Langsung ke konten utama

Karbon Ukuran Nano Obati Down Syndrome

Para peneliti dari Texas A&M University Health Science Center (Texas A&M Health) menemukan sebuah bahan karbon berukuran nano yang berasal dari oksidasi sumber karbon. Bahan ini bisa untuk mengobati Down syndrome dan gangguan serupa yang terkait dengan tingginya tingkat hidrogen sulfida.

Seperti diketahui, hidrogen sulfida (H2S), merupakan gas beracun yang dikenal sebagai produk sampingan dari produksi minyak bumi yang ditandai dengan bau "telur busuk". 

Gas berbahaya ini juga dihasilkan secara alami dari dekomposisi anaerobik, atau fermentasi, bahan organik yang didalamnya terdapat bakteri pemecah. Mulai dari kotoran hewan, sisa makanan, dan bahan organik lainnya tanpa adanya oksigen.

Hidrogen sulfida ini disintesis dalam organisme hidup. Gas ini sebenarnya memainkan peran penting dalam fungsi tulang, otak, hati dan ginjal, serta mengatur pelebaran pembuluh darah dan melengkapi rantai transpor elektron. Namun jika terlalu banyak, maka organ-organ organisme hidup yang terpapar akan menjadi rusak.

Salah satu kondisi paling terkenal yang terkait dengan tingginya tingkat hidrogen sulfida adalah down syndrome. Kelainan genetik ini dikaitkan dengan penurunan fungsi banyak sistem organ dari waktu ke waktu, termasuk sistem muskuloskeletal dan saraf.

Studi sebelumnya telah berhipotesis bahwa mengurangi kadar hidrogen sulfida yang bersirkulasi dalam organ dapat meningkatkan fungsi sel pada individu dengan down syndrome. Namun, perlu dicatat bahwa hidrogen sulfida juga diperlukan untuk fungsi biologis normal, sehingga penghambatan enzim sintesis secara langsung dapat merugikan.

Kabar baiknya, dalam sebuah studi inovatif dan kolaboratif yang dipimpin oleh Dr. Thomas A. Kent, Robert A. Welch Chair seorang Professor dari Texas A&M Health Institute of Biosciences and Technology dan Texas A&M University School of Medicine, mengungkapkan bagaimana bahan karbon berukuran nano yang berasal dari oksidasi berbagai sumber kaya karbon dapat bertindak sebagai mediator dari beberapa reaksi terapeutik.

Bahan tersebut dapat meningkatkan hasil dalam model eksperimental mulai dari stroke, perdarahan, trauma, dan racun mitokondria.

Makalah ini, diterbitkan dalam jurnal Advanced Materials. Isi dari makalah tersebut berkutat dalam kemampuan bahan nano karbon untuk meningkatkan fungsi dan kelangsungan hidup sel yang diturunkan dari Down syndrome.

Baca juga: 


Penelitian ini menjelaskan bagaimana bahan nano karbon yang mudah disintesis dapat memberikan pendekatan baru untuk mengobati gangguan tingkat toksik hidrogen sulfida pada gangguan seperti sindrom Down dan banyak lainnya.

Alih-alih memblokir produksinya, hidrogen sulfida diubah menjadi metabolitnya yang menawarkan banyak fungsi yang menguntungkan seperti memodifikasi protein untuk meningkatkan kemampuannya bertindak sebagai antioksidan. 

Bahan-bahan ini bertindak sebagai enzim sintetik berukuran nano yang disebut nanozim. Sejauh penelitian ini karbon berukuran nano ini belum menunjukkan toksisitas yang jelas dalam beberapa model percobaan yang berbeda dan dapat ditoleransi dengan baik sekaligus melindungi dari cedera akut dan kronis.

Meskipun harus dilakukan studi lebih lanjut, namun para peneliti positif bahwa bahan-bahan karbon berukuran nano ini akan memberikan pendekatan baru untuk mengobati berbagai gangguan kesehatan yang berhubungan dengan tingkat hidrogen sulfida yang tinggi, dengan mengubahnya menjadi metabolit yang bermanfaat.

Postingan Populer

10 PC All in One Terbaik. Solusi Praktis untuk Rumah dan Kantor Modern

Dalam beberapa tahun terakhir, pasar perangkat komputer telah mengalami pergeseran signifikan. Penggunaan PC All in One (AIO) semakin populer, terutama di kalangan pengguna rumahan, pekerja remote yang work from home, pelajar di lab sekolah, hingga kantor kecil ataupun UMKM. Faktor utamanya adalah, ruang kerja makin terbatas, dan banyak orang mencari solusi komputer yang ringkas, mudah dipasang, dan tetap bertenaga. Dengan integrasi layar, CPU, penyimpanan, dan periferal dalam satu perangkat, tanpa banyak kabel, PC All in One menjanjikan tampilan meja yang bersih, setup cepat, dan mobilitas lebih mudah bila ruang berpindah. Desain ramping dan fungsional kian diminati seiring gaya hidup minimalis dan kebutuhan fleksibilitas ruang. Selain itu, kinerja perangkat AIO yang kini menggunakan CPU dan GPU modern sudah cukup untuk menunjang pekerjaan sehari-hari, belajar, bahkan kreativitas ringan. Tren ini menunjukkan bahwa Komputer All in One bukan lagi sekadar alternatif. Tetapi bisa jadi pil...

