Langsung ke konten utama

Panel Surya Dua Sisi yang Dapat Mendeteksi Arah Matahari

Saat ini, panel surya yang berada di pasaran sebagian besar memiliki orientasi tetap dan menangkap cahaya hanya dari satu sisi. Panel-panel tersebut bergantung pada posisi matahari di langit dan hanya mampu mengubah sekitar 22% cahaya yang mereka serap menjadi energi.

Kabar gembiranya, sebuah tim dari Solar Energy Research Institute of Singapore yang dipimpin oleh Carlos Rodríguez-Gallegos menemukan sebuah teknologi panel dengan sel fotovoltaik di kedua sisi.


Yang menarik, panel ini juga dapat miring mengikuti matahari dan dapat menghasilkan 35% lebih banyak energi dan hemat energi saat pemakaian. Panel dua sisi ini dapat mengurangi biaya listrik sampai sebesar 16%. Tentu saja aspek-aspek ini meningkatkan efisiensi panel menjadi lebih tinggi.


Tujuan utama dari setiap panel surya adalah menyerap energi sebanyak mungkin dari matahari. Keuntungan menggunakan panel surya dua sisi adalah panel ini dapat juga menyerap energi yang dipantulkan oleh tanah ke sisi belakangnya panelnya.



Meskipun ada sejumlah terobosan perintis yang saat ini sedang dibuat dalam teknologi surya, inovasi panel dua sisi ini dapat juga diperhitungkan karena teknis yang sederhana.

Mereka menemukan bahwa panel dua sisi atau bisa juga disebut modul bifacial akan menghasilkan 35% lebih banyak energi bila dikombinasikan dengan single axis tracker dan 40% lebih banyak dalam kombinasi dengan dual axis tracker.

Data ini diperoleh dari hasil analisis tim terhadap energi yang dihasilkan oleh konfigurasi panel surya yang berbeda dan data dari NASA’s Cloud dan Earth’s Radiant Energy System serta data lapangan tentang pola sinar matahari global dari tiga lembaga berbeda lainnya. 



Baca Juga:

Panel dua sisi dapat menangkap sinar matahari tidak hanya dari sisi yang menghadap matahari, tetapi juga cahaya yang dipantulkan dari tanah ke bagian bawah. Global Positition System  atau GPS akan menstimulasi untuk memiringkan panel pada sumbu dengan sudut yang optimal untuk menangkap sinar matahari.

Pengaturan tracker pada panel surya meningkatkan produksi energi dengan memindahkan modul PV selama sehari, sehingga selalu menghadap matahari. Modul bifacial menggunakan sel surya khusus dan penutup transparan untuk mengumpulkan cahaya dari depan dan belakang panel.



Meskipun panel surya bifacial dan panel tracker saat ini tersedia untuktujuan komersil, model yang menggabungkan dua fitur tersebut  belum tersedia. Namun, teknologi dengan tenaga surya tumbuh dengan semakin banyak karena pemilik rumah terinspirasi untuk menggunakan panel karena perubahan iklim saat ini. 

Studi baru menegaskan bahwa penggunaan panel surya secara luas akan memiliki keuntungan ekonomi dan energi yang signifikan. Semoga saja ide dari penelitian Rodríguez-Gallegos dan timnya dapat menginspirasi para produsen panel surya ya guys.

Postingan Populer

Hp Oppo Murah Ini Cuma 1 Jutaan

Oppo belum lama ini menggelar smartphone terbarunya ke pasaran Indonesia. Spesifikasinya mengagumkan, apalagi fitur kameranya. Ya, Oppo Reno 10x Zoom menawarkan kemampuan fotografi yang mumpuni, sekaligus performa perangkat yang hebat. Meski demikian, ada harga ada rupa. Smartphone tersebut dipasarkan dengan harga yang tidak murah, yakni Rp12,999 juta untuk versi dengan RAM 8GB dan storage 256GB. Mahal? Tentu saja tidak, jika melihat spesifikasi yang disediakan di dalamnya. Sayangnya, tidak semua pengguna mampu membeli smartphone Oppo dengan harga yang tergolong fantastis tersebut. Cukup banyak di antara kita yang ingin membeli hp Oppo murah yang harganya kalau bisa di bawah Rp1 juta. Kalau tidak ada pun, kalau bisa harganya masih Rp1 jutaan. Alias di bawah Rp2 juta. Nah, kalau sudah begitu, apa pilihan yang bisa kita dapatkan? Berikut ini pilihannya: Harga HP Oppo Murah di 2019: Untuk smartphone alias hp Oppo murah di harga 1 jutaan, dipastikan Anda sudah mendapatkan pe...

Harga Chip MediaTek Dimensity Tak Lagi Murah?

