Langsung ke konten utama

Smartphone Merek Reno Dari Mana? Ternyata Sub-brand Oppo!

Beberapa hari terakhir marak posting berita dan media sosial terkait Reno. Banyak pengguna yang penasaran terkait smartphone dengan brand yang satu ini. Meski dalam posting-posting di Internet tersebut juga menyantumkan logo Oppo di bawahnya, tidak sedikit yang mengira bahwa Reno merupakan salah satu tipe smartphone terbaru besutan Oppo.

Ternyata salah. Reno memang milik Oppo, tetapi Reno bukanlah tipe smartphone terbaru dari produsen asal China tersebut.


Ya, seperti Xiaomi yang terus menerus membuat perusahaan baru, Oppo pun tak mau kalah. Setelah membuat sub-brand alias merek baru untuk produknya yakni Realme, kini mereka pun menghadirkan merek yang baru lagi. Ya Reno itu tadi. Keberadaannya menambah jajaran smartphone sub-brand Oppo yang kini semakin bervariatif.


Kalau Realme menyasar segmen ponsel pintar murah yang dijual secara online, beda halnya dengan Reno. Brand ini tampaknya diberi tugas Oppo untuk membidik anak muda. Logo Reno yang warna-warni pun mengindikasikan target pasarnya tersebut.

Baca juga:

Pengumuman Reno sebagai sub-brand Oppo juga akan ditandai dengan ponsel perdana. Menurut kabar yang santer beredar di Internet, smartphone perpdana Reno dijadwalkan akan melenggang pada 10 April di China.

Baru-baru ini Oppo memang telah mengungkapkan bahwa perusahaan akan mendatangkan smartphone baru pada bulan April. Tetapi ketika itu namanya belum terungkap dan ada kemungkinan kalau yang dimaksud adalah smartphone Reno, yang desainnya mungkin bakal berbeda dengan smartphone Oppo yang sudah ada.

Mengenai dapur pacu dari ponsel Reno ini, kabarnya Oppo akan memperkuatnya dengan prosesor Qualcomm paling gahar saat ini, yaitu Snapdragon 855. Berbicara kamera, indikasi terkuat mengarah ke teknologi 10x Lossless Zoom pada ajang MWC 2019 Barcelona beberapa pekan lalu.


Pihak Oppo sendiri mengonfirmasi bahwa perangkat tersebut didukung dengan kapasitas baterai 4.065 mAh. Meskipun tak menyebutkan apakah ponsel ini memiliki fitur fast charging VOOC atau SuperVOOC ala Oppo, kuat kemungkinan ponsel Reno punya akan keunggulan tersebut. Lebih lanjut, Oppo tampaknya juga hendak mempertahankan keberadaan jack audio 3.5mm pada smartphone mereka, termasuk pada Reno.

Menarik. Kita lihat, apakah Reno ini harganya bisa setara dengan Redmi Note series?

Postingan Populer

Review Asus Zenbook S 14 OLED (UX5406). Laptop Tipis Laptop AI

Segera setelah Intel merilis prosesor terbaru mereka yakni Intel® Core™ Ultra Series 2, Asus segera menghadirkan laptop tipis andalan terbaru mereka yakni Asus Zenbook S 14 OLED (UX5406) ke pasaran Indonesia. Dipasarkan di harga Rp26.999.000, laptop AI ini hadir dengan NPU bertenaga hingga 47 TOPs dan juga software AI khusus dari Asus. Seperti laptop AI dari Asus Zenbook sebelumnya, pada laptop tipis ini juga tersedia tombol Copilot yang memungkinkan akses cepat ke fitur-fitur AI di Windows 11, mempercepat berbagai tugas yang akan dilakukan oleh penggunanya.  Selain itu, desain system-on-chip (SoC) membantu motherboard menjadi 27% lebih kecil, mendukung efisiensi pendinginan dan performa stabil. Dilengkapi RAM hingga 32GB dan SSD PCIe 4.0, laptop ini cocok untuk menjalankan aplikasi modern dan meningkatkan potensi AI. Berikut ini ulasan kami untuk laptop tipis Asus Zenbook S 14 OLED (UX5406). Desain Asus Zenbook S 14 OLED UX5406 memiliki desain yang sangat elegan dan modern. Dengan...

