التخطي إلى المحتوى الرئيسي

Zoom Meetings Bahaya Karena Enkripsinya Tidak Kuat?

Kabar mengejutkan dari platform yang menyediakan layanan konferensi video, Zoom Meetings. Federal Trade Commission atau FTC Amerika Serikat menuduh Zoom telah berbohong kepada penggunanya.

Kebohongan tersebut, menurut FTC, adalah mengenai klaim perusahaan terkait fitur enkripsi end-to-end miliknya. Padahal Zoom sendiri telah setuju meningkatkan sistem keamanan miliknya beberapa waktu yang lalu.


Pihak FTC beranggapan bahwa eskipun Zoom menawarkan enkripsi end-to-end, platform tersebut tetap mempertahankan kunci kriptografi. Ini memungkinkan mereka masih bisa mengakses ke sejumlah ruang virtual milik para penggunanya.

FTC juga mengklaim bahwa hal ini terjadi karena Zoom memiliki enkripsi keamanan yang lebih rendah dari yang seharusnya. 



Sebagai informasi, pada tahun 2016, Zoom telah menawarkan pengguna enkripsi 256-bit end-to-end. Meski begitu, FTC beranggapan bahwa sebenarnya Zoom menggunakan enkripsi yang lebih rendah dari angka tersebut.

Beberapa hal ini juga dikeluhkan oleh pihak FTC. 

Yang pertama, Zoom menyatakan telah menawarkan enkripsi end-to-end yang sesuai dengan panduan kepatuhan HIPAA Juni 2016 dan Juli 2017 bagi para pengguna di industri. Mereka menyebutkan ini di postingan di blog sebagai tanggapan kepada pelanggan pada April 2017 dan klaim end-to-end dalam buku putih mereka pada Januari 2019.

Faktanya, Zoom ternyata tidak memiliki fitur end-to-end pada rapat zoom di luar produk penghubung Zoom yang di-hosting di server pelanggan. Server Zoom ternyata bermarkas di China dan tetap mempertahankan kunci kriptografi yang memungkinkan pihak Zoom dalam leluasa mengakses konten konferensi video para penggunanya.

Kunci kriptografi ini merupakan suatu informasi yang mengendalikan jalannya alogaritma dalam kriptografi yang membrikan cara khusus kepada suatu alogaritma ketika mengubah plaintext menjadi text tersandi atau ciphertext dalam proses enkripsi.

Menanggapi tuduhan FTC, Zoom akhirnya memperkenalkan fase pertama dari empat fase enkripsi end-to-endnya pada bulan Oktober untuk pengguna gratis dan berbayar dalam rapat dengan hingga 200 peserta. 

Fase berikutnya, yang dijadwalkan diluncurkan tahun depan, akan memiliki manajemen identitas yang lebih baik dan dukungan untuk sistem masuk tunggal, kata perusahaan itu.



Baca juga:


Zoom mengklaim bahwa keamanan penggunanya adalah prioritas utama dan telah mengatasi masalah yang dikeluhan FTC. 

"Resolusi FTC sejalan dengan komitmen kami untuk berinovasi dan meningkatkan produk kami saat kami memberikan pengalaman komunikasi video yang aman," ungkap pihak Zoom, dikutip The Verge.

Selain masalah enkripsi, FTC juga mengataka bahwa Zoom telah menyimpan rekaman pertemuan yang tidak terenkripsi di servernya hingga 60 hari. Ini berpotensi membahayakan keamanan beberapa pengguna saat perangkat lunak yang "diam-diam" diinstal yang disebut ZoomOpener. 

Pada ahun 2019 lalu, menurut FTC, aplikasi tesebut memungkinkan Zoom diluncurkan secara otomatis di macOS dan melewati pengamanan di browser Safari Apple yang dimaksudkan untuk memblokir malware. 

Zoom merilis tambalan mengenai hal ini pada bulan Juli lalu, dan Apple mendorong pembaruan untuk menghapus ZoomOpener dari perangkat pengguna.



Kini Zoom harus mengikuti syarat yan diajukan FTC, di antaranya  Zoom harus mengambil langkah-langkah khusus untuk mengatasi masalah dalam keluhan agensi dan meninjau pembaruan perangkat lunak untuk menemukan kelemahan keamanan. 

Zoom juga dilarang membuat representasi yang keliru tentang praktik privasi dan keamanannya termasuk mengambil data pribadi pelanggan serta Zoom juga harus meminta pihak ketiga yang independen untuk menilai keamanan platformnya setiap tahun dan memberi tahu FTC jika terjadi pelanggaran data.

المشاركات الشائعة

Review Asus Vivobook 14 A1405VA. Laptop Kerja Rp9 Jutaan

Dunia kerja yang semakin dinamis menuntut perangkat yang tidak hanya portabel, tetapi juga andal, aman, dan mampu mengakomodasi berbagai kebutuhan multitasking. Tren laptop kerja kini tak lagi sekadar berfokus pada bodi yang tipis dan ringan, tetapi juga memperhatikan aspek performa. Mulai dari prosesor kencang, kapasitas RAM besar dan upgradable, semua kini menjadi faktor esensial. Tak lupa juga dengan kehadiran fitur-fitur penunjang produktivitas seperti layar rasio 16:10, port konektivitas lengkap, dan sistem keamanan biometrik. Selain itu, laptop kerja modern dituntut memiliki daya tahan fisik yang tangguh. Standar militer seperti MIL-STD 810H kini menjadi nilai tambah penting, terutama bagi para profesional muda yang sering berpindah tempat kerja atau bekerja dalam kondisi lingkungan yang tidak selalu ideal. Terakhir, dukungan sistem operasi terkini dan paket software produktivitas seperti Microsoft Office Home & Student juga kini menjadi bagian dari “value” yang dicari oleh p...

