Langsung ke konten utama

Laptop Terbaik untuk Work From Home (WFH)

Di masa pandemi Corona alias Covid-19 saat ini, kita dianjurkan untuk tetap di rumah. Namun demikian, kita tentu juga dituntut agar selalu tetap produktif demi kelangsungan bisnis perusahaan, bisnis kita sendiri, atau buat yang masih sekolah, tetap mengikuti proses belajar mengajar dari rumah.

Jika kondisinya seperti ini, perangkat utama yang Anda butuhkan untuk tetap bekerja dan berkolaborasi dengan rekan kantor, atau guru-dosen dan rekan-rekan sekolah lainnya adalah sebuah laptop. Bisa saja menggunakan PC desktop. Namun untuk simplisitas, notebook merupakan opsi yang lebih baik.


Yang jadi masalah, beberapa di antara kita mungkin hanya memiliki laptop jadul yang sudah cukup usang untuk melakukan video conferencing. Artinya, kita terpaksa menukar atau membeli laptop baru agar kita bisa tetap menghasilkan. Kalau Anda akan membeli laptop baru untuk mendukung produktivitas work from home (WFH) atau learn from home (LFH), beberapa faktor berikut bisa jadi bahan pertimbangan.


Kamera Web HD
Laptop dengan spesifikasi prosesor terkencang, atau RAM besar kecepatan tinggi bukanlah hal yang mendesak. Pertama-tama yang perlu diutamakan tentunya adalah kamera web. Pastikan kamera web yang disediakan laptop tersebut mendukung resolusi HD demi kenyamanan dan kelancaran video conference Anda.


Jangan salah. Laptop yang harganya terjangkau pun kadang sudah memiliki kamera web yang berkualitas. Tak kalah dengan laptop yang harganya belasan atau bahkan puluhan juta. Beberapa
contoh di antaranya adalah laptop berikut:
Ketiga laptop di atas pernah kami ulas, dan merupakan contoh laptop yang tepat untuk ini. Performanya memadai, kamera web sudah mendukung resolusi HD, harganya relatif terjangkau, dan konfigurasinya layak digunakan sampai 3-4 tahun ke depan.

Baterai
Aspek lain yang juga bisa jadi pertimbangan adalah baterai. Ya, sama seperti smartphone, baterai laptop pun kini sudah semakin penting perannya. Laptop memang didesain untuk mem-bypass listrik saat baterainya sudah penuh. Namun saat penggunanya butuh mobilitas, atau mati lampu saat Work From Home, apakah kita bisa mangkir dari rapat koordinasi dengan bos? Tentu tidak bisa demikian, bukan?


Nah, untuk kebutuhan tersebut, Anda bisa memilih laptop dengan baterai berkapasitas besar. Contohnya adalah beberapa model laptop berikut:
  • VivoBook K403 (72WHrs)
  • Lenovo Thinkpad T480 (72WHrs)
  • Dell Inspiron 14 3462 (40 WHrs)
  • Lenovo IdeaPad S340 (52 WHrs)
  • HP 14S-CF0062TU (41 WHrs)
  • Acer Swift 3 (48 WHrs) 
Beberapa laptop di atas merupakan pilihan terbaik. Tapi harap diingat. Baterai besar, dipadankan prosesor paling kencang, mungkin daya tahannya sama seperti laptop baterai lebih kecil dengan prosesor mainstream atau low end.


Sebenarnya ada beberapa aspek lain yang perlu dipertimbangkan saat Anda akan memilih laptop untuk WFH. Misalnya layar jenis IPS agar Anda bisa lebih rileks mengatur posisi duduk Anda setelah meeting selama berjam-jam tanpa harus menggeser-geser laptop.

Keyboard dengan fitur backlit keyboard kalau Anda meeting hingga larut malam, atau Anda di perusahaan multinasional di mana terdapat perbedaan waktu antara Anda dan lokasi rekan Anda di negara lain. Namun demikian, dua faktor di atas, yakni webcam dan baterai yang lebih signifikan Anda butuhkan.

Postingan Populer

10 PC All in One Terbaik. Solusi Praktis untuk Rumah dan Kantor Modern

Dalam beberapa tahun terakhir, pasar perangkat komputer telah mengalami pergeseran signifikan. Penggunaan PC All in One (AIO) semakin populer, terutama di kalangan pengguna rumahan, pekerja remote yang work from home, pelajar di lab sekolah, hingga kantor kecil ataupun UMKM. Faktor utamanya adalah, ruang kerja makin terbatas, dan banyak orang mencari solusi komputer yang ringkas, mudah dipasang, dan tetap bertenaga. Dengan integrasi layar, CPU, penyimpanan, dan periferal dalam satu perangkat, tanpa banyak kabel, PC All in One menjanjikan tampilan meja yang bersih, setup cepat, dan mobilitas lebih mudah bila ruang berpindah. Desain ramping dan fungsional kian diminati seiring gaya hidup minimalis dan kebutuhan fleksibilitas ruang. Selain itu, kinerja perangkat AIO yang kini menggunakan CPU dan GPU modern sudah cukup untuk menunjang pekerjaan sehari-hari, belajar, bahkan kreativitas ringan. Tren ini menunjukkan bahwa Komputer All in One bukan lagi sekadar alternatif. Tetapi bisa jadi pil...

