Langsung ke konten utama

China Akan Berangkatkan Roketnya ke Mars

China baru-baru ini dikabarkan telah memindahkan fokus pengembangan roket mereka ke arah planet Mars. Langkah ini merupakan salah satu upaya mereka untuk merinti robot penjelajah di planet merah tersebut.

Sebenarnya, misi tersebut berbarengan dengan misi serupa yang diinisiasi oleh negara lain yaitu Amerika Serikat dan Uni Emirat Arab. Bersama dengan China, dua negara tersebut juga mengusung wacana yang sama, yakni untuk pergi ke planet urutan keempat di tata surya kita.


Sejauh ini, roket pembawa robot Long March-5 merupakan alat transportasi udara terberat di Tiongkok dan telah digunakan secara eksperimental tiga kali. Namun demikian, eksperimen tersebut tidak menggunakan awak.


Dijuluki Tianwen-1, misi  baru China ke Mars tersebut bertujuan untuk mendaratkan rover atau robot berupa kendaraan penjelajah. Tujuannya adalah untuk mengumpulkan data ilmiah di sana.

Roket itu rencananya akan diluncurkan di Pusat Peluncuran Luar Angkasa Wenchang di provinsi pulau selatan Hainan pada akhir Juli atau awal Agustus tahun 2020. Berita ini sendiri dikonfirmasikan oleh laporan media pemerintah pada Jumat lalu yang berisi kutipan Administrasi Luar Angkasa Nasional China.

Sebagai informasi, misi ini adalah salah satu misi China yang paling ambisius. Dibandingkan dengan program lain, program luar angkasa China tersebut sudah mengalami peningkatan semenjak dirintis pada tahun 2003.

Sampai saat ini, perkembangan programnya sudah cukup baik. China sendiri telah mengirim astronot ke stasiun ruang angkasa eksperimental, lalu berpindah ke fasilitas yang lebih besar dan lebih permanen serta mendaratkan probe di sisi gelap dari bulan yang kurang dieksplorasi oleh manusia saat ini.


Meski demikian, misi yang satu ini merupakan upaya yang paling membutuhkan effort ekstra. Dan tujuan lainnya dari misi tersebut, selain mengumpulkan data ilmiah, adalah sweeping benda hidup mikroskopik kuno sambil melakukan scouting di Mars yang mungkin berguna untuk astronot di masa depan.

Garis waktu untuk misi seperti ini cukup menakutkan dan negara-negara yang terlibat berusaha untuk mengambil keuntungan terbaik melalui jalur Bulan sebagai transit.

Selain itu, ada pula faktor Mars dan Bumi yang harus berada di garis yang ideal di garis yang sama dengan Matahari. Kondisi tersebut nantinya dapat meminimalkan waktu perjalanan dan penggunaan bahan bakar roket. Dan posisi sebaris ini hanya terbuka sekali setiap 26 bulan.

Negara Lain Terkendala Covid-19
Persiapan misi ke Mars sendiri terus berlanjut di tengah wabah Covid-19. Berbeda dengan China yang tetap maju dengan misinya, beberapa negara Eropa dan Rusia kini membatalkan rencana mereka untuk mengirim penjelajah untuk mencari kehidupan di Mars di musim panas ini.

Sebagai informasi, jika berangkat di musim panas ini, pesawat ruang angkasa akan melakukan perjalanan lebih dari 480 juta kilometer (300 juta mil) sebelum mencapai Mars pada Februari 2021 mendatang. Dalam prosesnya, mereka akan keluar dari orbit Bumi dan disinkronkan dengan orbit Mars yang lebih jauh di sekitar matahari.


Baca juga:

Amerika Serikat sendiri, sebagai negara utama misi eksplorasi antariksa telah mengirimkan lebih dari satu mobil jelajah yang memiliki enam roda yang bernama Perseverance. Nantinya, Perseverance akan mengumpulkan sampel batuan yang akan dikirim ke Bumi untuk dianalisis dalam waktu sekitar satu dekade. Tanggal peluncurannya sendiri telah ditetapkan antara 30 Juli dan 15 Agustus.

