التخطي إلى المحتوى الرئيسي

YouTube Ujicoba Fitur Reaksi Dengan Emoji

Zaman sekarang, hampir di semua platform sosial media terdapat fitur reaksi yang bisa digunakan oleh orang-orang untuk memberikan apresiasi atau komentar dalam bentuk emoji.

Kita ambil contoh, pada platform seperti SoundCloud misalnya. Di sana Anda dapat melihat komentar berserakan di sepanjang lagu yang sedang kita mainkan.


Reaksi ini berguna karena mungkin ada bagian tertentu dari lagu yang sangat disukai. Dengan demikian, Anda benar-benar dapat memberikan komentar pada pengunggah dan orang lain yang mendengarkan lagu tersebut mengetahuinya tanpa harus scroll kolom komentar. 

Diam-diam, YouTube ternyata sedang menguji sesuatu yang mirip dengan fitur timed commencts. Namun sayangnya, saat ini fitur tersebut masih dalam versi beta. Meski demikian, Google telah mengumumkan fitur baru yang mereka uji dalam bentuk reaksi berjangka waktu.


Pada dasarnya, fitur tersebut sama dengan timed commencts. Kecuali bagi pengguna yang tidak ingin meninggalkan komentar dengan kata-kata, mereka cukup meninggalkan reaksi dalam bentuk emoji saja.

Fitur reaksi ini mirip dengan apa yang telah dilakukan Facebook untuk platformnya, memungkinkan pengguna untuk bereaksi terhadap postingan tanpa kata-kata jika mereka tidak benar-benar tahu harus berkata apa.


Baca juga:


Menurut YouTube, jika pengguna menonton video yang merupakan bagian dari eksperimen ini, mereka dapat bereaksi dan melihat reaksi orang banyak dengan membuka bagian komentar video dan mengetuk panel reaksi.


Reaksi akan anonim, yang berarti tidak ada yang tahu bahwa Andalah yang meninggalkan reaksi emoji pada saat itu dalam sebuah video.

Fitur ini juga digadang-gadang akan membantu mereka yang menonton video dan mungkin ingin melompat ke bagian yang lebih menarik dengan cepat dan mudah tanpa harus menonton seluruhnya dari awal sampai selesai.

Unik juga ya guys. Menarik dicoba kalau fitur ini sudah tersedia untuk pengguna secara global.

المشاركات الشائعة

Review ASUS Gaming K16 (K3605). Laptop Gaming Murah, Laptop untuk Sekolah dan Kuliah

Banyak laptop murah yang memang mampu menjalankan game ringan, namun mudah kewalahan saat berhadapan dengan judul-judul AAA atau kebutuhan multitasking berat. Padahal, tren laptop gaming saat ini tidak hanya terbatas pada hiburan.  Mahasiswa jurusan desain, arsitektur, hingga komunikasi visual juga membutuhkan laptop dengan GPU diskrit untuk menunjang software grafis dan editing. Akhirnya, laptop gaming murah pun berkembang menjadi solusi serbaguna, bukan sekadar perangkat untuk bermain, tetapi juga untuk belajar dan bekerja. Asus, sebagai pemain besar di industri laptop, menangkap peluang tersebut melalui seri Asus Gaming K16 K3605. Dengan kombinasi prosesor Intel Core H-series, GPU NVIDIA GeForce RTX 3050, layar 144Hz, dan RAM 16GB, laptop ini menjanjikan performa yang seimbang untuk gaming sekaligus produktivitas.  Tak hanya itu, harga yang masih terjangkau untuk segmennya, bahkan tergolong laptop gaming murah, membuat Asus Gaming K16 menjadi opsi menarik bagi pengguna muda...

OpenAI Siapkan Chip AI OpenAI Bareng Broadcom, Produksi Mulai 2026

OpenAI bersiap masuk ke bisnis manufaktur chip mulai tahun depan. Langkah ini diambil demi mengurangi ketergantungan pada Nvidia yang selama ini mendominasi pasar GPU dengan harga tinggi. Menurut laporan Financial Times, perusahaan di balik ChatGPT ini bekerja sama dengan Broadcom untuk merancang prosesor AI khusus yang diperkirakan mulai dikirim pada 2026. Proyek ini ternyata sudah berjalan sejak tahun lalu, namun jadwal produksi massalnya baru jelas setelah Broadcom CEO, Hock Tan, memberi bocoran kepada investor. Ia menyebut adanya pelanggan misterius yang memesan chip senilai $10 miliar, dengan permintaan “substantial” mulai tahun depan. Sumber industri kemudian mengonfirmasi bahwa klien tersebut adalah OpenAI. Broadcom sendiri bukan pemain baru di dunia chip custom. Sebelumnya, mereka pernah membantu Google mengembangkan tensor processing unit (TPU). Rekam jejak ini membuat investor langsung bereaksi positif: saham Broadcom naik 4,5% dalam perdagangan after-hours setelah pengumuman...

