Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Corona

Vircle, Teknologi Pencegah Covid-19 di Sekolah

Virus corona telah memaksa manusia mengguunakan uang selain uang tunai, karena virus ini dapat menyebar melalui uang kertas dan koin bank fisik. Saat ini telah banyak yang mulai mengambil tindakan pencegahan dengan menggunakan uang tidak dalam bentuk fisik. Bahkan pemerintah di seluruh dunia memberikan insentif kepada warganya untuk beralih ke uang digital. Tapi bagaimana dengan anak-anak sekolah? Ketika langkah-langkah karantina dilonggarkan dan sekolah dibuka secara bertahap, fokusnya sekarang telah bergeser pada cara-cara untuk mengadopsi gaya hidup baru yang diharapkan dapat menghentikan jalur penularan virus. Meskipun ada pedoman ketat di sekolah, orang tua berharap bahwa ada layanan pembayaran tanpa uang tunai tersedia untuk anak-anak. Tujuannya tentu adalah agar mereka dapat membeli makanan dan barang-barang di sekolah, tanpa harus memegang uang kertas atau koin yang kerap berpindah-pindah tangan. Vircle, didirikan oleh Gokula Krishnan dan Pares

Kabar Baik! Unair, BIN dan BNPB Temukan Obat Untuk Covid-19

Kabar gembira. Tim Gugus Tugas Percepatan Pananganan Covid-19 di Jakarta yang merupakan kerjasama dari Universitas Airlangga Surabaya (Unair), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Inteligen Nasional (BIN) telah menemukan beberapa kombinasi regimen pengobatan Covid-19. Temuan obat ini diumumkan oleh Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 pada Jumat, 12 Juni 2020 lalu. Regimen pengobatan merupakan istilah yang menunjukan komposisi jenis dan jumlah obat diberikan serta frekuensi penggunaannya. Terdapat lima kombinasi regimen obat yang ditemukan untuk mencegah penularan Covid-19 dan kabarnya juga dapat mempercepat penanganan pasien yang telah terpapar oleh virus tersebut. Kelima obat tersebut merupakan racikan dari beberepa obat yang telah digunakan dipasaran. Dr. dr. Purwati, selaku Ketua Pusat Penelitian dan Pengembangan Stem Cell Universitas Airlangga menyatakan bahwa kelima kombinasi regimen obat tersebut terdiri dari campuran obat l

Teori Konsipirasi: 5G dapat Menyebarkan Virus Corona?

Konspirasi tentang teknologi 5G yang di klaim menyebarkan virus Corona oleh sebagian orang di berbagai daerah di dunia, makin santer digembar-gemborkan. Para ahli teori konspirasi yang mengaitkan penyebaran Covid-19 dengan pemasangan jaringan seluler 5G yang baru, mengklaim bahwa jaringan seluler melemahkan sistem kekebalan dan memungkinkan virus berkembang. Sementara yang lainnya mengatakan bahwa tiang 5G menyiarkan virus melalui ethernet. Kesamaan dari teori-teori ini adalah pelampiasan para penebar konspirasi kepada sesuatu yang baru dan sebagian dari paranoia itu berasal dari ketidakpercayaan yang masuk akal terhadap perusahaan dan institusi besar. Berbagai insiden telah terjadi kepada para pekerja konstruksi di lapangan. Bahkan sebagian besar insiden dapat digolongkan sebagai pelecehan secara verbal seperti teriakan hinaan, ancaman kematian, dan sejenisnya.  Ada pula tindakan ekstrim dan lebih kejam, di antaranya pisau dan jarum cukur yang disembunyikan d

Produksi Ventilator Fitbit di Amerika disetujui FDA, Lalu Bagaimana Kesediaan Ventilator di Indonesia?

