Langsung ke konten utama

Asus WT425 Wireless Optical Mouse. Ergonomis dan Tidak Berisik

Asus kembali meluncurkan aksesoris komputasi terbaru, yaitu WT425 Wireless Optical Mouse. Mouse ini memiliki desain yang ringan, ergonomis, dan operasi yang senyap. Selain itu, mouse ini menawarkan dua tingkat sensitivitas yang mudah diubah, serta teknologi hemat energi untuk memperpanjang masa pakai baterai.

Tersedia dalam dua pilihan warna, yakni Charcoal Black dan Pearl White, pengguna dapat memilih warna yang paling cocok dengan laptop seri Asus yang mereka gunakan. Mouse ini juga dilengkapi dengan fitur manajemen daya internal untuk memperpanjang masa operasional baterai.

“Kami terus berusaha meningkatkan kenyamanan bagi pengguna perangkat komputasi dengan menghadirkan aksesoris Asus,” kata Jimmy Lin, Regional Director Asus South East Asia. “Aksesoris seperti Asus WT425 Optical Wireless Mouse ini tentu akan membantu para pengguna setia kami dalam hal produktivitas,” tambahnya.


Cepat dan Presisi
Asus WT425 Optical Wireless Mouse dilengkapi dengan teknologi tracking canggih yang mendukung resolusi hingga 1600 dpi. Di bagian atas mouse, terdapat sakelar khusus yang memungkinkan pengguna untuk memilih dan beralih tingkat sensitivitas dari 1000 dpi ke 1600 dpi dan sebaliknya dengan mudah.

Dengan kontrol resolusi tinggi, pengguna dapat mengoperasikan mouse dengan lebih leluasa tanpa khawatir melewatkan satu titik di layar, cukup dengan sedikit pergeseran tangan sesuai keinginan. Di dalamnya, mouse ini dilengkapi dengan lensa dan tracking berkualitas yang memastikan input yang akurat di setiap aplikasi dan di semua permukaan. Tidak perlu lagi bergantung pada penggunaan alas mouse.

Operasi Senyap
Tombol mouse yang menggunakan desain klik senyap memungkinkan pengguna untuk menggunakan mouse ini di lingkungan yang tenang. Fitur sederhana namun penting ini membuat siapa pun bisa bekerja produktif tanpa mengganggu orang lain, baik di kantor, di kelas, atau di perpustakaan.

Saat ditekan, tombol pada mouse ini hanya mengeluarkan suara hingga 35 sampai 40 desibel saja. Sebagai perbandingan, suara bisikan manusia umumnya sebesar 20 desibel, sementara perpustakaan yang sunyi memiliki tingkat kebisingan sekitar 30 desibel, dan kantor yang tenang sekitar 40 desibel.

Meskipun memiliki desain klik senyap, tombol pada mouse ini dapat bertahan hingga lebih dari 3 juta klik. Artinya, jika Anda adalah pekerja keras yang rata-rata melakukan 3000 klik mouse setiap harinya, tombol-tombol pada Asus WT425 Wireless Optical Mouse dapat bertahan hingga sekitar 3 tahun.

Desain Ergonomis
Asus WT425 Wireless Optical Mouse juga dirancang secara ergonomis untuk memenuhi kebutuhan pengguna tangan kanan. Desain easy grip yang dilengkapi dengan lapisan kulit khusus membuat mouse ini tetap nyaman digenggam meskipun pengguna telah bekerja dalam waktu yang lama.

Di sisi kiri mouse terdapat dua tombol yang berguna untuk mempermudah pengguna saat menjelajah internet atau membuka dokumen. Pengguna dapat melakukan page forward atau back dengan tombol yang tersedia. Selain itu, desainnya yang melebar di bagian bawah juga menghadirkan sandaran ibu jari agar jari pengguna tidak cepat lelah saat banyak bekerja dengan mouse.

Postingan Populer

Review Asus Vivobook 14 A1407QA. Laptop Copilot+ PC Paling Murah!

Perkembangan kecerdasan buatan dalam komputasi semakin pesat. Dan tren yang berkembang saat ini dalam industri laptop adalah hadirnya Copilot+ PC besutan Microsoft, yang terus membenahi Windows 11 dengan fitur-fitur AI terbarunya. Sebagai gambaran, teknologi ini memungkinkan laptop untuk menjalankan berbagai tugas berbasis AI secara lokal, tanpa harus selalu bergantung pada cloud alias terhubung ke Internet. Nah, salah satu syarat utama agar laptop mampu mengadopsi tren ini dengan baik adalah kehadiran Neural Processing Unit (NPU) yang kuat, dengan kemampuan setidaknya 45 TOPS untuk menangani berbagai skenario pemrosesan AI. Seperti diketahui, laptop masa depan diharapkan tidak hanya mengandalkan CPU dan GPU untuk menangani komputasi berat, tetapi juga memanfaatkan NPU untuk meningkatkan efisiensi daya dan performa dalam tugas berbasis kecerdasan buatan. Di pasaran, Asus baru-baru ini menghadirkan seri Vivobook 14 A1407QA yang hadir dengan prosesor Qualcomm Snapdragon X. Prosesor terse...

