Langsung ke konten utama

Review Asus ExpertBook P1410CJA, Laptop Bisnis Minimalis

Kali ini kita akan membahas salah satu laptop dari lini produk ExpertBook P series yang ditujukan untuk segmen bisnis pemula.

Sebagai laptop bisnis entry level, laptop ini dibekali spesifikasi modern. Mulai dari prosesor Intel Core generasi ke-10, DDR4 4GB, layar anti glare, sampai storage berbasis SSD yang kencang.


Selain itu, bobotnya juga relatif ringan yakni 1,6Kg saja. Laptop ini juga punya dimensi yang cukup ringkas, sehingga bisa dengan mudah diselipkan ke dalam tas.

Desain
Dari sisi desain, ExpertBook P1410CJA sangat mirip sekali, bahkan bisa kami bilang identik dengan seri VivoBook A409. Akan tetapi, tentunya polesan image profesional dengan warna Bespoke Black, hadir menggantikan polesan warna cerah-ceria VivoBook.


Di e-commerce, laptop yang satu ini pun dijual di harga yang relatif terjangkau untuk sebuah laptop bisnis. Dengan spesifikasi yang cukup kencang, Anda bisa menebusnya di harga mulai dari Rp6,5 jutaan.

Meski murah, spesifikasinya tidak main-main. Dukungan prosesor Intel core generasi baru, meski saat ini bukanlah yang paling baru, sudah dibenamkan di dalamnya. Tak lupa, storage kencang berbasis SSD juga disediakan.

Fitur
Dari sisi konektivitas, laptop ini pun punya kelengkapan port yang cukup memadai. Sebut saja, dua port USB 2.0, audio serta microSD, dan juga port USB 3.0, USB Type-C dan HDMI full size ada di sana.

Jangan khawatir. Anda yang butuh konektivitas RJ-45 atau masih menggunakan proyektor serta monitor eksternal dengan konektor VGA, bisa bernafas lega. Di paket penjualannya, Asus menyediakan konverter tambahan gratis untuk Anda.

Berhubung laptop ini untuk bisnis, fitur pengamanan standar seperti fingerprint sensor juga sudah tersedia. Anda cukup menyentuh jari yang sudah terdaftar untuk masuk ke Windows dengan mudah. Selain lebih cepat, tanpa perlu mengetikkan password, juga lebih aman dari pencurian data.



Sayangnya, dari sisi keamanan, faktor pelindung kamera justru tidak tersedia. Ya, tidak ada camera shield seperti yang tersedia pada laptop bisnis pada umumnya di laptop ini.

Untungnya, ada LED notifikasi jika ada aplikasi yang menjalankan kamera web. Dan webcam pun dapat dinyala-matikan cukup dengan tombol F10.

Kekurangan lainnya, kamera web-nya pun hanya mendukung resolusi VGA. Meski begitu, performanya sudah cukup memadai untuk Zoom meetings, asalkan pencahayaan di sekitar kita cukup bagus.

Selain itu, kekurangan lainnya yang kami temukan adalah desain yang belum mendukung ergolift.

Laptop brand lain juga banyak yang tidak menggunakan desain engsel yang mendongkrak bagian belakang. Tapi untuk standar Asus, ketiadaan fitur ini bisa dihitung sebagai kekurangan.

Meski demikian, saat digunakan untuk bekerja, kenyamanan mengetik masih bisa kita rasakan. Keyboard jenis chiclet yang tersedia relatif empuk dan membal sehingga betah untuk dipakai mengetik dalam jangka waktu lama.

Sayangnya, keyboard pada laptop yang kami bahas kali ini tidak menyediakan fitur backlit yang memudahkan pengguna untuk bekerja hingga larut malam.

Baca juga:


Masih untuk mendukung produktivitas, touchpad lega juga tersedia di tengah-tengah area palm rest laptop.

Permukaan touchpad relatif smooth dan nyaman digunakan. Ia juga mendukung multi gesture yang memudahkan kita mengoperasikan touchpad dengan satu, dua atau tiga jari untuk fungsi yang berbeda-beda.


Spesifikasi
Saat digunakan untuk bekerja di luar kantor, layar 14 inci anti-glare membuat pantulan cahaya dari arah belakang pengguna tidak terlalu mengganggu. 

