Langsung ke konten utama

Infinix S4, Smartphone Selfie Resolusi Tinggi

Salah satu produsen global yang terus menghadirkan teknologi terkini bagi pengguna perangkat mobile di Indonesia kembali merilis perangkat andalannya. Adalah Infinix, produsen yang spesialis menyasar kaum muda, yang meluncurkan smartphone terbaru. Dengan adanya produk terbaru tersebut, Infinix ingin lebih meyakinkan konsumen sebagai brand smartphone yang siap memberikan inovasi paling up-to-date dan membantu konsumen untuk bisa lebih berani menabrak batasan yang ada.

Tak tanggung-tanggung, Infinix S4, smartphone baru besutan produsen tersebut, menawarkan teknologi Artificial Intelligence (AI), khususnya pada fitur kameranya. Tujuannya tentu adalah untuk mendeteksi dan mengoptimalkan gambar sehingga hasilnya menjadi lebih bagus. Bahkan digadang-gadang ia akan menjadi pilihan yang terbaik bagi konsumen mid class.


Sebagai informasi, perangkat yang satu ini dilengkapi dengan kamera selfie resolusi tinggi yakni mencapai 32MP yang sangat mengesankan dan sulit disaingi oleh produk kompetitor. Menurut pihak Infinix, perangkat ini dibuat untuk memberikan pengalaman selfie yang lebih canggih dengan kamera AI selfie dengan kecerdasan teknologi tinggi.


Tak hanya resolusi besar, kamera selfie tersebut juga menggunakan aperture f/2.0 serta ukuran sensor 1,6 micron. Artinya, asupan cahaya untuk memotret menjadi lebih maksimal dan hasil foto selfie pun akan sangat memukau. Sensor kamera canggih dan lensa optik 5P akan memberikan resolusi serta rasio kontras yang sangat baik.


Baca juga:

Ada 3 kamera belakang yang disediakan untuk mengambil gambar yang menakjubkan. Resolusinya adalah 13MP + 8MP + 2MP yang merupakan kamera utama, kamera untuk sudut pandang luas, serta kamera untuk kedalaman (depth sensor).

Smartphone yang menggunakan antarmuka XOS 5.0 ini juga dilengkapi dengan RAM berkapasitas lega, yakni 6GB serta tampilan layar Waterdrop 6,2” dengan resolusi HD+. Adapun untuk memasok daya, baterai 4.000mAh sudah disediakan.

Infinix S4 akan mulai di jual secara Exclusive di e-commerce Lazada Indonesia pada Tanggal 12 Juli 2019 mendatang dengan harga spesial, mulai dari harga asli Rp2.199.000 menjadi Rp1.999.000. Tidak hanya itu, nantinya smartphone Infinix S4 ini juga akan di bundling dengan kartu Pra-bayar Smartfren yang memiliki kuota sebesar 360GB selama 2 tahun.


Tema #TabrakBatas yang digelar Infinix sendiri bertujuan untuk meyakinkan konsumen anak muda di Indonesia untuk dapat memaksimalkan potensi mereka dan berani untuk melewati batasan yang ada seperti keterbatasan finansial untuk mendapatkan produk smartphone yang premium.

Dengan Infinix S4, anak muda di Indonesia dapat lebih leluasa dalam berekspresi atau mengeluarkan semua kreativitas yang ada pada mereka, contohnya dalam pembuatan konten social media yang lebih atraktif dan menarik. Tidak perlu harga mahal untuk mendapatkan premium smartphone yang memiliki kualitas Selfie kamera di atas rata-rata. Sudah saatnya teman-teman anak muda di Indonesia untuk #TabrakBatas. Dahsyat.

Postingan Populer

Laptop Gaming Murah dengan GeForce RTX 5000 Series, Beredar!

Asus kembali menghadirkan inovasi terbarunya di lini laptop gaming melalui Asus Gaming V16. Seperti diketahui, Asus gaming merupakan lini laptop gaming murah yang memadukan performa AI modern, grafis bertenaga, efisiensi daya tinggi, serta ketahanan fisik berstandar militer.  Produk ini menyasar tak hanya bagi para gamer dan profesional yang membutuhkan kinerja optimal dalam paket yang portabel dan andal, tapi juga pengguna umum yang membutuhkan laptop kencang, namun dalam wujud yang standar, tidak menyolok seperti laptop gaming mahal. Ditenagai oleh prosesor Intel® Core™ 5 atau 7 generasi terbaru, Asus Gaming V16 menawarkan performa komputasi tinggi untuk berbagai kebutuhan, mulai dari gaming AAA, multitasking berat, hingga pemrosesan berbasis AI. Chip grafis NVIDIA® GeForce RTX™ 5060 menjadi jantung pengolahan visual, menghadirkan teknologi ray tracing dan DLSS 3.5 yang memberikan pengalaman gaming lebih realistis, dengan frame rate yang stabil dan visual yang imersif. Layar WUXG...

