Langsung ke konten utama

Acer Nitro 5, Notebook Gaming yang Mudah Diupgrade

Acer, salah satu produsen notebook papan atas di Indonesia, kembali memperkenalkan model terbaru dari lini notebook Nitro 5 andalannya. Jika sebelumnya sudah pernah mengumumkan varian Nitro 5 dengan spesifikasi berbasis AMD Ryzen, kini Acer Nitro 5 yang bererdar di Indonesia justru yang diperkuat prosesor Intel.

Adalah Acer Nitro 5 AN515-51-58YX. Notebook gaming ini disebut-sebut merupakan notebook gaming yang paling mudah di-upgrade dengan adanya backdoor compartment alias pintu masuk menuju ruang motherboard dan komponen utama.


Tersedianya backdoor compartment pada Acer Nitro 5 model AN515-51-58YX membuat pengguna yang kurang puas dengan performa notebook gaming tersebut, bisa menggenjot kinerjanya dengan beberapa langkah upgrade pada sektor spesifikasi notebook. Misalnya menambah kapasitas RAM atau menukar harddisk dengan SSD yang jauh lebih gegas. Caranya, cukup dengan membuka 1 baut saja.


Meski menawarkan upgradability yang baik dan memudahkan, dari sisi spesifikasi sendiri Acer Nitro 5 ini juga sudah cukup mumpuni. Sebagai gambaran, Nitro 5 sudah dilengkapi dengan sistem operasi Windows 10 Home dan prosesor Intel Core i5-7300HQ untuk memaksimalkan permainan dengan tetap menghemat daya.

Dari sisi grafis, Nvidia GeForce GTX 1050 dengan VRAM sebesar 4GB juga sudah tertanam dalam jantung Nitro 5. GPU ini diklaim dapat memberikan daya kerja lebih tinggi namun tetap menggunakan energi yang rendah sehingga daya tahan baterai dapat lebih optimal. Kabarnya, bisa mencapai 5,5 jam. Dari sisi penyimpanan, storage berupa harddisk berkapasitas 1 TB dan RAM 8GB juga dipasangkan di dalamnya.

Baca juga:

Seperti diketahui, notebook gaming dengan performa ciamik menuntut jeroan bekerja lebih keras dari biasanya. Imbasnya suhu internal notebook jadi meningkat. Tak jarang, suhu yang kelewat panas keluar dari dalam notebook dan mengganggu pengguna. Lebih fatal, suhu tinggi dalam body notebook yang tidak tersalurkan dengan baik bisa juga memperlambat usia pakai komponen di dalamnya.

Mengatasi masalah tersebut, Acer menghadirkan CoolBoost dengan dua kipas untuk memastikan temperatur laptop tetap stabil sehingga mesin dapat bekerja dengan efisien. Kecepatan kipas pun diklaim 19 persen lebih cepat dan akan mengurangi panasnya temperatur sistem internal hingga 11 persen.


Dari sisi layar, Nitro 5 memiliki ukuran 15.6 inci Full HD IPS dan kualitas suara yang didukung Dolby Audio Premium dan Acer TrueHarmony. Untuk koneksi, perangkat ini dipersenjatai dengan koneksi nirkabel lebih cepat dngan 2x2 802.11ac MU-MIMO. Acer Nitro 5 model AN515-51-58YX dengan prosesor Intel Core i5-7300HQ ini dijual dengan harga Rp 10,999 juta dan tersedia di jaringan penjualan Acer Indonesia.

Postingan Populer

Laptop Gaming Murah dengan GeForce RTX 5000 Series, Beredar!

Asus kembali menghadirkan inovasi terbarunya di lini laptop gaming melalui Asus Gaming V16. Seperti diketahui, Asus gaming merupakan lini laptop gaming murah yang memadukan performa AI modern, grafis bertenaga, efisiensi daya tinggi, serta ketahanan fisik berstandar militer.  Produk ini menyasar tak hanya bagi para gamer dan profesional yang membutuhkan kinerja optimal dalam paket yang portabel dan andal, tapi juga pengguna umum yang membutuhkan laptop kencang, namun dalam wujud yang standar, tidak menyolok seperti laptop gaming mahal. Ditenagai oleh prosesor Intel® Core™ 5 atau 7 generasi terbaru, Asus Gaming V16 menawarkan performa komputasi tinggi untuk berbagai kebutuhan, mulai dari gaming AAA, multitasking berat, hingga pemrosesan berbasis AI. Chip grafis NVIDIA® GeForce RTX™ 5060 menjadi jantung pengolahan visual, menghadirkan teknologi ray tracing dan DLSS 3.5 yang memberikan pengalaman gaming lebih realistis, dengan frame rate yang stabil dan visual yang imersif. Layar WUXG...

