Langsung ke konten utama

Character AI, Layanan Chatbot untuk Para Jomblo?

Platform kecerdasan buatan digital semakin populer belakangan ini, salah satunya adalah Character AI (kecerdasan buatan karakter). Popularitas Character AI meningkat seiring dengan banyaknya pengguna media sosial yang mengunggah aktivitas mereka melalui chatbot ini.

Sebagai informasi, platform Character AI disebut dapat digunakan untuk berbagai tujuan, bahkan digunakan dalam konteks seperti berpacaran dengan karakter buatan yang tampak seperti manusia.

Lalu, apa itu Character AI dan bagaimana cara menggunakannya? Berikut penjelasan mengenai chatbot Character AI.



Character.AI adalah layanan chatbot berbasis model bahasa neural yang dapat menghasilkan respon teks mirip manusia dan berpartisipasi dalam percakapan kontekstual. Dikembangkan oleh mantan pengembang LaMDA Google, Noam Shazeer, dan Daniel De Freitas, model beta Chatbot.AI menjadi tersedia untuk digunakan oleh masyarakat pada September 2022 lalu.

Dikutip dari laman resmi Character AI, chatbot ini dibuat melalui permodelan bahasa neural. Para pengembang menggunakan superkomputer untuk memproses sejumlah besar sampel teks dan mempelajari kata-kata yang mungkin akan digunakan dalam berbagai situasi.

Character AI tersedia dalam format obrolan atau chat. Pengguna dapat berinteraksi dengannya seperti berbicara dengan manusia dalam ruang percakapan (chat room).

Character AI menyediakan sejumlah bot dengan berbagai karakterisasi yang berbeda untuk berinteraksi dengan pengguna. Ini membuat pengguna merasa seolah-olah berbicara dengan karakter rekaan yang "hidup."

Dalam Character AI, terdapat berbagai karakter virtual yang dapat diajak berbicara, mulai dari karakter video game seperti Sonic dan Ellie (The Last of Us) hingga tokoh-tokoh publik seperti Mark Zuckerberg atau Joe Biden.

Gaya berbicara dari karakter-karakter bot dibuat semirip mungkin dengan tokoh sumbernya. Bahkan, terdapat bot dalam Character AI yang dibuat dengan karakteristik seperti karakter pacar.

Baca juga:


Salah satu bot pacar yang ada adalah animasi bernama Itoshi Rin, dan ada banyak bot lain dengan karakteristik serupa.

Pengguna juga memiliki kemampuan untuk membuat karakter bot mereka sendiri di Character AI. Platform ini menyediakan fitur untuk membuat karakter AI sesuai dengan preferensi pengguna.

Cara menggunakan Character AI:

  • Buka halaman web Character AI di https://beta.character.ai/ dan pastikan Anda telah masuk ke akun. Anda dapat login menggunakan akun Google.
  • Setelah berhasil login, Anda dapat memilih berbagai karakter untuk memulai percakapan. Cari bot yang memiliki karakter seperti seorang pacar.
  • Setelah memilih karakter bot, ruang obrolan akan terbuka.
  • Selanjutnya, Anda dapat mengirim pertanyaan atau perintah seperti yang Anda lakukan dalam percakapan biasa.
  • Bot dengan karakter tertentu akan merespons pertanyaan atau perintah yang Anda kirim dengan gaya tulisan seperti karakter yang mereka perankan.

Bot Character AI tidak hanya mampu membaca teks yang Anda masukkan, tetapi juga dapat memproses gambar. Anda dapat mengirimkan gambar dalam percakapan, dan Character AI akan mampu memberikan deskripsi gambar tersebut.

Bagaimana guys? Lagi ingin ngobrol atau berkeluh kesah tapi malas basa-basi dengan manusia? Coba saja dengan AI.

Postingan Populer

Review Asus Vivobook S 15 OLED S5507. Titik Optimal Prosesor Qualcomm

Industri laptop sedang mengalami transformasi besar dengan semakin populernya prosesor berbasis ARM dalam perangkat berbasis Windows. Padahal, selama bertahun-tahun, arsitektur x86 yang dikembangkan oleh Intel dan AMD telah mendominasi pasar. Tetapi kini ARM hadir dengan keunggulan efisiensi daya yang lebih baik, kinerja yang semakin kompetitif, serta dukungan teknologi AI yang lebih canggih. Dengan konsumsi daya yang lebih rendah, laptop berbasis ARM menjanjikan daya tahan baterai yang lebih lama tanpa mengorbankan performa. Semua kelebihan di atas menjadikan platform baru tersebut sebagai pilihan menarik bagi pengguna yang menginginkan perangkat portabel dengan produktivitas tinggi. Apalagi, kedatangan prosesor seperti Qualcomm Snapdragon X Plus dan Snapdragon X Elite menjadi titik balik bagi laptop Windows yang mengadopsi arsitektur ARM.  Berkat optimalisasi perangkat lunak dan dukungan dari Microsoft, aplikasi Windows kini semakin kompatibel dengan ARM, memungkinkan pengalaman ...