Rumor terbaru seputar MediaTek mengindikasikan bahwa strategi flagship perusahaan untuk 2026 berpotensi tidak lagi sesederhana dengan menghadirkan hanya satu chipset kelas atas. Dimensity 9600, yang diproyeksikan menjadi andalan MediaTek tahun depan, disebut-sebut menghadapi tekanan biaya serius akibat melonjaknya harga wafer 2nm dari TSMC.  Kondisi ini membuka kemungkinan lahirnya dua varian Dimensity 9600, alih-alih satu model tunggal seperti generasi sebelumnya. Isu ini mencuat seiring spekulasi bahwa MediaTek tengah mempertimbangkan pendekatan mirip Qualcomm, yang telah memisahkan lini flagship-nya menjadi versi standar dan varian “Elite” atau “Pro”.  Bocoran dari sumber Weibo, Repeater 002, menyebut MediaTek belum sepenuhnya yakin apakah akan merilis versi Dimensity 9600 yang “dipangkas”, dengan GPU lebih lambat dan dukungan memori yang dibatasi pada LPDDR5X, bukan LPDDR6. Jika benar, langkah ini mencerminkan kompromi antara ambisi performa dan realitas biaya produksi. Te...

Motherboard DDR4 dan DDR5 Sekaligus Dirilis Asrock

ASRock kembali menghadirkan pendekatan yang nyaris terlupakan di pasar motherboard modern lewat peluncuran H610M Combo. Motherboard micro-ATX berbasis chipset Intel H610 ini menawarkan dukungan ganda untuk memori DDR4 dan DDR5 dalam satu papan induk. Langkah ini merupakan sebuah strategi yang jelas menyasar segmen kantor, bisnis, dan sistem berbiaya rendah yang kini berada di bawah tekanan. Khususnya saat terjadi kenaikan harga komponen, terutama memori. Keputusan ASRock ini menarik karena dalam beberapa tahun terakhir industri secara tegas memisahkan dukungan DDR4 dan DDR5 demi efisiensi desain dan stabilitas. Namun, H610M Combo justru menghidupkan kembali konsep “transisi generasi” dengan menyediakan empat slot DDR5 dan dua slot DDR4.  Pengguna memang tidak bisa mencampur kedua jenis memori secara bersamaan, tetapi fleksibilitas ini memberi opsi penting. Kapasitas hingga 96GB DDR5 atau 64GB DDR4, tergantung kebutuhan dan kondisi pasar. Dari sisi fitur, ASRock H610M Combo tetap re...

Kenapa Harga RAM Naik?

Keputusan Micron untuk menghentikan merek konsumen Crucial pada 2026 menjadi sinyal keras tentang perubahan fundamental di industri memori global. Setelah hampir tiga dekade melayani pasar DIY dan pengguna PC rumahan, Micron menilai bisnis RAM konsumen tidak lagi sepadan secara ekonomi di tengah lonjakan permintaan dari pusat data berbasis AI.  Bagi perakit PC, keputusan ini terasa menyulitkan. Kebutuhan memori meningkat, tetapi pasokan justru semakin menjauh dari konsumen. Masalah utamanya bukan lemahnya permintaan, melainkan siapa yang kini menguasai kapasitas produksi. Perusahaan hyperscaler dan operator pusat data AI menyerap hampir seluruh output wafer memori, dengan kesediaan membayar jauh lebih tinggi dibanding pasar konsumen. Micron secara terbuka mengakui bahwa pertumbuhan AI di data center mendorong permintaan memori dan storage ke level yang belum pernah terjadi sebelumnya, sehingga perusahaan memilih memprioritaskan pelanggan strategis yang menawarkan margin lebih besar...

iPhone Dikabarkan Akan Pakai Prosesor Buatan Intel. Panas?

Rumor mengenai kolaborasi besar antara Apple dan Intel kembali menguat. Laporan terbaru menyebut Apple sedang mengevaluasi proses manufaktur Intel 18A-P untuk chip seri M, dengan target pengiriman awal pada 2027.  Namun kini, proyeksi baru muncul ke permukaan. Chip buatan Intel tersebut bisa saja digunakan pada iPhone 21 versi non-Pro yang diperkirakan akan rilis pada tahun 2028. Informasi ini pertama kali diperkuat oleh analis Ming-Chi Kuo yang menyatakan bahwa Apple telah menandatangani NDA dengan Intel dan bahkan menerima Process Design Kit (PDK) untuk pengujian. Jika benar, ini menjadi langkah besar mengingat Apple selama bertahun-tahun sangat bergantung pada TSMC sebagai manufaktur tunggal untuk seluruh chip mobile dan desktop mereka. Intel 18A-P menjadi titik fokus karena ini adalah node pertama yang mendukung Foveros Direct 3D hybrid bonding, memungkinkan penggabungan chiplet secara vertikal menggunakan TSV. Dengan pendekatan arsitektur modern Apple yang mengutamakan efisien...