Review Asus Vivobook S 15 OLED S5507. Titik Optimal Prosesor Qualcomm

Industri laptop sedang mengalami transformasi besar dengan semakin populernya prosesor berbasis ARM dalam perangkat berbasis Windows. Padahal, selama bertahun-tahun, arsitektur x86 yang dikembangkan oleh Intel dan AMD telah mendominasi pasar. Tetapi kini ARM hadir dengan keunggulan efisiensi daya yang lebih baik, kinerja yang semakin kompetitif, serta dukungan teknologi AI yang lebih canggih. Dengan konsumsi daya yang lebih rendah, laptop berbasis ARM menjanjikan daya tahan baterai yang lebih lama tanpa mengorbankan performa. Semua kelebihan di atas menjadikan platform baru tersebut sebagai pilihan menarik bagi pengguna yang menginginkan perangkat portabel dengan produktivitas tinggi. Apalagi, kedatangan prosesor seperti Qualcomm Snapdragon X Plus dan Snapdragon X Elite menjadi titik balik bagi laptop Windows yang mengadopsi arsitektur ARM.  Berkat optimalisasi perangkat lunak dan dukungan dari Microsoft, aplikasi Windows kini semakin kompatibel dengan ARM, memungkinkan pengalaman ...

China Siapkan Prosesor x86 Sendiri. Semua Berkat AMD

China kembali mengguncang industri chip silikon. Kali ini lewat penggabungan dua pemain penting dalam industri chip dan server: Hygon dan Sugon. Merger ini menjadi langkah besar dalam ambisi Beijing untuk menciptakan ekosistem superkomputasi yang sepenuhnya mandiri, dari desain CPU hingga produksi server. Bagi yang belum familiar, Hygon adalah nama yang muncul setelah AMD pada 2016 memutuskan untuk melisensikan desain CPU Zen dan teknologi x86-64 ke perusahaan bernama Tianjin Haiguang Advanced Technology Investment Co. Tujuannya jelas: memenuhi kebutuhan chip server di Tiongkok dengan solusi non-Intel yang tetap “legal” lewat lisensi. Hasil dari kolaborasi itu adalah prosesor Hygon Dhyana, yang meskipun tidak populer secara global, cukup mendapat tempat di kalangan raksasa teknologi Tiongkok seperti Tencent, berkat dorongan besar dari pemerintah Tiongkok terhadap penggunaan perangkat keras lokal. Di sisi lain, Sugon adalah produsen server dan superkomputer yang kerap menggunakan chip H...

Hell Is Us, Game Paling Berat, Bahkan RTX 4090 Pun Tak Cukup

Para pemilik GPU kelas atas seperti Nvidia RTX 50 dan 40 Series yang mencoba menjalankan demo Hell Is Us tercengang. Alih-alih menikmati adegan sinematik pembuka, banyak pemain justru mengalami crash sebelum cutscene selesai, meninggalkan pertanyaan besar: untuk apa semua kekuatan grafis ini? Dalam pembaruan terbaru di Steam, pengembang Rogue Factor menyarankan solusi sementara yang cukup ironis: turunkan semua pengaturan grafis dan nonaktifkan semua fitur upscaling seperti DLSS, XeSS, dan FSR. Ya, bahkan teknologi unggulan seperti DLSS 3.5 pun diminta dimatikan agar game bisa berjalan. “Harap turunkan semua pengaturan grafis dan nonaktifkan fitur upscaling seperti DLSS, XeSS, FSR, dll. dari menu utama sebelum memulai game,” tulis Rogue Factor dalam catatannya. Tom’s Hardware mengonfirmasi bahwa ini satu-satunya cara agar game bisa melewati bagian intro tanpa crash. Setelah berhasil mencapai karakter utama bernama RĂ©mi, pemain kemudian dipersilakan menaikkan kembali pengaturan grafis. ...

Asus Luncurkan Expert P Series untuk Dukung Kebutuhan Bisnis Modern

Asus Indonesia resmi meluncurkan lini produk komersial terbaru, Expert P Series, yang terdiri dari laptop ExpertBook P3405CVA, desktop ExpertCenter P500MV, dan All-in-One ExpertCenter P440VA. Ketiganya dirancang untuk menjawab kebutuhan transformasi digital di dunia bisnis, dengan daya tahan tinggi, performa stabil, fitur AI terintegrasi, serta keamanan kelas enterprise. “Expert P Series bukan sekadar perangkat kerja, tapi partner produktivitas yang ringan, tangguh, dan aman untuk berbagai skenario kerja hybrid,” ujar Yulianto Hasan, Director Commercial Products Asus Indonesia. Setiap perangkat sudah dilengkapi AI on-device, termasuk platform ExpertMeet untuk kolaborasi yang lebih efisien tanpa perlu aplikasi tambahan. Tren kerja hybrid dan adopsi teknologi AI menjadi latar belakang kehadiran lini ini. Menurut laporan Gallup, 60% karyawan memilih model hybrid, sementara survei McKinsey 2024 mencatat 78% organisasi telah menggunakan AI dalam operasional mereka. Asus menghadirkan solusi ...