Langsung ke konten utama

Cara Menghapus Jejak di Internet

Saat ini, sangat sulit untuk tidak meninggalkan jejak, khususnya di dunia maya. Apalagi di saat era media sosial sudah makin menjadi bagian dari hidup kita sehari-hari. Informasi yang dulunya sangat rahasia kini menjadi lebih mudah kita umbar saat mendaftarkan diri di akun-akun sosmed tersebut.

Nama lengkap, tempat tanggal lahir, alamat tempat tinggal, nomor hape sampai informasi sensitif lainnya dengan sukarela kita berikan entah ke Google, Facebook, Tiktok dan lain-lain. Nomor kartu kredit? Kadang juga kita berikan ke penyedia layanan-layanan berbayar di Internet.


Demikian pula informasi seperti kita pergi ke mana, kapan, bersama siapa, untuk tujuan apa, semuanya kita umbar. Kalau sudah begitu, bagaimana cara menghapus jejak digital kita di Internet. Apakah kita masih bisa hidup tentram dan mengamankan data-data kita?



Untuk Anda yang menyesal telah menginformasikan segala sesuatu tentang diri Anda dan hidup Anda di Internet, ada beberapa cara untuk menghapus jejak Anda di Internet. Meskipun tidak bisa langsung musnah, setidaknya beberapa cara berikut bisa Anda coba lakukan.


Delete Akun Media Sosial
Anda yang sudah tidak menggunakan layanan-layanan media sosial atau aplikasi tertentu, sebaiknya delete saja akun Anda di aplikasi atau layanan tersebut.

Sudah muak berinteraksi di Facebook? Twitter atau Instagram misalnya? Jangan sekadar uninstall aplikasinya dari smarphone. Anda juga perlu melakukan de-activate atau delete profil Anda di sana agar data Anda tidak lagi ada di server mereka.

Anda sering belanja di Shopee, Tokopedia, OLX, dan seterusnya dan sudah tidak ingin lagi belanja di sana? Silakan hapus juga Akun Anda agar informasi data pribadi, rekening dan kartu kredit Anda pun dihapus oleh mereka. Sedikit tips, Anda bisa Googling dengan kata kunci “Cara hapus akun Facebook” misalnya, kalau Anda kurang paham bagiamana cara men-delete akun Anda di sana.

Hapus Data Lewat Layanan Pihak Ketiga
Anda yang terlalu sibuk dan tidak sempat untuk menghapus satu-satu akun Anda di media sosial bisa menggunakan layanan pihak ketiga. Jangan salah, di dunia Internet pun ada makelar yang bisa Anda mintai tolong seperti ini.

Salah satu perusahaan yang menyediakan layanan jasa penghapusan data contohnya adalah DeleteMe. Tentunya, untuk dapat menghapus data-data Anda lewat bantuan DeleteMe, Anda harus membayar jasa mereka.

Minta Google Hapus Data
Kalau layanan-layanan yang Anda ingin hapus data-datanya adalah layanan milik Google, Anda bisa langsung meminta perusahaan yang bersangkutan untuk menghapusnya untuk Anda. Silakan kunjungi situs resmi Google di https://support.google.com/legal/troubleshooter/1114905.

Dari situs ini, Anda bisa mengajukan permohonan untuk menghapus data-data Anda. Misalnya data Anda di Google+ atau Google Assistant, Gmail atau Google News, Google Claud Platform sampai Stadia, bisa Anda minta hapus history-nya agar tidak lagi disimpan oleh Google.


Baca juga:


Hapus Akun Email Anda
Langkah terakhir adalah, hapus akun email yang Anda gunakan. Ya, email merupakan fasilitas utama yang pasti akan diminta oleh setiap layanan saat Anda mendaftarkan diri. Untuk itu, Anda juga perlu menghapus akun email Anda agar Anda tidak lagi tercatat di server mereka.

Anda menggunakan akun Gmail? Silakan jalankan langkah sebelumnya untuk meminta Google mematikan akun Gmail Anda tersebut. Kalau Anda menggunakan akun email lain misalnya Yahoo atau Live, Anda juga bisa delete akun Anda di sana. Tidak yakin bagaimana caranya, silakan coba gunakan langkah pertama di atas.

Yang perlu diingat, agar dapat menghapuskan rekam jejak Anda di Internet, mungkin Anda akan butuh waktu berhari-hari bahkan berbulan-bulan sampai perusahaan-perusahaan penyedia layanan media sosial tersebut benar-benar menghapus data Anda.


Meski demikian, jejak digital memang kejam. Kalaupuna Anda sudah menghapus akun Instagram atau Twitter Anda misalnya, bisa jadi ada user lain yang sudah pernah melakukan screenshot atau menyimpan posting Anda.

Jadi, hati-hati saat bermain media sosial ya guys!

Postingan Populer

Review Asus Vivobook 14 A1407QA. Laptop Copilot+ PC Paling Murah!

Perkembangan kecerdasan buatan dalam komputasi semakin pesat. Dan tren yang berkembang saat ini dalam industri laptop adalah hadirnya Copilot+ PC besutan Microsoft, yang terus membenahi Windows 11 dengan fitur-fitur AI terbarunya. Sebagai gambaran, teknologi ini memungkinkan laptop untuk menjalankan berbagai tugas berbasis AI secara lokal, tanpa harus selalu bergantung pada cloud alias terhubung ke Internet. Nah, salah satu syarat utama agar laptop mampu mengadopsi tren ini dengan baik adalah kehadiran Neural Processing Unit (NPU) yang kuat, dengan kemampuan setidaknya 45 TOPS untuk menangani berbagai skenario pemrosesan AI. Seperti diketahui, laptop masa depan diharapkan tidak hanya mengandalkan CPU dan GPU untuk menangani komputasi berat, tetapi juga memanfaatkan NPU untuk meningkatkan efisiensi daya dan performa dalam tugas berbasis kecerdasan buatan. Di pasaran, Asus baru-baru ini menghadirkan seri Vivobook 14 A1407QA yang hadir dengan prosesor Qualcomm Snapdragon X. Prosesor terse...