Di sisi lain, pesawat ruang angkasa Uni Emirat Arab, bernama Amal, atau "Hope" dalam bahasa Arab, sedang dibuat. Pesawat ini adalah pengorbit yang dibangun melalui kerjasama dengan University of Colorado Boulder dan sekarang dijadwalkan untuk diluncurkan dari Jepang dalam waktu dekat. Peluncuran tersebut akan menjadi misi antar planet pertama yang dilakukan oleh negara-negara Arab.

Faktor pemicu utama dari maraknya misi ke Mars adalah, para ilmuwan ingin tahu seperti apa Mars pada miliaran tahun yang lalu. Ketika itu, diperkirakan Mars memiliki sumber air yang mungkin mendukung bentuk kehidupan kecil sebelum berubah menjadi dunia beku seperti sekarang ini.

Sejauh ini, Amerika Serikat telah menjadi satu-satunya negara yang berhasil menempatkan pesawat ruang angkasa di Mars dan telah melakukannya delapan kali. Dua robot penjelajah milik NASA beroperasi di sana yaitu InSight dan Curiosity.

Enam pesawat ruang angkasa lainnya sedang menjelajahi planet Mars dari orbitnya diantaranya tiga dari Amerika Serikat, dua dari Eropa dan satu dari India.



Sebelumnya China telah mengembangkan misi ke Mars pada tahun 2011. Saat itu China bekerja sama dengan Rusia, namun berakhir dengan kegagalan. Koneksi militer yang erat kaitannya dengan program luar angkasa China serta kerahasiaan dalam misi dan pengoprasiannya membatasi kesempatan China untuk bekerja sama dengan Amerika Serikat dan negara-negara lain selain rusia.

Yap, negara lain sedang berlomba-lomba menuju ke ruang angkasa dan menjelajahinya. Hmm bagaimana dengan Indonesia? Semoga saja di masa depan Indonesia pun dapat melakukannya ya guys.

Postingan Populer

Review ASUS Gaming K16 (K3605). Laptop Gaming Murah, Laptop untuk Sekolah dan Kuliah

Banyak laptop murah yang memang mampu menjalankan game ringan, namun mudah kewalahan saat berhadapan dengan judul-judul AAA atau kebutuhan multitasking berat. Padahal, tren laptop gaming saat ini tidak hanya terbatas pada hiburan.  Mahasiswa jurusan desain, arsitektur, hingga komunikasi visual juga membutuhkan laptop dengan GPU diskrit untuk menunjang software grafis dan editing. Akhirnya, laptop gaming murah pun berkembang menjadi solusi serbaguna, bukan sekadar perangkat untuk bermain, tetapi juga untuk belajar dan bekerja. Asus, sebagai pemain besar di industri laptop, menangkap peluang tersebut melalui seri Asus Gaming K16 K3605. Dengan kombinasi prosesor Intel Core H-series, GPU NVIDIA GeForce RTX 3050, layar 144Hz, dan RAM 16GB, laptop ini menjanjikan performa yang seimbang untuk gaming sekaligus produktivitas.  Tak hanya itu, harga yang masih terjangkau untuk segmennya, bahkan tergolong laptop gaming murah, membuat Asus Gaming K16 menjadi opsi menarik bagi pengguna muda...

Musim Kemarau Tetap Hujan di Indonesia. Apa Penyebabnya?

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi Indonesia mengalami kemarau basah tahun ini. Fenomena ini ditandai dengan curah hujan yang tetap tinggi meski berada pada periode musim kemarau. Apa Itu Kemarau Basah? Menurut BMKG, kemarau basah adalah kondisi curah hujan di atas normal pada musim kemarau. Biasanya, musim kering dipengaruhi monsun Australia yang membawa udara kering. Namun, tahun ini monsun tersebut melemah sehingga suhu muka laut di selatan Indonesia tetap hangat. Akibatnya, uap air lebih banyak dan awan hujan mudah terbentuk. Inilah penyebab utama munculnya kemarau basah di Indonesia. Selain itu, faktor lain yang memperkuat pembentukan hujan adalah gelombang Kelvin, konvergensi angin, dan labilitas atmosfer lokal. Kombinasi ini mempercepat pertumbuhan awan hujan di berbagai wilayah. Sejak awal Agustus, BMKG mencatat peningkatan hujan dengan intensitas ekstrem di berbagai provinsi, seperti Kepulauan Riau, Jambi, Banten, Jakarta, Kalimantan Barat, Su...

