Langsung ke konten utama

Review Asus FX553VD, Performa Tinggi Harga "Murah"

Bersamaan dengan persmian hadirnya FX Series, lini produk terbaru notebook Asus Gaming, Asus Indonesia menghadirkan varian pertama dari lini produk tersebut ke pasaran. Adalah FX553VD, salah satu varian perdana dari lini tersebut yang dipersiapkan untuk disebar ke seluruh penjuru Nusantara.

Lini Asus Gaming merupakan lini produk notebook berspesifikasi dan performa mumpuni, sama seperti notebook gaming pada umumnya, namun dengan harga yang sangat terjangkau. Tentunya kalau dibandingkan dengan varian Asus ROG, notebook gaming yang menjadi flagship yang ditawarkan.

Sebenarnya, sebelum ini kita bisa menjumpai varian perdana Asus FX series berseliweran di pasaran, yakni seri FX502. Namun jika diperhatikan, FX502 masih relatif mahal harganya dan sekelas dengan varian ROG Strix, notebook gaming performa mumpuni dengan mobilitas tinggi dari Asus.



Kembali ke FX553VD, secara kasat mata, notebook ini memiliki desain yang sangat mirip dengan ASUS ROG Strix GL553 series. Ia juga telah dilengkapi oleh prosesor Intel Core i7 generasi ke-7 (Kaby Lake) yang punya kinerja sangat tinggi dan graphic card NVIDIA GeForce GTX 10 Series yang performanya mumpuni.
Desain dan Fitur
Dari sisi desain, Asus FX553VD hadir dengan body yang identik dengan notebook-notebook gaming dari seri ROG milik Asus. Body berwarna hitam dengan aksen merah baik di cover dan keyboard-nya membuat pengguna hampir tidak akan melihat perbedaan antara penampilan Asus Gaming dan Asus ROG.

Namun demikian, saat digunakan, tentu baru terlihat bedanya. Kalau Asus ROG, beberapa tipe hadir dengan material metal pada cover dan area palm rest. Pada Asus Gaming, termasuk FX553VD kali ini, material yang digunakan adalah plastik. Tampaknya ini dilakukan Asus untuk memisahkan positioning antara ROG yang lebih premium dan Asus Gaming yang lebih ke mainstream. Tentunya juga untuk menekan harga.

Baca juga:

Dari sisi keyboard, kalau notebook Asus ROG series sudah mulai beralih ke penggunaan RGB backlit keyboard, Asus Gaming FX553VD ini belum menggunakannya. Tetapi jangan khawatir, berhubung namanya notebook gaming, Asus juga tetap memberikan fitur backlit keyboard pada notebook yang satu ini. Meski warnanya hanya merah, yang merupakan khas warna Asus ROG.

Pada notebook ini, touchpad yang disediakan juga memiliki ukuran yang ekstra lega. Meski touchpad amat sangat jarang digunakan saat bermain game, namun luasnya penampang touchpad tentunya akan sangat memudahkan pengguna saat mengoperasikan notebook, khususnya ketika sedang tidak bermain game atau sedang mengerjakan tugas-tugas.

Tak lengkap rasanya jika laptop gaming tak dibekali dengan fitur gaming. Untuk itu, ASUS Gaming FX553VD hadir dengan dilengkapi dengan berbagai fitur gaming ala ASUS ROG yang akan membuat para penggunanya lebih nyaman saat bermain game. Salah satunya adalah ASUS ROG Gaming Center. Aplikasi andalan lini ASUS ROG ini akan menampilkan informasi sistem lengkap tentang notebook tersebut.

ROG Gaming Center datang dengan antar muka menarik yang dilengkapi dengan sejumlah animasi. Dengan aplikasi ini Anda juga bisa memonitor dan mengatur kecepatan fan pada laptop ini untuk memastikan semua berjalan dengan baik. Tak hanya Gaming Center, laptop ini juga dibekali teknologi ASUS Game First III. Fitur ini merupakan sebuah aplikasi yang dapat mengoptimalisasi jaringan Anda untuk pengalaman bermain game lebih baik.



