Langsung ke konten utama

Pertama di Indonesia, ROG versi Intel Core Generasi ke-9 dan Nvidia GTX 1660Ti Segera Hadir

Tak main-main upaya Asus dalam mempertahankan sekaligus memperkuat dominasi mereka di pasaran gaming Indonesia. Bertepatan dengan embargo dari Intel dan Nvidia terkait produk terbaru masing-masing, Asus langsung menggelar produk mereka yang memanfaatkan kedua chip yang bersangkutan.

Dari sisi CPU, prosesor Intel Core generasi ke-9 dan dari sisi GPU, Nvidia GeForce GTX 1060Ti langsung diungkapkan oleh produsen asal Taiwan tersebut ke pasaran Indonesia.


Sebagai informasi, Intel Core 9th Gen adalah prosesor generasi terbaru yang tampil dengan performa lebih kencang dari generasi sebelumnya. Sementara GeForce GTX 1600 series merupakan chip grafis kelas menengah terbaru dari NVIDIA yang menggunakan GPU Tesla seperti pada chip grafis seri RTX.

Ada dua produk andalan yang disiapkan Asus yang memanfaatkan prosesor tersebut. Pertama adalah Zephyrus S GX502GW, dan model berikutnya adalah Zephyrus M GU502GU. Seri laptop gaming ROG terbaru kali ini akan hadir dengan performa yang lebih kencang lagi berkat penggunaan prosesor Intel Core Generasi ke-9 dan GeForce GTX 1600 series yang dapat memastikan dominasi penggunanya di setiap sesi gaming.


ROG Zephyrus S GX502GW, Laptop Untuk Gamer Hardcore sekaligus Kreator Konten
Secara fisik ROG Zephyrus S GX502GW memiliki tampilan yang sedikit berbeda dari lini laptop Zephyrus lainnya. Laptop gaming ini menggunakan desain tradisional dengan posisi keyboard seperti laptop pada umumnya, sementara seri Zephyrus lainnya menggunakan keyboard dengan posisi berada di bawah.

Baca juga:

Para kreator konten membutuhkan layar dengan reproduksi warna yang akurat. Untuk itulah ROG Zephyrus S GX502GW dilengkapi dengan layar yang sudah mengantongi sertifikasi kalibrasi warna dari PANTONE. Tidak hanya itu, layar ROG Zephyrus S GX502GW juga dirancang untuk bermain game dengan refresh rate 144Hz dan response time 3ms.

Soal performa, ROG Zephyrus S GX502GW hadir dengan spesifikasi premium. Ditenagai prosesor Intel Core 9th Gen yaitu Intel Core i7-9750H yang menggunakan konfigurasi 6 core dan 12 thread. Konfigurasi tersebut sangat cocok untuk berbagai kegiatan, mulai dari bermain game, menjalankan aplikasi profesional, bahkan melakukan multitasking.



ROG Zephyrus M GU502GU, Perkasa dengan Intel Core 9th Gen dan GTX 1660Ti
Meski sama-sama menggunakan nama Zephyrus, ROG Zephyrus M GU502GU berbeda dengan seri Zephyrus lainnya. Selain merupakan salah satu laptop gaming ASUS berbasis NVIDIA GeForce GTX 1660Ti yang pertama, laptop gaming ini juga tidak memiliki sistem pendingin Active Aerodynamic System (AAS). Meski demikian, teknisi ASUS berhasil menghadirkan sistem pendingin khusus yang dapat menjaga suhu komponen utama pada laptop gaming ini tetap optimal.


Sebagai bagian dari keluarga Zephyrus, ROG Zephyrus M GU502GU masih hadir dengan berbagai fitur eksklusif. Fitur seperti layar bersertifikasi PANTONE dengan refresh rate 144Hz dan response time 3ms, hingga teknologi USB Type-C power delivery agar dayanya bisa diisi ulang menggunakan adapter USB Type-C yang lebih mungil kembali hadir di laptop gaming ini.

Sama seperti ROG Zephyrus GX502GW, laptop gaming ini ditenagai oleh prosesor Intel Core 9th Gen yaitu Intel Core i7-9750H. Prosesor ini memastikan ROG Zephyrus M GU502GU dapat berjalan kencang di berbagai skenario penggunaan.

Saat ini belum ada informasi terkait harga kedua produk yang bersangkutan. Namun demikian, produk ini disebutkan akan segera tersedia di pasaran Indonesia dalam sebulan ke depan.

Postingan Populer

Laptop Gaming Murah dengan GeForce RTX 5000 Series, Beredar!

Asus kembali menghadirkan inovasi terbarunya di lini laptop gaming melalui Asus Gaming V16. Seperti diketahui, Asus gaming merupakan lini laptop gaming murah yang memadukan performa AI modern, grafis bertenaga, efisiensi daya tinggi, serta ketahanan fisik berstandar militer.  Produk ini menyasar tak hanya bagi para gamer dan profesional yang membutuhkan kinerja optimal dalam paket yang portabel dan andal, tapi juga pengguna umum yang membutuhkan laptop kencang, namun dalam wujud yang standar, tidak menyolok seperti laptop gaming mahal. Ditenagai oleh prosesor Intel® Core™ 5 atau 7 generasi terbaru, Asus Gaming V16 menawarkan performa komputasi tinggi untuk berbagai kebutuhan, mulai dari gaming AAA, multitasking berat, hingga pemrosesan berbasis AI. Chip grafis NVIDIA® GeForce RTX™ 5060 menjadi jantung pengolahan visual, menghadirkan teknologi ray tracing dan DLSS 3.5 yang memberikan pengalaman gaming lebih realistis, dengan frame rate yang stabil dan visual yang imersif. Layar WUXG...

