Langsung ke konten utama

Review Acer Swift 3 Ryzen 5000 (SF314-43)

Selain seri Aspire, Acer juga punya laptop seri Swift di pasaran Indonesia. Dibanding Aspire, Swift tampil lebih premium, berkelas dengan bodi ultra tipis.

Salah satu model Acer Swift yang sudah mendarat di Indonesia adalah Swift 3 SF314-43 yang menggunakan platform AMD Ryzen 5000 series. Seperti apa laptop yang satu ini?


Seperti ciri khas jajaran Swift, Acer Swift 3 Ryzen 5000 hadir dengan dimensi yang tipis dan ringan di kelasnya. Bobotnya hanya 1,2kg. 

Dimensi yang kompak dan bobot ringan sangat mendukung mobilitas para pengguna yang disasar, yakni dari segmen mahasiswa, para profesional muda ataupun fotografer dan videografer.


Desain
Meski tipis dan compact, laptop ini tetap menyediakan konektivitas yang lengkap untuk penggunanya. Laptop ini juga tampil dengan desain mewah juga kokoh berkat balutan material berwarna silver di seluruh bodinya.

Material yang solid tersebut berbahan aluminium dan magnesium. Penggunaan material premium membuat laptop hadir dengan bobot yang sangat ringan dan ketebalan yang bisa ditekan.

Dari sisi layar, laptop menggunakan panel IPS 14 inci resolusi Full HD 1080p. Layar tersebut menawarkan viewing angle hingga 170 derajat, 100% sRGB serta kecerahan 300 nits. Intinya, tampilan layar cukup cerah dan kaya warna.

Frame di sekeliling layar pun tipis hingga menawarkan screen to body ratio mencapai 85 persen lebih. Walau tipis, bezel atasnya menyediakan kamera web HD 720p yang mendukung super high dynamic range imaging. Cocok untuk video conferencing resolusi tinggi dengan lancar.

Bagi para pekerja kreatif, layar seperti ini sangat mendukung pekerjaan untuk mendapatkan keakuratan warna maksimal.

Fitur
Dari sisi fitur, Acer Swift 3 hadir dengan sejumlah fitur PC modern. Misalnya dukungan terhadap Windows Hello lewat fingerprint sensor yang ada di area kanan palmrest.

Anda cukup menyentuh sensor fingerprint dengan jari, maka Anda sudah bisa langsung dapat login ke Windows tanpa perlu repot-repot mengetikkan pin ataupun password.

Buat yang kerap bekerja hingga larut malam, laptop yang satu ini juga hadir dengan backlit keyboard dengan satu tingkat kecerahan saja. Menariknya, agar performa tinggi laptop ini tetap terjaga, di sekitar area keyboard tersebut juga tersedia fitur Air Inlet keyboard.

Ya, ada lubang-lubang kecil di sana yang berfungsi untuk mengalirkan udara sejuk dari atas dan mengeluarkannya lewat bagian bawah untuk menjaga internal laptop tetap adem.

Melengkapi air inlet keyboard, fitur pendinginan Acer Swift 3 ini sangat mumpuni untuk ukuran sebuah laptop tipis. Kipas yang digunakan menggunakan teknologi Stereo Ring Fan yang mampu menarik udara lebih banyak hingga 10 persen.

Menariknya, bagian belakang laptop terangkat saat digunakan. Selain memberikan kenyamanan saat mengetik, udara dapat mengalir di bagian bawah laptop dan membantu pendinginan lebih baik.

Tak hanya itu, Acer juga menghadirkan berbagai jenis mode pendinginan untuk dipilih pengguna. Ada tiga fitur yang disediakan. Mulai dari mode silent, standar dan performance. Untuk mengaturnya, cukup menekan kombinasi tombol Fn dan F.


Baca juga:


Bagian laptop yang mengangkat di belakang juga sedikit banyak membantu memperkuat keluaran audio dari laptop karena suara dipantulkan ke permukaan tempat laptop diletakkan. Berikut ini contoh audio yang dihasilkan.

Performa
Dari sisi performa, AMD Ryzen 5000 series yang terpasang pada laptop yang kami bahas kali ini adalah seri Ryzen 5 5500U yang bertenaga.

Meski berada di kasta menengah dari seri Ryzen 5000 series, performa CPU dan grafis terintegrasi yang tertanam di dalamnya bukan kaleng-kaleng.

