Langsung ke konten utama

Cara Temukan Gambar Gratis Tanpa Lisensi di Google Image

Zaman sekarang banyak sekali konten yang menyajikan beberapa foto seperti pada artikel, video di YouTube ataupun di televisi. Tetapi untuk menemukan stok gambar yang tepat bisa merepotkan dan terkadang bisa menyalahi hukum.

Seperti diketahui, mencomot gambar dari situs lain tanpa izin merupakan pelanggaran hukum. Pasalnya, biasanya gambar tersebut memiliki hak cipta tersendiri atau disebut dengan lisensi.

Hak cipta atau lisensi sendiri merupakan konsep hukum yang terkait dengan seni, gambar musik dan lainnya yang dimiliki oleh orang yang menciptakannya. Semua konten asli yang diproduksi oleh pembuatnya, merupakan kekayaan intelektual.


Nah, ada informasi menarik bagi Anda yang memiliki kesulitan untuk menemukan gambar-gambar gratis tanpa lisensi. 

Baru-baru ini Google telah memperbarui fitur Penelusuran Gambar untuk mempermudah menemukan gambar di mesin pencariannya. Tentunya gambar ini dapat digunakan secara gratis. 

Pada artikel ini juga akan membahas tentang bagaimana cara Anda melisensikan gambar Anda sendiri saat dimuat di Google.


Berikut caranya:
  1. Cari gambar yang Anda inginkan seperti biasa, lalu buka bagian Gambar.
  2. Klik "Alat/Tools" untuk memperluas menu filter.
  3. Di bawah "Hak Penggunaan/Usage Right", Anda akan menemukan opsi untuk mengurutkan gambar berdasarkan lisensinya dari mulai Public Domain, Creative Commons atau penggunaan komersial dan Gambar Berlisensi. 
Satu tambahan lagi, Google sekarang menampilkan informasi tentang bagaimana Anda dapat memperoleh hak atas gambar berlisensi langsung dalam deskripsi.

 Baca juga:

Jika Anda tidak mencentang opsi "Hak Penggunaan", Google hanya akan menampilkan semua gambar yang sesuai dengan kriteria penelusuran Anda. Gambar yang tidak memiliki data lisensi akan ditandai dengan peringatan, dengan catatan "gambar mungkin memiliki hak cipta."


Perlu diperhatikan bahwa Google hanya menyoroti detail lisensi untuk gambar jika pembuat atau penerbit telah memberikan informasi ini, jadi cara terbaik untuk menghindari penggunaan gambar berhak cipta secara tidak sengaja adalah dengan memfilter foto yang kekurangan informasi ini.

Jika Anda tidak dapat menemukan gambar yang tepat di Google, Anda selalu dapat mencoba menelusuri situs stok foto bebas hak cipta. Jumlah tersebut tidak sesuai dengan banyaknya pilihan dan keragaman yang ditawarkan Google, tetapi kualitasnya cenderung lebih tinggi secara konsisten.

Postingan Populer

Laptop Gaming Murah dengan GeForce RTX 5000 Series, Beredar!

Asus kembali menghadirkan inovasi terbarunya di lini laptop gaming melalui Asus Gaming V16. Seperti diketahui, Asus gaming merupakan lini laptop gaming murah yang memadukan performa AI modern, grafis bertenaga, efisiensi daya tinggi, serta ketahanan fisik berstandar militer.  Produk ini menyasar tak hanya bagi para gamer dan profesional yang membutuhkan kinerja optimal dalam paket yang portabel dan andal, tapi juga pengguna umum yang membutuhkan laptop kencang, namun dalam wujud yang standar, tidak menyolok seperti laptop gaming mahal. Ditenagai oleh prosesor Intel® Core™ 5 atau 7 generasi terbaru, Asus Gaming V16 menawarkan performa komputasi tinggi untuk berbagai kebutuhan, mulai dari gaming AAA, multitasking berat, hingga pemrosesan berbasis AI. Chip grafis NVIDIA® GeForce RTX™ 5060 menjadi jantung pengolahan visual, menghadirkan teknologi ray tracing dan DLSS 3.5 yang memberikan pengalaman gaming lebih realistis, dengan frame rate yang stabil dan visual yang imersif. Layar WUXG...