Kepanikan Tarif Dorong Lonjakan Penjualan GPU, Nvidia Kuasai 94 Persen Pasar

Pasar kartu grafis global mencatat lonjakan besar pada kuartal kedua 2025. Menurut laporan terbaru dari Jon Peddie Research (JPR), pengapalan GPU naik 27 persen menjadi 11,6 juta unit, sementara pengiriman CPU desktop mencapai 21,7 juta unit atau meningkat 21,6 persen dibandingkan kuartal sebelumnya. Lonjakan ini diyakini dipicu oleh aksi pembelian panik menjelang penerapan tarif baru yang memengaruhi harga perangkat keras PC. Kondisi pasar terlihat tidak biasa untuk periode kuartal kedua, yang biasanya relatif stabil. Dr. Jon Peddie, presiden JPR, menilai tren ini sebagai refleksi dari ekspektasi harga yang lebih tinggi akibat tarif impor. Banyak konsumen berusaha membeli kartu grafis lebih awal sebelum kenaikan harga benar-benar terjadi.  Situasi ini juga berdampak pada stok di ritel, di mana kartu grafis kelas menengah dan entry-level sempat turun harga, sementara model high-end justru naik, hingga akhirnya sebagian besar pengecer kehabisan persediaan. Di tengah hiruk pikuk ini,...

Apple Borong Separuh Chip 2nm TSMC untuk iPhone 18

Apple diperkirakan akan mengamankan hampir separuh dari kapasitas produksi awal TSMC pada proses 2nm (N2) untuk seri iPhone 18 yang akan datang. Langkah ini menegaskan pengaruh Apple dalam mengarahkan adopsi teknologi fabrikasi paling canggih di industri semikonduktor. Menurut laporan dari SMYG dan DigiTimes, TSMC mulai memasuki tahap produksi massal 2nm melalui pabrik di Baoshan dan Kaohsiung, dengan target kapasitas gabungan 45.000 - 50.000 wafer per bulan hingga akhir 2025. Kapasitas tersebut diproyeksikan meningkat menjadi 100.000 wafer per bulan pada 2026, sementara fasilitas Fab21 P2 Arizona juga segera berkontribusi. Pada 2028, total produksi TSMC ditargetkan mencapai 200.000 wafer per bulan. Harga tiap wafer 2nm diperkirakan mencapai US$30.000, menjadikannya salah satu proses manufaktur paling mahal sejauh ini. Selain Apple, perusahaan besar seperti AMD, Qualcomm, MediaTek, Broadcom, dan Intel sudah mengamankan slot awal. Namun, menurut sumber MacRumors, Apple akan mengambil ha...

Intel Core Ultra 5 235HX: Prosesor Laptop Menengah dengan Performa Kelas Atas

Intel mungkin dikritik karena Arrow Lake desktop yang melempem, tetapi lini mobile Arrow Lake-HX justru mengejutkan. Core Ultra 5 235HX, prosesor kelas menengah, muncul di PassMark dengan skor 4.708 single-thread dan 40.122 multi-thread, cukup untuk membuat hierarki CPU Intel sendiri berantakan. Meski tanpa Hyper-Threading dan hanya mengandalkan 14 core, chip ini mencatat lonjakan 38 persen multi-thread dibanding Core i5-14500HX. Dengan P-Cores hingga 5,1 GHz, E-Cores 4,5 GHz, TDP 55W dan turbo 160W, spesifikasinya tampak biasa saja. Namun hasilnya, ia justru mengungguli prosesor dengan core lebih banyak. Yang paling memalukan bagi Intel, Ultra 5 235HX mampu mengalahkan Core i7-14700HX (18 persen lebih cepat single-thread, 7 persen multi-thread) dan bahkan menyalip Core i9-14900HX di single-thread dengan keunggulan 11 persen. Di multi-thread, ia hanya tertinggal 11 persen dari sang flagship. Bagi AMD, hasil ini juga menyesakkan. Ultra 5 235HX melampaui Ryzen 7 9800X3D dan Ryzen 9 9955H...