Spesifikasi dan Performa
Asus Gaming FX553VD datang dengan kombinasi sempurna untuk melibas game-game AAA. Dapur pacunya dipersenjatai oleh prosesor Intel Core generasi ke-7 i7-7700HQ (6M Cache, up to 3.40 GHz) dan RAM 8GB DDR4 2400MHz yang dapat diupgrade hingga 32GB. ASUS juga menyematkan grafis Nvidia GeForce GTX 1050 dengan VRAM 2GB untuk mendukung performa grafisnya.

Untuk memanjakan para gamers, Asus menyematkan layar 15,6 inci beresolusi Full-HD (1920x1080 piksel) anti-glare yang akan membebaskan para gamer dari gangguan pantulan cahaya di layar. Tak hanya sampai di situ, sebagai laptop yang ditujukan untuk para gamer, ASUS melengkapi laptop ini dengan beberapa teknologi yang didesain khusus untuk meningkatkan pengalaman visual. Berikut ini spesifikasi lengkapnya:

Meski datang dari lini mainstream, notebook ini dilengkapi teknologi ASUS Splendid untuk memastikan layar menyajikan warna yang tajam dan akuratp. Adapun ASUS Eye Care Technology bertujuan untuk mereduksi pancaran sinar biru yang berpotensi berbahaya hingga 30 persen.

Untuk sektor penyimpanan, pengguna tak perlu khawatir kehabisan ruang untuk mengintall aplikasi/game yang akan dimainkan karena di dalam notebook ini terdapat sebuah Harddisk drive (HDD) berkapasitas 1TB. Kapasitas tersebut bisa di-upgrade hingga 2TB dan SSD hingga 512GB. Untuk konektivitas, tersedia port mutakhir USB 3.1 Type-C dan standar WiFi 802.11ac.

Untuk ekspansi, pengguna bisa melakukan upgrade RAM hingga kapasitas 32GB. Cukup mencopot satu keping RAM 8GB yang sudah tersedia di sana dan menukarnya dengan dua buah RAM DDR4 16GB, maka notebook akan memiliki performa yang jauh lebih gesit. Adapun jika ingin lebih maksimal, silakan pasang SSD berbasis M2 di slot yang disediakan melengkapi harddisk 1TB yang sudah terpasang lebih dulu.

Performa dan Benchmark
Yang namanya notebook gaming, tentunya tujuan utamanya adalah agar dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh penggunanya ketika bermain game. Untuk itu, kita coba mainkan game-game 3D yang relatif populer saat ini seperti Grand Theft Auto V, The Witcher 3: Wild Hunt dan Tom Clancy’s The Division. Tak lupa kita juga mengukur performanya dengan aplikasi benchmark 3D Mark. Berikut ini hasilnya:


Dari benchmark, chip grafis Nvidia GTX 1050 yang digunakan pada Asus Gaming FX553VD ini menawarkan performa yang cukup mumpuni. Performanya lebih baik dibandingkan dengan versi terdahulu yakni GeForce GTX 950 ataupun GTX 960 meski masih cukup jauh tertinggal dibanding versi GeForce GTX 1060.

Namun demikian, tentunya yang lebih menentukan apakah notebook bisa menjalankan sistem dengan lancar saat kita sedang ingin bermain game? Berikut ini hasil percobaan yang dilakukan:

Memainkan game Grand Theft Auto V, salah satu dengan genre action-adventure yang dirilis pada pertengahan 2015 lalu, notebook ini mampu menjalankannya dengan sangat mulus.


Dengan resolusi Full HD setting Medium, game bisa dimainkan dengan rata-rata 115fps. Kalau diset maksimal, frame rate-nya turun hingga rata-rata 31fps. Namun jangan khawatir. Di setting Very High, rata-rata frame rate-nya masih sedikit di atas 60fps. Di setting ini, tampilan gambar masih tampak ciamik.

Pada game Tom Clancy's The Division, sebuah game berbasis action role-playing yang dirilis pada pertengahan 2016, notebook ini juga masih mampu menjalankannya dengan lancar.