Orang Asia Paling Tergantung pada AI di Tempat Kerja

Sebuah studi terbaru dari Loopex Digital menegaskan bahwa Asia kini menjadi episentrum ketergantungan pada kecerdasan buatan (AI) di dunia kerja. Dari sepuluh negara teratas dengan skor tertinggi, tujuh di antaranya berasal dari Asia, dipimpin oleh Singapura, China, India, dan Indonesia. Singapura menempati posisi pertama dengan skor 99, menjadikannya negara paling “AI-addicted” di dunia kerja. Sekitar 74 persen pekerja menggunakan AI secara mandiri, sementara 14 persen lainnya mengandalkan sistem yang disediakan perusahaan. Dengan lebih dari 1,4 juta pencarian AI per 100 ribu penduduk, minat terhadap teknologi ini jelas luar biasa tinggi. China berada di posisi kedua dengan skor 92. Sebanyak 60 persen pekerja memilih menggunakan AI mandiri, sementara sepertiga lainnya memakai sistem yang dipaksakan perusahaan. India menempati posisi ketiga (skor 89) dengan 66 persen penggunaan AI independen dan 26 persen berbasis perusahaan. Indonesia menyusul dekat dengan skor 88, mencatat 70 persen ...

Kelebihan Sekaligus Kekurangan Apple iPhone 17

Apple akhirnya merombak desain iPhone setelah bertahun-tahun, dan hasilnya adalah iPhone Air: ponsel 5,6 mm yang lebih tipis daripada logika di baliknya. Dibanderol mulai $999, perangkat ini tampil gagah dengan sasis titanium, layar OLED 6,5 inci, chip A19 Pro, serta kamera tunggal 48MP.  Namun ironisnya, daya tarik utamanya bukan teknologi, melainkan seberapa kecil kemungkinan ponsel ini bertahan dari dudukan sofa. Apple menekankan betapa rumitnya rekayasa di balik ketipisan ini. Sayangnya, fanbase setianya justru memberikan tepuk tangan paling pelan dalam sejarah peluncuran iPhone. Bahkan The Wall Street Journal yang biasanya penuh puja-puji pun kecewa: tak ada lensa ultra-wide, tak ada telefoto, dan baterai “slim fit” yang tampaknya lebih butuh MagSafe ketimbang bisa diandalkan seharian. Satu pengguna di X merumuskannya singkat: “Indah tapi tak masuk akal.” Sebuah kalimat yang mungkin lebih cocok jadi tagline resmi ketimbang jargon Apple. Menurut analis Counterpoint, ini semua h...

SSD Samsung 9100 PRO 8TB Resmi Dirilis: Kecepatan 14.800MB/s

Samsung resmi membuka pre-order untuk lini SSD 9100 PRO dan 9100 PRO dengan Heatsink, yang menawarkan kapasitas hingga 8TB. Produk ini hadir dengan kecepatan transfer sekuensial hingga 14.800MB/s baca dan 13.400MB/s tulis, serta performa IOPS mencapai 2,2 juta baca dan 2,6 juta tulis, menjadikannya salah satu SSD tercepat di pasaran. SSD terbaru ini menggunakan controller 5nm dengan efisiensi daya yang diklaim 49 persen lebih baik dibanding pendahulunya. Varian 8TB dilengkapi 8GB LPDDR4 cache, sementara penggunaan V-NAND TLC buatan Samsung menjanjikan kinerja stabil jangka panjang. Untuk daya tahannya, SSD ini menawarkan endurance 4.800 TBW dan garansi 5 tahun. Menurut Jim Kiczek, VP Memory Product Marketing Samsung Electronics America, SSD 9100 PRO hadir menjawab kebutuhan pengguna dengan beban kerja berat maupun gamer kelas atas. Dengan kapasitas besar dan kecepatan tinggi, SSD ini memungkinkan editing video, rendering, hingga bermain game dengan loading nyaris instan. Samsung memban...