Langsung ke konten utama

Laptop Nokia PureBook X14 Langsung Pakai Windows 11

Luar biasa peta persaingan industri laptop akibat “berkah” dari pandemi. Ya, kini semua orang, mulai dari pelajar SD sampai karyawan yang sudah mulai masuk Masa Persiapan Pensiun, butuh barang yang satu ini.

Belajar dari rumah secara online, kerja dari rumah secara online, membuat mereka terpaksa membeli laptop karena melihat layar hape yang ukurannya tidak sampai 7 inci selama berjam-jam sangat tidak nyaman.


Tablet memang lebih memungkinkan. Tapi kalau sudah urusan membuat tugas, mengetik laporan dan lain-lain, keyboard fisik dan mouse tentunya lebih nyaman untuk digunakan. Dan inilah kelebihannya laptop. Dan inilah yang dilihat para produsen smartphone. Termasuk Nokia.



Contohnya baru-baru ini. Nokia, pemain legendaris di industri mobile, merilis laptop Nokia PureBook X14 secara resmi di India. Laptop ini mengunggulkan sisi desainnya yang ramping dan bobot yang ringan.


Yang menarik, laptop Nokia PureBook X14 sudah didukung langsung oleh sistem operasi Windows 11 yang masih sangat baru diluncurkan oleh Microsoft beberapa hari yang lalu. Alhasil Nokia PureBook X14 ini menjadi laptop pertama yang sudah mendukung Windows 11 secara bawaan.

Dari sisi spesifikasi, Nokia PureBook ditenagai prosesor Intel Core i5 dengan grafis Iris Xe yang diklaim cukup andal untuk memerikan kinerja level medium, seperti bermain GTA V, Red Dead Redepmtion 2, dan sebagainya. Prosesor tersebut dipadankan dengan RAM 8GB atau 16GB, serta SSD NVMe 512 GB.

Dari sisi display, Nokia PureBook X14 hadir dengan layar LCD jenis IPS berdiagonal 14 inci dengan resolusi FullHD 1920x1080 piksel. Dengan bezel yang tipis, Nokia mengklaim, rasio bodi ke layar laptop ini mencapai 82 persen.


Baca juga:


Laptop ini sendiri memiliki berat 1,1Kg, lebih ringan dibanding Nokia PureBook X14 yang punya bobot 1,4Kg. Untuk konektivitas, terdapat port USB-C, USB-A 3.0, dan HDMI.

Selain itu, ada pula lubang headphone jack audio 3,5 mm dan slot microSD. Untuk mendukung keluaran audio, laptop ini juga didukung Dolby Atmos.


Di India, negara tempat pertama kali laptop ini muncul, ia dijual dengan harga 57.000 rupee atau sekitar Rp10,9 juta dan langsung tersedia di Flipkart pada 3 Oktober.

Akankah ia akan dihadirkan ke pasaran Indonesia meramaikan peta persaingan industry laptop? Mari kita tunggu guys!

Postingan Populer

Laptop Gaming Murah dengan GeForce RTX 5000 Series, Beredar!

Asus kembali menghadirkan inovasi terbarunya di lini laptop gaming melalui Asus Gaming V16. Seperti diketahui, Asus gaming merupakan lini laptop gaming murah yang memadukan performa AI modern, grafis bertenaga, efisiensi daya tinggi, serta ketahanan fisik berstandar militer.  Produk ini menyasar tak hanya bagi para gamer dan profesional yang membutuhkan kinerja optimal dalam paket yang portabel dan andal, tapi juga pengguna umum yang membutuhkan laptop kencang, namun dalam wujud yang standar, tidak menyolok seperti laptop gaming mahal. Ditenagai oleh prosesor Intel® Core™ 5 atau 7 generasi terbaru, Asus Gaming V16 menawarkan performa komputasi tinggi untuk berbagai kebutuhan, mulai dari gaming AAA, multitasking berat, hingga pemrosesan berbasis AI. Chip grafis NVIDIA® GeForce RTX™ 5060 menjadi jantung pengolahan visual, menghadirkan teknologi ray tracing dan DLSS 3.5 yang memberikan pengalaman gaming lebih realistis, dengan frame rate yang stabil dan visual yang imersif. Layar WUXG...

