Langsung ke konten utama

Harga Uang Crypto Terjun Bebas, Ini Dia Penyebabnya

Mata uang crypto seperti Bitcoin atau Ethereum akhir-akhir ini menjadi sangat populer. Namun jika menelaah lebih lanjut, jual beli mata uang crypto memang beresiko tinggi dan nilai harganya memang bisa terjun bebas ataupun naik tinggi.

Harga aset kripto Bitcoin akhir-akhir ini masih melanjutkan tren pelemahan pada sesi perdagangan. Mengacu kepada data dari Coinmarketcap, pada pukul 08.20 WIB pada hari Kamis 20 Mei lalu harga Bitcoin melemah 13,6 persen.


Ya, dalam kurun waktu 24 jam, harganya turun ke level 35.920 dollar AS atau setara Rp513,6 juta (asumsi kurs Rp14.300). Padahal pada sesi perdagangan Rabu 19 Mei 2021 pukul 08.20 WIB, harga Bitcoin berada di level 41.596 dollar AS atau setara Rp594,8 juta. 

Dari data tersebut saja, terungkap bahwa dalam kurun waktu 1 hari, harga aset kripto dengan valuasi terbesar itu telah merosot sekitar Rp81,2 juta. Signifikan sekali bukan?


Sebagai gambaran lagi, pada minggu ini, Bitcoin sudah melorot ratusan juta rupiah. Padahal pada 13 Mei 2021, Bitcoin masih berada di atas 50.000 dollar AS atau sekitar Rp 715 juta-an. 

Penyebab Harga Bitcoin Terjun Bebas

Penyebab utama dari merosotnya harga mata uang kripto adalah langkah dari grup industri keuangan China yang memutuskan untuk melarang perdagangan mata uang kripto. 

Kebijkan China tersebut melarang lembaga keuangan hingga perusahaan pembayaran untuk menyediakan layanan yang terkait dengan transaksi cryptocurrency. Para investor pun diperingatkan untuk tidak melakukan perdagangan spekulatif terhadap mata uang kripto. 

Tiga grup industri keuangan yang dimaksud, antara lain Asosiasi Keuangan Internet Nasional China, Asosiasi Perbankan China, dan Asosiasi Pembayaran dan Kliring China. 

Lembaga keuangan termasuk bank, saluran pembayaran online, tidak boleh menawarkan layanan apapun yang melibatkan mata uang kripto seperti Bitcoin, Ethereum dan sebagainya. Tentu saja langkah ini membuat mata uang crypto tidak boleh digunakan, mulai dari pendaftaran, perdagangan, kliring, dan settlement. 

Larangan ini menjadi yang kedua kalinya. Semenjak tahun 2017 lalu, China menggalangkan pelarangan tersebut. 

Pada tahun ini, grup industri keuangan melarang lembaga keuangan untuk menerima atau menggunakan mata uang kripto dalam pembayaran atau penyelesaian, pengembangan layanan penukaran mata uang digital, dan penawaran layanan kepada klien.

Elon Musk Jadi Sasaran Netizen 

Tak hanya langkah pemerintah China, tweet Elon Musk pun sangat tidak meunguntungkan. Ia cenderung mendukung crypto Dogecoin yang berlambangkan anjing Shiba Inu beberapa saat yang lalu.


Crypto yang bermula dari meme ini terus berada di angka yang tinggi, berkisar Rp7 ribuan. Namun akhir-akhir ini juga, cuitan Elon Musk beberapa kali mempengaruhi naik atau turunnya harga crypto seperti Dogecoin dan Bitcoin. 

Di situasi crypto yang sedang crash sekarang, banyak orang melakukan protes kepada Musk karena merasa dialah yang menjadi dalang turunnya harga crypto karena mengkritik habis Bitcoin dan menolak pembelian mobil Tesla dengan mata uang crypto tersebut.

Baca juga:

Kemarahan warganet twitter juga naik ketika adanya cuitan Musk pada 20 Mei silam. "How much is that Doge in the window?" tulis Musk. Tak lama dari itu, komentar pun berdatangan dan para warganet Twitter menyerang dan berkeluh kesah tentang harga Bitcoin. 

Sebelum adanya tweet tersebut, Elon Musk juga mengumumkan bahwa Tesla tidak menerima lagi Bitcoin dalam transaksi perusahaan. Sempat naik perlahan, namun kini Bitcoin makin anjlok dan turun harganya.


Kepanikan terjadi karena turunnya harga mata uang crypto. Beberapa orang bahkan memutuskan untuk cutloss dan menerima kerugian setelah harga anjlok tersebut, namun ada juga yang bertahan dan menambah investasi crypto yang mereka punya.

Anda ada di kubu mana guys? Cut loss atau Hodl?

Postingan Populer

Savefrom, Online Video Downloader Terbaik?

Savefrom, Online Video Downloader Terbaik - Bagi Anda yang suka nonton video dari media sosial, mungkin Anda kadang lebih memilih untuk menontonnya secara offline. Hal ini bukan tanpa alasan, karena memang menonton video secara online akan lebih menguras kuota. Apalagi jika budget Anda sedang menipis, atau kuota sudah mau habis, pastinya solusi terbaik adalah dengan men-download dulu videonya. Dengan men-download videonya, Anda bisa melihat ulang videonya kapan pun tanpa harus mengkhawatirkan kehabisan kuota. Nah, salah satu layanan online video downloader yang bisa Anda pilih adalah Savefrom. Kira-kira, apa saja keunggulan dan kekurangan layanan yang satu ini? Yuk, simak informasinya di bawah:   Review dan Cara Download dari Savefrom: Savefrom merupakan sebuah layanan online gratis yang bisa digunakan untuk mengunduh video maupun musik secara gratis. Savefrom disebut juga sebagai pengunduh video tertua sekaligus terpopuler yang bisa digunakan dengan mudah dan bebas. Beberap...