Dengan resolusi Full HD setting Medium, game masih dapat dijalankan dengan rata-rata 61fps. Adapun di setting Ultra, frame rate-nya turun hingga kisaran 47fps. Di setting ini, game masih relatif nyaman dimainkan. Di setting Max, frame rate mencapai rata-rata 28fps. Agak terasa lag memang. Jadi sebaiknya gunakan setting Medium hingga Ultra saja.

Saat bermain game, kami tidak merasakan panas yang berlebih meski sudah bermain selama 1-2 jam. Selain pendinginan yang baik, material plastik yang digunakan di area palmrest juga membuat tangan tetap nyaman saat bermain game. Tentunya pastikan ventilasi di samping dan bawah tidak terhalangi agar udara dingin dapat masuk dengan lancar dan udara panas bisa dibuang dengan segera tanpa hambatan.


Kesimpulan
Asus tampaknya mulai serius menggempur pasar gaming. Dengan ROG mereka menyasar segmen ultimate, dengan FX series, termasuk FX553VD ini, mereka menyasar gamers casual atau segmen berbudget terbatas. Untuk sebuah notebook gaming seharga Rp12.299.000, Asus FX553VD ini menawarkan price performance ratio yang sangat menarik.

Kelengkapan yang disertakan, mulai dari layar resolusi Full HD, keyboard dengan backlit dengan warna yang merah khas gaming, prosesor performa tinggi dan grafis yang cukup mumpuni, menjadikan notebook ini sebagai salah satu kandidat utama di segmen harga yang dimasuki.

Sayangnya Asus belum menyertakan sistem operasi Microsoft Windows pada notebook ini. Pengguna harus membeli sistem operasi Windows 10 secara terpisah dan menginstalasikannya menggantikan Endless OS yang disediakan sebelum mulai bermain game.

Berikut ini video review singkat yang kami buat untuk Asus Gaming FX553VD:

Postingan Populer

10 PC All in One Terbaik. Solusi Praktis untuk Rumah dan Kantor Modern

Dalam beberapa tahun terakhir, pasar perangkat komputer telah mengalami pergeseran signifikan. Penggunaan PC All in One (AIO) semakin populer, terutama di kalangan pengguna rumahan, pekerja remote yang work from home, pelajar di lab sekolah, hingga kantor kecil ataupun UMKM. Faktor utamanya adalah, ruang kerja makin terbatas, dan banyak orang mencari solusi komputer yang ringkas, mudah dipasang, dan tetap bertenaga. Dengan integrasi layar, CPU, penyimpanan, dan periferal dalam satu perangkat, tanpa banyak kabel, PC All in One menjanjikan tampilan meja yang bersih, setup cepat, dan mobilitas lebih mudah bila ruang berpindah. Desain ramping dan fungsional kian diminati seiring gaya hidup minimalis dan kebutuhan fleksibilitas ruang. Selain itu, kinerja perangkat AIO yang kini menggunakan CPU dan GPU modern sudah cukup untuk menunjang pekerjaan sehari-hari, belajar, bahkan kreativitas ringan. Tren ini menunjukkan bahwa Komputer All in One bukan lagi sekadar alternatif. Tetapi bisa jadi pil...

Rekomendasi Laptop 5 Jutaan yang Terasa Premium? Polytron Luxia i3 Jawabannya!

Mencari laptop yang terjangkau namun tetap memenuhi kebutuhan komputasi sehari-hari bisa menjadi tantangan tersendiri. Jika Anda membutuhkan perangkat untuk bekerja, belajar, atau sekadar penggunaan harian, laptop dengan harga sekitar 5 jutaan bisa menjadi pilihan tepat. Di kisaran harga ini, Anda masih dapat menemukan laptop dengan performa memadai, desain yang menarik, dan fitur modern. Rekomendasi Laptop 5 Jutaan yang Bisa Dipertimbangkan Di bawah ini merupakan rekomendasi laptop 5 jutaan yang layak Anda pertimbangkan, lengkap dengan spesifikasi dan keunggulannya: 1. Polytron Luxia i3 (PL 14M3I3A G82H) Polytron Luxia i3 merupakan laptop yang menawarkan kombinasi desain premium dan performa yang cukup untuk kebutuhan sehari-hari. Laptop ini dibekali prosesor Intel® Core™ i3-1215U yang mampu menangani multitasking ringan hingga menengah secara lancar.  Layar 14 inci WUXGA dengan rasio 16:10 dan panel IPS menghadirkan sudut pandang luas serta warna yang akurat, meningkatkan produk...