Amerika Serikat merupakan Negara dengan jumlah pasien Corona terbanyak di dunia. Negara ini membutuhkan lebih banyak Ventilator dibandingkan Negara lain. The Wall Street Journal melaporkan bahwa pada bulan April pemerintah AS telah berebut untuk membeli ribuan ventilator untuk mengatasi krisis pandemi, tetapi produksi untuk mesin-mesin tersebut ternyata lebih rendah dari yang diharapkan.  Fitbit, perusahaan yang merupakan salah satu produsen jam tangan canggih, secara resmi meluncurkan Fitbit Flow, ventilator baru dengan persetujuan Badan Pengawas Obat dan Makanan di Amerika Serikat (FDA) untuk digunakan selama pandemi Covid-19. Dikutip dari The Verge, mereka memproduksi ventilator ini demi mengurangi biaya produksi dan dijual hanya sebesar $5.000 atau setara dengan Rp.28 Juta, jauh lebih murah dibanding ventilator tradisional yang harganya mencapai ratusan juta rupiah dan produksinya dijadwalkan dimulai bulan ini. Namun demikian, Perusahaan ini mengatakan bahwa

Butterfly iQ, Alat USG Pendeteksi Corona

Butterfly Network berhasil menciptakan sebuah alat pendeteksi yang unik yakni Butterfly iQ. Alat ini merupakan perangkat dengan gelombang ultrasonic untuk deteksi pasien Corona dan dapat disambungkan ke smartphone. Seperti diketahui, saat ini tenaga medis masih sangat kesulitan dalam mendeteksi pasien yang terjangkit virus Corona. Peralatan yang tersedia hanyalah untuk rapid test, itupun yang hingga kini masih sangat terbatas ketersediaannya. Untuk itu, banyak pihak yang telah mencoba membuat alat untuk melakukan deteksi awal pasien Covid-19. Dan salah satu yang telah berhasil melakukannya adalah Butterfly Network melalui sebuah alat bernama Butterfly iQ ini. Secara singkat, alat tersebut merupakan sebuah alat USG yang menggunakan gelombang ultrasonic. Dan yang lebih menarik, alat ini dapat langsung terhubung dengan smartphone, baik iPhone maupun perangkat Android. Kabarnya, saat ini teknologi tersebut sudah diuji coba di beberapa rumah sakit di Amerika. Namun yang mena

Kacamata Deteksi Corona, Rokid T1

Sejauh ini, tindakan medis dan juga berbagai tindakan sosial seperti lockdown, PSBB sampai yang paling sederhana, social distancing, sudah diterapkan oleh pemerintah untuk menjegal penyebaran virus Corona. Dari sisi teknologi, sejumlah perangkat, mulai dari thermal gun untuk mendeteksi tubuh pun sudah diimplementasikan di berbagai tempat. Semua bertujuan untuk mendeteksi apakah orang yang datang ataupun melintas menderita demam atau suhu di atas normal atau tidak. Namun tentunya itu saja belum cukup. Yang menarik, Rokid, sebuah perusahaan startup berbasis artificial intelligence (AI) asal China, berhasil melakukan terobosan. Mereka menciptakan kacamata yang dapat mendeteksi suhu tubuh manusia. Kacamata tersebut diberi nama T1. Produsennya mengklaim, kacamata ini dapat mendeteksi suhu hingga 200 orang dalam waktu dua menit, dalam radius jangkauan tiga meter. Perangkat ini juga memiliki fitur AR (augmented reality) untuk mendukung pengoperasian tanpa tangan, dengan menggunakan

Robot Khusus Perawat Pasien Corona Dipekerjakan di Italia

Robot merupakan suatu inovasi yang berkaitan dengan digital yang dapat meringankan pekerjaan manusia. Bahkan dalam beberapa aspek, bahkan pekerjaan manusia telah digantikan oleh mesin ataupun dengan robot. Contohnya, rumah sakit di Lombardy, Italia. Mereka telah menggunakan robot untuk merawat pasien Covid-19. Robot seukuran anak dengan mata besar yang berkedip ini ditempatkan di kamar rawat inap, dan ditinggalkan di samping tempat tidur pasien. Dengan begitu dokter bisa menjaga pasien lain yang dalam kondisi lebih serius. Robot-robot ini memantau kondisi pasien dari peralatan di ruangan, dan menyampaikannya ke staf medis rumah sakit. Mereka bisa membantu mengukur detak jantung, frekuensi pernapasan, saturasi oksigen dalam darah, dan juga mekanis pernapasan. Dan kelebihan lain menggunakan robot adalah, mereka tidak bisa lelah Saat robot ini sudah mulai kehabisan energi, baterainya bisa cepat diisi dan mereka bisa kembali bekerja. Dan penggunaan sistem perawatan bertekn