Review Asus Vivobook S14 M3407HA, Laptop AI Bertenaga dari AMD

Segmen laptop AI performa tinggi kini menjadi medan persaingan paling panas di industri komputasi portabel. Setelah era Qualcomm Snapdragon X Elite dan X Plus lalu Intel Core Ultra mencuri perhatian dengan integrasi NPU (Neural Processing Unit) di dalam prosesornya, AMD tidak tinggal diam.  Kehadiran prosesor Ryzen 7 260 dengan XDNA NPU hingga 16 TOPS menandai langkah strategis AMD dalam menghadirkan laptop cerdas yang tak hanya cepat, tapi juga hemat daya dan efisien dalam menjalankan beban kerja berbasis AI. Semuanya mentransformasi tugas-tugas yang biasanya dilakukan CPU, kini menjadi dikerjakan oleh NPU. Khususnya tugas berbasis AI. Laptop AI Asus Vivobook S14 M3407HA menjadi contoh nyata transformasi tersebut: menghadirkan kinerja tinggi, kemampuan AI lokal, dan efisiensi baterai yang sebelumnya sulit dicapai. Dengan fokus pada portabilitas dan ketahanan daya, Asus mencoba menghadirkan laptop yang bukan hanya untuk kerja kantoran, tapi juga untuk kreasi konten, komunikasi, dan...

Ayaneo Next II Akan Hadir dengan Layar 3:2 dan 165Hz

Ayaneo akhirnya membongkar salah satu misteri terbesar dari Next II, yakni aspek layarnya. Setelah mengumumkan perangkat ini tanpa detail lengkap, perusahaan kini mengonfirmasi bahwa handheld flagship tersebut akan mengusung panel OLED 9 inci dengan resolusi tak lazim, yakni 2400 × 1504. Ini berarti, Ayaneo merupakan yang pertama menghadirkan rasio layar 3:2 yang hampir tidak pernah dipakai pada perangkat gaming portabel. Di pasar handheld PC modern, mayoritas perangkat seperti GPD Win 5 serta Onexfly Apex ataupun Lenovo Legion Go 2 masih bertahan di resolusi 1920 × 1200 dengan rasio 16:10. Bahkan handheld Gaming PC lainnya seperti Asus ROG Xbox Ally series menggunakan rasio 16:9. Karena itu, rasio dan resolusi Next II terasa eksperimental.  Layarnya lebih tinggi dan sedikit kurang lebar dibanding kompetitornya, sesuatu yang bisa menghasilkan tampilan game yang lebih imersif, namun juga berpotensi menimbulkan masalah kompatibilitas UI pada beberapa judul-judul game lama. Tidak hany...

Rekomendasi Laptop 5 Jutaan yang Terasa Premium? Polytron Luxia i3 Jawabannya!

Mencari laptop yang terjangkau namun tetap memenuhi kebutuhan komputasi sehari-hari bisa menjadi tantangan tersendiri. Jika Anda membutuhkan perangkat untuk bekerja, belajar, atau sekadar penggunaan harian, laptop dengan harga sekitar 5 jutaan bisa menjadi pilihan tepat. Di kisaran harga ini, Anda masih dapat menemukan laptop dengan performa memadai, desain yang menarik, dan fitur modern. Rekomendasi Laptop 5 Jutaan yang Bisa Dipertimbangkan Di bawah ini merupakan rekomendasi laptop 5 jutaan yang layak Anda pertimbangkan, lengkap dengan spesifikasi dan keunggulannya: 1. Polytron Luxia i3 (PL 14M3I3A G82H) Polytron Luxia i3 merupakan laptop yang menawarkan kombinasi desain premium dan performa yang cukup untuk kebutuhan sehari-hari. Laptop ini dibekali prosesor Intel® Core™ i3-1215U yang mampu menangani multitasking ringan hingga menengah secara lancar.  Layar 14 inci WUXGA dengan rasio 16:10 dan panel IPS menghadirkan sudut pandang luas serta warna yang akurat, meningkatkan produk...

Asus ExpertBook PM3 PM3406CKA. Laptop Bisnis untuk Jangka Panjang

Segmen laptop bisnis selama bertahun-tahun terjebak pada satu pola: performa tinggi di tahun pertama, dan tuntutan upgrade mahal pada tahun ketiga atau keempat. Di era PC AI saat ini, masalah tersebut semakin terasa. Alasannya, workload berbasis kecerdasan buatan saat ini membutuhkan ruang penyimpanan lebih besar, RAM lebih lega, dan perangkat yang bisa mengikuti dinamika operasional perusahaan. Sayangnya, sebagian besar laptop bisnis modern masih terjebak pada desain kaku, RAM solder, satu slot SSD, dan skalabilitas minim. Di tengah kondisi tersebut, Asus ExpertBook PM3 PM3406CKA hadir dengan pendekatan yang berbeda. Bukan sekadar laptop bisnis berlabel “AI-ready”, tetapi sebuah platform kerja yang menawarkan sesuatu yang jarang ada di kelasnya. Dua slot SSD dan dua slot SO-DIMM.  Ini bukan gimmick marketing. Fasilitas tersebut adalah dasar dari konsep yang Asus sebut sebagai true future-proofing, atau cara memastikan laptop tetap relevan hingga 5 sampai 7 tahun ke depan. Artinya...