Langsung ke konten utama

Wow! Xiaomi Salip Apple Jadi Merek Smartphone Terbesar Kedua

Kabar gembira bagi para Mifans. Informasi terbaru, Xiaomi sekarang naik kasta menjadi kelas berat di pasar smartphone global. 

Ya, menurut data lembaga riset Canalys, kini Xiaomi bisa menyalip Apple dan menjadi merek smartphone terbesar kedua setelah Samsung.


Canalys, yang merupakan salah satu perusahaan riset asal Singapura menyebutkan bahwa raksasa teknologi asal China tersebut menjadi merek smartphone terbesar kedua di dunia pada kuartal kedua tahun 2021

Pencapaian peringkat tersebut didapat dari lonjakan pangsa pasar yang naik 83% dari tahun-ke-tahun. Secara total, 17% pasar smartphone global dikuasai oleh Xiaomi dan Samsung yang masih berada di puncak kejayaan dengan pangsa pasar 19%.


Xiaomi juga telah mengalahkan pesaingnya yang berasal dari China yakni Oppo dan Vivo yang memiliki pangsa pasar 10%. Adapun Apple sendiri di kuartal kedua 2021 turun peringkat, namun memiliki pasar sebesar 14%.

Pesaingnya, yakni Huawei, malah tidak terlihat di lima besar merek smartphone terbesar karena masalah pemblokiran yang mereka alami dan tidak bisa masuk ke pasar tertentu, salah satunya di Amerika Serikat. 

Huawei bahkan tidak bisa mengakses produk dan teknologi asal AS. Menurut Canalys, Xiaomi tumbuh paling pesat di Amerika Latin, Afrika dan Eropa Barat.

Kunci keberhasilan Xiaomi ini adalah Harganya yang lebih ekonomis dibandingkan dengan merek lain. Harga jual rata-rata Xiaomi jauh di bawah Samsung (40%) dan Apple (75%), dan bahkan flagship high end seperti Mi 11 dari Xiaomi, dijual dengan harga yang relatif terjangkau.


Baca juga:


Harga yang terjangkau mungkin telah membantu ekspansi internasional Xiaomi yang kuat, termasuk lonjakan 300% persen di Amerika Latin, lonjakan 150% di Afrika dan kenaikan 50% di Eropa Barat.

Selain harga, tidak seperti pesaingnya yang jatuh dari kesuksesan seperti Huawei, Xiaomi tidak memiliki daftar hitam di AS dan masih dapat menggunakan teknologi seperti Android untuk produknya.

Meski demikian, walaupun menjadi merek paling besar kedua di dunia, tentunya peringkat ini hanya bersifat sementara.


Xiaomi dianggap telah berjuang lebih keras untuk mendapatkan pengakuan internasional sehingga mereknya dapat bersaing dengan raksasa smartphone seperti Apple dan Samsung. 

Dan jika Xiaomi berharap untuk keluar dari reputasinya yang sebagai produsen hape murah, Xiaomi membutuhkan ponsel high end seperti Mi 11 Ultra dan Mi Mix Fold untuk beresonansi dengan publik dan menaikkan harga pasarnya.

Postingan Populer

Savefrom, Online Video Downloader Terbaik?

Savefrom, Online Video Downloader Terbaik - Bagi Anda yang suka nonton video dari media sosial, mungkin Anda kadang lebih memilih untuk menontonnya secara offline. Hal ini bukan tanpa alasan, karena memang menonton video secara online akan lebih menguras kuota. Apalagi jika budget Anda sedang menipis, atau kuota sudah mau habis, pastinya solusi terbaik adalah dengan men-download dulu videonya. Dengan men-download videonya, Anda bisa melihat ulang videonya kapan pun tanpa harus mengkhawatirkan kehabisan kuota. Nah, salah satu layanan online video downloader yang bisa Anda pilih adalah Savefrom. Kira-kira, apa saja keunggulan dan kekurangan layanan yang satu ini? Yuk, simak informasinya di bawah:   Review dan Cara Download dari Savefrom: Savefrom merupakan sebuah layanan online gratis yang bisa digunakan untuk mengunduh video maupun musik secara gratis. Savefrom disebut juga sebagai pengunduh video tertua sekaligus terpopuler yang bisa digunakan dengan mudah dan bebas. Beberap...

