Langsung ke konten utama

Microsoft Beralih ke Teknologi Holografik untuk Penyimpanan Cloud

Ketika orang memikirkan hologram, mungkin Anda akan memikirkan badge kecil pada kartu kredit yang tampak bergerak saat Anda memutar kartu. Atau mungkin memikirkan tontonan konser rock baru-baru ini yang menampilkan pertunjukan 3D yang realistis?

Ya, baru-baru ini, sejumlah penyanyi yang sudah meninggal "melakukan konser". Whitney Houston, Roy Orbison, Tupac Shakur, Buddy Holly dan Ronnie James Dio mendapat sambutan hangat dari para penggemar.



Mereka tampil dalam pertunjukan "live" yang dipersembahkan melalui teknologi holografi meskipun mereka semua telah tiada selama bertahun-tahun.

Hologram terdiri dari serangkaian jenis gambar khusus yang dibuat dengan laser menggunakan difraksi untuk memproyeksikan gambar tiga dimensi, menjaga kedalaman dan aspek paralaks dari gambar asli.

Diciptakan oleh fisikawan Hungaria, Dennis Gabor pada tahun 1940-an, teknologi ini kini memainkan peran kunci. Khususnya dalam upaya menciptakan mode penyimpanan baru di era di mana konten digital global tumbuh secara eksponensial.



Mengingat permintaan penyimpanan yang semakin besar, laboratorium penelitian AI Microsoft di Cambridge bermitra dengan kolega raksasa penyimpanan cloud, Azure untuk memikirkan kembali solusi penyimpanan berdasarkan holografi.

Tim Projectnya sendiri terdiri dari pakar fisika, optik, pembelajaran mesin, dan sistem penyimpanan. Ini adalah bagian dari grup Optics for the Cloud di Microsoft Research Cambridge, yang mengeksplorasi solusi penyimpanan berdasarkan teknologi cloud dan optik.

Proyek tersebut melanjutkan pekerjaan yang dimulai di bawah Project Silica pada tahun 2017. Saat itu Microsoft menjelaskan bahwa metode penyimpanan cloud tradisional tidak lagi memadai untuk memenuhi kebutuhan penyimpanan yang meroket saat ini.

"Permintaan penyimpanan data jangka panjang di cloud mencapai tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya, dan terus berkembang hingga mencapai zettabytes," sebut Microsoft. "Teknologi penyimpanan yang ada tidak memberikan solusi hemat biaya untuk menyimpan data berumur panjang," sebut mereka. 

Pengoperasian pada skala seperti itu di cloud memerlukan pemikiran ulang yang mendasar tentang bagaimana Microsoft membangun sistem penyimpanan skala besar. Selain itu juga teknologi penyimpanan mendasar yang mendukung mereka.

Microsoft juga mengatakan bahwa teknologi penyimpanan saat ini tidak membaik pada kecepatan yang memadai dan mereka pun menghadapi tantangan keandalan dan kinerja. Alasannya adalah karena bagian yang bergerak secara mekanis dalam hard disk drive dan penurunan ketahanan sel flash.



Baca juga:


Kemajuan dalam teknologi optik seperti kamera smartphone dan perluasan serta pengembangan sistem penyimpanan cloud membuka peluang melalui solusi holografik. 

Sebagai informasi, holografi menjanjikan peningkatan kapasitas penyimpanan yang luar biasa karena untuk pertama kalinya, media penyimpanan tidak akan dibatasi pada dua permukaan disk penyimpanan. Akan tetapi bakal memanfaatkan volume media yang digunakan.

Penyimpanan holografik juga menggunakan kristal optik untuk membaca dan menulis data. Dengan menggunakan seluruh volume kristal, sejumlah besar kumpulan data dapat disimpan. Penghapusan data pun dapat dilakukan dengan mudah dilakukan melalui penggunaan sinar UV. 

Para peneliti mengatakan bahwa metode ini lebih efisien daripada perangkat flash, yang tidak hanya lebih mahal tetapi memiliki kapasitas baca dan tulis yang lebih terbatas. Teknologi holografi juga lebih unggul dari hard drive yang bergantung pada bagian yang dapat digerakkan karena dapat mengalami keausan.


Peningkatan perangkat lunak terbaru yang dicapai melalui AI memungkinkan pencocokan ke setiap piksel. Artinya optik yang lebih sederhana dan lebih murah dapat digunakan untuk mencapai hasil yang lebih baik daripada sebelumnya.

Sejauh ini, Microsoft Research mengatakan telah mencapai kepadatan hampir dua kali lipat dalam pengujian penyimpanan holografik, dan mengharapkan peningkatan kompresi pada tingkat akses yang lebih cepat dalam beberapa bulan mendatang.

Postingan Populer

Savefrom, Online Video Downloader Terbaik?

Savefrom, Online Video Downloader Terbaik - Bagi Anda yang suka nonton video dari media sosial, mungkin Anda kadang lebih memilih untuk menontonnya secara offline. Hal ini bukan tanpa alasan, karena memang menonton video secara online akan lebih menguras kuota. Apalagi jika budget Anda sedang menipis, atau kuota sudah mau habis, pastinya solusi terbaik adalah dengan men-download dulu videonya. Dengan men-download videonya, Anda bisa melihat ulang videonya kapan pun tanpa harus mengkhawatirkan kehabisan kuota. Nah, salah satu layanan online video downloader yang bisa Anda pilih adalah Savefrom. Kira-kira, apa saja keunggulan dan kekurangan layanan yang satu ini? Yuk, simak informasinya di bawah:   Review dan Cara Download dari Savefrom: Savefrom merupakan sebuah layanan online gratis yang bisa digunakan untuk mengunduh video maupun musik secara gratis. Savefrom disebut juga sebagai pengunduh video tertua sekaligus terpopuler yang bisa digunakan dengan mudah dan bebas. Beberap...