Asus ExpertBook PM3 PM3406CKA. Laptop Bisnis untuk Jangka Panjang

Segmen laptop bisnis selama bertahun-tahun terjebak pada satu pola: performa tinggi di tahun pertama, dan tuntutan upgrade mahal pada tahun ketiga atau keempat. Di era PC AI saat ini, masalah tersebut semakin terasa. Alasannya, workload berbasis kecerdasan buatan saat ini membutuhkan ruang penyimpanan lebih besar, RAM lebih lega, dan perangkat yang bisa mengikuti dinamika operasional perusahaan. Sayangnya, sebagian besar laptop bisnis modern masih terjebak pada desain kaku, RAM solder, satu slot SSD, dan skalabilitas minim. Di tengah kondisi tersebut, Asus ExpertBook PM3 PM3406CKA hadir dengan pendekatan yang berbeda. Bukan sekadar laptop bisnis berlabel “AI-ready”, tetapi sebuah platform kerja yang menawarkan sesuatu yang jarang ada di kelasnya. Dua slot SSD dan dua slot SO-DIMM.  Ini bukan gimmick marketing. Fasilitas tersebut adalah dasar dari konsep yang Asus sebut sebagai true future-proofing, atau cara memastikan laptop tetap relevan hingga 5 sampai 7 tahun ke depan. Artinya...

Review Asus Vivobook S14 M3407HA, Laptop AI Bertenaga dari AMD

Segmen laptop AI performa tinggi kini menjadi medan persaingan paling panas di industri komputasi portabel. Setelah era Qualcomm Snapdragon X Elite dan X Plus lalu Intel Core Ultra mencuri perhatian dengan integrasi NPU (Neural Processing Unit) di dalam prosesornya, AMD tidak tinggal diam.  Kehadiran prosesor Ryzen 7 260 dengan XDNA NPU hingga 16 TOPS menandai langkah strategis AMD dalam menghadirkan laptop cerdas yang tak hanya cepat, tapi juga hemat daya dan efisien dalam menjalankan beban kerja berbasis AI. Semuanya mentransformasi tugas-tugas yang biasanya dilakukan CPU, kini menjadi dikerjakan oleh NPU. Khususnya tugas berbasis AI. Laptop AI Asus Vivobook S14 M3407HA menjadi contoh nyata transformasi tersebut: menghadirkan kinerja tinggi, kemampuan AI lokal, dan efisiensi baterai yang sebelumnya sulit dicapai. Dengan fokus pada portabilitas dan ketahanan daya, Asus mencoba menghadirkan laptop yang bukan hanya untuk kerja kantoran, tapi juga untuk kreasi konten, komunikasi, dan...

Ayaneo Next II Akan Hadir dengan Layar 3:2 dan 165Hz

Ayaneo akhirnya membongkar salah satu misteri terbesar dari Next II, yakni aspek layarnya. Setelah mengumumkan perangkat ini tanpa detail lengkap, perusahaan kini mengonfirmasi bahwa handheld flagship tersebut akan mengusung panel OLED 9 inci dengan resolusi tak lazim, yakni 2400 × 1504. Ini berarti, Ayaneo merupakan yang pertama menghadirkan rasio layar 3:2 yang hampir tidak pernah dipakai pada perangkat gaming portabel. Di pasar handheld PC modern, mayoritas perangkat seperti GPD Win 5 serta Onexfly Apex ataupun Lenovo Legion Go 2 masih bertahan di resolusi 1920 × 1200 dengan rasio 16:10. Bahkan handheld Gaming PC lainnya seperti Asus ROG Xbox Ally series menggunakan rasio 16:9. Karena itu, rasio dan resolusi Next II terasa eksperimental.  Layarnya lebih tinggi dan sedikit kurang lebar dibanding kompetitornya, sesuatu yang bisa menghasilkan tampilan game yang lebih imersif, namun juga berpotensi menimbulkan masalah kompatibilitas UI pada beberapa judul-judul game lama. Tidak hany...