Layar OLED untuk Gaming Akan Makin Hebat

LG Display kembali menunjukkan dominasinya sebagai pionir teknologi layar global. Perusahaan asal Korea Selatan ini mengumumkan keberhasilan produksi massal panel monitor OLED tercanggih di dunia dengan mengandalkan teknologi milik sendiri. Ya, lewat teknologi yang disebut sebagai Primary RGB Tandem, LG Display mengemas kombinasi luar biasa. Kecerahan hingga 1.500 nits, refresh rate 280Hz, dan respons waktu secepat 0,03ms. Tiga elemen utama dalam kualitas gambar monitor gaming OLED. Teknologi Primary RGB Tandem merupakan terobosan generasi keempat OLED dari LG. Alih-alih menggunakan satu lapisan RGB, teknologi ini menumpuk empat lapisan warna primer merah, hijau, dan biru secara independen. Hasilnya adalah kecerahan puncak tertinggi untuk OLED ukuran 27 inci, mencapai 1.500 nits (APL 1,5%), sambil mempertahankan akurasi warna hingga 99,5%. Capaian ini sangat ideal, tidak hanya untuk gamer, tapi juga untuk profesional kreatif di bidang produksi film dan color grading. Tidak berhenti di ...

Blue Screen of Death (BSOD) Akan Hilang dari Windows!

Setelah hampir empat dekade menjadi simbol frustrasi pengguna Windows, layar biru legendaris alias Blue Screen of Death (BSOD) akhirnya akan dipensiunkan. Ya, Microsoft mengonfirmasi bahwa penghapusan BSOD akan mulai akhir musim panas 2025. Tapi jangan gembira dulu. BSOD akan tetap muncul. Meski begitu, Windows 11 akan menghadirkan versi baru dari layar error ini. Dengan latar belakang hitam dan tampilan yang lebih sederhana, dan nanti akan dijuluki Black Screen of Death. Perubahan ini bukan sekadar kosmetik. Microsoft menghapus ikon wajah sedih dan kode QR yang biasanya tampil di BSOD, menggantinya dengan satu kode stop yang menjelaskan penyebab crash, seperti driver bermasalah atau komponen spesifik. Desain ramping ini pertama kali diuji di Windows Insider dan meniru tampilan layar progres sistem saat pembaruan berlangsung. Tujuannya jelas: membuat pesan error lebih mudah dipahami, tidak hanya oleh profesional IT, tapi juga oleh pengguna biasa. Menurut David Weston, Wakil Presiden Ke...

Peneliti Temukan Cara Aman Ambil Emas dari Elektronik Bekas

Sebuah terobosan penting dalam dunia pertambangan dan daur ulang limbah elektronik datang dari Australia. Tim peneliti dari Flinders University berhasil mengembangkan metode baru untuk mengekstraksi emas yang jauh lebih aman dan ramah lingkungan dibanding metode konvensional yang selama ini mengandalkan bahan kimia beracun seperti merkuri dan sianida. Emas adalah logam mulia bernilai tinggi yang digunakan luas di berbagai sektor, dari perhiasan dan investasi hingga elektronik, kedokteran, dan industri kedirgantaraan. Namun, metode ekstraksi tradisionalnya sering kali membawa dampak besar terhadap lingkungan dan kesehatan manusia.  Merkuri, misalnya, masih banyak digunakan oleh penambang skala kecil di berbagai belahan dunia, meskipun sudah diketahui menyebabkan keracunan akut dan kerusakan ekosistem. Masalah ini semakin mendesak dengan melonjaknya limbah elektronik global. Pada tahun 2022, dunia menghasilkan sekitar 62 juta ton e-waste, sebagian besar mengandung logam berharga sep...

Review Advan AI Gen. Laptop AI Murah yang Menjanjikan

Pasar laptop di Indonesia saat ini tengah menyaksikan datangnya gelombang besar masuknya perangkat berlabel AI. Kondisi tersebut sejalan dengan tren di pasar global, terkait komputasi yang mulai mengintegrasikan kecerdasan buatan ke dalam sistem operasi maupun aplikasi kreatif.  Mulai dari brand global ternama hingga pemain lokal, semuanya berlomba menghadirkan laptop AI, khususnya yang dilengkapi dengan kemampuan AI terintegrasi. Dan yang paling diincar adalah segmen produktivitas dan kreator konten.  Dalam konteks ini, Advan, salah satu produsen lokal yang selama ini dikenal lewat perangkat terjangkau, mencoba masuk ke kategori baru yang lebih premium. Tentunya juga menyasar segmen laptop AI performa tinggi, melalui produk terbarunya, Advan AI Gen.  Dengan jargon “The Fastest, Strongest, Professional AI Notebook”, laptop AI ini mencoba menggaet kalangan profesional muda, content creator, dan bahkan gamer kasual lewat kombinasi spesifikasi mentereng dan desain ringkas....