Langsung ke konten utama

Beredar, Infinix Note 7 Lite, Smartphone Murah Tapi Superior

Tak henti-hentinya Infinix menghadirkan smartphone terjangkau di pasaran. Setelah menghadirkan seri Infinix Hot 9, selang beberapa waktu kemudian mereka merilis model lebih baru lagi untuk dipasarkan di Indonesia.

Adalah seri Infinix Note 7 Lite, smartphone dengan spesifikasi superior namun kini dipasarkan di harga yang murah.


Menurut Bruno Li, Chief Executive Officer Infinix Smartphone Indonesia, tahun 2020 merupakan tahun yang sangat penting bagi perusahaan. Pasalnya, di tahun ini mereka mematok target yang cukup berani, yaitu masuk ke dalam jajaran 5 besar produsen smartphone di Indonesia.


Bruno menyebutkan, ini memang bukan hal yang mudah melihat pasar di Indonesia yang cenderung tidak stabil. Apalagi persaingan antar kompetitor juga sangat ketat, serta banyaknya masalah sosial yang melanda Indonesia di awal tahun ini.

Meski begitu, Bruno optimistis, dengan beberapa strategi yang telah disiapkan, pihaknya yakin di tahun ini mereka bisa mencapai target tersebut.


Baca juga:

Menurutnya, ada beberapa hal yang menjadi strategi Infinix smartphone Indonesia di tahun 2020. Sebagai contoh, mereka akan konsisten memberikan produk-produk yang memiliki kualitas sempurna dengan harga yang sangat terjangkau.

Tak hanya itu, Infinix Indonesia juga akan meningkatkan layanan after service yang lebih baik, memaksimalkan penjualan online melalui beberapa exclusive ecommerce partner, serta memperluas penjualan di sektor offline melalui distributor dan dealer-dealer yang terbaik di Indonesia.


Masih mengusung tema kampanye “#GakMungkin”, Infinix Note Lite diyakini akan menjadi salah satu smartphone yang paling pas untuk kalangan anak muda di Indonesia yang gemar dengan fotografi, vlog, social media, ataupun streaming video.

Menurut pihak Infinix, Note series merupakan seri yang paling laku sebelumnya di pasar Indonesia. Di seri Note sebelumnya, respons pasar sangat luar biasa, khususnya di segmen anak muda Indonesia. Oleh karena itu, dengan seri Note 7 Lite terbaru, Infinix yakin bahwa ini akan menjadi salah satu pilihan smartphone terbaik di 2020.

Dari sisi spesifikasi, Infinix Note 7 Lite dilengkapi dengan 4 kamera belakang berteknologi AI dengan resolusi 48MP. Kemampuan ini membuat smartphone cocok untuk para pencinta fotografi yang menginginkan hasil foto yang detail dan menawan.

Selain itu, layar punch hole sebesar 6.6” membuat kesan stylish dan mewah sangat terasa. Dengan layar yang lebih luas serta teknologi layar yang sempurna, fitur ini akan menjadi suatu nilai jual yang sangat bagus untuk generasi muda di Indonesia sekarang, apalagi di saat tren video streaming di Indonesia yang semakin populer.


Tidak hanya itu saja, Infinix Note 7 Lite juga memiliki kapasitas ROM 128GB dan RAM 4GB, baterai super besar 5000mAh, serta fitur side-mounted fingerprint dan face unlock yang menjadikan smartphone ini menjadi lebih sempurna dalam hal user experience.

Di Indonesia, Infinix Note 7 dijual secara eksklusif di Shopee dengan harga yang super spesial yakni Rp1.999.000,- dengan tambahan banyak bonus menarik dari Infinix. Setelah ini, Infinix akan segera meluncurkan produk anyar lainnya di akhir bulan April 2020 nanti, yaitu Infinix Note 7, yang merupakan salah satu sub-flagship dari Infinix smartphone. Menarik sekali.

Postingan Populer

Review Asus ROG Zephyrus G14 GA403UU. Laptop Gaming Tipis Futuristis

Dalam dunia laptop gaming yang semakin kompetitif, Asus kembali mengukuhkan posisinya di industri laptop gaming tipis lewat seri ROG Zephyrus G14. Di pasaran, salah satu model laptop gaming tipis yang jadi andalan Asus adalah seri ROG Zephyrus G14 GA403UU. Laptop gaming tipis yang hadir pada kisaran tahun 2024 ini membawa kombinasi menarik antara performa tinggi, teknologi terkini, dan desain yang super portabel. Dengan layar OLED 3K yang memanjakan mata, GPU RTX 4050 yang efisien, serta dukungan AI dari prosesor Ryzen 7 8845HS, laptop ini ditujukan untuk gamer dan kreator yang menuntut performa dalam dimensi ringkas. Yang menjadi daya tarik utama dari G14 adalah bagaimana Asus berhasil meramu laptop 14 inci ini menjadi sebuah mesin bertenaga tanpa mengorbankan kenyamanan dan keindahan desain. Bobot hanya 1,5 kg, menjadikannya salah satu laptop gaming teringan di kelasnya. Di sisi lain, perangkat ini juga membawa berbagai fitur profesional seperti layar Pantone Validated dan Dolby Atmo...