Review Asus Vivobook S 15 OLED S5507. Titik Optimal Prosesor Qualcomm

Industri laptop sedang mengalami transformasi besar dengan semakin populernya prosesor berbasis ARM dalam perangkat berbasis Windows. Padahal, selama bertahun-tahun, arsitektur x86 yang dikembangkan oleh Intel dan AMD telah mendominasi pasar. Tetapi kini ARM hadir dengan keunggulan efisiensi daya yang lebih baik, kinerja yang semakin kompetitif, serta dukungan teknologi AI yang lebih canggih. Dengan konsumsi daya yang lebih rendah, laptop berbasis ARM menjanjikan daya tahan baterai yang lebih lama tanpa mengorbankan performa. Semua kelebihan di atas menjadikan platform baru tersebut sebagai pilihan menarik bagi pengguna yang menginginkan perangkat portabel dengan produktivitas tinggi. Apalagi, kedatangan prosesor seperti Qualcomm Snapdragon X Plus dan Snapdragon X Elite menjadi titik balik bagi laptop Windows yang mengadopsi arsitektur ARM.  Berkat optimalisasi perangkat lunak dan dukungan dari Microsoft, aplikasi Windows kini semakin kompatibel dengan ARM, memungkinkan pengalaman ...

China Siapkan Prosesor x86 Sendiri. Semua Berkat AMD

China kembali mengguncang industri chip silikon. Kali ini lewat penggabungan dua pemain penting dalam industri chip dan server: Hygon dan Sugon. Merger ini menjadi langkah besar dalam ambisi Beijing untuk menciptakan ekosistem superkomputasi yang sepenuhnya mandiri, dari desain CPU hingga produksi server. Bagi yang belum familiar, Hygon adalah nama yang muncul setelah AMD pada 2016 memutuskan untuk melisensikan desain CPU Zen dan teknologi x86-64 ke perusahaan bernama Tianjin Haiguang Advanced Technology Investment Co. Tujuannya jelas: memenuhi kebutuhan chip server di Tiongkok dengan solusi non-Intel yang tetap “legal” lewat lisensi. Hasil dari kolaborasi itu adalah prosesor Hygon Dhyana, yang meskipun tidak populer secara global, cukup mendapat tempat di kalangan raksasa teknologi Tiongkok seperti Tencent, berkat dorongan besar dari pemerintah Tiongkok terhadap penggunaan perangkat keras lokal. Di sisi lain, Sugon adalah produsen server dan superkomputer yang kerap menggunakan chip H...

Asus Luncurkan Expert P Series untuk Dukung Kebutuhan Bisnis Modern

Asus Indonesia resmi meluncurkan lini produk komersial terbaru, Expert P Series, yang terdiri dari laptop ExpertBook P3405CVA, desktop ExpertCenter P500MV, dan All-in-One ExpertCenter P440VA. Ketiganya dirancang untuk menjawab kebutuhan transformasi digital di dunia bisnis, dengan daya tahan tinggi, performa stabil, fitur AI terintegrasi, serta keamanan kelas enterprise. “Expert P Series bukan sekadar perangkat kerja, tapi partner produktivitas yang ringan, tangguh, dan aman untuk berbagai skenario kerja hybrid,” ujar Yulianto Hasan, Director Commercial Products Asus Indonesia. Setiap perangkat sudah dilengkapi AI on-device, termasuk platform ExpertMeet untuk kolaborasi yang lebih efisien tanpa perlu aplikasi tambahan. Tren kerja hybrid dan adopsi teknologi AI menjadi latar belakang kehadiran lini ini. Menurut laporan Gallup, 60% karyawan memilih model hybrid, sementara survei McKinsey 2024 mencatat 78% organisasi telah menggunakan AI dalam operasional mereka. Asus menghadirkan solusi ...

Hell Is Us, Game Paling Berat, Bahkan RTX 4090 Pun Tak Cukup

Para pemilik GPU kelas atas seperti Nvidia RTX 50 dan 40 Series yang mencoba menjalankan demo Hell Is Us tercengang. Alih-alih menikmati adegan sinematik pembuka, banyak pemain justru mengalami crash sebelum cutscene selesai, meninggalkan pertanyaan besar: untuk apa semua kekuatan grafis ini? Dalam pembaruan terbaru di Steam, pengembang Rogue Factor menyarankan solusi sementara yang cukup ironis: turunkan semua pengaturan grafis dan nonaktifkan semua fitur upscaling seperti DLSS, XeSS, dan FSR. Ya, bahkan teknologi unggulan seperti DLSS 3.5 pun diminta dimatikan agar game bisa berjalan. “Harap turunkan semua pengaturan grafis dan nonaktifkan fitur upscaling seperti DLSS, XeSS, FSR, dll. dari menu utama sebelum memulai game,” tulis Rogue Factor dalam catatannya. Tom’s Hardware mengonfirmasi bahwa ini satu-satunya cara agar game bisa melewati bagian intro tanpa crash. Setelah berhasil mencapai karakter utama bernama RĂ©mi, pemain kemudian dipersilakan menaikkan kembali pengaturan grafis. ...