Berikut beberapa hasil pengujian yang kami dapatkan untuk Acer Swift 3 Ryzen 5000 series.




Jika dibanding generasi pendahulunya yakni Ryzen 4000 series, peningkatan performa yang ditawarkan mencapai 20 persen.

Kombinasi Ryzen 5000 series dangan Radeon Graphics pada laptop ini menawarkan efisiensi kinerja yang sangat baik. Secara keseluruhan, laptop dapat menawarkan masa aktif baterai yang sangat panjang untuk pengguna.

Dalam pengujian yang kami lakukan, dengan PC Mark battery mode office, baterainya bisa bertahan 11 jam lebih. 

Saat pengujian tersebut, laptop melakukan simulasi bekerja secara nonstop, terhubung ke Internet via Wifi, tingkat kecerahan layar 50 persen dan mode best battery life.

Dari sisi storage, Acer Swift 3 Ryzen 5000 ini juga sudah dipasangi SSD berkecepatan tinggi dan kapasitas lega, yakni 512GB. Sangat responsif.

Saat digunakan untuk bermain game sederhana seperti Street Fighter V, laptop masih dapat memainkan game dengan mulus di setting medium, dan mulai tersendat di resolusi Full HD dengan picture quality high.

Pada game triple A yang berat seperti Shadow of the Tomb Raider, ia hanya dapat dijalankan di setting lowest, itupun hanya mencapai sekitar 30fps saja. Tapi ini sudah bagus untuk sebuah laptop yang memang bukan ditujukan untuk bermain game.





Kesimpulan
Di Indonesia, Acer Swift 3 Ryzen 5000 SF314-413 dipasarkan di harga Rp10.999 jutaan. Yang menarik, harga tersebut sudah termasuk paket produktivitas Microsoft Office Home and Student 2019 yang bisa digunakan seumur hidup.

Tertarik? Anda bisa mendapatkan laptop ini secara online di Acer eStore, situs-situs eCommerce ataupun secara offline di jaringan penjualan Acer di seluruh Indonesia. Yang pasti sih, buat Anda yang mencari laptop tipis dengan performa mantap, Acer Swift 3 Ryzen 5000 series ini bisa jadi salah satu pilihan.

Postingan Populer

Laptop Gaming Murah dengan GeForce RTX 5000 Series, Beredar!

Asus kembali menghadirkan inovasi terbarunya di lini laptop gaming melalui Asus Gaming V16. Seperti diketahui, Asus gaming merupakan lini laptop gaming murah yang memadukan performa AI modern, grafis bertenaga, efisiensi daya tinggi, serta ketahanan fisik berstandar militer.  Produk ini menyasar tak hanya bagi para gamer dan profesional yang membutuhkan kinerja optimal dalam paket yang portabel dan andal, tapi juga pengguna umum yang membutuhkan laptop kencang, namun dalam wujud yang standar, tidak menyolok seperti laptop gaming mahal. Ditenagai oleh prosesor Intel® Core™ 5 atau 7 generasi terbaru, Asus Gaming V16 menawarkan performa komputasi tinggi untuk berbagai kebutuhan, mulai dari gaming AAA, multitasking berat, hingga pemrosesan berbasis AI. Chip grafis NVIDIA® GeForce RTX™ 5060 menjadi jantung pengolahan visual, menghadirkan teknologi ray tracing dan DLSS 3.5 yang memberikan pengalaman gaming lebih realistis, dengan frame rate yang stabil dan visual yang imersif. Layar WUXG...

Review Asus Vivobook S 15 OLED S5507. Titik Optimal Prosesor Qualcomm

Industri laptop sedang mengalami transformasi besar dengan semakin populernya prosesor berbasis ARM dalam perangkat berbasis Windows. Padahal, selama bertahun-tahun, arsitektur x86 yang dikembangkan oleh Intel dan AMD telah mendominasi pasar. Tetapi kini ARM hadir dengan keunggulan efisiensi daya yang lebih baik, kinerja yang semakin kompetitif, serta dukungan teknologi AI yang lebih canggih. Dengan konsumsi daya yang lebih rendah, laptop berbasis ARM menjanjikan daya tahan baterai yang lebih lama tanpa mengorbankan performa. Semua kelebihan di atas menjadikan platform baru tersebut sebagai pilihan menarik bagi pengguna yang menginginkan perangkat portabel dengan produktivitas tinggi. Apalagi, kedatangan prosesor seperti Qualcomm Snapdragon X Plus dan Snapdragon X Elite menjadi titik balik bagi laptop Windows yang mengadopsi arsitektur ARM.  Berkat optimalisasi perangkat lunak dan dukungan dari Microsoft, aplikasi Windows kini semakin kompatibel dengan ARM, memungkinkan pengalaman ...