Review ASUS Gaming K16 (K3605). Laptop Gaming Murah, Laptop untuk Sekolah dan Kuliah

Banyak laptop murah yang memang mampu menjalankan game ringan, namun mudah kewalahan saat berhadapan dengan judul-judul AAA atau kebutuhan multitasking berat. Padahal, tren laptop gaming saat ini tidak hanya terbatas pada hiburan.  Mahasiswa jurusan desain, arsitektur, hingga komunikasi visual juga membutuhkan laptop dengan GPU diskrit untuk menunjang software grafis dan editing. Akhirnya, laptop gaming murah pun berkembang menjadi solusi serbaguna, bukan sekadar perangkat untuk bermain, tetapi juga untuk belajar dan bekerja. Asus, sebagai pemain besar di industri laptop, menangkap peluang tersebut melalui seri Asus Gaming K16 K3605. Dengan kombinasi prosesor Intel Core H-series, GPU NVIDIA GeForce RTX 3050, layar 144Hz, dan RAM 16GB, laptop ini menjanjikan performa yang seimbang untuk gaming sekaligus produktivitas.  Tak hanya itu, harga yang masih terjangkau untuk segmennya, bahkan tergolong laptop gaming murah, membuat Asus Gaming K16 menjadi opsi menarik bagi pengguna muda...

ARM Hadirkan "DLSS" untuk Android. Game Mobile Akan Lebih Realistis

ARM resmi memperkenalkan teknologi Neural Super Sampling (NSS) di ajang SIGGRAPH 2025, solusi upscaling berbasis AI yang ditujukan untuk meningkatkan kualitas grafis gaming di perangkat Android. Teknologi ini diklaim mampu menghadirkan visual setara PC gaming tanpa mengorbankan performa atau daya tahan baterai. NSS bekerja dengan prinsip mirip Nvidia DLSS: game dirender pada resolusi rendah lalu di-upscale menggunakan neural network.  Pada demo awal, gambar 540p dapat ditingkatkan ke 1080p hanya dalam waktu 4 milidetik per frame, cukup cepat untuk menjaga frame rate tetap stabil. ARM menyebut pendekatan ini lebih efisien dibanding metode upscaling tradisional yang sering menghasilkan artefak visual seperti ghosting atau blur. Teknologi ini akan dijalankan pada akselerator neural bawaan Mali GPU generasi terbaru, yang telah dioptimalkan khusus untuk perangkat mobile. Selain untuk gaming, on-chip neural engine juga bisa digunakan untuk ray tracing denoising serta fitur kamera berbasi...

Siap Kuliah Lagi? Ini Laptop Generasi AI yang Kencang dan Stabil untuk Mahasiswa

Tahun ajaran baru sudah di depan mata. Mahasiswa di berbagai penjuru negeri bersiap kembali ke kampus, bersua teman-teman seperjuangan, hingga beradaptasi dengan jadwal kuliah yang baru. Tapi back to campus bukan sekadar tentang bertemu dosen favorit atau suasana kelas yang dirindukan.  Di era saat ini, terutama bagi kamu yang tergolong dalam Generasi AI, persiapan menuju semester baru juga berarti memilih perangkat yang bisa mendukung segala aktivitas akademik dan kreatif secara maksimal. Bukan Sekadar Laptop, Tapi Partner Belajar Mahasiswa Generasi AI Tantangan mahasiswa saat ini jauh berbeda dari dulu. Kini, tugas-tugas perkuliahan tak lagi hanya menulis dan presentasi, tapi juga mencakup riset data, desain grafis, produksi video pendek, hingga eksplorasi tool berbasis AI seperti Copilot, ChatGPT, CapCut AI, atau Canva Magic Studio.  Agar semua berjalan lancar, kamu butuh laptop yang bukan hanya kencang, tapi juga cerdas, efisien, dan bisa diandalkan sepanjang hari. Laptop ...

Gara-gara Netflix Dkk, Pembajakan Kembali Naik

Dulu, kehadiran layanan streaming dianggap sebagai obat mujarab untuk memberantas pembajakan. Semua konten tersedia secara legal, dengan harga terjangkau, tanpa repot mencari situs gelap.  Namun, satu dekade setelah ledakan Netflix dan kawan-kawan, kenyataannya berbalik. Ekosistem streaming hari ini begitu terpecah, mahal, dan penuh batasan hingga justru mendorong orang kembali ke pembajakan, yang ironisnya, terasa lebih rasional dan “dewasa” bagi sebagian penonton. Data dari MUSO, perusahaan pemantau pembajakan berbasis di London, memperlihatkan tren ini dengan gamblang. Pada 2020, kunjungan ke situs pembajakan global berada di angka 130 miliar. Namun pada 2024, jumlah itu melonjak menjadi 216 miliar. Lebih dari 96 persen berasal dari streaming ilegal.  Di Swedia, seperempat responden, terutama kelompok usia 15-24 tahun, mengaku menonton konten bajakan. Angka-angka ini menegaskan: pembajakan tidak mati, hanya menunggu momen untuk bangkit kembali. Persoalan utamanya adalah fra...