Review Asus Vivobook S 15 OLED S5507. Titik Optimal Prosesor Qualcomm

Industri laptop sedang mengalami transformasi besar dengan semakin populernya prosesor berbasis ARM dalam perangkat berbasis Windows. Padahal, selama bertahun-tahun, arsitektur x86 yang dikembangkan oleh Intel dan AMD telah mendominasi pasar. Tetapi kini ARM hadir dengan keunggulan efisiensi daya yang lebih baik, kinerja yang semakin kompetitif, serta dukungan teknologi AI yang lebih canggih. Dengan konsumsi daya yang lebih rendah, laptop berbasis ARM menjanjikan daya tahan baterai yang lebih lama tanpa mengorbankan performa. Semua kelebihan di atas menjadikan platform baru tersebut sebagai pilihan menarik bagi pengguna yang menginginkan perangkat portabel dengan produktivitas tinggi. Apalagi, kedatangan prosesor seperti Qualcomm Snapdragon X Plus dan Snapdragon X Elite menjadi titik balik bagi laptop Windows yang mengadopsi arsitektur ARM.  Berkat optimalisasi perangkat lunak dan dukungan dari Microsoft, aplikasi Windows kini semakin kompatibel dengan ARM, memungkinkan pengalaman ...

Asus Luncurkan Expert P Series untuk Dukung Kebutuhan Bisnis Modern

Asus Indonesia resmi meluncurkan lini produk komersial terbaru, Expert P Series, yang terdiri dari laptop ExpertBook P3405CVA, desktop ExpertCenter P500MV, dan All-in-One ExpertCenter P440VA. Ketiganya dirancang untuk menjawab kebutuhan transformasi digital di dunia bisnis, dengan daya tahan tinggi, performa stabil, fitur AI terintegrasi, serta keamanan kelas enterprise. “Expert P Series bukan sekadar perangkat kerja, tapi partner produktivitas yang ringan, tangguh, dan aman untuk berbagai skenario kerja hybrid,” ujar Yulianto Hasan, Director Commercial Products Asus Indonesia. Setiap perangkat sudah dilengkapi AI on-device, termasuk platform ExpertMeet untuk kolaborasi yang lebih efisien tanpa perlu aplikasi tambahan. Tren kerja hybrid dan adopsi teknologi AI menjadi latar belakang kehadiran lini ini. Menurut laporan Gallup, 60% karyawan memilih model hybrid, sementara survei McKinsey 2024 mencatat 78% organisasi telah menggunakan AI dalam operasional mereka. Asus menghadirkan solusi ...

China Siapkan Prosesor x86 Sendiri. Semua Berkat AMD

China kembali mengguncang industri chip silikon. Kali ini lewat penggabungan dua pemain penting dalam industri chip dan server: Hygon dan Sugon. Merger ini menjadi langkah besar dalam ambisi Beijing untuk menciptakan ekosistem superkomputasi yang sepenuhnya mandiri, dari desain CPU hingga produksi server. Bagi yang belum familiar, Hygon adalah nama yang muncul setelah AMD pada 2016 memutuskan untuk melisensikan desain CPU Zen dan teknologi x86-64 ke perusahaan bernama Tianjin Haiguang Advanced Technology Investment Co. Tujuannya jelas: memenuhi kebutuhan chip server di Tiongkok dengan solusi non-Intel yang tetap “legal” lewat lisensi. Hasil dari kolaborasi itu adalah prosesor Hygon Dhyana, yang meskipun tidak populer secara global, cukup mendapat tempat di kalangan raksasa teknologi Tiongkok seperti Tencent, berkat dorongan besar dari pemerintah Tiongkok terhadap penggunaan perangkat keras lokal. Di sisi lain, Sugon adalah produsen server dan superkomputer yang kerap menggunakan chip H...

Hell Is Us, Game Paling Berat, Bahkan RTX 4090 Pun Tak Cukup

Para pemilik GPU kelas atas seperti Nvidia RTX 50 dan 40 Series yang mencoba menjalankan demo Hell Is Us tercengang. Alih-alih menikmati adegan sinematik pembuka, banyak pemain justru mengalami crash sebelum cutscene selesai, meninggalkan pertanyaan besar: untuk apa semua kekuatan grafis ini? Dalam pembaruan terbaru di Steam, pengembang Rogue Factor menyarankan solusi sementara yang cukup ironis: turunkan semua pengaturan grafis dan nonaktifkan semua fitur upscaling seperti DLSS, XeSS, dan FSR. Ya, bahkan teknologi unggulan seperti DLSS 3.5 pun diminta dimatikan agar game bisa berjalan. “Harap turunkan semua pengaturan grafis dan nonaktifkan fitur upscaling seperti DLSS, XeSS, FSR, dll. dari menu utama sebelum memulai game,” tulis Rogue Factor dalam catatannya. Tom’s Hardware mengonfirmasi bahwa ini satu-satunya cara agar game bisa melewati bagian intro tanpa crash. Setelah berhasil mencapai karakter utama bernama RĂ©mi, pemain kemudian dipersilakan menaikkan kembali pengaturan grafis. ...