Sayangnya dari sisi warna dan kecerahan, standar warna yang bisa dihasilkan hanya NTSC 45% dan kecerahan layar maksimal 200 nits saja.

Untungnya, segmen pengguna yang dituju adalah pekerja atau pebisnis biasa yang tidak banyak bekerja dengan grafis atau kreasi multimedia. Lebih ke arah korespondensi, negosiasi ataupun hitung-hitungan angka.

Untuk urusan storage, laptop ini hadir dengan penyimpanan cepat berbasis M.2 NVMe PCIe SSD berkapasitas 256GB. Meski demikian, ia masih bisa ditambah dengan harddisk ataupun SSD jenis SSD karena ada slot dan ruang yang tersedia di dalamnya.

Demi menopang performa, Asus juga menyediakan slot RAM ekstra sehingga kapasitas RAM laptop ini bisa ditingkatkan hingga 8GB.

Ini tentunya sangat penting. Dengan skala bisnis yang semakin membesar, Anda mungkin akan membutuhkan laptop dengan performa yang lebih responsif dan storage yang lebih lega.

Dan ExpertBook P1410 ini menyediakan fungsi upgrade yang cukup baik.


Kesimpulan
Secara keseluruhan, menurut kami laptop ini sangat cocok untuk Anda yang pemula dan baru mulai terjun ke dunia bisnis.

Baik bisnis berbasis digital ataupun konvensional, laptop ini siap mendukung aktivitas Anda. Dan ke depannya, performa laptop ini masih bisa disesuaikan.

Apalagi bundling Windows 10 Home dan Microsoft Office Home and Student 2019 membuat Anda yang membeli laptop ini, bisa langsung memikirkan closingan. Tanpa harus repot-repot berurusan dengan kendala teknis terkait perangkat.

Oke, sekian ulasan kami untuk Asus ExpertBook P1410CJA.


Postingan Populer

10 PC All in One Terbaik. Solusi Praktis untuk Rumah dan Kantor Modern

Dalam beberapa tahun terakhir, pasar perangkat komputer telah mengalami pergeseran signifikan. Penggunaan PC All in One (AIO) semakin populer, terutama di kalangan pengguna rumahan, pekerja remote yang work from home, pelajar di lab sekolah, hingga kantor kecil ataupun UMKM. Faktor utamanya adalah, ruang kerja makin terbatas, dan banyak orang mencari solusi komputer yang ringkas, mudah dipasang, dan tetap bertenaga. Dengan integrasi layar, CPU, penyimpanan, dan periferal dalam satu perangkat, tanpa banyak kabel, PC All in One menjanjikan tampilan meja yang bersih, setup cepat, dan mobilitas lebih mudah bila ruang berpindah. Desain ramping dan fungsional kian diminati seiring gaya hidup minimalis dan kebutuhan fleksibilitas ruang. Selain itu, kinerja perangkat AIO yang kini menggunakan CPU dan GPU modern sudah cukup untuk menunjang pekerjaan sehari-hari, belajar, bahkan kreativitas ringan. Tren ini menunjukkan bahwa Komputer All in One bukan lagi sekadar alternatif. Tetapi bisa jadi pil...

Harga Memori DDR4 dan DDR5 Mahal Sampai Akhir 2027

Pasar memori global berada dalam kondisi paling tidak stabil dalam satu dekade terakhir. Harga DDR5 dan DDR4 terus meroket tanpa tanda-tanda akan turun, dan laporan terbaru menunjukkan bahwa krisis pasokan ini bisa berlangsung hingga Q4 2027. Jika benar, konsumen dan pasar PC harus bersiap menghadapi tren harga yang makin tidak masuk akal. Kabar buruk ini muncul tak lama setelah Micron resmi mematikan brand konsumennya, Crucial. Keputusan yang secara gamblang menunjukkan pergeseran fokus industri bahwa AI kini menjadi prioritas utama. Dengan permintaan dari pusat data yang melonjak, DRAM dan NAND dialihkan ke segmen AI, meninggalkan pasar konsumen dengan pasokan yang semakin tipis. Sumber industri bahkan menggambarkan situasi ini sebagai kombinasi dari crypto boom, krisis komponen selama COVID-19, dan era scalper, semuanya terjadi bersamaan. Memori untuk PC, GPU, laptop, mini PC, hingga konsol, semuanya terpengaruh. Setiap produk yang menggunakan DRAM dipastikan mengalami kenaikan harg...

