini menghadirkan seri Vivobook 14 A1407QA yang hadir dengan prosesor Qualcomm Snapdragon X. Prosesor terse...

Laptop OLED Paling Ringan di Dunia, Kini Hadir di Indonesia!

Asus resmi meluncurkan Zenbook A14 OLED (UX3407RA) — laptop Copilot+ PC OLED paling ringan di dunia dengan bobot di bawah 1 kg! Desainnya super tipis, ringan, dan ultra-strong berkat material eksklusif Ceraluminum™, yang 30% lebih ringan dan 3x lebih kuat dari aluminum biasa. Laptop ini tampil elegan dengan warna Zabriskie Beige dan ketangguhan bersertifikasi militer. Ditenagai Snapdragon® X Elite dengan NPU 45 TOPs, Zenbook A14 OLED siap mendukung berbagai fitur AI seperti Windows Studio Effect, Live Caption with Translation, dan banyak lagi. RAM 32GB dan SSD 512GB memastikan semua proses berjalan super cepat dan mulus. Baterai tahan seharian? Yes, please! Dengan kapasitas 70Wh, laptop ini siap menemani meeting, traveling, dan deadline tanpa perlu colokan. Performa tetap stabil di 30W, bahkan tanpa adaptor! Dilengkapi sistem pendingin ganda dan mode 0dB Whisper, kamu bisa kerja dengan tenang dan bebas suara bising. Fitur konektivitas seperti Windows Phone Link dan Snapdragon Seamless™...

Bocoran Qualcomm Snapdragon X Terbaru Mulai Beredar

Qualcomm dikabarkan tengah menyiapkan prosesor Snapdragon X generasi kedua untuk laptop dengan sistem operasi Windows. Dan bocoran performa awalnya mulai beredar di Internet. Ya, seorang blogger asal Tiongkok bernama Focused Digital mengungkapkan bahwa chip terbaru ini diperkirakan akan berjalan mulai 4,40 GHz, dengan peningkatan performa keseluruhan sekitar 18 hingga 22 persen. Yang menarik, klaim tersebut juga didukung sumber dari Korea Selatan yang memiliki koneksi ke analis keuangan lokal, meski belum ada bukti resmi. Sebagai perbandingan, Snapdragon X Elite generasi pertama (SC8380XP) yang diluncurkan pertengahan 2024, berjalan dengan base clock 3,0 hingga 3,80 GHz dan boost clock antara 4,0 hingga 4,30 GHz. Chip generasi terbaru yang diduga akan menggunakan kode SC8480XP tampaknya akan mengalami kenaikan clock speed, meskipun belum jelas apakah ada perubahan signifikan di sisi arsitektur. Chip generasi pertama ini dibangun dengan fabrikasi TSMC 4nm N4P, sementara belum ada inform...

Saingi Nvidia, Google Rilis Chip AI Super Kencang

Google resmi memperkenalkan Ironwood, chip AI generasi ketujuh yang dirancang khusus untuk menangani beban kerja inference — sekaligus menjadi ancaman serius bagi dominasi Nvidia di sektor AI. Chip ini diumumkan dalam konferensi cloud minggu ini, dan langsung mendapat sorotan berkat performa serta skalabilitasnya. Amin Vahdat, VP Google, menegaskan pentingnya chip ini. “Chip ini dibuat untuk menjalankan aplikasi AI, bukan hanya untuk melatihnya. Kebutuhan inference kini meningkat jauh lebih cepat,” ujarnya. Berbeda dengan chip Nvidia yang dipasarkan luas, Tensor Processing Unit (TPU) Google selama ini hanya digunakan secara internal dan untuk layanan cloud. Jika sebelumnya chip AI Google memisahkan tugas antara training dan inference, Ironwood kini menyatukan keduanya, dilengkapi kapasitas memori lebih besar untuk menopang model AI skala jumbo seperti Gemini. Ironwood menawarkan performa dua kali lipat per watt dibanding pendahulunya, Trillium, yang diluncurkan Mei 2024. Setiap chip Ir...

6 Laptop Gaming Tipis Terbaik Tahun Ini! Apa Saja?

Memilih laptop gaming tipis yang tepat bisa menjadi tantangan, terutama dengan banyaknya pilihan yang tersedia di pasaran. Setiap merek menawarkan keunggulan dan spesifikasi yang berbeda, yang dapat mempengaruhi pengalaman gaming Anda. Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan beberapa faktor utama seperti performa, kualitas layar, portabilitas, dan harga sebelum membuat keputusan. Pertama, performa adalah aspek yang sangat penting dalam memilih laptop gaming. Prosesor dan GPU yang kuat akan memastikan game berjalan lancar tanpa lag. Selain itu, kapasitas RAM dan penyimpanan yang besar akan membantu dalam multitasking dan menyimpan banyak game.  Laptop dengan spesifikasi tinggi seperti Asus ROG Zephyrus G14 atau Lenovo Legion 7i mungkin menjadi pilihan yang tepat jika Anda mencari performa maksimal. Kedua, kualitas layar dan portabilitas juga harus diperhatikan. Layar dengan resolusi tinggi dan refresh rate yang cepat akan memberikan pengalaman visual yang lebih baik. Selain ...