Langsung ke konten utama

Logitech G PRO X Superlight, Mouse Esport Ringan dari Logitech

Untuk urusan mouse gaming, beberapa kalangan pengguna lebih menyukai mouse yang berat. Pengguna model ini merasa mouse yang lebih berat memberi tingkat kontrol dan presisi yang lebih tinggi dibandingkan dengan mouse yang enteng. 

Akan tetapi ada juga sejumlah kalangan pengguna yang lebih menyukai desain yang lebih ringan karena mungkin lebih mudah dibawa. Selain itu, mereka juga berpendapat bahwa mouse yang lebih ringan juga "lebih cepat" dalam arti pengguna dapat dengan cepat memindahkannya. Karena enteng.



Apapun pilihannya, hal tersebut sepenuhnya merupakan preferensi pribadi. Akan tetapi jika Anda sedang berbelanja mouse gaming baru dan salah satu kriteria utama yang Anda miliki adalah harus ringan, maka Logitech G PRO X Superlight ini bisa menjadi pilihan. Mengapa?

Perangkat ini  adalah mouse next generation dari Logitech G PRO yang telah memiliki perubahan desain. Dan setelah direvisi, mouse ini menjadi salah satu mouse yang paling ringan saat ini.



Menurut Logitech, demi memenuhi tuntutan game kompetitif, PRO X Superlight baru dirancang untuk menghilangkan semua rintangan. Model ini juga didesain menjadi mouse PRO Wireless Logitech G yang paling ringan dan tercepat yang pernah ada. 

Didesain ulang dengan cermat dan direkayasa untuk mengurangi bobot sekaligus meningkatkan kinerja, PRO X Superlight baru ini memiliki berat kurang dari 63 gram dan hampir 25% lebih ringan dari PRO Wireless standar.

Baca juga:


Terlepas dari bobotnya yang ringan, mouse yang satu ini masih mengemas beberapa fitur kelas atas yang mungkin akan diharapkan pengguna dari sebuah perangkat yang menyandang nama Logitech PRO.

Misalnya seperti sensor Logitech G Hero 25K ataupun adanya dukungan konektivitas nirkabel Lightspeed 2.4GHz. Menurut perusahaan, perangkat ini akan memiliki masa pakai baterai hingga 70 jam per pengisian daya yang dikhususkan kepada para gamers. 

Jadwalnya, perangkat ini akan tersedia di pasaran pada tanggal 3 Desember 2020 melalui situs web Logitech dengan harga $150. Menarik bukan?



Mouse Trackball Nirkabel Logitech
Selain mouse yang super ringan. Logitech juga meluncurkan mouse nirkabel Ergo M575 yang menggunakan desain trackball. Memang terlihat kuno karena mouse masih menggunakan trackball yang digunakan pada mouse masa lalu, namun jangan salah perangkat ini tentu saja ada nilai lebihnya.

Ergo M575 menggabungkan yang terbaik dari kedua dunia, yang hadir dalam bentuk mouse yang sudah dikenal, tetapi juga menawarkan trackball bagi mereka yang lebih suka menggunakannya. 

Mouse dilengkapi dengan opsi klik kiri dan kanan standar, roda gulir, dan dua tombol tambahan yang dapat diprogram yang dapat dikonfigurasi menggunakan perangkat lunak Logitech.



Meski perangkat ini adalah mouse dengan trackball, namun mouse ini merupakan perangkat nirkabel yang mendukung Bluetooth LE. Pada kemasan penjualannya terdapat dongle yang disertakan sehingga memungkinkan pengguna menghubungkannya ke PC melalui koneksi nirkabel 2.4GHz. 

Mouse ini dijual dengan harga $50 dan dapat dibeli di situs web Logitech. Menarik ya guys?

Postingan Populer

Tantang OpenAI, Microsoft Buat AI Model Sendiri

Microsoft semakin serius menegaskan posisinya di peta persaingan kecerdasan buatan. Perusahaan raksasa asal Redmond ini mengumumkan strategi lima tahun yang ditopang investasi besar, perekrutan tokoh kunci, serta pengembangan teknologi internal. Langkah ini menandai perubahan signifikan, dari ketergantungan penuh pada OpenAI, menuju kemandirian lewat model AI buatan sendiri. Pekan ini, Microsoft merilis dua model internal: MAI-1-preview, model bahasa dasar pertama yang sepenuhnya dikembangkan in-house, serta MAI-Voice-1, model generatif suara alami yang sudah terintegrasi dengan fitur Copilot Daily dan Podcast. MAI-1-preview kini tersedia di situs LMArena untuk diuji publik, dengan tujuan mengumpulkan masukan pengguna sebelum diterapkan lebih luas di Copilot. Microsoft juga membuka akses awal bagi pengembang yang ingin mengeksplorasi kemampuan model ini. Dalam pengembangannya, MAI-1-preview dilatih menggunakan sekitar 15.000 GPU Nvidia H100. Jumlah ini jauh lebih efisien dibandingkan p...