AMD Siapkan Prosesor Ryzen AI Max Refresh?

Rumor terbaru menyebutkan bahwa AMD belum berhenti dengan lini Ryzen AI Max berbasis Strix Halo. Alih-alih menutup generasi ini, perusahaan disebut sedang menyiapkan seri Ryzen AI Max “Refresh” yang menargetkan pasar mainstream.  Informasi mengenai spesifikasi memang masih terbatas, namun bocoran awal mengindikasikan bahwa AMD akan menghadirkan opsi kelas menengah hingga kelas atas dengan kemampuan grafis terintegrasi yang tetap agresif, mirip dengan apa yang sudah diperlihatkan Strix Halo. Namun perlu digarisbawahi. Seperti kebanyakan “refresh”, perubahan besar tampaknya tidak akan hadir. Ryzen AI Max Refresh disebut hanya membawa peningkatan kecil pada clock dan kompatibilitas memori. Menurut sumber, SKUs baru ini akan mendukung LPDDR5X 8533 MT/s, naik sedikit dari batas 8000 MT/s pada Strix Halo. Kenaikan ini memang bukan lompatan besar, tetapi tetap relevan untuk perangkat mobile yang sangat mengandalkan bandwidth memori. Pengguna X, @realVictor_M, turut melaporkan bahwa bebera...

Beli PC All in One 24 Inci, Dapat 27 Inci. Caranya?

Pasar PC All in One di Indonesia terus menunjukkan pertumbuhan positif dalam dua tahun terakhir. Pergeseran pola kerja menuju hybrid, meningkatnya kebutuhan perangkat ringkas di rumah, serta meningkatnya konsumsi konten digital membuat Komputer All in One semakin populer.  Banyak pengguna kini mengutamakan perangkat dengan desain minimalis, footprint kecil, namun tetap bertenaga untuk multitasking, meeting online, editing ringan, hingga hiburan seperti streaming film atau musik. Ditambah lagi, rumah modern cenderung menghindari perangkat berukuran besar, sehingga PC desktop konvensional mulai kalah pamor dibandingkan AIO yang lebih rapi dan mudah ditempatkan di ruang kerja maupun ruang keluarga. Salah satu pilihan menarik di kategori ini adalah Asus AIO V440 touchscreen, yang kini hadir dengan promo upgrade superhemat. Bagi pengguna yang membutuhkan layar lebih besar dan pengalaman visual lebih nyaman, Asus memberikan penawaran istimewa. Cukup tambah Rp1.000.000, kamu bisa melakuka...

Review Asus Vivobook S14 M3407HA, Laptop AI Bertenaga dari AMD

Segmen laptop AI performa tinggi kini menjadi medan persaingan paling panas di industri komputasi portabel. Setelah era Qualcomm Snapdragon X Elite dan X Plus lalu Intel Core Ultra mencuri perhatian dengan integrasi NPU (Neural Processing Unit) di dalam prosesornya, AMD tidak tinggal diam.  Kehadiran prosesor Ryzen 7 260 dengan XDNA NPU hingga 16 TOPS menandai langkah strategis AMD dalam menghadirkan laptop cerdas yang tak hanya cepat, tapi juga hemat daya dan efisien dalam menjalankan beban kerja berbasis AI. Semuanya mentransformasi tugas-tugas yang biasanya dilakukan CPU, kini menjadi dikerjakan oleh NPU. Khususnya tugas berbasis AI. Laptop AI Asus Vivobook S14 M3407HA menjadi contoh nyata transformasi tersebut: menghadirkan kinerja tinggi, kemampuan AI lokal, dan efisiensi baterai yang sebelumnya sulit dicapai. Dengan fokus pada portabilitas dan ketahanan daya, Asus mencoba menghadirkan laptop yang bukan hanya untuk kerja kantoran, tapi juga untuk kreasi konten, komunikasi, dan...

2026, Baterai Smartphone Brand Tiongkok Capai 10.000mAh

Laporan dari sumber rantai pasok Tiongkok mengungkap bahwa sejumlah produsen kini tengah menguji prototipe smartphone dengan baterai 10.000 mAh. Angka ini merupakan kapasitas yang jauh melampaui standar pasar saat ini di kisaran 4.500 sampai 5.500 mAh.  Unit-unit smartphone tersebut masih berada pada tahap rekayasa internal, difokuskan untuk mempelajari dampak bobot, manajemen panas, hingga perubahan struktur perangkat yang diperlukan agar baterai sebesar itu tetap layak dipakai sehari-hari.  Tak hanya itu, eksperimen yang dilakukan juga mencakup pengujian kimia baterai model stacking terbaru, sistem pendinginan yang lebih besar, dan layout internal yang dirombak. Belum ada merek yang mengonfirmasi proyek tersebut, tetapi jendela rilis yang dibidik disebut berada pada rentang akhir 2025 hingga 2026. Daya tarik baterai super-besar ini cukup jelas. Smartphone modern terus meningkat kebutuhan energinya, didorong oleh layar OLED 120-144 Hz, tingkat kecerahan yang makin ekstrem, d...