Langsung ke konten utama

Google Meet untuk Berkelompok, Breakout Rooms

Layanan video conferencing telah banyak digunakan akhir-akhir ini. Termasuk salah satunya digunakan untuk sarana belajar mengajar siswa yang sedang "dirumahkan" selama pandemi Covid-19. Salah satunya adalah Google Meet.

Yang menarik, Baru-baru ini Google Meet mendapatkan upgrade dengan diluncurkannya fitur Breakouts Rooms. Menurut postingan blog Google melalui 9to5Google, memang pada awalnya fitur ini hanya akan tersedia untuk pelanggan G Suite Enterprise for Education. 



Akan tetapi dengan fitur ini, pengajar dan pelajar akan dapat membagi kelas menjadi kelompok yang lebih kecil. Misalnya untuk digunakan sebagai media untuk mengerjakan proyek atau diskusi terfokus yang ditugaskan sebelumnya.

Google juga akan mengizinkan pengguna Meet membuat hingga 100 ruang breakout dalam satu kali panggilan video conference. 



Setelah pengguna memutuskan berapa banyak ruang breakout yang diinginkan, Google akan secara acak mengelompokkan orang-orang yang berada dalam panggilan dalam suatu ruang yang terpisah, tetapi moderator dapat menambahkan orang ke ruang lain secara manual jika mereka mau. 

Moderator rapat juga dapat berpindah antar ruangan untuk melakukan check-in pada grup. Misalnya guru yang perlu memeriksa apakah anak-anak muridnya dalam kelompok-kelompok yang berbeda sudah menyelesaikan tugasnya atau membantu jika ada kendala, bisa memantau.

Fitur breakout room ini tentu saja fitur yang menarik. Jika Anda ingin mencobanya namun tidak berlangganan Enterprise for Education, Anda mungkin dapat menggunakannya dalam waktu dekat. Pasalnya Google menyebutkan bahwa mereka akan menghadirkannya di edisi G Suite dan Google Workspace lainnya pada akhir tahun 2020.

Google Workspace, jika Anda belum pernah mendengarnya, adalah perubahan merek G Suite baru-baru ini oleh Google. Meski demikian, di segmen pendidikan dan nonprofit, Google akan tetap mempertahankan merek G Suite untuk saat ini.



Baca juga:


Sebelum ini, saingan video conferencing lainnya  yaitu Zoom sudah menawarkan ruang breakout untuk semua pengguna. Bahkan sejak 2015 lalu. Jadi artinya, Google saat ini sedang mengejar ketinggalan dengan dihadirkannya fitur tersebut. 

Meski begitu, pengguna Zoom hanya dapat dibagi menjadi 50 ruangan berbeda dalam satu kali video conferencing. Jumlah ini merupakan setengah dari 100 atau ruangan yang ditawarkan oleh Google Meet. 



Meski ketinggalan, Google tentunya tak ingin kalah inovasi. Google Meet terus menambahkan fitur baru di dalamnya di tahun ini untuk bersaing dengan Zoom dan layanan video conferencing lainnya. Apalagi melihat fakta bahwa penggunaan software converencing telah meroket selama pandemi Covid-19 karena pandemi mengharuskan orang-orang untuk tetap tinggal di rumah.

Bagaimana guys? Tetap menggunakan Zoom Meetings atau pindah ke Google Meet? Atau lebih suka memakai yang lain?

Postingan Populer

Hp Oppo Murah Ini Cuma 1 Jutaan

Oppo belum lama ini menggelar smartphone terbarunya ke pasaran Indonesia. Spesifikasinya mengagumkan, apalagi fitur kameranya. Ya, Oppo Reno 10x Zoom menawarkan kemampuan fotografi yang mumpuni, sekaligus performa perangkat yang hebat. Meski demikian, ada harga ada rupa. Smartphone tersebut dipasarkan dengan harga yang tidak murah, yakni Rp12,999 juta untuk versi dengan RAM 8GB dan storage 256GB. Mahal? Tentu saja tidak, jika melihat spesifikasi yang disediakan di dalamnya. Sayangnya, tidak semua pengguna mampu membeli smartphone Oppo dengan harga yang tergolong fantastis tersebut. Cukup banyak di antara kita yang ingin membeli hp Oppo murah yang harganya kalau bisa di bawah Rp1 juta. Kalau tidak ada pun, kalau bisa harganya masih Rp1 jutaan. Alias di bawah Rp2 juta. Nah, kalau sudah begitu, apa pilihan yang bisa kita dapatkan? Berikut ini pilihannya: Harga HP Oppo Murah di 2019: Untuk smartphone alias hp Oppo murah di harga 1 jutaan, dipastikan Anda sudah mendapatkan pe...

