Langsung ke konten utama

Perbedaan Performa Android Oreo, Pie dan Android Q

Ternyata, smartphone flagship Asus saat ini yakni Zenfone 5z merupakan smartphone yang istimewa. Mengapa? Sebagai informasi Google baru saja merilis versi beta dari sistem operasi Android terbarunya. Dan ternyata, dari 21 smartphone terpilih yang mendapatkan uji coba OS akan datang tersebut, Asus Zenfone 5z merupakan salah satunya.

Meskipun OS ini masih dalam tahap pengembangan dan belum final, tentunya sangat menarik untuk kita ketahui lebih lanjut. Khususnya terkait performanya. Pasalnya, dalam informasi resmi yang dirilis oleh Google, mereka hanya menyebutkan fitur-fitur baru, fungsi baru dan lain-lain, tanpa ada menyebutkan sejauh mana selisih performanya dibanding sistem operasi terdahulu.


Kebetulan, kita pernah membahas selisih performa sistem operasi Android O vs Android P di Zenfone 5z. Berhubung kali ini kita juga sudah upgrade smartphone tersebut ke Android Q beta 3, kita sekalian saja bahas sejauh mana perbedaan performa Zenfone 5z di ketiga sistem operasi tersebut.


Sebagai gambaran, ZenFone 5z, sama seperti ZenFone 5 dengan ZenUI 5.0, punya fitur AI Boost yang sanggup meningkatkan performa smartphone lebih lanjut. Agar adil, pada perbandingan ini, kami menggunakan setting standar tanpa AI Boost. Nah ini dia:



Pada aplikasi AnTuTu, perbedaan performa Android Oreo ke Pie cukup signifikan. Akan tetapi, Android Q tidak lebih pesat performanya meskipun dijalankan pada smartphone yang sama. Meski demikian, perlu diingat bahwa Android Q yang kita gunakan kali ini masih merupakan versi beta 3. Tidak menutup kemungkinan bahwa di versi finalnya nanti, angka ini akan berubah.


Saat diukur performa prosesor baik di single-core ataupun multi-core, masih terdapat anomali. Performa single-core pada Android Q masih di bawah Android P ataupun O. Namun demikian, pada performa multi-core, Android Q lebih baik. Kami sudah jalankan pengujian ini beberapa kali, namun hasilnya kurang lebih sama. Apakah karakteristik Android Q ini lebih mengoptimalkan kemampuan multi-core? Menarik ditunggu versi finalnya nanti.



Pada aplikasi grafis, performa sistem operasi Android Pie masih paling bagus. Namun demikian, ada kemungkinan bahwa driver Adreno milik Android Q beta 3 ini masih belum optimal.


Pada pengujian performa sistem secara keseluruhan, kita bisa lihat sudah terjadi peningkatan performa meskipun sistem operasi Android Q yang digunakan masih berada dalam tahap beta 3. Versi finalnya nanti, diharapkan tentunya performanya lebih baik lagi.

Baca juga:

Kesimpulan
Dalam pengujian berbandingan performa tahap awal ini, dapat dilihat bahwa sistem operasi Android Q tampak menjanjikan dengan sedikit peningkatan performa dibandingkan dengan versi Android sebelumnya. Namun di beberapa sektor perbandingan, performanya malah menurun.

Ada dua hal yang kami rasa menjadi penyebabnya. Pertama, kemungkinan karena sistem operasinya sendiri belum final. Akan ada perubahan dan modifikasi yang masih terus dikerjakan oleh Google sampai nanti mereka benar-benar merilis versi final dari Android Q tersebut.


Kemungkinan kedua, dan ini juga dipastikan berpegaruh terhadap performa, ini dikarenakan oleh user interface. Ya, Android O dan Android P yang kami instalasikan di Zenfone 5z dilengkapi dengan ZenUI. Sementara di Android Q beta 3, berhubung OS ini masih versi beta dan diberikan langsung oleh Google, Asus tidak memberikan antarmuka ZenUI di Zenfone 5z dengan Android Q beta 3 tersebut.

Kesimpulan awal yang bisa kita tarik, dari sisi performa, tampaknya Android Q ini membawa potensi peningkatan dibanding sebelumnya. Mari berharap versi final dari sistem operasi ini segera dirilis dan benar-benar menghadirkan perbaikan kinerja.

Postingan Populer

Review Asus Vivobook 14 A1407QA. Laptop Copilot+ PC Paling Murah!

Perkembangan kecerdasan buatan dalam komputasi semakin pesat. Dan tren yang berkembang saat ini dalam industri laptop adalah hadirnya Copilot+ PC besutan Microsoft, yang terus membenahi Windows 11 dengan fitur-fitur AI terbarunya. Sebagai gambaran, teknologi ini memungkinkan laptop untuk menjalankan berbagai tugas berbasis AI secara lokal, tanpa harus selalu bergantung pada cloud alias terhubung ke Internet. Nah, salah satu syarat utama agar laptop mampu mengadopsi tren ini dengan baik adalah kehadiran Neural Processing Unit (NPU) yang kuat, dengan kemampuan setidaknya 45 TOPS untuk menangani berbagai skenario pemrosesan AI. Seperti diketahui, laptop masa depan diharapkan tidak hanya mengandalkan CPU dan GPU untuk menangani komputasi berat, tetapi juga memanfaatkan NPU untuk meningkatkan efisiensi daya dan performa dalam tugas berbasis kecerdasan buatan. Di pasaran, Asus baru-baru ini menghadirkan seri Vivobook 14 A1407QA yang hadir dengan prosesor Qualcomm Snapdragon X. Prosesor terse...