Samsung Siap Bangun AI Megafactory, Pakai 50.000 GPU Nvidia

Samsung resmi menggandeng Nvidia untuk membangun AI megafactory, pusat produksi berbasis kecerdasan buatan yang ditenagai lebih dari 50.000 GPU. Kolaborasi ini diumumkan usai pertemuan antara Chairman Samsung Electronics Jay Y. Lee dan CEO Nvidia Jensen Huang. Pertemuan keduanya menandai ambisi Samsung untuk menerapkan AI di seluruh lini produksinya, mulai dari smartphone dan semikonduktor hingga robotika. Pabrik AI ini akan menghubungkan seluruh rantai produksi Samsung dalam satu jaringan besar di mana AI menganalisis dan mengoptimalkan proses secara real-time. Samsung mengklaim peningkatan performa hingga 20 kali lebih cepat dalam proses computational lithography berkat penggunaan library Nvidia cuLitho dan CUDA-X, sekaligus mengembangkan alat desain chip berbasis GPU generasi berikutnya. Kerja sama ini memperkuat hubungan panjang antara kedua raksasa teknologi. Samsung pernah menjadi pemasok DRAM untuk GPU awal Nvidia dan kini juga tengah menyiapkan chip memori HBM4 untuk akselerato...

Tahun 2026, Refresh Rate Layar Laptop Hanya 1Hz Saja!

Intel, yang tengah berjuang memperbaiki posisinya di pasar PC, tampaknya menemukan “penyelamat” baru lewat kolaborasinya dengan raksasa layar asal Tiongkok, BOE. Kedua perusahaan mengumumkan pengembangan teknologi layar berbasis AI yang mampu menghemat daya baterai secara signifikan tanpa mengorbankan kualitas gambar. BOE yang memproduksi sekitar 30% panel LCD dunia, lebih dulu memperkenalkan teknologi display 1Hz pada tahun lalu. Teknologi ini memungkinkan layar menurunkan refresh rate hingga 1Hz saat menampilkan gambar statis, alih-alih mempertahankan 60Hz terus-menerus. Hasilnya, konsumsi daya bisa berkurang hingga 65% tanpa mengubah tampilan menjadi patah-patah. Intel akan menggabungkan teknologi 1Hz tersebut dengan dua inovasi hemat daya lainnya: Multi-Frequency Display dan SmartPower HDR. Sistem Multi-Frequency Display menggunakan kecerdasan buatan untuk mengenali aktivitas pengguna, seperti mengetik, menonton video, atau bermain game, dan menyesuaikan refresh rate secara real ti...

Tak Hanya Laptop, Tahun Depan Harga Smartphone Semakin Mahal

Produsen smartphone global kini menghadapi lonjakan biaya produksi setelah kapasitas wafer dialihkan untuk memenuhi permintaan chip AI. Menurut laporan terbaru TrendForce, harga LPDDR5X, memori berdaya rendah yang digunakan pada ponsel premium, diperkirakan akan naik 18 hingga 23 persen. Parahnya, kenaikan harga chip LPDDR5X tersebut jauh di atas proyeksi sebelumnya yang diprediksi hanya akan mengalami kenaikan sebesar 8 hingga 13 persen. Pemicunya adalah ledakan permintaan chip HBM (High Bandwidth Memory) untuk pusat data dan komputasi AI. Chip HBM yang berukuran 35–45 persen lebih besar dari DRAM konvensional telah menyedot kapasitas wafer global, menciptakan apa yang disebut TrendForce sebagai “kekurangan struktural pasokan. Akibatnya, produksi memori untuk smartphone seperti LPDDR5X harus dikurangi. Padahal, LPDDR5X juga banyak digunakan oleh laptop kinerja efisien dan hemat energi. Selain itu, harga kontrak DDR5 juga diperkirakan akan terus meningkat hingga 2026, terutama pada par...

Review Mouse Wireless Elecom EX-G M-XGL30DBSK

Dalam dunia kerja digital yang serba cepat, perangkat kecil seperti mouse sering kali jadi faktor penentu kenyamanan produktivitas. Elecom, brand periferal asal Jepang yang dikenal dengan inovasi ergonomisnya, menghadirkan Elecom M-XGL30DBSK. Mouse ini merupakan mouse nirkabel berukuran besar yang mengedepankan desain alami dan kenyamanan jangka panjang. Ia tersedia dalam dua varian warna, M-XGL30DBSKBU (biru) dan M-XGL30DBSKBK (hitam).  Kedua perangkat mouse tersebut merupakan bagian dari Elecom seri EX-G, yang membawa filosofi desain “ergonomic experience gripless”. Seperti apa mouse ini? Desain  Sebagai gambaran, fokus utama Elecom pada seri EX-G adalah mengurangi ketegangan tangan pengguna. Elecom mengklaim, dengan bekerja sama dengan ahli ortopedi, mereka merancang bentuk bodi mouse agar telapak tangan dapat “beristirahat” secara alami, tanpa harus menggenggam terlalu erat. Dari percobaan yang kami lakukan, hasilnya terasa nyata. Saat digunakan berjam-jam, otot pergelanga...