Chip Google Tensor G5 Belum Lancar untuk Gaming

Google tampaknya masih belum belajar dari kesalahan lamanya. Pixel 10 Pro XL yang seharusnya menjadi etalase kecanggihan hardware dan AI andalannya, justru tampil seperti ponsel yang alergi terhadap gaming. Sebuah video yang beredar di X menunjukkan ponsel flagship senilai £1.000 itu terseok-seok memainkan Genshin Impact. Frame rate anjlok, tampilan berkedip, dan lag yang parah. Semua berpadu menjadi sebuah tontonan yang bahkan membuat ponsel keluaran lima tahun lalu terlihat lebih gagah. Biang keladinya? Tensor G5, chip buatan Google yang diproduksi oleh TSMC. Di atas kertas, ia adalah otak pintar yang mampu menjalankan berbagai fitur AI dan trik kamera dengan mulus. Namun begitu dia diminta mengeluarkan tenaga mentah untuk game berat, hasilnya justru seperti overheat dalam ujian fisika dasar. Pixel 10 Pro XL memang nyaman untuk urusan email, kamera, atau eksperimen AI kecil-kecilan. Tapi saat game sungguhan dijalankan, performanya langsung rontok. Ironisnya, Tensor G5 yang digadang-g...

Pegatron Akhirnya "Made in USA" Setelah Beli Pabrik di Texas

Pegatron akhirnya resmi mengibarkan bendera “Made in the USA”. Perusahaan manufaktur asal Taiwan yang sempat spin-off dari Pegasus, induk perusahaan Asus itu mengumumkan pembelian fasilitas pabrik dan lahan di Georgetown, Texas, sebagai bagian dari ekspansi besar untuk lini produksi dan operasionalnya di Amerika Serikat. Kesepakatan ini dijalankan melalui anak perusahaan Pegatron Technologies, yang mengakuisisi fasilitas di kawasan Blue Springs Business Park beserta lahan seluas 12,52 acre (sekitar 5 hektar). Pabrik tersebut memiliki luas lantai sekitar 168.784 kaki persegi dan dibeli dengan nilai sekitar US$3,07 juta. Langkah ini menjadi tonggak baru bagi Pegatron, yang selama ini lebih dikenal sebagai mitra manufaktur global untuk Apple dan sejumlah produsen perangkat elektronik ternama. Menurut laporan, fasilitas baru di Texas itu akan difungsikan terutama untuk produksi server dan perangkat elektronik otomotif, dengan fokus awal pada server enterprise. Analis industri memperkirakan...

TSMC Siap Modali Intel? Strategi Baru di Industri Semikonduktor

Rumor panas kembali berhembus di industri semikonduktor: TSMC disebut-sebut tengah mempertimbangkan langkah investasi besar terhadap rival sekaligus kliennya, Intel. Kabar ini mencuat setelah Wall Street Journal melaporkan bahwa Intel telah menjajaki kemungkinan kemitraan manufaktur maupun kerja sama yang lebih luas bersama TSMC.  Meski kedua pihak memilih bungkam, sikap tersebut justru semakin menyulut spekulasi di pasar. Beberapa faktor memperkuat gosip ini. Nvidia, salah satu pelanggan terbesar TSMC, dikabarkan tengah menyiapkan dana sekitar 50 miliar dolar AS untuk membeli empat persen saham Intel. Pemerintah Amerika Serikat juga ikut bermain, sementara Apple disebut-sebut berada dalam tahap negosiasi serupa. Sebelumnya, SoftBank Group dilaporkan telah menyuntikkan 20 miliar dolar AS ke Intel pada Agustus lalu, menambah lapisan kompleksitas pada drama investasi ini. Langkah potensial TSMC menimbulkan dilema. Di satu sisi, TSMC dikenal sebagai “foundry untuk semua,” melayani ber...

Windows 11 Siap Jadi “AI PC” Sesungguhnya

Microsoft kembali memoles Windows 11 dengan lapisan kecerdasan buatan yang lebih tebal. Dalam pembaruan terbaru, pengguna akan bisa memanggil asisten digital hanya dengan mengucapkan, “Hey Copilot.” Konsepnya mirip dengan “Hey Siri” di iPhone atau “Hey Google” di Android, tapi kini hadir langsung di desktop.  Di permukaannya, ini terlihat seperti langkah maju untuk membuat interaksi dengan PC lebih natural. Namun, di balik kemudahan tersebut, ada pertanyaan besar tentang seberapa jauh Microsoft ingin AI mengambil alih kendali pengalaman pengguna. Salah satu fitur paling menarik (dan mungkin paling kontroversial) adalah Copilot Vision. Dengan izin pengguna, Copilot bisa “melihat” seluruh layar. Mulai dari aplikasi yang terbuka, dokumen kerja, hingga tab browser, lalu memberikan jawaban atau analisis kontekstual. Misalnya, Copilot dapat meninjau presentasi PowerPoint atau memeriksa formula di Excel tanpa Anda perlu menjelaskan apa pun. Tidak seperti fitur Recall yang menuai kritik ka...