Asus Luncurkan Expert P Series untuk Dukung Kebutuhan Bisnis Modern

Asus Indonesia resmi meluncurkan lini produk komersial terbaru, Expert P Series, yang terdiri dari laptop ExpertBook P3405CVA, desktop ExpertCenter P500MV, dan All-in-One ExpertCenter P440VA. Ketiganya dirancang untuk menjawab kebutuhan transformasi digital di dunia bisnis, dengan daya tahan tinggi, performa stabil, fitur AI terintegrasi, serta keamanan kelas enterprise. “Expert P Series bukan sekadar perangkat kerja, tapi partner produktivitas yang ringan, tangguh, dan aman untuk berbagai skenario kerja hybrid,” ujar Yulianto Hasan, Director Commercial Products Asus Indonesia. Setiap perangkat sudah dilengkapi AI on-device, termasuk platform ExpertMeet untuk kolaborasi yang lebih efisien tanpa perlu aplikasi tambahan. Tren kerja hybrid dan adopsi teknologi AI menjadi latar belakang kehadiran lini ini. Menurut laporan Gallup, 60% karyawan memilih model hybrid, sementara survei McKinsey 2024 mencatat 78% organisasi telah menggunakan AI dalam operasional mereka. Asus menghadirkan solusi ...

Laptop Gaming Murah dengan GeForce RTX 5000 Series, Beredar!

Asus kembali menghadirkan inovasi terbarunya di lini laptop gaming melalui Asus Gaming V16. Seperti diketahui, Asus gaming merupakan lini laptop gaming murah yang memadukan performa AI modern, grafis bertenaga, efisiensi daya tinggi, serta ketahanan fisik berstandar militer.  Produk ini menyasar tak hanya bagi para gamer dan profesional yang membutuhkan kinerja optimal dalam paket yang portabel dan andal, tapi juga pengguna umum yang membutuhkan laptop kencang, namun dalam wujud yang standar, tidak menyolok seperti laptop gaming mahal. Ditenagai oleh prosesor Intel® Core™ 5 atau 7 generasi terbaru, Asus Gaming V16 menawarkan performa komputasi tinggi untuk berbagai kebutuhan, mulai dari gaming AAA, multitasking berat, hingga pemrosesan berbasis AI. Chip grafis NVIDIA® GeForce RTX™ 5060 menjadi jantung pengolahan visual, menghadirkan teknologi ray tracing dan DLSS 3.5 yang memberikan pengalaman gaming lebih realistis, dengan frame rate yang stabil dan visual yang imersif. Layar WUXG...

Hell Is Us, Game Paling Berat, Bahkan RTX 4090 Pun Tak Cukup

Para pemilik GPU kelas atas seperti Nvidia RTX 50 dan 40 Series yang mencoba menjalankan demo Hell Is Us tercengang. Alih-alih menikmati adegan sinematik pembuka, banyak pemain justru mengalami crash sebelum cutscene selesai, meninggalkan pertanyaan besar: untuk apa semua kekuatan grafis ini? Dalam pembaruan terbaru di Steam, pengembang Rogue Factor menyarankan solusi sementara yang cukup ironis: turunkan semua pengaturan grafis dan nonaktifkan semua fitur upscaling seperti DLSS, XeSS, dan FSR. Ya, bahkan teknologi unggulan seperti DLSS 3.5 pun diminta dimatikan agar game bisa berjalan. “Harap turunkan semua pengaturan grafis dan nonaktifkan fitur upscaling seperti DLSS, XeSS, FSR, dll. dari menu utama sebelum memulai game,” tulis Rogue Factor dalam catatannya. Tom’s Hardware mengonfirmasi bahwa ini satu-satunya cara agar game bisa melewati bagian intro tanpa crash. Setelah berhasil mencapai karakter utama bernama RĂ©mi, pemain kemudian dipersilakan menaikkan kembali pengaturan grafis. ...

China Siapkan Prosesor x86 Sendiri. Semua Berkat AMD

China kembali mengguncang industri chip silikon. Kali ini lewat penggabungan dua pemain penting dalam industri chip dan server: Hygon dan Sugon. Merger ini menjadi langkah besar dalam ambisi Beijing untuk menciptakan ekosistem superkomputasi yang sepenuhnya mandiri, dari desain CPU hingga produksi server. Bagi yang belum familiar, Hygon adalah nama yang muncul setelah AMD pada 2016 memutuskan untuk melisensikan desain CPU Zen dan teknologi x86-64 ke perusahaan bernama Tianjin Haiguang Advanced Technology Investment Co. Tujuannya jelas: memenuhi kebutuhan chip server di Tiongkok dengan solusi non-Intel yang tetap “legal” lewat lisensi. Hasil dari kolaborasi itu adalah prosesor Hygon Dhyana, yang meskipun tidak populer secara global, cukup mendapat tempat di kalangan raksasa teknologi Tiongkok seperti Tencent, berkat dorongan besar dari pemerintah Tiongkok terhadap penggunaan perangkat keras lokal. Di sisi lain, Sugon adalah produsen server dan superkomputer yang kerap menggunakan chip H...