Langsung ke konten utama

Dengan R17 Pro, Akhirnya Oppo Kembali Terjun di Segmen Flagship

Setelah selama sekitar 2 tahun vakum di bisnis smartphone flagship, Oppo Indonesia kembali menghadirkan seri R terbarunya ke pasaran dengan varian terbaru andalannya, yakni R17 Pro. Seperti diketahui, belakangan ini Oppo hanya fokus di segmen smartphone middle high dan premium dengan F series mereka untuk menguasai pasar dan memenuhkan pundi-pundi profit.

Meski bukan yang pertamakali diluncurkan di pasaran, sebelumnya Oppo R17 Pro sudah dirilis resmi di beberapa negara di Asia Pasifik, secara resmi kini pengguna sudah bisa mendapatkan smartphone ultimate terbaru besutan produsen asal negeri Tiongkok tersebut. Yang menarik, smartphone ini juga menggunakan prosesor Qualcomm Snapdragon 710 yang tampaknya akan semarak digunakan di 2019.


Oppo R17 Pro hadir dengan bentang layar berukuran 6,4 inci resolusi Full HD+ 2340x1080 pixel dengan aspek rasio 19,5:9. Berhubung sudah mengusung notch dengan jenis dewdrop, rasio screen to body-nya bisa mencapai 85,9%.



Sama seperti smartphone flagship lainnya, Oppo melindungi bagian layarnya dengan lapisan kaca Corning Gorilla Glass 6 agar ia lebih tahan dari goresan. Adapun bagian belakangnya dibuat menarik dengan gradasi warna ungu ke biru.

Untuk mendukung performa Qualcomm Snapdragon 710 yang digunakan, Oppo menyimpan RAM 8GB dan ruang penyimpanan internal sebesar 128GB di dalamnya.

Baca juga:

Salah satu keunggulan utama yang ditawarkan Oppo lewat R17 Pro adalah kameranya. Seperti mengikuti tren kekinian, Oppo R17 Pro dilengkapi dengan tiga kamera di bagian belakang. Kamera pertama berukuran 12MP dengan dual aperture f/1.5 dan f/2.4. Kamera kedua berukuran 20MP dengan aperture f/2.6. Adapun kamera ketiga di Oppo R17 Pro mengusung sensor TOF 3D.

Sebagai informasi, teknologi TOF 3D punya keunggulan dalam penginderaan kedalaman 3D yang presisi. Tidak hanya memungkinkan pengguna mengambil foto 3D, membuat pengguna dapat mengubah TV menjadi konsol game. Adapun untuk kamera selfie, kualitasnya masih sama seperti seri F9. Resolusinya sebesar 25MP dengan aperture f/2.0 yang dipadukan dengan AI.

Tak hanya kamera, sistem pengisian baterai ponsel Oppo R17 Pro ini juga menjadi nilai plus. Hadir dengan teknologi andalan mereka yakni Super VOOC, Oppo menjanjikan pengisian baterai berkapasitas 3.700mAh yang terpasang pada smartphone ini hanya berlangsung sekitar 35 menit saja.


Ada lima teknologi perlindungan untuk pengisian daya, baik dalam konektor hingga perangkat itu sendiri. Ada chip yang akan mengatur berapa daya yang masuk dan lain-lain dan sudah mendapat sertifikat TuV Rheinland untuk keamanan pengisian.

Lalu, berapa harga resmi Oppo R17 Pro di pasaran Indonesia? Pengguna sudah bisa memesanan R17 Pro per 4 sampai 16 Januari ini di toko resmi Oppo ataupun di mitra online mereka seperti Lazada, JD.id, Shopee, Tokopedia, Blibli serta Elevenia di harga Rp9.999.000. Selama masa pre-order, pengguna akan mendapatkan diskon hingga Rp1 juta dan bonus speaker bluetooth JBL Clip 3.

Postingan Populer

Laptop Gaming Murah dengan GeForce RTX 5000 Series, Beredar!

Asus kembali menghadirkan inovasi terbarunya di lini laptop gaming melalui Asus Gaming V16. Seperti diketahui, Asus gaming merupakan lini laptop gaming murah yang memadukan performa AI modern, grafis bertenaga, efisiensi daya tinggi, serta ketahanan fisik berstandar militer.  Produk ini menyasar tak hanya bagi para gamer dan profesional yang membutuhkan kinerja optimal dalam paket yang portabel dan andal, tapi juga pengguna umum yang membutuhkan laptop kencang, namun dalam wujud yang standar, tidak menyolok seperti laptop gaming mahal. Ditenagai oleh prosesor Intel® Core™ 5 atau 7 generasi terbaru, Asus Gaming V16 menawarkan performa komputasi tinggi untuk berbagai kebutuhan, mulai dari gaming AAA, multitasking berat, hingga pemrosesan berbasis AI. Chip grafis NVIDIA® GeForce RTX™ 5060 menjadi jantung pengolahan visual, menghadirkan teknologi ray tracing dan DLSS 3.5 yang memberikan pengalaman gaming lebih realistis, dengan frame rate yang stabil dan visual yang imersif. Layar WUXG...