Nvidia RTX 5060 Meluncur 19 Mei, Harga $299

Nvidia dikabarkan akan meluncurkan GeForce RTX 5060 (non-Ti) pada 19 Mei mendatang. Informasi ini berasal dari mitra AIC Nvidia yang telah menerima detail embargo terkait perilisan kartu grafis terbaru ini. Menariknya, review resmi diperkirakan akan tayang di hari yang sama dengan peluncuran, sehingga calon pembeli harus mengandalkan benchmark resmi dari Nvidia sebelum memutuskan membeli. RTX 5060 menjadi kartu grafis kedua dalam lini RTX 5060 Series setelah peluncuran RTX 5060 Ti bulan ini, yang hadir dalam varian 8GB dan 16GB. RTX 5060 reguler masih menggunakan GPU GB206 yang sama, namun dengan konfigurasi lebih ringan: hanya 3840 CUDA cores dan memori 8GB GDDR7 28Gbps dengan antarmuka memori 128-bit. Menurut laporan Videocardz.com, Nvidia tetap mengandalkan teknologi DLSS sebagai salah satu nilai jual utama RTX 5060. Sebagai penerus langsung GeForce RTX 4060, kartu ini membawa peningkatan performa yang cukup signifikan, tetap mempertahankan harga terjangkau di $299 MSRP. Kebijakan e...

Hindarkan Tarif AS, Apple Kabur dari China ke India

Apple bergerak cepat untuk mengalihkan seluruh perakitan iPhone tujuan Amerika Serikat ke India pada tahun 2026, seiring ketegangan tarif antara AS dan Tiongkok yang semakin memanas. Langkah ini bertujuan menggandakan produksi iPhone di India yang saat ini masih relatif kecil dibandingkan produksi global, sekaligus mengurangi ketergantungan pada jalur perakitan Tiongkok yang telah menopang bisnis Apple hampir dua dekade. Menurut laporan Financial Times, AS menyumbang 28 persen dari 232,1 juta unit iPhone yang dikirimkan Apple secara global pada 2024. Namun, tarif "resiprokal" Donald Trump—yang dalam beberapa kasus mencapai lebih dari 100 persen—telah menghapus sekitar $700 miliar dari nilai pasar Apple.  Untuk menghindari beban pajak impor ini, Apple mempercepat pengalihan produksi ke India. Foxconn dan Tata Electronics kini tengah meningkatkan kapasitas produksi mereka di India. Meski demikian, sebagian besar komponen inti iPhone masih diproduksi di Tiongkok, sehingga keterg...

Tarif Impor Trump Pukul Industri Teknologi Kecil dan Menengah

Perang dagang yang dilancarkan oleh pemerintahan Trump menciptakan ketidakpastian besar bagi para produsen teknologi, terutama bisnis kecil dan menengah. Ketidakstabilan tarif impor yang bisa melonjak sewaktu-waktu membuat banyak perusahaan memilih menghentikan pengiriman produk ke Amerika Serikat. Keyboardio, pembuat keyboard ergonomis berbahan kayu asal California, menjadi contoh terbaru. Karena komponen penting seperti PCB berasal dari Tiongkok, tarif tinggi membuat harga produksi melonjak hingga tidak lagi menguntungkan untuk pasar AS. Akibatnya, mulai 2 Mei, Keyboardio menghentikan semua pengiriman ke AS. Fenomena serupa juga menimpa Anbernic, produsen konsol retro handheld populer, yang menghentikan semua pesanan dari Tiongkok ke AS. Sementara itu, perusahaan besar seperti Razer dan Logitech juga merasakan dampaknya. Harga produk Logitech dilaporkan naik hingga 25 persen, dan Razer sempat menarik laptop gaming dari situs resminya. Tak hanya produsen, perusahaan logistik besar sep...

Jumlah Pengguna Copilot Makin Tertinggal Jauh Dibanding Pengguna ChatGPT

Kabar kurang menyenangkan kembali dihadapi oleh Microsoft. Raksasa produsen software tersebut menghadapi tantangan besar dalam upayanya mendorong adopsi AI melalui Copilot, asisten berbasis kecerdasan buatan yang diintegrasikan langsung ke Windows.  Meskipun perusahaan telah menginvestasikan miliaran dolar AS, memasukkan Copilot ke dalam sistem operasi, dan bahkan menambahkan tombol khusus pada keyboard laptop, jumlah pengguna Copilot aktif mingguannya stagnan di angka 20 juta saja. Ironisnya, angka ini jauh tertinggal dibandingkan dengan ChatGPT, yang berhasil menarik lebih dari 400 juta pengguna per minggunya. Menurut laporan dari Newcomer, pertumbuhan pengguna Copilot hampir tidak menunjukkan kenaikan. Bahkan dalam sebuah pertemuan eksekutif, Chief Financial Officer Microsoft, Amy Hood, menampilkan grafik yang mengonfirmasi minimnya minat publik.  Dengan lebih dari 1,5 miliar pengguna Windows di seluruh dunia, hanya sekitar satu persen yang benar-benar memanfaatkan fitur in...