Review Asus Vivobook S 15 OLED S5507. Titik Optimal Prosesor Qualcomm

Industri laptop sedang mengalami transformasi besar dengan semakin populernya prosesor berbasis ARM dalam perangkat berbasis Windows. Padahal, selama bertahun-tahun, arsitektur x86 yang dikembangkan oleh Intel dan AMD telah mendominasi pasar. Tetapi kini ARM hadir dengan keunggulan efisiensi daya yang lebih baik, kinerja yang semakin kompetitif, serta dukungan teknologi AI yang lebih canggih. Dengan konsumsi daya yang lebih rendah, laptop berbasis ARM menjanjikan daya tahan baterai yang lebih lama tanpa mengorbankan performa. Semua kelebihan di atas menjadikan platform baru tersebut sebagai pilihan menarik bagi pengguna yang menginginkan perangkat portabel dengan produktivitas tinggi. Apalagi, kedatangan prosesor seperti Qualcomm Snapdragon X Plus dan Snapdragon X Elite menjadi titik balik bagi laptop Windows yang mengadopsi arsitektur ARM.  Berkat optimalisasi perangkat lunak dan dukungan dari Microsoft, aplikasi Windows kini semakin kompatibel dengan ARM, memungkinkan pengalaman ...

China Siapkan Prosesor x86 Sendiri. Semua Berkat AMD

China kembali mengguncang industri chip silikon. Kali ini lewat penggabungan dua pemain penting dalam industri chip dan server: Hygon dan Sugon. Merger ini menjadi langkah besar dalam ambisi Beijing untuk menciptakan ekosistem superkomputasi yang sepenuhnya mandiri, dari desain CPU hingga produksi server. Bagi yang belum familiar, Hygon adalah nama yang muncul setelah AMD pada 2016 memutuskan untuk melisensikan desain CPU Zen dan teknologi x86-64 ke perusahaan bernama Tianjin Haiguang Advanced Technology Investment Co. Tujuannya jelas: memenuhi kebutuhan chip server di Tiongkok dengan solusi non-Intel yang tetap “legal” lewat lisensi. Hasil dari kolaborasi itu adalah prosesor Hygon Dhyana, yang meskipun tidak populer secara global, cukup mendapat tempat di kalangan raksasa teknologi Tiongkok seperti Tencent, berkat dorongan besar dari pemerintah Tiongkok terhadap penggunaan perangkat keras lokal. Di sisi lain, Sugon adalah produsen server dan superkomputer yang kerap menggunakan chip H...

Hell Is Us, Game Paling Berat, Bahkan RTX 4090 Pun Tak Cukup

Para pemilik GPU kelas atas seperti Nvidia RTX 50 dan 40 Series yang mencoba menjalankan demo Hell Is Us tercengang. Alih-alih menikmati adegan sinematik pembuka, banyak pemain justru mengalami crash sebelum cutscene selesai, meninggalkan pertanyaan besar: untuk apa semua kekuatan grafis ini? Dalam pembaruan terbaru di Steam, pengembang Rogue Factor menyarankan solusi sementara yang cukup ironis: turunkan semua pengaturan grafis dan nonaktifkan semua fitur upscaling seperti DLSS, XeSS, dan FSR. Ya, bahkan teknologi unggulan seperti DLSS 3.5 pun diminta dimatikan agar game bisa berjalan. “Harap turunkan semua pengaturan grafis dan nonaktifkan fitur upscaling seperti DLSS, XeSS, FSR, dll. dari menu utama sebelum memulai game,” tulis Rogue Factor dalam catatannya. Tom’s Hardware mengonfirmasi bahwa ini satu-satunya cara agar game bisa melewati bagian intro tanpa crash. Setelah berhasil mencapai karakter utama bernama RĂ©mi, pemain kemudian dipersilakan menaikkan kembali pengaturan grafis. ...

Asus Luncurkan Expert P Series untuk Dukung Kebutuhan Bisnis Modern

Asus Indonesia resmi meluncurkan lini produk komersial terbaru, Expert P Series, yang terdiri dari laptop ExpertBook P3405CVA, desktop ExpertCenter P500MV, dan All-in-One ExpertCenter P440VA. Ketiganya dirancang untuk menjawab kebutuhan transformasi digital di dunia bisnis, dengan daya tahan tinggi, performa stabil, fitur AI terintegrasi, serta keamanan kelas enterprise. “Expert P Series bukan sekadar perangkat kerja, tapi partner produktivitas yang ringan, tangguh, dan aman untuk berbagai skenario kerja hybrid,” ujar Yulianto Hasan, Director Commercial Products Asus Indonesia. Setiap perangkat sudah dilengkapi AI on-device, termasuk platform ExpertMeet untuk kolaborasi yang lebih efisien tanpa perlu aplikasi tambahan. Tren kerja hybrid dan adopsi teknologi AI menjadi latar belakang kehadiran lini ini. Menurut laporan Gallup, 60% karyawan memilih model hybrid, sementara survei McKinsey 2024 mencatat 78% organisasi telah menggunakan AI dalam operasional mereka. Asus menghadirkan solusi ...