ARM Dirikan Sekolah Desain Chip di Korea Selatan

ARM, desainer inti CPU yang berada di bawah kepemilikan SoftBank, tengah mengambil langkah strategis untuk memperkuat ekosistem desain semikonduktor Korea Selatan. Melalui kerja sama resmi dengan Kementerian Perdagangan, Industri, dan Energi Korea Selatan, perusahaan asal Inggris tersebut akan membangun sekolah desain chip khusus yang menargetkan pelatihan 1.400 tenaga ahli pada tahun 2030. Langkah ini tentu bukan sekadar program pendidikan. Korea Selatan sedang berupaya mengejar ketertinggalan di sektor fabless, wilayah yang selama ini dikuasai pemain seperti Qualcomm, Nvidia, dan AMD.  Kehadiran sekolah desain ARM berpotensi mempercepat kemampuan teknis perusahaan lokal seperti Silicon Works, ADTechnology, Telechips, Nextchip, hingga startup AI seperti Rebellions dan FADU. Pemerintah Korea pun menambah dorongan dengan rencana mendirikan sekolah pascasarjana khusus semikonduktor. Namun ambisi besar ini datang bersamaan dengan tantangan struktural. Dalam pertemuan terpisah antara P...

iPhone Dikabarkan Akan Pakai Prosesor Buatan Intel. Panas?

Rumor mengenai kolaborasi besar antara Apple dan Intel kembali menguat. Laporan terbaru menyebut Apple sedang mengevaluasi proses manufaktur Intel 18A-P untuk chip seri M, dengan target pengiriman awal pada 2027.  Namun kini, proyeksi baru muncul ke permukaan. Chip buatan Intel tersebut bisa saja digunakan pada iPhone 21 versi non-Pro yang diperkirakan akan rilis pada tahun 2028. Informasi ini pertama kali diperkuat oleh analis Ming-Chi Kuo yang menyatakan bahwa Apple telah menandatangani NDA dengan Intel dan bahkan menerima Process Design Kit (PDK) untuk pengujian. Jika benar, ini menjadi langkah besar mengingat Apple selama bertahun-tahun sangat bergantung pada TSMC sebagai manufaktur tunggal untuk seluruh chip mobile dan desktop mereka. Intel 18A-P menjadi titik fokus karena ini adalah node pertama yang mendukung Foveros Direct 3D hybrid bonding, memungkinkan penggabungan chiplet secara vertikal menggunakan TSV. Dengan pendekatan arsitektur modern Apple yang mengutamakan efisien...

Review Asus Vivobook S14 M3407HA, Laptop AI Bertenaga dari AMD

Segmen laptop AI performa tinggi kini menjadi medan persaingan paling panas di industri komputasi portabel. Setelah era Qualcomm Snapdragon X Elite dan X Plus lalu Intel Core Ultra mencuri perhatian dengan integrasi NPU (Neural Processing Unit) di dalam prosesornya, AMD tidak tinggal diam.  Kehadiran prosesor Ryzen 7 260 dengan XDNA NPU hingga 16 TOPS menandai langkah strategis AMD dalam menghadirkan laptop cerdas yang tak hanya cepat, tapi juga hemat daya dan efisien dalam menjalankan beban kerja berbasis AI. Semuanya mentransformasi tugas-tugas yang biasanya dilakukan CPU, kini menjadi dikerjakan oleh NPU. Khususnya tugas berbasis AI. Laptop AI Asus Vivobook S14 M3407HA menjadi contoh nyata transformasi tersebut: menghadirkan kinerja tinggi, kemampuan AI lokal, dan efisiensi baterai yang sebelumnya sulit dicapai. Dengan fokus pada portabilitas dan ketahanan daya, Asus mencoba menghadirkan laptop yang bukan hanya untuk kerja kantoran, tapi juga untuk kreasi konten, komunikasi, dan...