China Siapkan Prosesor x86 Sendiri. Semua Berkat AMD

China kembali mengguncang industri chip silikon. Kali ini lewat penggabungan dua pemain penting dalam industri chip dan server: Hygon dan Sugon. Merger ini menjadi langkah besar dalam ambisi Beijing untuk menciptakan ekosistem superkomputasi yang sepenuhnya mandiri, dari desain CPU hingga produksi server. Bagi yang belum familiar, Hygon adalah nama yang muncul setelah AMD pada 2016 memutuskan untuk melisensikan desain CPU Zen dan teknologi x86-64 ke perusahaan bernama Tianjin Haiguang Advanced Technology Investment Co. Tujuannya jelas: memenuhi kebutuhan chip server di Tiongkok dengan solusi non-Intel yang tetap “legal” lewat lisensi. Hasil dari kolaborasi itu adalah prosesor Hygon Dhyana, yang meskipun tidak populer secara global, cukup mendapat tempat di kalangan raksasa teknologi Tiongkok seperti Tencent, berkat dorongan besar dari pemerintah Tiongkok terhadap penggunaan perangkat keras lokal. Di sisi lain, Sugon adalah produsen server dan superkomputer yang kerap menggunakan chip H...

Hell Is Us, Game Paling Berat, Bahkan RTX 4090 Pun Tak Cukup

Para pemilik GPU kelas atas seperti Nvidia RTX 50 dan 40 Series yang mencoba menjalankan demo Hell Is Us tercengang. Alih-alih menikmati adegan sinematik pembuka, banyak pemain justru mengalami crash sebelum cutscene selesai, meninggalkan pertanyaan besar: untuk apa semua kekuatan grafis ini? Dalam pembaruan terbaru di Steam, pengembang Rogue Factor menyarankan solusi sementara yang cukup ironis: turunkan semua pengaturan grafis dan nonaktifkan semua fitur upscaling seperti DLSS, XeSS, dan FSR. Ya, bahkan teknologi unggulan seperti DLSS 3.5 pun diminta dimatikan agar game bisa berjalan. “Harap turunkan semua pengaturan grafis dan nonaktifkan fitur upscaling seperti DLSS, XeSS, FSR, dll. dari menu utama sebelum memulai game,” tulis Rogue Factor dalam catatannya. Tom’s Hardware mengonfirmasi bahwa ini satu-satunya cara agar game bisa melewati bagian intro tanpa crash. Setelah berhasil mencapai karakter utama bernama RĂ©mi, pemain kemudian dipersilakan menaikkan kembali pengaturan grafis. ...

Asus Luncurkan Expert P Series untuk Dukung Kebutuhan Bisnis Modern

Asus Indonesia resmi meluncurkan lini produk komersial terbaru, Expert P Series, yang terdiri dari laptop ExpertBook P3405CVA, desktop ExpertCenter P500MV, dan All-in-One ExpertCenter P440VA. Ketiganya dirancang untuk menjawab kebutuhan transformasi digital di dunia bisnis, dengan daya tahan tinggi, performa stabil, fitur AI terintegrasi, serta keamanan kelas enterprise. “Expert P Series bukan sekadar perangkat kerja, tapi partner produktivitas yang ringan, tangguh, dan aman untuk berbagai skenario kerja hybrid,” ujar Yulianto Hasan, Director Commercial Products Asus Indonesia. Setiap perangkat sudah dilengkapi AI on-device, termasuk platform ExpertMeet untuk kolaborasi yang lebih efisien tanpa perlu aplikasi tambahan. Tren kerja hybrid dan adopsi teknologi AI menjadi latar belakang kehadiran lini ini. Menurut laporan Gallup, 60% karyawan memilih model hybrid, sementara survei McKinsey 2024 mencatat 78% organisasi telah menggunakan AI dalam operasional mereka. Asus menghadirkan solusi ...