Tinggalkan Samsung, Google Pixel 10 Gunakan Chip TSMC

Google resmi meninggalkan Samsung sebagai mitra produksi untuk chip Tensor generasi terbaru dan menggandeng Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC). Keputusan ini menandai langkah besar dalam strategi perangkat keras Google, terutama pada lini smartphone Pixel 10 dan Pixel 10 Pro yang baru saja diperkenalkan. Chip terbaru, Tensor G5, menjadi prosesor pertama hasil rancangan Google yang diproduksi dengan proses fabrikasi TSMC N3P, salah satu teknologi manufaktur semikonduktor paling canggih saat ini. Peralihan ini dipandang sebagai upaya Google untuk meningkatkan performa sekaligus efisiensi daya setelah beberapa generasi Tensor sebelumnya—yang dibuat oleh Samsung—kerap mendapat kritik terkait manajemen panas dan daya tahan baterai. Google mengklaim bahwa Tensor G5 menghadirkan peningkatan 34 persen performa CPU serta 60 persen peningkatan kemampuan pemrosesan AI dibandingkan Tensor G4 pada Pixel 9. Meski klaim ini belum diuji secara independen, lonjakan tersebut diyakini sela...

Rayakan 16 Tahun Inovasi, Pemmz Hadirkan Ekosistem IT untuk Gen-Pro

Memasuki usia ke-16 tahun, Pemmz, brand teknologi di bawah naungan PT Pemindo Mitra Sinergi, menggelar perayaan hari jadinya dengan mengusung tema “Go Beyond Gen Pro”. Acara ini menandai komitmen perusahaan dalam menghadirkan ekosistem IT terintegrasi bagi Generasi Profesional (Gen-Pro), sekaligus merayakan kiprahnya sebagai pionir solusi teknologi dan komputer berperforma tinggi di Indonesia. Perayaan digelar secara hybrid dan dihadiri influencer teknologi Enrico Jonathan di Store Pemmz Jakarta Barat, serta ratusan komunitas Pemmzholic yang bergabung secara online. Kehadiran mereka menegaskan kuatnya komunitas digital yang dibangun Pemmz selama ini. Tiga Experience Corner untuk Gen-Pro Sebagai bagian utama acara, PEMMZ menghadirkan experience corner yang merepresentasikan tiga segmen profesional. Woman at Work Corner menampilkan laptop HP Pavilion Plus 14 yang dirancang untuk wanita karir modern dengan desain elegan dan performa mumpuni. Content Creator Corner menempatkan Colorful Epo...

DeepSeek v3.1 Dirilis, Saingi Chat GPT-5

Persaingan dalam industri kecerdasan buatan (AI) kini memasuki babak yang semakin menarik. Setelah OpenAI meluncurkan GPT-5, perhatian publik beralih ke Tiongkok dengan munculnya DeepSeek v3.1, sebuah model yang diam-diam dirilis namun memiliki dampak strategis besar.  Dengan 685 miliar parameter dan desain mixture-of-experts, DeepSeek menempatkan dirinya di antara model AI terbesar dunia. Namun, daya tarik utama bukan sekadar besaran parameter, melainkan efisiensi komputasi yang memungkinkan biaya operasional jauh lebih rendah dibandingkan model kompetitor. Dari sisi teknologi, pendekatan mixture-of-experts yang digunakan DeepSeek menjadi diferensiasi kunci. Model ini hanya mengaktifkan bagian yang relevan untuk setiap permintaan, sehingga konsumsi daya komputasi lebih hemat. Strategi ini bukan hanya soal teknis, melainkan juga soal keberlanjutan ekonomi AI. Di tengah meningkatnya biaya komputasi akibat permintaan AI generatif, solusi yang mampu menggabungkan performa tinggi denga...

Demi Semikonduktor, Pemerintah AS Jadi Pemegang Saham Intel

Upaya Intel keluar dari krisis berkepanjangan kini memasuki babak baru yang kontroversial. Presiden Donald Trump pada Jumat lalu mengumumkan bahwa pemerintah AS akan mengambil 10 persen saham Intel, tanpa membayar sepeser pun.  Kepemilikan ini dibiayai dari dana CHIPS and Science Act senilai $11,1 miliar, yang semula diberikan oleh pemerintahan Biden sebagai subsidi, kini dikonversi menjadi ekuitas. Langkah ini tidak hanya mengejutkan Wall Street, di mana saham Intel langsung naik 6,6 persen, tetapi juga menandai bentuk intervensi negara yang semakin dalam di sektor teknologi. Sejarah mencatat, pemerintah AS hanya mengambil kepemilikan di perusahaan swasta dalam situasi luar biasa, seperti bailout bank dan industri otomotif saat krisis finansial 2008.  Kini, keputusan itu dilakukan bukan karena bencana ekonomi, melainkan demi menjamin kedaulatan teknologi semikonduktor. Intel memang berada di posisi rawan. Di tengah dominasi TSMC dan Samsung pada proses fabrikasi 3nm, Intel ju...