Review Asus Vivobook S 15 OLED S5507. Titik Optimal Prosesor Qualcomm

Industri laptop sedang mengalami transformasi besar dengan semakin populernya prosesor berbasis ARM dalam perangkat berbasis Windows. Padahal, selama bertahun-tahun, arsitektur x86 yang dikembangkan oleh Intel dan AMD telah mendominasi pasar. Tetapi kini ARM hadir dengan keunggulan efisiensi daya yang lebih baik, kinerja yang semakin kompetitif, serta dukungan teknologi AI yang lebih canggih. Dengan konsumsi daya yang lebih rendah, laptop berbasis ARM menjanjikan daya tahan baterai yang lebih lama tanpa mengorbankan performa. Semua kelebihan di atas menjadikan platform baru tersebut sebagai pilihan menarik bagi pengguna yang menginginkan perangkat portabel dengan produktivitas tinggi. Apalagi, kedatangan prosesor seperti Qualcomm Snapdragon X Plus dan Snapdragon X Elite menjadi titik balik bagi laptop Windows yang mengadopsi arsitektur ARM.  Berkat optimalisasi perangkat lunak dan dukungan dari Microsoft, aplikasi Windows kini semakin kompatibel dengan ARM, memungkinkan pengalaman ...

China Siapkan Prosesor x86 Sendiri. Semua Berkat AMD

China kembali mengguncang industri chip silikon. Kali ini lewat penggabungan dua pemain penting dalam industri chip dan server: Hygon dan Sugon. Merger ini menjadi langkah besar dalam ambisi Beijing untuk menciptakan ekosistem superkomputasi yang sepenuhnya mandiri, dari desain CPU hingga produksi server. Bagi yang belum familiar, Hygon adalah nama yang muncul setelah AMD pada 2016 memutuskan untuk melisensikan desain CPU Zen dan teknologi x86-64 ke perusahaan bernama Tianjin Haiguang Advanced Technology Investment Co. Tujuannya jelas: memenuhi kebutuhan chip server di Tiongkok dengan solusi non-Intel yang tetap “legal” lewat lisensi. Hasil dari kolaborasi itu adalah prosesor Hygon Dhyana, yang meskipun tidak populer secara global, cukup mendapat tempat di kalangan raksasa teknologi Tiongkok seperti Tencent, berkat dorongan besar dari pemerintah Tiongkok terhadap penggunaan perangkat keras lokal. Di sisi lain, Sugon adalah produsen server dan superkomputer yang kerap menggunakan chip H...

Asus Luncurkan Expert P Series untuk Dukung Kebutuhan Bisnis Modern

Asus Indonesia resmi meluncurkan lini produk komersial terbaru, Expert P Series, yang terdiri dari laptop ExpertBook P3405CVA, desktop ExpertCenter P500MV, dan All-in-One ExpertCenter P440VA. Ketiganya dirancang untuk menjawab kebutuhan transformasi digital di dunia bisnis, dengan daya tahan tinggi, performa stabil, fitur AI terintegrasi, serta keamanan kelas enterprise. “Expert P Series bukan sekadar perangkat kerja, tapi partner produktivitas yang ringan, tangguh, dan aman untuk berbagai skenario kerja hybrid,” ujar Yulianto Hasan, Director Commercial Products Asus Indonesia. Setiap perangkat sudah dilengkapi AI on-device, termasuk platform ExpertMeet untuk kolaborasi yang lebih efisien tanpa perlu aplikasi tambahan. Tren kerja hybrid dan adopsi teknologi AI menjadi latar belakang kehadiran lini ini. Menurut laporan Gallup, 60% karyawan memilih model hybrid, sementara survei McKinsey 2024 mencatat 78% organisasi telah menggunakan AI dalam operasional mereka. Asus menghadirkan solusi ...

Hell Is Us, Game Paling Berat, Bahkan RTX 4090 Pun Tak Cukup

Para pemilik GPU kelas atas seperti Nvidia RTX 50 dan 40 Series yang mencoba menjalankan demo Hell Is Us tercengang. Alih-alih menikmati adegan sinematik pembuka, banyak pemain justru mengalami crash sebelum cutscene selesai, meninggalkan pertanyaan besar: untuk apa semua kekuatan grafis ini? Dalam pembaruan terbaru di Steam, pengembang Rogue Factor menyarankan solusi sementara yang cukup ironis: turunkan semua pengaturan grafis dan nonaktifkan semua fitur upscaling seperti DLSS, XeSS, dan FSR. Ya, bahkan teknologi unggulan seperti DLSS 3.5 pun diminta dimatikan agar game bisa berjalan. “Harap turunkan semua pengaturan grafis dan nonaktifkan fitur upscaling seperti DLSS, XeSS, FSR, dll. dari menu utama sebelum memulai game,” tulis Rogue Factor dalam catatannya. Tom’s Hardware mengonfirmasi bahwa ini satu-satunya cara agar game bisa melewati bagian intro tanpa crash. Setelah berhasil mencapai karakter utama bernama RĂ©mi, pemain kemudian dipersilakan menaikkan kembali pengaturan grafis. ...