Motherboard DDR4 dan DDR5 Sekaligus Dirilis Asrock

ASRock kembali menghadirkan pendekatan yang nyaris terlupakan di pasar motherboard modern lewat peluncuran H610M Combo. Motherboard micro-ATX berbasis chipset Intel H610 ini menawarkan dukungan ganda untuk memori DDR4 dan DDR5 dalam satu papan induk. Langkah ini merupakan sebuah strategi yang jelas menyasar segmen kantor, bisnis, dan sistem berbiaya rendah yang kini berada di bawah tekanan. Khususnya saat terjadi kenaikan harga komponen, terutama memori. Keputusan ASRock ini menarik karena dalam beberapa tahun terakhir industri secara tegas memisahkan dukungan DDR4 dan DDR5 demi efisiensi desain dan stabilitas. Namun, H610M Combo justru menghidupkan kembali konsep “transisi generasi” dengan menyediakan empat slot DDR5 dan dua slot DDR4.  Pengguna memang tidak bisa mencampur kedua jenis memori secara bersamaan, tetapi fleksibilitas ini memberi opsi penting. Kapasitas hingga 96GB DDR5 atau 64GB DDR4, tergantung kebutuhan dan kondisi pasar. Dari sisi fitur, ASRock H610M Combo tetap re...

Windows 11 Akan Lebih Cepat dan Efisien. Khususnya untuk Gaming

Kabar gembira mulai berseliweran di Internet. Informasi terbaru, Microsoft bersiap melakukan perubahan besar pada Windows 11. Fokus utamanya adalah meningkatkan pengalaman gaming lintas perangkat.  Dalam pengumuman terbarunya melalui Windows Experience Blog, perusahaan asal Redmond itu menegaskan bahwa pembaruan Windows 11 tahun depan akan diarahkan agar sistem operasi menjadi lebih cepat, lebih efisien secara daya. Tak hanya itu, Windows 11 versi baru disebut-sebut akan menghadirkan pengalaman visual yang semakin imersif. Terutama bagi gamer. Fokus utama Microsoft terletak pada optimalisasi komponen inti Windows 11. Pengelolaan workload di latar belakang akan dibuat lebih agresif untuk membebaskan sumber daya bagi aplikasi dan game di foreground. Selain itu, efisiensi penjadwalan CPU, manajemen daya, penyempurnaan graphics stack, hingga pembaruan driver menjadi bagian dari strategi menyeluruh untuk menekan overhead sistem. Tujuan akhirnya cukup ambisius: menghadirkan pengalaman “c...

Review Asus Vivobook S14 M3407HA, Laptop AI Bertenaga dari AMD

Segmen laptop AI performa tinggi kini menjadi medan persaingan paling panas di industri komputasi portabel. Setelah era Qualcomm Snapdragon X Elite dan X Plus lalu Intel Core Ultra mencuri perhatian dengan integrasi NPU (Neural Processing Unit) di dalam prosesornya, AMD tidak tinggal diam.  Kehadiran prosesor Ryzen 7 260 dengan XDNA NPU hingga 16 TOPS menandai langkah strategis AMD dalam menghadirkan laptop cerdas yang tak hanya cepat, tapi juga hemat daya dan efisien dalam menjalankan beban kerja berbasis AI. Semuanya mentransformasi tugas-tugas yang biasanya dilakukan CPU, kini menjadi dikerjakan oleh NPU. Khususnya tugas berbasis AI. Laptop AI Asus Vivobook S14 M3407HA menjadi contoh nyata transformasi tersebut: menghadirkan kinerja tinggi, kemampuan AI lokal, dan efisiensi baterai yang sebelumnya sulit dicapai. Dengan fokus pada portabilitas dan ketahanan daya, Asus mencoba menghadirkan laptop yang bukan hanya untuk kerja kantoran, tapi juga untuk kreasi konten, komunikasi, dan...

Savefrom, Online Video Downloader Terbaik?

Savefrom, Online Video Downloader Terbaik - Bagi Anda yang suka nonton video dari media sosial, mungkin Anda kadang lebih memilih untuk menontonnya secara offline. Hal ini bukan tanpa alasan, karena memang menonton video secara online akan lebih menguras kuota. Apalagi jika budget Anda sedang menipis, atau kuota sudah mau habis, pastinya solusi terbaik adalah dengan men-download dulu videonya. Dengan men-download videonya, Anda bisa melihat ulang videonya kapan pun tanpa harus mengkhawatirkan kehabisan kuota. Nah, salah satu layanan online video downloader yang bisa Anda pilih adalah Savefrom. Kira-kira, apa saja keunggulan dan kekurangan layanan yang satu ini? Yuk, simak informasinya di bawah:   Review dan Cara Download dari Savefrom: Savefrom merupakan sebuah layanan online gratis yang bisa digunakan untuk mengunduh video maupun musik secara gratis. Savefrom disebut juga sebagai pengunduh video tertua sekaligus terpopuler yang bisa digunakan dengan mudah dan bebas. Beberap...