Qualcomm Snapdragon 8 Elite 3 Siap Guncang Pasar dengan Chip 2nm

Qualcomm bersiap mengubah peta persaingan chipset flagship lewat strategi baru di Snapdragon 8 Elite 3. Berbeda dari generasi sebelumnya, Elite 3 akan hadir dalam dua varian berbeda, namun keduanya sama-sama diproduksi menggunakan proses fabrikasi 2 nm dari TSMC. Langkah ini menandai upaya Qualcomm memperluas jangkauan produknya, menawarkan performa tinggi dengan pilihan harga yang lebih fleksibel untuk berbagai segmen pasar. Keputusan membagi Elite 3 menjadi dua tier membuka peluang bagi para OEM. Produsen smartphone bisa memilih varian premium untuk model flagship, atau memilih opsi lebih terjangkau untuk lini mid-range tanpa harus mengorbankan teknologi mutakhir. Strategi ini dinilai sangat relevan, terutama di tengah persaingan ketat dan tekanan harga yang dihadapi banyak produsen ponsel. Meski menggunakan teknologi 2 nm yang sama, biaya produksi chipset ini dipastikan lebih mahal. Bocoran harga menunjukkan adanya lonjakan signifikan, yang berpotensi mendorong kenaikan harga smartp...

Exynos 2600, Pertaruhan Besar Samsung di Era 2nm

Samsung kembali menaruh seluruh pertaruhannya pada Exynos 2600, chipset mobile yang bukan sekadar penerus, tetapi simbol ambisi raksasa Korea ini di era 2nm. Lewat chip ini, Samsung ingin membuktikan dua hal sekaligus: kemampuan lini Exynos yang sempat terpuruk, serta validitas proses fabrikasi 2nm milik Samsung Foundry yang selama ini banyak diragukan. Setelah merampungkan produksi massal Exynos 2500, Samsung kini melangkah ke tahap produksi prototipe untuk Exynos 2600. Chip ini dipersiapkan menjadi otak utama lini Galaxy S26 yang direncanakan rilis Februari 2026. Secara internal, Exynos 2600 dianggap sebagai alat untuk unjuk gigi teknologi 2nm Samsung di hadapan pasar global dan kompetitor seperti TSMC dan Qualcomm. Laporan dari New Daily mengungkap bahwa uji awal Exynos 2600 tahun ini menghasilkan yield sekitar 30 persen. Artinya hanya 30 dari 100 chip yang layak pakai. Target berikutnya adalah menembus yield di atas 50 persen tanpa mengorbankan performa. Samsung menargetkan produks...

Pasar GPU Dunia Terpuruk, Nvidia Masih Bertahan

Industri GPU global kembali mengalami tekanan berat di kuartal pertama 2025. Menurut laporan terbaru Jon Peddie Research (JPR), total pengiriman GPU global anjlok menjadi 68,8 juta unit, turun 12 persen dibandingkan kuartal sebelumnya. Secara tahunan, penurunan pasar GPU tercatat sebesar 1,6 persen, menandakan masalah ini bukan sekadar fluktuasi musiman. Rinciannya bahkan lebih mengkhawatirkan: pengiriman GPU desktop merosot hingga 16 persen, sementara GPU notebook juga turun 10 persen. Penjualan CPU pun tidak jauh lebih baik, dengan pengiriman hanya mencapai 61,9 juta unit, turun 0,3 persen secara kuartalan dan 14 persen dibandingkan kuartal sebelumnya. Meski tingkat attach rate GPU (persentase PC yang dilengkapi GPU) naik tipis ke 111 persen, peningkatan 2,1 persen ini tidak mampu menutupi tren penurunan yang lebih luas. Penetrasi discrete GPU di PC diperkirakan akan stagnan di kisaran 15 persen selama lima tahun ke depan, memperlihatkan tidak adanya pertumbuhan signifikan untuk pasa...

Xbox Ally, Cara Microsoft Atasi Nintendo Switch 2 dan Steam Deck

Microsoft resmi terjun ke ranah handheld gaming dengan meluncurkan Xbox Ally, perangkat portabel pertama mereka yang siap menantang dominasi Nintendo Switch 2 dan Valve Steam Deck. Bersama Asus ROG, Microsoft menghadirkan dua varian: ROG Xbox Ally dan Ally X yang lebih bertenaga, keduanya dijadwalkan rilis menjelang musim liburan akhir 2025. Langkah Microsoft ini datang saat momentum Switch 2 sedang tinggi, dengan penjualan mencapai 3 juta unit. Namun, kehadiran Xbox Ally berpotensi memotong laju tersebut. Secara desain, perangkat ini disebut sedikit lebih berat dibanding Steam Deck, tetapi menawarkan ergonomi yang lebih baik dibanding Switch 2 maupun Steam Deck, menurut laporan Engadget. Berbeda dari Switch yang berbasis ekosistem tertutup, Xbox Ally sepenuhnya menjalankan Windows, membuka akses ke berbagai platform game PC seperti Battle.net, Epic Games Store, dan Steam. Tentunya, Xbox Game Pass dan fitur Xbox Play Anywhere terintegrasi penuh, memungkinkan sinkronisasi progres game l...