Laptop OLED Paling Ringan di Dunia, Kini Hadir di Indonesia!

Asus resmi meluncurkan Zenbook A14 OLED (UX3407RA) — laptop Copilot+ PC OLED paling ringan di dunia dengan bobot di bawah 1 kg! Desainnya super tipis, ringan, dan ultra-strong berkat material eksklusif Ceraluminum™, yang 30% lebih ringan dan 3x lebih kuat dari aluminum biasa. Laptop ini tampil elegan dengan warna Zabriskie Beige dan ketangguhan bersertifikasi militer. Ditenagai Snapdragon® X Elite dengan NPU 45 TOPs, Zenbook A14 OLED siap mendukung berbagai fitur AI seperti Windows Studio Effect, Live Caption with Translation, dan banyak lagi. RAM 32GB dan SSD 512GB memastikan semua proses berjalan super cepat dan mulus. Baterai tahan seharian? Yes, please! Dengan kapasitas 70Wh, laptop ini siap menemani meeting, traveling, dan deadline tanpa perlu colokan. Performa tetap stabil di 30W, bahkan tanpa adaptor! Dilengkapi sistem pendingin ganda dan mode 0dB Whisper, kamu bisa kerja dengan tenang dan bebas suara bising. Fitur konektivitas seperti Windows Phone Link dan Snapdragon Seamless™...

Bocoran Qualcomm Snapdragon X Terbaru Mulai Beredar

Qualcomm dikabarkan tengah menyiapkan prosesor Snapdragon X generasi kedua untuk laptop dengan sistem operasi Windows. Dan bocoran performa awalnya mulai beredar di Internet. Ya, seorang blogger asal Tiongkok bernama Focused Digital mengungkapkan bahwa chip terbaru ini diperkirakan akan berjalan mulai 4,40 GHz, dengan peningkatan performa keseluruhan sekitar 18 hingga 22 persen. Yang menarik, klaim tersebut juga didukung sumber dari Korea Selatan yang memiliki koneksi ke analis keuangan lokal, meski belum ada bukti resmi. Sebagai perbandingan, Snapdragon X Elite generasi pertama (SC8380XP) yang diluncurkan pertengahan 2024, berjalan dengan base clock 3,0 hingga 3,80 GHz dan boost clock antara 4,0 hingga 4,30 GHz. Chip generasi terbaru yang diduga akan menggunakan kode SC8480XP tampaknya akan mengalami kenaikan clock speed, meskipun belum jelas apakah ada perubahan signifikan di sisi arsitektur. Chip generasi pertama ini dibangun dengan fabrikasi TSMC 4nm N4P, sementara belum ada inform...

Saingi Nvidia, Google Rilis Chip AI Super Kencang

Google resmi memperkenalkan Ironwood, chip AI generasi ketujuh yang dirancang khusus untuk menangani beban kerja inference — sekaligus menjadi ancaman serius bagi dominasi Nvidia di sektor AI. Chip ini diumumkan dalam konferensi cloud minggu ini, dan langsung mendapat sorotan berkat performa serta skalabilitasnya. Amin Vahdat, VP Google, menegaskan pentingnya chip ini. “Chip ini dibuat untuk menjalankan aplikasi AI, bukan hanya untuk melatihnya. Kebutuhan inference kini meningkat jauh lebih cepat,” ujarnya. Berbeda dengan chip Nvidia yang dipasarkan luas, Tensor Processing Unit (TPU) Google selama ini hanya digunakan secara internal dan untuk layanan cloud. Jika sebelumnya chip AI Google memisahkan tugas antara training dan inference, Ironwood kini menyatukan keduanya, dilengkapi kapasitas memori lebih besar untuk menopang model AI skala jumbo seperti Gemini. Ironwood menawarkan performa dua kali lipat per watt dibanding pendahulunya, Trillium, yang diluncurkan Mei 2024. Setiap chip Ir...

6 Laptop Gaming Tipis Terbaik Tahun Ini! Apa Saja?

Memilih laptop gaming tipis yang tepat bisa menjadi tantangan, terutama dengan banyaknya pilihan yang tersedia di pasaran. Setiap merek menawarkan keunggulan dan spesifikasi yang berbeda, yang dapat mempengaruhi pengalaman gaming Anda. Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan beberapa faktor utama seperti performa, kualitas layar, portabilitas, dan harga sebelum membuat keputusan. Pertama, performa adalah aspek yang sangat penting dalam memilih laptop gaming. Prosesor dan GPU yang kuat akan memastikan game berjalan lancar tanpa lag. Selain itu, kapasitas RAM dan penyimpanan yang besar akan membantu dalam multitasking dan menyimpan banyak game.  Laptop dengan spesifikasi tinggi seperti Asus ROG Zephyrus G14 atau Lenovo Legion 7i mungkin menjadi pilihan yang tepat jika Anda mencari performa maksimal. Kedua, kualitas layar dan portabilitas juga harus diperhatikan. Layar dengan resolusi tinggi dan refresh rate yang cepat akan memberikan pengalaman visual yang lebih baik. Selain ...