Review Asus Vivobook S 15 OLED S5507. Titik Optimal Prosesor Qualcomm

Industri laptop sedang mengalami transformasi besar dengan semakin populernya prosesor berbasis ARM dalam perangkat berbasis Windows. Padahal, selama bertahun-tahun, arsitektur x86 yang dikembangkan oleh Intel dan AMD telah mendominasi pasar. Tetapi kini ARM hadir dengan keunggulan efisiensi daya yang lebih baik, kinerja yang semakin kompetitif, serta dukungan teknologi AI yang lebih canggih. Dengan konsumsi daya yang lebih rendah, laptop berbasis ARM menjanjikan daya tahan baterai yang lebih lama tanpa mengorbankan performa. Semua kelebihan di atas menjadikan platform baru tersebut sebagai pilihan menarik bagi pengguna yang menginginkan perangkat portabel dengan produktivitas tinggi. Apalagi, kedatangan prosesor seperti Qualcomm Snapdragon X Plus dan Snapdragon X Elite menjadi titik balik bagi laptop Windows yang mengadopsi arsitektur ARM.  Berkat optimalisasi perangkat lunak dan dukungan dari Microsoft, aplikasi Windows kini semakin kompatibel dengan ARM, memungkinkan pengalaman ...

China Siapkan Prosesor x86 Sendiri. Semua Berkat AMD

China kembali mengguncang industri chip silikon. Kali ini lewat penggabungan dua pemain penting dalam industri chip dan server: Hygon dan Sugon. Merger ini menjadi langkah besar dalam ambisi Beijing untuk menciptakan ekosistem superkomputasi yang sepenuhnya mandiri, dari desain CPU hingga produksi server. Bagi yang belum familiar, Hygon adalah nama yang muncul setelah AMD pada 2016 memutuskan untuk melisensikan desain CPU Zen dan teknologi x86-64 ke perusahaan bernama Tianjin Haiguang Advanced Technology Investment Co. Tujuannya jelas: memenuhi kebutuhan chip server di Tiongkok dengan solusi non-Intel yang tetap “legal” lewat lisensi. Hasil dari kolaborasi itu adalah prosesor Hygon Dhyana, yang meskipun tidak populer secara global, cukup mendapat tempat di kalangan raksasa teknologi Tiongkok seperti Tencent, berkat dorongan besar dari pemerintah Tiongkok terhadap penggunaan perangkat keras lokal. Di sisi lain, Sugon adalah produsen server dan superkomputer yang kerap menggunakan chip H...

Hell Is Us, Game Paling Berat, Bahkan RTX 4090 Pun Tak Cukup

Para pemilik GPU kelas atas seperti Nvidia RTX 50 dan 40 Series yang mencoba menjalankan demo Hell Is Us tercengang. Alih-alih menikmati adegan sinematik pembuka, banyak pemain justru mengalami crash sebelum cutscene selesai, meninggalkan pertanyaan besar: untuk apa semua kekuatan grafis ini? Dalam pembaruan terbaru di Steam, pengembang Rogue Factor menyarankan solusi sementara yang cukup ironis: turunkan semua pengaturan grafis dan nonaktifkan semua fitur upscaling seperti DLSS, XeSS, dan FSR. Ya, bahkan teknologi unggulan seperti DLSS 3.5 pun diminta dimatikan agar game bisa berjalan. “Harap turunkan semua pengaturan grafis dan nonaktifkan fitur upscaling seperti DLSS, XeSS, FSR, dll. dari menu utama sebelum memulai game,” tulis Rogue Factor dalam catatannya. Tom’s Hardware mengonfirmasi bahwa ini satu-satunya cara agar game bisa melewati bagian intro tanpa crash. Setelah berhasil mencapai karakter utama bernama RĂ©mi, pemain kemudian dipersilakan menaikkan kembali pengaturan grafis. ...

Asus Luncurkan Expert P Series untuk Dukung Kebutuhan Bisnis Modern

Asus Indonesia resmi meluncurkan lini produk komersial terbaru, Expert P Series, yang terdiri dari laptop ExpertBook P3405CVA, desktop ExpertCenter P500MV, dan All-in-One ExpertCenter P440VA. Ketiganya dirancang untuk menjawab kebutuhan transformasi digital di dunia bisnis, dengan daya tahan tinggi, performa stabil, fitur AI terintegrasi, serta keamanan kelas enterprise. “Expert P Series bukan sekadar perangkat kerja, tapi partner produktivitas yang ringan, tangguh, dan aman untuk berbagai skenario kerja hybrid,” ujar Yulianto Hasan, Director Commercial Products Asus Indonesia. Setiap perangkat sudah dilengkapi AI on-device, termasuk platform ExpertMeet untuk kolaborasi yang lebih efisien tanpa perlu aplikasi tambahan. Tren kerja hybrid dan adopsi teknologi AI menjadi latar belakang kehadiran lini ini. Menurut laporan Gallup, 60% karyawan memilih model hybrid, sementara survei McKinsey 2024 mencatat 78% organisasi telah menggunakan AI dalam operasional mereka. Asus menghadirkan solusi ...