Tak Hanya Laptop, Tahun Depan Harga Smartphone Semakin Mahal

Produsen smartphone global kini menghadapi lonjakan biaya produksi setelah kapasitas wafer dialihkan untuk memenuhi permintaan chip AI. Menurut laporan terbaru TrendForce, harga LPDDR5X, memori berdaya rendah yang digunakan pada ponsel premium, diperkirakan akan naik 18 hingga 23 persen. Parahnya, kenaikan harga chip LPDDR5X tersebut jauh di atas proyeksi sebelumnya yang diprediksi hanya akan mengalami kenaikan sebesar 8 hingga 13 persen. Pemicunya adalah ledakan permintaan chip HBM (High Bandwidth Memory) untuk pusat data dan komputasi AI. Chip HBM yang berukuran 35–45 persen lebih besar dari DRAM konvensional telah menyedot kapasitas wafer global, menciptakan apa yang disebut TrendForce sebagai “kekurangan struktural pasokan. Akibatnya, produksi memori untuk smartphone seperti LPDDR5X harus dikurangi. Padahal, LPDDR5X juga banyak digunakan oleh laptop kinerja efisien dan hemat energi. Selain itu, harga kontrak DDR5 juga diperkirakan akan terus meningkat hingga 2026, terutama pada par...

Samsung Siap Bangun AI Megafactory, Pakai 50.000 GPU Nvidia

Samsung resmi menggandeng Nvidia untuk membangun AI megafactory, pusat produksi berbasis kecerdasan buatan yang ditenagai lebih dari 50.000 GPU. Kolaborasi ini diumumkan usai pertemuan antara Chairman Samsung Electronics Jay Y. Lee dan CEO Nvidia Jensen Huang. Pertemuan keduanya menandai ambisi Samsung untuk menerapkan AI di seluruh lini produksinya, mulai dari smartphone dan semikonduktor hingga robotika. Pabrik AI ini akan menghubungkan seluruh rantai produksi Samsung dalam satu jaringan besar di mana AI menganalisis dan mengoptimalkan proses secara real-time. Samsung mengklaim peningkatan performa hingga 20 kali lebih cepat dalam proses computational lithography berkat penggunaan library Nvidia cuLitho dan CUDA-X, sekaligus mengembangkan alat desain chip berbasis GPU generasi berikutnya. Kerja sama ini memperkuat hubungan panjang antara kedua raksasa teknologi. Samsung pernah menjadi pemasok DRAM untuk GPU awal Nvidia dan kini juga tengah menyiapkan chip memori HBM4 untuk akselerato...

Review Mouse Wireless Elecom EX-G M-XGL30DBSK

Dalam dunia kerja digital yang serba cepat, perangkat kecil seperti mouse sering kali jadi faktor penentu kenyamanan produktivitas. Elecom, brand periferal asal Jepang yang dikenal dengan inovasi ergonomisnya, menghadirkan Elecom M-XGL30DBSK. Mouse ini merupakan mouse nirkabel berukuran besar yang mengedepankan desain alami dan kenyamanan jangka panjang. Ia tersedia dalam dua varian warna, M-XGL30DBSKBU (biru) dan M-XGL30DBSKBK (hitam).  Kedua perangkat mouse tersebut merupakan bagian dari Elecom seri EX-G, yang membawa filosofi desain “ergonomic experience gripless”. Seperti apa mouse ini? Desain  Sebagai gambaran, fokus utama Elecom pada seri EX-G adalah mengurangi ketegangan tangan pengguna. Elecom mengklaim, dengan bekerja sama dengan ahli ortopedi, mereka merancang bentuk bodi mouse agar telapak tangan dapat “beristirahat” secara alami, tanpa harus menggenggam terlalu erat. Dari percobaan yang kami lakukan, hasilnya terasa nyata. Saat digunakan berjam-jam, otot pergelanga...

Tahun 2026, Refresh Rate Layar Laptop Hanya 1Hz Saja!

Intel, yang tengah berjuang memperbaiki posisinya di pasar PC, tampaknya menemukan “penyelamat” baru lewat kolaborasinya dengan raksasa layar asal Tiongkok, BOE. Kedua perusahaan mengumumkan pengembangan teknologi layar berbasis AI yang mampu menghemat daya baterai secara signifikan tanpa mengorbankan kualitas gambar. BOE yang memproduksi sekitar 30% panel LCD dunia, lebih dulu memperkenalkan teknologi display 1Hz pada tahun lalu. Teknologi ini memungkinkan layar menurunkan refresh rate hingga 1Hz saat menampilkan gambar statis, alih-alih mempertahankan 60Hz terus-menerus. Hasilnya, konsumsi daya bisa berkurang hingga 65% tanpa mengubah tampilan menjadi patah-patah. Intel akan menggabungkan teknologi 1Hz tersebut dengan dua inovasi hemat daya lainnya: Multi-Frequency Display dan SmartPower HDR. Sistem Multi-Frequency Display menggunakan kecerdasan buatan untuk mengenali aktivitas pengguna, seperti mengetik, menonton video, atau bermain game, dan menyesuaikan refresh rate secara real ti...