Hindarkan Tarif AS, Apple Kabur dari China ke India

Apple bergerak cepat untuk mengalihkan seluruh perakitan iPhone tujuan Amerika Serikat ke India pada tahun 2026, seiring ketegangan tarif antara AS dan Tiongkok yang semakin memanas. Langkah ini bertujuan menggandakan produksi iPhone di India yang saat ini masih relatif kecil dibandingkan produksi global, sekaligus mengurangi ketergantungan pada jalur perakitan Tiongkok yang telah menopang bisnis Apple hampir dua dekade. Menurut laporan Financial Times, AS menyumbang 28 persen dari 232,1 juta unit iPhone yang dikirimkan Apple secara global pada 2024. Namun, tarif "resiprokal" Donald Trump—yang dalam beberapa kasus mencapai lebih dari 100 persen—telah menghapus sekitar $700 miliar dari nilai pasar Apple.  Untuk menghindari beban pajak impor ini, Apple mempercepat pengalihan produksi ke India. Foxconn dan Tata Electronics kini tengah meningkatkan kapasitas produksi mereka di India. Meski demikian, sebagian besar komponen inti iPhone masih diproduksi di Tiongkok, sehingga keterg...

Tarif Impor Trump Pukul Industri Teknologi Kecil dan Menengah

Perang dagang yang dilancarkan oleh pemerintahan Trump menciptakan ketidakpastian besar bagi para produsen teknologi, terutama bisnis kecil dan menengah. Ketidakstabilan tarif impor yang bisa melonjak sewaktu-waktu membuat banyak perusahaan memilih menghentikan pengiriman produk ke Amerika Serikat. Keyboardio, pembuat keyboard ergonomis berbahan kayu asal California, menjadi contoh terbaru. Karena komponen penting seperti PCB berasal dari Tiongkok, tarif tinggi membuat harga produksi melonjak hingga tidak lagi menguntungkan untuk pasar AS. Akibatnya, mulai 2 Mei, Keyboardio menghentikan semua pengiriman ke AS. Fenomena serupa juga menimpa Anbernic, produsen konsol retro handheld populer, yang menghentikan semua pesanan dari Tiongkok ke AS. Sementara itu, perusahaan besar seperti Razer dan Logitech juga merasakan dampaknya. Harga produk Logitech dilaporkan naik hingga 25 persen, dan Razer sempat menarik laptop gaming dari situs resminya. Tak hanya produsen, perusahaan logistik besar sep...

Nvidia RTX 5060 Meluncur 19 Mei, Harga $299

Nvidia dikabarkan akan meluncurkan GeForce RTX 5060 (non-Ti) pada 19 Mei mendatang. Informasi ini berasal dari mitra AIC Nvidia yang telah menerima detail embargo terkait perilisan kartu grafis terbaru ini. Menariknya, review resmi diperkirakan akan tayang di hari yang sama dengan peluncuran, sehingga calon pembeli harus mengandalkan benchmark resmi dari Nvidia sebelum memutuskan membeli. RTX 5060 menjadi kartu grafis kedua dalam lini RTX 5060 Series setelah peluncuran RTX 5060 Ti bulan ini, yang hadir dalam varian 8GB dan 16GB. RTX 5060 reguler masih menggunakan GPU GB206 yang sama, namun dengan konfigurasi lebih ringan: hanya 3840 CUDA cores dan memori 8GB GDDR7 28Gbps dengan antarmuka memori 128-bit. Menurut laporan Videocardz.com, Nvidia tetap mengandalkan teknologi DLSS sebagai salah satu nilai jual utama RTX 5060. Sebagai penerus langsung GeForce RTX 4060, kartu ini membawa peningkatan performa yang cukup signifikan, tetap mempertahankan harga terjangkau di $299 MSRP. Kebijakan e...

Asus Vivobook S14 (S3407QA) Segera Beredar. NPU 45 TOPS, Garansi 3 Tahun

Asus kembali memperkuat posisinya di pasar laptop AI dengan menghadirkan Vivobook S14 (S3407QA), perangkat portabel yang menggabungkan performa AI canggih, desain premium, dan daya tahan luar biasa.  Ditenagai prosesor Snapdragon® X Series dengan NPU hingga 45 TOPS, laptop ini dirancang khusus untuk para profesional mobile, pelajar, maupun content creator yang membutuhkan perangkat AI mumpuni dalam balutan bodi tipis dan ringan. Salah satu daya tarik utama Vivobook S14 (S3407QA) adalah kemampuannya menangani fitur berbasis AI secara real-time. Dengan dukungan Co-Creator, Studio Effect, serta fitur yang akan datang seperti Recall, laptop ini memastikan pengalaman komputasi yang lebih intuitif dan efisien.  Asus juga menyematkan fitur eksklusif seperti Asus StoryCube, kamera AI, dan AI noise-cancellation untuk menunjang produktivitas dan kenyamanan pengguna. Secara fisik, laptop ini tampil sangat portabel dengan bobot hanya 1,35 kg dan ketebalan 15,9 mm, menjadikannya ideal untu...